Mengapa nutrien tumbuhan dapat menjadi polutan di air jelaskan

Mengapa nutrien tumbuhan dapat menjadi polutan di air jelaskan
eceng gondok. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Alam memiliki berbagai macam sumber daya melimpah yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari beragam sayur dan buah yang dijadikan bahan makanan, air untuk konsumsi sehari-hari serta kebutuhan kebersihan, hingga gas bumi yang dapat digunakan untuk keperluan transportasi dan lainnya.

Dengan begitu, keseimbangan alam perlu dijaga dengan baik agar lingkungan tetap sehat dan berbagai sumber daya dapat memberikan berbagai manfaat kebaikan. Namun sayangnya, sebagian besar aktivitas manusia justru menimbulkan banyak masalah yang mengganggu keseimbangan lingkungan. Mulai dari aktivitas konsumsi makanan sehari-hari hingga aktivitas industri yang menimbulkan berbagai pencemaran lingkungan.

Salah satu dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas manusia adalah eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan salah satu masalah ekologi serius yang mengancam kebersihan dan kesehatan sumber daya air terbuka. Biasanya eutrofikasi ditandai dengan pertumbuhan alga dan tanaman padat lainnya di permukaan air.

Penyebab eutrofikasi ini tidak lain karena aktivitas manusia yang menggunakan pupuk nitrat dan fosfat hingga memicu pertumbuhan tanaman padat yang menutupi permukaan air. Bukan hanya itu, penyebab eutrofikasi pada air juga berasal dari pembuangan limbah industri ke perairan, budidaya akuakultur, hingga peristiwa alam seperti banjir.

Munculnya eutrofikasi pada sumber air ini tentu memberikan berbagai dampak buruk pada lingkungan. Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut kami merangkum beberapa penyebab eutrofikasi beserta dampak lingkungannya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 9 halaman

Mengapa nutrien tumbuhan dapat menjadi polutan di air jelaskan

©2021 REUTERS/Baz Ratner

Sebelum mengetahui beberapa penyebab eutrofikasi, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kondisi alam jenis ini. Eutrofikasi merupakan salah satu masalah ekologi serius yang menimbulkan dampak pada lingkungan.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan tanaman padat di permukaan air terbuka seperti danau, lautan, dan waduk. Contoh tumbuhan yang sering kali muncul akibat proses eutrofikasi ini berupa tanaman alga, kubis Nil, dan eceng gondok.

3 dari 9 halaman

Setelah mengetahui pengertian umum dari eutrofikasi, berikutnya terdapat dua jenis eutrofikasi yaitu eutrofikasi alami dan budaya. Penyebab eutrofikasi alami dengan budaya ini tentu berbeda. Eutrofikasi alami merupakan proses akumulasi, aliran, dan penambahan nutrisi ke badan air yang menyebabkan perubahan produksi primer dan komposisi spesies komunitas. Proses eutrofikasi alami ini telah terjadi selama ribuan tahun.

Sedangkan eutrofikasi budaya merupakan proses eutrofikasi alami yang mengalami percepatan akibat aktivitas manusia. Pembukaan lahan mempercepat limpasan tanah dan lebih banyak nutrisi seperti fosfat dan nitrat mengalir ke danau dan sungai, diikuti oleh muara pesisir dan teluk.

Selain itu, penggunaan pupuk pada budidaya peternakan seperti peternakan ikan juga memberikan pengaruh. Bukan hanya itu limbah yang berasal dari industri yang dibuang langsung ke perairan juga menjadi salah satu faktor utamanya.

4 dari 9 halaman

Setelah mengetahui pengertian dan beberapa jenisnya, berikutnya terdapat beberapa penyebab eutrofikasi yang perlu Anda ketahui, Penyebab yang pertama yaitu berasal dari pupuk nitrat dan fosfat.

Seperti disebutkan, aktivitas manusia memberikan pengaruh lebih besar pada proses eutrofikasi. Seperti penggunaan pupuk nitrat dan fosfat pada pertanian, lapangan golf, atau bidang lainnya terakumulasi dan mengalir ke perairan.

Akibatnya nutrisi yang berasal dari pupuk ini akan mempercepat fotosintesis tanaman padat di permukaan air seperti eceng gondok maupun alga. Semakin lama, tanaman tersebut akan tumbuh luas dan merata di permukaan air.

5 dari 9 halaman

Mengapa nutrien tumbuhan dapat menjadi polutan di air jelaskan
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/DanVostok

Penyebab eutrofikasi berikutnya yaitu pemberian makan ternak yang terkonsentrasi. Operasi pemberian makan hewan terkonsentrasi (CAFO) juga merupakan kontributor utama nutrisi fosfor dan nitrogen yang bertanggung jawab atas eutrofikasi.

Operasi pemberian makan hewan terkonsentrasi biasanya melepaskan sejumlah besar nutrisi yang kemudian mengalir ke sungai, danau, dan lautan sehingga nutrisi ini akan terakumulasi dalam konsentrasi tinggi. Ini akan mempercepat pertumbuhan tanaman padat yang dapat mengganggu badan air.

6 dari 9 halaman

Penyebab eutrofikasi juga berasal dari pembuangan limbah industri langsung ke perairan. Di beberapa negara, terutama egara berkembang, air limbah langsung dibuang ke badan air seperti sungai, danau, dan lautan.

Akibatnya, nutrisi kimia dalam jumlah tinggi akan terkumpul dan merangsang pertumbuhan padat ganggang dan tanaman air lainnya, yang mengancam kelangsungan hidup kehidupan air dalam banyak cara. Beberapa negara mungkin juga mengolah air limbah, tetapi masih membuangnya ke badan air setelah pengolahan.

7 dari 9 halaman

Akuakultur juga termasuk salah satu penyebab eutrofikasi yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Akuakultur adalah teknik budidaya kerang, ikan bahkan tanaman air (tanpa tanah) dalam air yang mengandung nutrisi terlarut.

Teknik budidaya ini cukup populer dan banyak dilakukan oleh masyarakat. Jika budidaya tidak dikelola dengan baik, partikel makanan yang tidak dikonsumsi bersama dengan ekskresi ikan dapat secara signifikan meningkatkan kadar nitrogen dan fosfor di dalam air. Kondisi ini selanjutnya akan mempercepat pertumbuhan tanaman padat terapung di permukaan air.

8 dari 9 halaman

Mengapa nutrien tumbuhan dapat menjadi polutan di air jelaskan
©Unplash/jonfordphotos

Penyebab eutrofikasi yang terakhir bisa terjadi karena peristiwa alam. Peristiwa alam seperti banjir dan aliran alami sungai juga dapat mengalirkan nutrisi dari tanah ke sistem air, sehingga menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Selain itu, seiring bertambahnya usia danau, secara alami akan terjadi akumulasi sedimen serta nutrisi fosfor dan nitrogen yang berkontribusi pada pertumbuhan eksplosif fitoplankton dan cyanobacterial.

9 dari 9 halaman

Setelah mengetahui beberapa penyebab eutrofikasi pada lingkungan air, terdapat beberapa dampak yang perlu Anda waspadai akibat kondisi ini. Jika diabaikan, tentu proses eutrofikasi ini dapat mengancam kelangsungan makhluk hidup di dalam air dan kebersihan sumber air yang semakin buruk. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari proses eutrofikasi perlu Anda ketahui :

  • Eutrofikasi menyebabkan kelimpahan zat partikulat seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, jamur dan puing-puing yang kekeruhan dan pewarnaan air bergantung.
  • Meningkatkan bahan kimia anorganik seperti amonia, nitrit, hidrogen sulfide dapat menyebabkan pembentukan zat berbahaya seperti nitrosamin yang mempengaruhi industri pengolahan air minum.
  • Tumbuhnya tanaman padat di permukaan air akibat eutrofikasi menyebabkan jumlah oksigen terlalut semakin terbatas sehingga bisa mengancam kelangsungan hidup spesies hewan dan tumbuhan lain di dalam air.
  • Ketika oksigen terlarut mencapai tingkat hipoksia, spesies hewan dan tumbuhan di bawah air, seperti udang, ikan, dan biota air lainnya mati lemas. Dalam kasus ekstrem, kondisi anaerobik mendorong pertumbuhan bakteri yang menghasilkan racun yang mematikan bagi mamalia laut dan burung.
  • Tumbuhnya fitoplankton akibat eutrofikasi juga menyebabkan berkurangnya penetrasi cahaya ke dalam perairan yang lebih dalam . Hal ini dapat menyebabkan zona mati air, hilangnya kehidupan air, dan mengurangi keanekaragaman hayati.
  • Proses eutrofikasi menyebabkan penurunan kualitas air dan terbatasnya akses air yang aman untuk dikonsumsi.
  • Eutrofikasi dapat melepaskan racun yang sangat kuat di dalam air. Kondisi anaerobik yang berasal dari tanaman ait ini juga menghasilkan senyawa beracun. Jika dikonsumsi, ini akan menyebabkan kematian pada hewan maupun manusia.
[ayi]

PENCEMARAN air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Penyebab

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

  • Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
  • Sampah organic seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrient dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  • Seperti limbah pabrik yang mengalir kesungai seperti di sungai citarum
  • pencemaran air oleh sampah
  • Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Dampak Pencemaran Air Di Lingkungan Sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan).Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

  • Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

  • Dampak terhadap kualitas air tanah

BACA JUGA

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.

  • Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

  • Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
  • Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
  • Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
  • Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
  • Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zatorganik yang dibuang kelingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

Pengendalian Pencemaran Air

Banyak hal yang bias kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air antara lain:

  1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
  2. Tidak membuang sampah kesungai.
  3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
  4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
  5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

Cara penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon.Pohon selain bias mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal.

Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bias menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. .