Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan

Penguasaan wilayah Malaka oleh Portugis menjadi motif utama serangan Demak ke Malaka pada tahun 1513 dan 1521. Dalam penyerangan tersebut, pasukan Demak dipimpin oleh Adipati Unus. Saat itu, pasukan Demak tidak bergerak sendirian, mereka mendapat dukungan dari kesultanan-kesultanan Islam di Sumatera. Meskipun begitu, kekuatan Demak tidak sanggup mengalahkan armada laut Portugis. Salah satu penyebabnya adalah kualitas teknologi perang yang jauh tertinggal. Portugis memiliki kapal-kapal yang sangat kuat dan dipersenjatai meriam-meriam terbaik.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B

KOMPAS.com - Pada 1511, Portugis berhasil merebut Malaka dan ingin segera melebarkan kekuasaannya sampai ke Maluku.

Mengetahui hal ini, Kesultanan Demak tidak mau tinggal diam dan melakukan penyerangan.

Perlawanan terhadap Portugis dilakukan oleh Demak lebih dari satu kali. Meski pada awalnya sempat menemui kegagalan, perjuangan Demak akhirnya membawa hasil yang menggembirakan.

Latar belakang perlawanan Demak terhadap Portugis

Dengan berkuasa di Malaka, Portugis otomatis menguasai jalur pelayaran dan perdagangan yang penting di dunia.

Keberadaan Portugis itu tidak hanya menjadi penghalang Kesultanan Demak, tetapi juga mematikan perdagangan kaum Muslim Indonesia.

Terlebih lagi, Demak sendiri menjalankan perdagangan beras dan bahan pangan lainnya dengan Malaka.

Di samping itu, kedatangan bangsa Portugis juga menyebarkan agama Katolik, yang dianggap menghalangi perkembangan Islam di Nusantara.

Karena sebab-sebab itulah, Kesultanan Demak mengirim armadanya ke Malaka untuk menggempur kedudukan Portugis.

Selain di Malaka, Kesultanan Demak juga melakukan perlawanan terhadap Portugis yang hendak mendirikan loji di Sunda Kelapa.

Baca juga: Mengapa Aceh Menyerang Portugis di Malaka?

Perlawanan Pati Unus terhadap Portugis

Pada masa kekuasaan Raden Patah, perlawanan rakyat Demak terhadap Portugis dipimpin oleh Pati Unus.

Serangan yang dilakukan pada 1513 itu dilengkapi dengan kekuatan 100 kapal dan 5.000 pasukan dari Jawa, serta tambahan tentara dari Palembang, hingga jumlahnya menjadi 12.000 pasukan.

Akan tetapi, kekuatan yang sangat besar tersebut dapat dipatahkan oleh Portugis, sehingga Pati Unus terpaksa kembali ke Jawa dengan kekalahan.

Setelah Raden Patah wafat pada 1518, takhta Kesultanan Demak jatuh ke tangan Pati Unus, yang kembali mempersiapkan armada untuk menggempur kedudukan Portugis di Malaka.

Maka pada 1521, ia kembali melakukan perlawanan ke Malaka. Namun, Portugis ternyata menyambut pasukan Demak dengan pertahanan yang lebih baik.

Lagi-lagi, Kesultanan Demak mengalami kekalahan. Bahkan Pati Unus gugur di medan perang.

Seteleh itu, Pati Unus disebut masyarakat dengan gelar Pangeran Sabrang Lor atau Pangeran (yang gugur) di seberang utara.

Perlawanan Fatahillah terhadap Portugis

Setelah berhasil menangkis serangan Demak, Portugis memenuhi undangan dari penguasa Pajajaran yang ingin melakukan kerjasama.

Kerajaan Pajajaran memilih bersekutu dengan Portugis karena merasa terancam dengan kekuatan Islam di pesisir Pulau Jawa, yaitu Banten, Cirebon, dan Demak.

