Mengapa orang yg mensucikan diri termasuk orang yang beruntung?

Alat yang digunakan untuk menahan bagian yang akan disambung untuk sementara waktu, dengan menggunakan

Aliran zoroaster adalah aliran orang-orang yang menyembah ..

Allah subhanahu wa ta ala menurunkan kitab suci kepada rasul nabi yang kesemuanya mengajarkan tentang ketauhislan tuliskan pesan isi pokok dari masing … kitab suci tersebut

tolong dong follow ig Aku!akun :_afrahmda kelas 6, SDIT NURUL ISLAM TENGARAN​

Apa yg kita lakukan untuk orang tua tentang kesabaran

damelkeun kalimah anu ngagunakeun kecap gaganti ngaran jeng gaganti milik minimal 2kalimat? buat besokkk kaaa tolonggg​

Bentuk akun saldo ganda yang terdiri dari kolom debit , kredit , dan saldo, kolom saldo yang terdiri atas debit dan kredit adalah akun bentuk.

Suwargo dalane siji. Sirno dalane pati. 1. Suargo dalane siji 2. Sirno dalane pati 3. Langgeng sejatine urip 4.

Sebuah kubus memiliki sisi 5cm dan masanya 50gram tentukan masa jenis kubus tersebut.

Contoh sukacita yg dilakukun seorang anak untuk orang tua


SUNGGUH BERUNTUNG ORANG  YANG 

MENSUCIKAN DIRINYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa seorang hamba tak boleh mengatakan dirinya suci karena mereka tak tahu keadaan yang sebenarnya.  Allah berfirman : 

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang orang yang bertakwa. (Q.S an Najmu 32)

Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menerangkan bahwa terlarangnya orang-orang beriman untuk mengabarkan kepada orang-orang akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji-memuji dirinya sendiri. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :

لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ

Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik diantara kalian. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa manusia yang suka mengatakan dirinya suci adalah orang orang kafir, yaitu Yahudi dan Nasrani. Allah menyebutkan dalam  firman-Nya :

وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً

Dan mereka berkata : Neraka tidak akan menyentuh kami  kecuali selama beberapa hari saja. (Q.S al Baqarah 80).

Bahkan, saking merasa sucinya, mereka mengatakan  bahwa hanya mereka sajalah yang bisa  masuk surga.

وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى

Dan mereka Yahudi dan Nasrani) berkata : Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahidi dan Nasrani. (padahal) itu (hanya) angan angan mereka. (Q.S al Baqarah 111).

Sungguh  Allah Ta’ala mencela kebiasaan dan perkataan buruk  mereka ini dalam firman-Nya :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

Tidakkah engkau memperhatikan orang yang menganggap dirinya suci ? (yaitu orang Yahudi dan Nasrani). Sebenarnya   Allah mensucikan siapa yang Dia kehendaki-Nya dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun. (Q.S an Nisa 49).

Jadi sungguh sangatlah beruntung orang yang benar benar berusaha untuk mensucikan dirinya. Allah Ta’ala berfirman :

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ

Sungguh beruntung orang yang mensucikan diri (dengan beriman). Q.S al A’laa 14.

Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Yakni menang dan beruntunglah orang yang membersihkan diri dari KESYIRIKAN, KEZHALIMAN DAN AKHLAK AKHLAK TERCELA. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Syaikh Utsaimin berkata : Tazakka artinya MEMBERSIHKAN DIRI LAHIR DAN BATHIN, yaitu :

Pertama : Berhubungan dengan hak Allah Ta’ala.

Dia membersihkan diri dari kesyirikan. Dia hanya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Tidak berbuat riya’ dan sum’ah. Tidak punya keinginan mengejar penghormatan dan kedudukan dari ibadah yang dia lakukan. Dia semata mata mengharapkan pahala dari Allah dan kampung akhirat.   

Kedua : Berhubungan dengan hak Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam

Dia juga membersihkan diri dalam mengikuti Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dengan tidak berbuat bid’ah atau sesuatu yang baru dalam syariat, banyak maupun sedikit, dalam keyakinan, ucapan maupun amal perbuatan. Ini merupakan bentuk tazkiyah terhadap Rasuullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Ketiga : Berhubungan dengan hak manusia.

Demikian pula dia membersihkan dalam hubungannya dengan orang lain. Dia membersihkan diri dari sifat hasad, khianat, permusuhan dan kebencian terhadap saudara sesama muslim. Hatinya selalu bersih dan mencintai saudaranya apa apa yang dia cintai bagi dirinya.

Dia menjaga lisan dan tubuhnya dari mengganggu hamba hamba Allah. Tidak menggibah dan mengadu domba orang lain. Tidak menyakiti, tidak memukul atau merampas harta orang lain. Tidak rela melihat saudaranya disakiti. Bahkan dia berkeinginan agar semua orang terhindar dari keburukan dan mendapat taufik untuk berbuat kebaikan.  

(Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Utsaimin, dengan diringkas, insya Allah tanpa mengurangi makna).

Oleh karena itu maka orang orang beriman haruslah berusaha sungguh sungguh untuk membersihkan diri agar menjadi orang yang beruntung. Dan juga tidak lupa berdoa agar diberi kebersihan diri lahir dan bathin. Diantara doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam perkara ini adalah :

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا

Ya Allah ! Berikanlah ketaqwaan kepada jiwaku dan sucikanlah jiwaku, sesungguh Engkau sebaik baik Pembersih jiwa. (H.R Imam Muslim dan an Nasa’i, dari Zaid bin al Arqam).    

Jadi berusahalah  mensucikan dirinya terutama yang berhubungan dengan hak Allah dan Rasul-Nya serta mensucikan diri terhadap hal hal yang berhubungan dengan hak manusia. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.441).

Mengapa orang yg mensucikan diri termasuk orang yang beruntung?
Foto: Mindra Purnomo/detikcom

Jakarta -

Al Quran Surat Asy-Syams ayat 9-10

"Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."


(erd/erd)

Alquran menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang beruntung.

Prayogi/Republika

Alquran menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang beruntung. Foto: Direktur Sumber Daya Manusia Pelindo 1 M Hamied Wijaya.

Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: Hamied Wijaya*

Setiap orang memiliki keunggulan. Juga cerdas dan tekun atawa konsisten menjadi keunggulan tersendiri. Satu lagi yang penting adalah pitulungan (pertolongan dari Allah SWT). Untuk orang yang beruntung karena mendapat peertolonganNya tak mesti harus pintar.

Saya pribadi meyakini ihwal orang yang beruntung seperti apa yang ada dalam Alquran. Berbahagialah orang yang beruntung. Orang yang beruntung selalu dikondisikan.

Baca Juga

Lantas kalau ditanya siapakah sebenarnya orang yang beruntung itu? Boleh jadi beberapa orang akan menjawab berbeda-beda, tergantung mengartikan kata beruntung itu apa. Ada yang bilang orang yang beruntung ialah orang yang memiliki harta yang banyak, rumah mewah lagi megah, anak yang ditinggalkan harta warisan yang banyak, itulah orang-orang yang beruntung. Ada juga yang bilang orang yang dapat undian dan kaya mendadak.Masih banyak yang beranggapan bahwa keberuntungan berarti kaya harta. Berikut keberuntungan yang dijelaskan Allah SWT dalam Alquran:

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya.” (QS. Al-Mu’minuun: 1-5).

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90).

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumuah: 10).

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa pentingnya ibadah shalat dan keharusan untuk bekerja menggali rezeki yang Allah tebarkan di muka bumi yang luas ini. Dan juga kita diianjurkan untuk banyak berdoa, selalu mengingat Allah SWT agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.Dari banyak penjelasan yang Allah SWT sampaikan dalam Alquran di atas, jelaslah bahwa orang yang beruntung adalah yang bisa berubah ke arah yang lebih baik. Dari yang tadinya belum beribadah, menjadi suka beribadah, dari yang semula berbuat maksiat berubah menjadi taat. Dari yang tadinya jauh dari Allah menjadi orang yang selalu merasa diperhatikan Allah.

Intinya, orang yang beruntung ialah orang yang selalu berusaha untuk selalu dekat dengan Allah SWT, dan Allah pun ridha padanya. Orang-orang  yang mau dan patuh mengikuti semua petunjuk-petunjuk yang Allah berikan, maka dipastikan hidupnya akan jauh dari rasa takut dan tiada mereka bersedih hati.

*Penulis adalah pakar SDM dan penulis buku: Transformasi SDM Berbasis Digital di Pelindo I

  • alquran
  • orang beruntung
  • keberuntungan
  • hamied wijaya

Mengapa orang yg mensucikan diri termasuk orang yang beruntung?

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...