Mengapa remaja harus mampu menjaga emosinya dalam bergaul jelaskan

Halodoc, Jakarta - Masa remaja sering dikaitkan dengan emosi yang tidak stabil. Pada masa tersebut, remaja mungkin akan mudah marah padahal tidak ada penyebab yang jelas. Remaja terbilang labil dan sedang dalam pencarian jati diri menuju dewasa.

Walau begitu, pasang-surutnya emosi yang terjadi sehingga mudah marah harus segera diketahui penyebabnya. Dengan begitu, anak akan menjadi lebih tenang dan mungkin juga menurunkan stres yang tengah dirasakannya. Berikut adalah beberapa penyebab remaja terbilang mudah marah!

Baca juga: Anak Mudah Marah dan Tersinggung, Hati-Hati Gejala ODD

Penyebab Remaja Mudah Marah

Kemarahan adalah ekspresi yang akan dikeluarkan oleh remaja karena banyak hal. Beberapa perilaku kemarahan tersebut akan berhenti hingga dirinya menemukan penyebab kemarahannya yang akan meredakan emosinya sendiri. Walau begitu, umumnya penyebab remaja mudah marah adalah karena perasaan emosi dan kejadian yang sedang terjadi, bukan dari perilaku.

Kemarahan yang terjadi pada remaja mungkin saja menjadi hal yang menakutkan, walaupun pada dasarnya tidak menyebabkan bahaya. Hal tersebut mungkin akan terjadi berupa kekerasan pada fisik dan verbal, prasangka buruk, hingga gangguan psikosomatik. Kelainan mudah marah ini dapat menghancurkan hubungan dengan orang lain, mengganggu kesehatan fisik, hingga berpengaruh pada masa depannya.

Hal tersebut juga mungkin mempunyai sisi positif karena dirinya menunjukkan apabila sedang ada masalah. Memang rasa mudah marah tersebut dapat timbul karena rasa takut. Maka dari itu, kamu sebagai orangtua, harus membantu untuk mengatasinya. Berikut beberapa penyebab remaja mudah marah:

Salah satu penyebab seorang remaja mudah marah adalah dirinya sedang merasa ditindas. Orang tersebut sedang belajar untuk mandiri dan memandang sebagian besar otoritas sebagai suatu penindasan pada orang lain. Dirinya akan mencoba banyak kepribadian dan mencocokannya dengan dirinya. Selain itu, pengaruh lingkungan juga dapat membuatnya berubah dengan drastis.

Jika ibu mempunyai pertanyaan terkait pertumbuhan remaja, diskusikan saja dengan psikolog di Halodoc. Ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan! Selain itu, ibu juga dapat membeli obat tanpa perlu ke luar dari rumah dengan aplikasi tersebut.

Baca juga: Emosi Meledak-Ledak, Tanda Mental yang Tidak Stabil?

Depresi juga dapat menyebabkan seorang remaja menjadi lebih mudah untuk marah. Hal ini disebabkan penumpukan rasa sedih dan tertekan setelah berbulan-bulan tertahan. Hal ini terkadang disertai dengan perasaan putus asa, berkurangnya energi, dan tidak merasa ada kesenangan yang diberikan oleh orang sekitarnya.

Perasaan cemas yang tidak kunjung surut juga dapat menjadi penyebab remaja menjadi mudah marah. Memang, rasa cemas akan timbul ketika terjadi suatu peringatan yang penting dan merasakan situasi yang berbahaya atau sulit. Walau begitu, jika perasaan tersebut tidak kunjung surut, emosi menjadi tidak stabil dan menyebabkan lebih mudah untuk marah.

Semua remaja pasti akan masuk ke lingkungan sosial yang baru ketika akan memasuki tahun ajaran baru. Dirinya akan mulai menyesuaikan diri dengan teman-teman barunya dan mungkin merasakan perbedaan latar belakang, serta cara bersosialisasi. Terkadang, proses tersebut terbilang sulit untuk dilalui.

Baca juga: 5 Gangguan Mental yang Kerap Dialami Anak Milenial

Remaja akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi. Hal ini bisa menjadi metamorfosis fisik dan fisiologis yang lengkap. Dirinya tidak mengerti semua yang dirasakannya dan tidak nyaman dengan apa yang terjadi. Oleh karena itu, dirinya sulit untuk mengontrol emosi yang pada akhirnya diekspresikan secara meledak-ledak.

Remaja memang menghadapi banyak masalah emosi pada tahap ini. Dirinya akan menghadapi pertanyaan mengenai identitas, hubungan, tujuan, hingga perpisahan. Selain itu, hubungan antara anak dan orangtua akan berubah setelah memasuki fase remaja yang akan berkembang hingga dewasa.

Mengapa remaja harus mampu menjaga emosinya dalam bergaul jelaskan

Referensi:
Psych Central. Diakses pada 2019. Teenage Anger
Your Tango. Diakses pada 2019. 10 Reasons Why Teens Are Angry

KOMPAS.com - Saat ini, banyak persoalan yang dihadapi anak-anak remaja. Biasanya, permasalahan itu terjadi atas dasar ego. Tentu karena kondisi kejiwaan emosi anak remaja masih labil.

Mereka masih belum siap dengan situasi yang terjadi pada dirinya. Bisa karena yang dialami di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitarnya.

Tak hanya itu saja, masalah yang dihadapi juga bisa dimulai dari hal-hal sepele hingga besar. Mereka akan terombang-ambing emosinya tak menentu.

Baca juga: Penting Dipahami! Ternyata Begini 3 Gaya Belajar Anak

Jika anak remaja sedang labil dan dibiarkan terus maka bisa merugikan dirinya sendiri. Lebih parahnya lagi bisa merusak masa depannya.

Apalagi dengan hadirnya teknologi dan media sosial yang makin marak bisa merugikan diri sendiri, jika tidak dibentengi dengan hal-hal yang baik.

Merangkum laman Sahabat Keluarga Kemendikbud RI, berikut ini 8 cara atasi emosi labil pada anak remaja:

1. Bentengi dengan agama

Sebagai pondasi utama ialah pendidikan agama. Dengan agama mereka mempunyai arah dan tujuan untuk melangkah. Sehingga remaja tidak salah jalan dalam hidupnya.

2. Bergaul dengan orang baik

Ketika berada di luar rumah, maka anak remaja akan bergaul dengan teman-temannya. Karena itu teman adalah cerminan diri.

Untuk melihat siapa diri kita lihatlah dari temannya. Begitupun remaja jika bergaul dengan orang baik, maka dia akan ikut menjadi baik. Begitupun sebaliknya, jika salah memilih teman, maka bisa ikut terbawa arus.

3. Wawasan diperluas

Ketika masih remaja, maka anak akan haus segala hal, segala informasi dan segala sesuatu yang baru. Karena masih bersemangat, maka remaja perlu diperluas wawasannya.

Tetapi, wawasan itu harus sesuatu yang cerdas. Termasuk dengan ilmu pengetahuan sebagai bekal dia menjalani kehidupannya.

4. Melihat masalah dari sudut berbeda

Tidak semua masalah di pandang dari sudut yang sama. Akan tetapi pandanglah masalah dari sudut pandang yang berbeda, dari berbagai perspektif.

Dengan demikian, anak remaja akan mampu menemukan solusi atas segala permasalahan yang dihadapi. Juga bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk.

5. Bisa berpikir jernih

Emosi remaja mudah bergejolak dan mengedepankan emosi ketimbang nalar. Untuk itu harus membiasakan mereka untuk berpikir sebelum bertindak.

Ini akan menjadikan remaja yang cerdas dan berpikir jernih dalam setiap perkataan maupun perbuatan. Bisa bertutur kata yang baik pula.

6. Berprasangka baik pada Yang Maha Kuasa

Ketika menghadapi masalah, baik atau buruk, semua itu pasti terkandung hikmah. Sebagai remaja yang mulai menapak masa depan, apapun yang terjadi harus tetap berprasangka baik pada Yang Maha Kuasa.

7. Bimbingan konseling

Jika mendapat masalah, maka coba utarakan permasalahan di sekolah melalui BK (Bimbingan Konseling). Dengan demikian remaja mendapat arahan dan bimbingan serta menemukan solusi yang terbaik.

Baca juga: Orangtua, Berikut Manfaat Bermain bagi Anak

8. Dukungan moril orangtua

Cara yang lain ialah pendampingan orangtua melalui dukungan moril bagi remaja sangat dibutuhkan agar tidak terbawa arus pergaulan bebas.

Maka, coba luangkan waktu sejenak untuk anak-anak yang mulai beranjak remaja dengan segenap perhatian dan kasih sayang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Remaja harus bisa menjaga emosinya karena remaja memiliki emosi yang stabil.

Jadi, jawaban yang paling tepat adalah D. 

Mengapa remaja harus mampu menjaga emosinya dalam bergaul jelaskan

Karna masa remaja adalah masa dimana seseorang masih cenderung labil dan belum bisa mengontrol emosinya. remaja harus bisa mengontrol emosinya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan.
maaf kalo salah..... :)

  • Mengapa remaja harus mampu menjaga emosinya dalam bergaul jelaskan

cahyanandaalriskyd cahyanandaalriskyd

Karena,jika mereka tidak bisa mengelola emosinya,bisa menyebabkan perkelahian hingga tawuran antar pelajar