Mengapa organisasi Budi Utomo dianggap sebagai pelopor pergerakan nasional?

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 8514 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 3643 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Sejarah viewed by 3319 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 1811 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 1761 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in Sejarah viewed by 1499 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Sejarah viewed by 1472 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Sejarah viewed by 1232 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in Sejarah viewed by 1143 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 1103 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Sejarah viewed by 1049 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Sejarah viewed by 1033 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Sejarah viewed by 1032 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Sejarah viewed by 1029 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Sejarah viewed by 1010 persons

ABSTRAK

Budi Utomo merupakan organisasi yang berdiri pada masa Pergerakan Nasional, lebih tepatnya pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Organisasi Budi Utomo kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional di Indonesia. Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia karena Budi Utomo merupakan organisasi modern yang pertama kali berdiri di Indonesia dan sebagai pelopor berdirinya organisasi lainnya. Walaupun begitu, banyak yang tidak mengetahui mengapa Budi Utomo dianggap sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia, khususnya generasi muda pada masa sekarang. Padahal, berdirinya Budi Utomo terkait dengan bangkitnya semangat nasionalisme di Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pembelajaran sejarah di Kelas XI SMKN 10 Malang, (2) persepsi siswa kelas XI SMKN 10 Malang terhadap Organisasi Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia,

 (3) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa SMKN 10 Malang terhadap Organisasi Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa dokumen dan kata-kata tertulis atau lisan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan triangulasi data sumber dan metode. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) bahwa kegiatan pembelajaran sejarah di SMKN 10 Malang sudah berjalan dengan baik. SMKN 10 Malang menerapkan Kurikulum 2013 di semua kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran sejarah. Guru menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran sejarah, sehingga siswa dapat memahami pelajaran sejarah dengan cukup baik. (2) Persepsi siswa kelas XI SMKN 10 Malang terhadap organisasi Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia sudah cukup baik dan respon dari mereka juga positif. Siswa setuju Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia karena Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama di Indonesia yang berdiri pada masa Pergerakan Nasional yang bergerak dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk membantu bumiputera, serta menjadi pelopor bagi berdirinya organisasi lainnya. (3) Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap Organisasi Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia: (a) Fasilitas belajar, mayoritas siswa memiliki fasilitas belajar yang cukup lengkap di rumah mereka. Namun, ada juga siswa yang memiliki fasilitas belajar yang kurang lengkap. Mereka yang memiliki fasilitas lengkap, cukup lengkap, maupun yang tidak terlalu lengkap, mereka dapat memanfaatkan fasilitas yang mereka miliki dengan baik. Fasilitas belajar yang cukup lengkap dan pemanfaatan fasilitas belajar yang baik, siswa dapat menjelaskan keterkaitan Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan

Nasional di Indonesia. (b) Minat belajar sejarah, terdapat perbedaan antara siswa yang memiliki minat belajar sejarah yang rendah dengan siswa yang memiliki minat belajar yang cukup tinggi. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat menjelaskan dengan baik, mengapa Budi Utomo dianggap sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia. Mereka yang memiliki minat belajar yang rendah, dapat menjawab pertanyaan dengan cukup baik, walaupun tidak selengkap jawaban dari para siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi. (c) Pemahaman terhadap materi sejarah, mayoritas siswa cukup mengalami kesulitan dalam memahami materi sejarah. Walaupun begitu, terdapat beberapa siswa yang tidak mengalami kesulitan. Mereka yang mengalami kesulitan memiliki solusi tersendiri, sehingga mereka dapat memahami materi sejarah dan menjelaskan keterkaitan Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional dengan cukup baik. (d) Masalah dalam belajar, mayoritas siswa mengalami masalah dalam belajar. Adapun masalahnya, antara lain: kurang bisa membagi waktu, sulit mengingat sesuatu (mudah lupa), sulit berkonsentrasi, malas dan kurang serius. Walaupun begitu, ada juga siswa yang tidak mengalami masalah dalam belajar. Mereka yang mengalami masalah dalam belajar memiliki masing-masing cara untuk mengatasi masalah dihadapi. Jadi, mereka dapat memahami dan menjelaskan Budi Utomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional di Indonesia.

Beberapa saran dari peneliti: (1) kepada guru sejarah SMKN 10 Malang, untuk memaksimalkan kinerja guru dalam pembelajaran sejarah, (2) kepada siswa kelas XI SMKN 10 Malang, untuk terus meningkatkan pemahaman dan minat belajar terhadap materi pelajaran sejarah, (3) kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam.

