Mengapa orang-orang lebih suka menggunakan zat aditif buatan daripada zat aditif alami

KOMPAS.com - Zat aditif adalah zat yang ditambahkan untuk meningkatkan kualitas pada bahan makanan. Zat aditif terdiri dari zat aditif alami dan zat aditif sintesis atau buatan.

Lalu apakah perbedaan zat aditif alami dan buatan? Untuk mengetahuinya, mari kita simak pembahasan berikut ini!

Soal dan Pembahasan

Jelaskan perbedaan zat aditif alami dan sintesis!

Jawaban:

Dilansir dari U.S. Food & Drug Administration, zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari sumber alam seperti buah, sayur, dan hewan.

Sedangkan zat aditif sintesis adalag zat aditif yang tidak dapat ditemukan dialamm melainkan dibuat oleh manusia menggunakan bantuan senyawa kimia.

Pada pewarna makanan, zat aditif alami memberikan warna yang tidak terlalu mencolok juga menambahkan rasa dan aroma pada makanan. Misalnya penggunaan kunyit untuk warna kuning pada makanan, akan memberikan aroma kunyit dan juga rasa dari kunyit.

Baca juga: Macam-macam Zat Aditif dan Namanya

Adapun zat aditif sintesis pewarna makanan hanya memberikan warna pada makanan tanpa merubah aroma ataupun memberikan rasa khas pada makanan tersebut. Pewarna makanan sintesis juga memiliki warna yang cerah dan pekat dibandingkan dengan pewarna alami.

Zat aditif sintesis cenderung lebih murah dibandingkan dengan zat aditif alami. Misalnya pada zat aditif penyedap rasa, untuk memberikan rasa kaldu ayam kita bisa merebus ayam dan menggunakan air rebusannya.

Tapi kita juga dapat mendapat rasa kaldu ayam hanya dengan memasukan penyedap makanan yang dijual murah kedalam air mendidih.

Pada zat aditif pemberi aroma makanan, buah-buahan dapat ditambahkan pada makanan untuk mendapatkan aroma. Namun penggunaan buah-buahan tidak memberi aroma yang kuat dan cenderung hilang setelah terkena panas.

Sedangkan pemberi aroma sintesis seperti senyawa ester dapat memberikan aroma buah-buahan yang kuat dan juga stabil.

Baca juga: Perbedaan Zat Aditif dan Zat Adiktif

Pemanis sintesis juga memiliki rasa manis berkali-kali lipat lebih tinggi dengan kalori yang lebih rendah dibanding pemanis alami seperti gula dan sirup fruktosa.

Inilah mengapa pemanis isntesis seperti siklamat dan aspartame sering digunakan untuk penderita diabetes sebagai pengganti gula.

Zat aditif sintesis memiliki banyak kelebihan dibandingkan zat aditif alami, namun tetap harus diperhatikan komposisinya. Namun jangan mengonsumsi zat aditif sintesis yang memiliki bahan berbahaya karena dapat merusak fungsi ginjal, hati, dan menyebabkan penyakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mengapa orang-orang lebih suka menggunakan zat aditif buatan daripada zat aditif alami


Hallo sobat GS, kali ini kita melanjutkan seri # 2 pada kegiatan Pendalaman Kimia , dengan materi zat aditif pada makanan  yang disampaikan oleh Drs. Asep Suryatna,M.Si dan untuk memperkaya materi saya  tambahkan  contoh soal latihan atau Ulangan Harian  untuk siswa SMP.

Zat aditif adalah zat-zat yang tambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan dan penyimpanan untuk maksud tertentu (Nurhayati,2013)

  1. Memperbaiki warna, bentuk, citaras dan tekstur
  2. Memperpanjang umur simpan makanan
  3. Meningkatkan nilai gizi makanan
  4. Memperbaiki estetika dan sensori makanan

Mengapa orang-orang lebih suka menggunakan zat aditif buatan daripada zat aditif alami

B. Macam-macam Zat aditif

1. Zat aditif Alami

Merupakan zat tambahan makanan yang diperoleh dari alam, tanpa disintesis atau dibuat terlebih dahulu

Keuntungan :

  • Mudah diperoleh
  • Lebih aman digunakan

Kelemahan :

  • Jumlahnya terbatas
  • Tidak dapat digunakan dalam jumlah banyak 
  • Kurang stabil kepekatannya
  • Kurang tahan lama

2. Zat aditif Buatan /Sintetis

Zat tambahan pada makanan yang dibuat secara sengaja sebagai hasil sintesis, 

Keunggulan

  • Dapat diproduksi dalam jumlah besar
  • Lebih stabil
  • Takaran penggunaan lebih sedikit
  • Lebih tahan lama

 Kelemahan

  • Dapat menimbulkan resiko penyakit kanker paru atau bersifat karsinogenik jika dikonsumsi secara berlebihan

C. Jenis -Jenis Zat aditif 

a. Pewarna

Tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan terlihat segar dan lebih menarik sehingga orang tertarik untuk memakannya:

Zat Pewarna makanan alami  dibuat dan  di ektrak dari bahan bahan seperti dibawah ini :

Mengapa orang-orang lebih suka menggunakan zat aditif buatan daripada zat aditif alami


Misalnya warna hijau dari daun pandan atau daun suji, warna kuning dari kunyit, warna merah dari bit atau daun jati, warna cokelat dari buah cokelat, warna orange dari wortel dan lain-lainnya, namun jumlahnya sangat terbatas.

Zat pewarna makanan sintesis, kelebihannya tersedia dalam banyak warna pilihan, mudah disimpan dan lebih tahan lama, misalnya  :

  • Violet GB ( warna ungu)
  • Sunset yellow FCF ( warna orange)
  • Tartrazine ( warna kuning)
  • Indigo carmine ( warna biru)

Namun karena harganya mahal, sehingga ada orang yang tidak bertanggungjawab menggantinya dengan yang harga murah yaitu menggunakan zat pewarna tekstil, namun sangat berbahaya bagi kesehatan.

Contoh pewarna tekstil yang sering disalahgunakan sebagai pewarna dan memicu kanker :

  • Rhodamine B ( warna merah)
  • Metanil yellow ( warna kuning)

Zat pemanis alami, diperoleh dari tumbuhan , misalnya glukosa dalam buah-buahan, fruktosa dalam madu, sukrosa dari batang tebu  (gula pasir/gula aren/gula kelapa/gula jawa).

Zat alami ini jika masuk ke dalam tubuh manusia menjadi sumber enegi dengan mengubahnya menjadi karbon dioksida, dan melepaskan air dan energi sebagai hasil metabolismenya. 

Zat pemanis buatan/sintesis , berbeda dengan zat pemanis alami, pemanis buatan ini didalam tubuh tidak akan diurai seperrti gula alami akibatnya tidak menghasilkan energi, karena alasan inilah sering dipakai oleh penderita kencing manis (diabeters mellitus).

Contohnya ; sakarin, natrium siklamat, magnesium atau kalsium siklamat, aspartame dan  dulsin, tingkatan manisnya lebih tinggi dari pemanis alami. Penggunaan sakarin yang berlebihan akan menyebabkan rasa makanan terasa pahit.

Tingkat rasa manis pada beberapa zat aditif buatan :

  • Aspartam            : 160
  • Sakarin                : 500
  • Sukralosa            :  600
  • P-4000                 : 4000
  • Neotam                : 13000

Yaitu bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusaka atau pembusukan makanan.

Fungsi bahan pengawet makanan  adalah :

  1. Mencegah pembuasukan makanan dengan cara menghentikan dan  membunuh aktivitas bakteri pembusuk berkemabng bia dalam makanan
  2. Mencegah perubahan kimia dengan cara mencegah perubahan rasa, bau danw arna pada makanan

Pengawetan makanan secara fisik ;

  • Pengeringan
  • Pengasalan
  • Pengasinan
  • Pemanisan
  • Pembekuan makanan.

Ikan asin menjadi tahan lama dengan Teknik pengawetan menggunakan garam dapur.

Acar menandung asam suka yan gmembuat acara wet sekaligus dapat menghilangkan rasa enenk

Pengawetan secara kimia ;

Dilakukan dengan menambah bahan pengawet pada makanan

Teknik pengawetan pada makanan :

Mengapa orang-orang lebih suka menggunakan zat aditif buatan daripada zat aditif alami

Zat penyedap digunakan untuk memberikan cita rasa pada makanan, 

  • Zar penyedap alami, contohnya buah pala, kelapa, jahe, ketumbar, lengkuas. Semua jenis rempah adalah pengawet alami.
  • Zat penyedap buatan (sintetis), Monosodium glutamate (MSG), oktil asetat, etil buatarat, amil asetat, amil valerat
e. Penambah  aroma

Zat aditif pemberi aroma alami, daun Jeruk, Vanili, serai dan daun pandan yang sering dijadikan penambah aroma pada makanan.

Zat aditif penambah aroma buatan/sintesis :

Mengapa orang-orang lebih suka menggunakan zat aditif buatan daripada zat aditif alami


        Yang sering dipakai sebagai bahan pengasam makanan alami adalah jeruk nipis, lemon.

Penggunaan bahan aditif makanan buatan secara terus menerus akan berakibat buruk terhadap kesehatan. Dampak negatif zat aditif makanan terhadap kesehatan dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dibawah ini adalah contoh zat aditif dan ganguan  yang diakibatkannya :

  • Mual
  • Muntah 
  • Diare
  • Penyakit kulit
  • Gagal ginjal
  • Ganguan pada otak dan hati

  • Kanker paru-paru
  • Gangguan sistem syaraf
  • Pendarahan di lambung
  • Komplikasi pada otak
  • Penyakit Jantung

  • Menimbulkan alergi
  • Kanker hati

  • Kerusakan otak
  • Trauma
  • Kelainan hati
  • Hipertensi
  • Demam tinggi
  • Mempercepat proses penuaan
  • Asma
  • Depresi

  • Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin

  • Sesak napas
  • Gatal-gatal dan bengkak
  • Kanker kantong kemih (sakarin)

  • Gangguan syaraf dan kanker otak (aspartam)

Sumber rujukan bisa anda download disini

Setelah materi/konsep dikuasai , kunjungi  latihan  Soal dan Pembahasan 

Zat Aditif SMP  ADA DISINI