Dalam perjanjian di antara dua pihak itu, disebutkan bahwa Portugis diizinkan untuk membangun loji di Sunda Kelapa.

Kesultanan Demak menganggap kerjasama itu sebagai ancaman, dan segera melancarkan serangan di bawah pimpinan Fatahillah.

Pada 1527, pasukan gabungan Demak, Cirebon, dan Banten diberangkatkan untuk membendung pengaruh Portugis di Sunda Kelapa.

Akhirnya, pada 22 Juni 1527, Sunda Kelapa berhasil direbut oleh Fatahilllah, yang kemudian mengubah namanya menjadi Jayakarta. Peristiwa itu menandai akhir perlawanan Demak terhadap Portugis.

Referensi:

  • El Jauquene, F Taufiq. (2020). DEMAK BINTORO: Kerajaan Islam Pertama di Jawa dari Kejayaan hingga Keruntuhan. Yogyakarta: Araska.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Berdirinya Kesultanan Demak berdiri seiring menguatnya kekuatan Portugis di Malaka. Apa latar belakang rakyat Demak melakukan perlawanan terhadap Portugis?

Latar belakang Demak melakukan perlawanan terhadap Portugis adalah ancaman kedatangan Portugis dan gangguan Portugis terhadap hubungan dagang antara Demak dan Malaka. Perdagangan yang dijalankan antara Demak dan Malaka adalah beras dan bahan pangan, seperti dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia Jilid III oleh Marwati Djoened Pesponegoro.

Pada 1511, Malaka dikuasai Portugis di bawah Jenderal Afonso de Albuquerque dengan mengalahkan Kerajaan Malaka. Tujuan Portugis menguasai Malaka yaitu untuk menguasai perdagangan yang melalui selat Malaka atau yang melakukan perdagangan dengan Malaka.

Sejak Malaka pada tahun 1511 jatuh ke tangan Portugis, penjajah ini memaksakan sistem monopoli kepada pedagang yang telah biasa dengan sistem perdagangan bebas. Sejak itu, pedagang dari Persia, India, Cina, dan wilayah lain yang biasanya datang pada musim angin tertentu dan bertemu di Malaka mulai menghindari kota pelabuhan tersebut.

Pedagang-pedagang yang datang ke Malaka harus mendapat izin dahulu dari pemerintah Portugis di Malaka. Untuk menghindarkan diri dari keadaan yang tidak menyenangkan tersebut, pedagang-pedagang mencari jalan yang tidak memerlukan izin, yaitu melalui selat Sunda.

Monopoli Portugis di Malaka membuat kekacauan sistem perdagangan di wilayah Asia karena tidak ada pelabuhan pusat transaksi komoditas. Di samping itu, Malaya tidak dapat lagi menjaga ketertiban dan keamanan jalur perdagangan di Selat Malaka. Kondisi ini menyulut kemarahan saudagar Islam sehingga tidak mau lagi berdagang di Malaka.

Kerajaan Demak pada masa pemerintahan Raden Patah lalu mengutus Pati Unus dan pasukan untuk melakukan penyerangan ke kota pelabuhan Malaka. Penyerangan ini bertujuan untuk mencegah penyerangan ke Demak dan membantu kembalinya kekuatan Kerajaan Malaka. Penyerangan dilakukan dua kali pada tahun 1513 dan 1521. Serangan ini mengalami kegagalan.

Apa yang menyebabkan kegagalan tersebut >>>

Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan

bidadarisurgalangit bidadarisurgalangit

Jawaban:

Faktor penyebab kegagalan serangan atau perlawanan kerajaan Demak terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1513 adalah persenjataan meriam yang dimiliki Portugis lebih canggih. Persenjataan meriam kapal Portugis ini telah menghancurkan dan menenggelamkan kapal-kapal kerajaan Demak dari jarak jauh.

  • Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan

  • Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan

  • Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan

  • Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan

  • Mengapa perlawanan rakyat Demak kepada Portugis pada 1511 mengalami kegagalan