Jakarta -

Kebangkitan nasional Indonesia pertama kali ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Budi Utomo lahir pada 20 Mei 1908 di Jakarta.

Karena inilah diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional setiap tahunnya.

Latar Belakang Sejarah


Budi Utomo adalah organisasi yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Arsten). Tokoh pendiri Budi Utomo di antaranya Dr Soetomo, Soeraji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan lainnya.

Namun, pendirian Budi Utomo tidak lepas dari peran dr. Wahidin Soedirohusodo. Dilansir situs Kemdikbud, meski bukan pendiri, dr Wahidin-lah yang menginspirasi Soetomo dan kawan-kawannya.

dr. Wahidin sendiri adalah alumni STOVIA yang sering berkeliling kota-kota besar di Jawa untuk mengkampanyekan gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah.

Saat itu, terjadi pertemuan antara pendiri Budi Utomo dengan dr. Wahidin Soedirohoesodo. dr. Wahidin mencetuskan ide untuk mencerdaskan bangsa melalui 'studiefonds' atau dana pendidikan agar tidak mudah diadu oleh penjajah, sementara Soetomo dan kawannya juga memiliki rasa nasionalisme perjuangan yang tinggi. Gagasan mereka pun cocok untuk digabungkan.

Setelah rangkaian diskusi, akhirnya perhimpunan Budi Utomo dibentuk. R. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Soelaiman, Angka Prodjosudirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan RM. Goembrek adalah sembilan orang yang mendirikan Budi Utomo. Meski kemudian, pengurus besarnya dijabat oleh orang-orang lebih tua yang bergabung.

Sejak awal, Budi Utomo memiliki prinsip untuk mencerdaskan bangsa, maka memang sengaja tidak berkenaan dengan politik. Budi Utomo meyakini banyak hal yang diperlukan dan harus tetap bekerja sama dengan pemerintah.

Terbukti, dari tahun 1908 sampai 1926, Budi Utomo masih bergerak di bidang sosial dan budaya, tidak menyentuh politik. Pergerakan Budi Utomo berakhir pada 1935 saat organisasi ini melebur ke Partai Indonesia Raya (Parindra) yang dipimpin oleh Soetomo.

Tujuan Dibentuk Budi Utomo

Kongres pertama Budi Utomo diadakan di Yogyakarta pada Oktober 1908. Dalam waktu 5 bulan, Budi Utomo berhasil mengumpulkan 1.200 anggota.

Setelah semakin banyak dukungan, para pemuda memberi kesempatan golongan tua untuk menjabat. Di kongres itu, terpilih Raden Adipati Tirtokusumo sebagai ketua, dan dr. Wahidin Soedirohoesodo sebagai wakil ketua.

Dalam kongres, disebutkan tujuan utama Budi Utomo yaitu untuk menjamin kehidupan bangsa yang terhormat. Fokus organisasi ini adalah bidang sosial, pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Awalnya, keanggotaan terbatas hanya pada penduduk Jawa dan Madura, namun pada akhirnya meluas sampai Bali. Hal ini dilakukan dengan tidak melihat keturunan, kelamin, atau agama apapun.

Pada tahun 1928, Budi Utomo menambahkan suatu asas perjuangan yaitu untuk ikut berusaha melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia.


Peran Budi Utomo Terhadap Kebangkitan Nasional

Kelahiran Budi Utomo menjadi penanda terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam meraih kemerdekaan, yang tadinya bersifat kedaerahan berubah sifat menjadi nasional dengan tujuan yang satu. Perjuangan mengusir penjajah yang awalnya hanya mengandalkan kekuatan fisik, diganti dengan perjuangan baru yang mengutamakan kekuatan pemikiran.

Maka, Budi Utomo menjadi pelopor perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran, karena ada organisasi-organisasi yang selanjutnya muncul di berbagai bidang. Seperti Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam, Indische Partij, dan lain-lain yang berkaitan dengan Budi Utomo.

Meski memiliki ideologi berbeda-beda, organisasi di masa pergerakan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa. Keberagaman organisasi di masa itu dapat mempercepat tercapainya kemerdekaan karena saling melengkapi.

Maka, berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dianggap sebagai awal gerakan yang menjadi tonggak kemerdekaan Indonesia.

(nwy/nwy)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA