Mengapa Portugis memindahkan perdagangannya dari Malaka ke Maluku?

Tribun Pendidikan

Awalnya Disambut Hangat, Sejarah Penyebab Warga Ternate Lawan Bangsa Postugis

Sabtu, 6 Maret 2021 13:25
Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awalnya Disambut Hangat, Inilah Penyebab Warga Ternate Lawan Bangsa Postugis

Baca Selanjutnya:

Mengapa Cepat Lapar saat Hujan?

X

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejarah mencatat awal bangsa Postugis disambut hangat masyarakat Indonesia. Namun berjalannya waktu ada perlawanan yang dilakukan masyarakat Ternate Maluku.

Diceritakan, setelah kuasai Malaka pada tahun 1511, Bangsa Portugis lanjut ke Maluku.

Tujuan mereka kala itu menguasai perdaganganrempah-rempah di Ternate atau Maluku.

Saking disambut baiknya kedatangan bangsa Portugis, warga dan Raja Ternate memberikan kesempatan untuk mendirikan benteng dan hak monopoli perdagangan cengkeh.

Keserakahan Portugis dan ketentuan harga cengkeh yang terlalu rendah, membuat rakyat Ternate atau Maluku sengsara.

Permusuhan antar keduanya pun tidak dapat dihindarkan.

Akibatnya Portugis harus memindahkan kegiatan dagang mereka ke Nusa Tenggara.

Penyebab terjadinya perlawanan terhadap Bangsa Portugis

Menurut Miskuindu AS dalam Diktat Sejarah Nasional Indonesia (2019), perlawanan terhadap Bangsa Portugis didasari karena keserakahan mereka dan monopoli perdagangan yang terjadi di beberapa daerah, seperti Aceh dan Maluku.

Perlawanan ini juga disebabkan oleh beberapa hal lainnya, yaitu:

- Portugis berusaha memperluas daerah kekuasaannya.

Caranya dengan menaklukkan banyak kerajaan di Indonesia, seperti Kerajaan Demak, Kerajaan Ternate dan Tidore serta Kerajaan Aceh.

- Portugis melarang Bangsa Indonesia untuk berlayar ke laut merah dan berdagang rempah-rempah.

Hal ini merupakan salah satu contoh monopoli perdagangan Portugis.

- Portugis menangkap kapal dagang milik masyarakat Indonesia, tujuannya untuk memonopoli perdagangan.

Perlawanan terhadap Bangsa Portugis

Bangsa Indonesia merasa geram dengan tindakan Portugis dalam memonopoli perdagangan.

Maka dari itu, rakyat Indonesia melakukan berbagai upaya perlawanan terhadap Portugis.

Apa sajakah bentuk perlawanannya?

1. Tidak menjual rempah-rempah ke Bangsa Portugis.

Contohnya pedagang Aceh yang tetap berani membawa lada ke India serta Laut Merah.

2. Timbulnya perlawanan dari rakyat Aceh, Demak serta Ternate atau Maluku terhadap Portugis.

Perlawanan Kerajaan

Aceh Saat itu masyarakat Aceh berhasil mempertahankan diri dari pengaruh maupun desakan bangsa barat, termasuk Portugis.

Salah satunya dengan tetap mengangkut rempah-rempah ke India dan Laut Merah, sekalipun Portugis melakukan serangan.

Upaya Portugis dalam mencegah atau menghentikan pedagang Aceh tidak berhasil.

Karena kapal milik Aceh lebih canggih, gesit dan dilengkapi senjata serta prajurit.

Tidak hanya itu, Aceh juga meminta bantuan dari Turki serta India.

Perlawanan Kerajaan Aceh berhasil dilakukan saat Sultan Ali Mughayat Syah memimpin kerajaan tersebut.

Setelah itu, perlawanan dilanjutkan oleh Sultan Alaudin Riayat Syah al-Qahar dengan meminta bantuan Turki.

Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda juga dilakukan perlawanan dengan menyerang Portugis di Malaka.

Perlawanan ini tidak berhasil, namun tetap dilakukan hingga Malaka jatuh ke tangan VOC pada 1641.

Perlawanan Kerajaan Demak

Monopoli perdagangan Portugis di Malaka sangat mengganggu aktivitas perdagangan para saudagar Muslim di lokasi tersebut.

Akhirnya Kerajaan Demak beserta saudagar Muslim lainnya bersatu untuk melawan Portugis.

Perlawanan Kerajaan Demak berhasil dilakukan saat Fatahilah mengusir Portugis dari Pulau Jawa.

Sebelumnya, perlawanan Kerajaan Demak juga pernah dilakukan oleh Sultan Trenggono dan menemui keberhasilan pula.

Perlawanan Kerajaan Ternate

Pada 1565, rakyat Ternate di bawah kepemimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan terhadap Portugis.

Untuk membendungnya, Portugis menggunakan cara licik untuk menangkap dan membunuh Sultan Hairun.

Hal ini semakin membuat rakyat Ternate marah.

Saat Sultan Baabullah memimpin perlawanan tersebut, mereka berhasil menahan dan merebut benteng milik Portugis.

Orang Portugis yang ditawan akan dibebaskan oleh Sultan Baabullah jika bangsa Portugis meninggalkan Ternate.

Akhirnya Portugis meninggalkan Ternate dan menetap di Timor Timur hingga 1975.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Penyebab Terjadinya Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis"

Tags:
Portugis
Maluku
Ternate
Malaka
Berita Terkait:Tribun Pendidikan

Banyak Tak Tahu, Bedanya SPBU Pertamina Warna Merah dan Biru

Ciri-ciri Tanaman Hias Tak Sehat dan Tips Mengatasinya

Video Pilihan

Bikin Heboh Jalan Raya, Anggota Polisi Lompat dari Angkot di Jaktim, Saksi: Seperti Orang Depresi

Ikuti kami di

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA