Mengapa proses wawancara terstruktur?

Merdeka.com - Wawancara merupakan salah satu metode yang paling banyak digunakan para peneliti untuk mengumpulkan informasi dan data. Dengan wawancara, seseorang bisa mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Agar bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan, pewawancara harus mengetahui langkah-langkah, etika, dan jenis wawancara.

Secara umum, wawancara atau interview adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh pendapat, keterangan, dan data. Biasanya, wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan fakta, kepercayaan, perasaan, dan keinginan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan penelitian.

BACA JUGA:
Dirut BTN Haru Koesmahargyo: Kita Harus Tangguh dan TumbuhAHY: Beda Dikit, Langsung Dicap Radikal

©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Dragon Images

Seperti yang sudah diketahui, jenis wawancara dibagi menjadi tiga, yaitu jenis wawancara berdasarkan pelaksanaan, jumlah narasumber, dan keterbukaan informasi. Dilansir dari Media Neliti, adapun penjelasan dari masing-masing jenis wawancara adalah sebagai berikut:

Jenis Wawancara berdasarkan Cara Pelaksanaan

Jenis wawancara berdasarkan cara pelaksanaan dibagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis wawancara adalah seperti berikut:

BACA JUGA:
VIDEO: Menyelami Pemikiran-Pemikiran AHYAHY: Jangan Mencitrakan yang Tak Dilakukan

Wawancara Terstruktur

Jenis wawancara yang pertama, yaitu wawancara terstruktur atau terpimpin. Jenis wawancara satu ini berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Wawancara terstruktur dianggap lebih efektif karena pertanyaan akan sesuai dengan urutan, sehingga wawancara lebih lancar dan tidak ada informasi yang terlewatkan.

Wawancara Bebas

Wawancara bebas atau sering disebut tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Biasanya, jenis wawancara ini cenderung lebih santai atau tidak formal. Hal yang perlu diperhatikan bahwa pertanyaan tersebut harus berhubungan dengan data-data yang diinginkan dan hindari pertanyaan tidak terkendali.

BACA JUGA:
AHY: Beda Akal Jangan Dicap RadikalKemenlu RI: Perdamaian Israel-Palestina Harus Dimulai Kembali

Jenis Wawancara berdasarkan Jumlah Narasumber

Berdasarkan narasumber, jenis wawancara dibagi menjadi tiga, yaitu wawancara individu, kelompok, dan konferensi. Wawancara individu yaitu wawancara yang dilakukan seseorang pewawancara dengan responden tunggal. Adapun wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.

Sementara itu, jenis wawancara konferensi ialah wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sebaliknya.

Advertisement

3 dari 3 halaman

Jenis Wawancara berdasarkan Keterbukaan Informasi

©TODAY.com

BACA JUGA:
Polda Papua: KKB Pelihara Rasa Takut WargaJubir Vaksinasi Kemenkes: Vaksin Nusantara Alternatif Peningkat Imunitas

Wawancara berdasarkan keterbukaan dibagi menjadi dua, yaitu jenis wawancara terbuka dan tertutup. Wawancara terbuka adalah wawancara yang dilakukan secara terbuka, artinya orang lain dapat hadir dan menyaksikan proses wawancara. Sedangkan, wawancara tertutup adalah wawancara yang orang lain tidak boleh hadir untuk menyaksikan proses wawancara.

Langkah-langkah Melakukan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

Menentukan tema atau topik wawancara

BACA JUGA:
Direktur Pengupahan Kemenaker: Pengusaha Harus Berani Bayar Penuh THR BuruhKebakaran Melanda Permukiman Padat Penduduk di Banda Aceh

Mempelajari dan memahami masalah yang berkaitan dengan tema

Menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber

Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya

Membuat janji atau menghubungi narasumber

Mempersiapkan beberapa peralatan wawancara, seperti alat tulis dan perekam

Melakukan wawancara

Mencatat isi pokok-pokok wawancara

Menyusun laporan hasil wawancara

Tujuan Wawancara

Tujuan wawancara menurut Zainal (2010) adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.

2. Untuk melengkapi suatu penelitian atau penyelidikan ilmiah.

3. Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu.

(mdk/jen)

TOPIK TERKAIT

  • Wawancara Eksklusif

  • Ragam

  • Jateng

  • Yogyakarta

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA