Mengapa peradaban Eropa banyak mengkolonisasi peradaban Amerika dan bukan sebaliknya

Jakarta -

Penemu benua Amerika yang diketahui dalam sejarah dan dikenal adalah Christopher Columbus. Namun, apakah benar penemu benua Amerika pada tahun 1492 oleh Colombus?

Baca juga: Benua Terluas di Bumi dan Karakteristiknya, Punya Keajaiban Dunia

Siapa yang Menemukan Benua Amerika Pertama Kali dan Kenapa Disebut Amerika?


Dilansir dari buku 'Sejarah Amerika' oleh Umi Habibah dan Bagus Muslih Aa'arif, Christopher Columbus mulai berlayar meninggalkan Spanyol pada tahun 1492.

Pelaut yang lahir di Genoa, Italia Utara pada 1451 itu akhirnya berhasil menginjakan kaki di sebuah benua yang sekarang dikenal sebagai Amerika. Columbus menemukan benua Amerika tepatnya di Amerika bagian Selatan pada 14 Agustus 1498.

Namun kemudian, benua itu diberi nama Amerika karena berasal dari salah satu kru kapal Columbus, Amerigo Vespucci. Amerigo Vespucci ini diam-diam menulis laporan lebih rinci mengenai penemuan benua Amerika.

Kemudian Amerigo memajukan dua tahun dari tanggal sebenarnya tercantum dalam laporan pelayaran Columbus kepada raja Spanyol. Karena itu, Amerigo Vespucci lah yang mendapat penghargaan sebagai penemu benua Amerika. Nama 'Amerigo' sendiri kemudian diabadikan menjadi nama benua 'Amerika'

Penemu Benua Amerika Pertama

Sebelum Columbus ternyata ada orang-orang Eropa yang datang terlebih dahulu di dataran benua Amerika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kehadiran kaum Norse (Norwegia).

Sejarah mencatat, kaum Norse berlayar ke Barat dari Greenland, di mana Si Merah Eric mendirikan sebuah pemukiman sekitar tahun 985.

Pada tahun 1001, putera Eric, Leif Ericson, diperkirakan menjelajah ke pantai timur laut di kawasan yang sekarang menjadi Kanada dan tinggal selama satu musim di sana.

Leif Ericson merupakan pelaut Viking yang telah berabad-abad sebelum Columbus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika. Bukti ini menjadi sebuah kepercayaan, bahwa ada juga beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudra Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Columbus.

Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa.

Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa.

Hanya beberapa tahun sekembalinya Columbus, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di dunia baru dan penaklukan serta kolonisasi pun dimulai. Hal ini sebagai akibat langsung dari penemuannya.

Baca juga: 10 Negara Kepulauan Terbesar di Dunia, Salah Satunya Indonesia


Penemuan Christopher Columbus

Columbus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia.

Penemuan tersebut sekaligus merupakan mahkota eksplorasi, dan kolonisasi dunia baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah.

Columbus menjadi pembuka gerbang pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru. Menyebar penduduk, dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa.

Bersamaan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli.

Atas perannya membuka gerbang bagi dunia luas di benua Amerika, Columbus terbukti di kemudian hari telah membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di dunia lama.

Detikers, sudah tahu kan penemu benua Amerika pada tahun 1492 oleh siapa?



Simak Video "Warga AS Diminta Segera Pergi dari Ukraina!"

(faz/pay)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA