Mengapa manusia dapat menjadi unsur terpenting dalam manajemen?

Manajemen merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan semua orang untuk mengatur kegiatan apa yang akan dilakukan. Hal ini membuat seseorang memahami terkait akan melakukan apa dan bagaimana menjalankannya. Contohnya seperti manajemen waktu, manajemen keuangan, manajemen diri, hingga manajemen bisnis atau perusahaan. Manajemen bisnis sendiri memiliki unsur unsur manajemen yang sangat penting di dalamnya, yaitu man, money, material, machines, method, dan market. Untuk mengetahuinya lebih dalam, simak penjelasan di bawah ini!

Mengapa manusia dapat menjadi unsur terpenting dalam manajemen?

Pengertian Manajemen adalah

Mengapa manusia dapat menjadi unsur terpenting dalam manajemen?
Sumber: freepik

Manajemen adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Ini adalah penjelasan yang cukup singkat dengan tujuan yang sangat jelas. Manusia memainkan peran paling penting dalam tugas manajerial. Oleh karena itu sumber daya pertama dalam manajemen adalah sumber daya manusia, yaitu seseorang yang produktif dalam melakukan pekerjaan sebagai penggerak suatu organisasi untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

Kedua, sumber daya alam adalah sumber daya yang telah tersedia oleh alam yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, seperti tanah, tanaman, dan sebagainya. Ketiga, sumber daya kapital atau modal adalah sumber dukungan untuk produksi, seperti keuangan, mesin, dan sebagainya. Untuk mendapatkan sumber daya ini, harus melakukan survei untuk melihat apakah mereka sesuai dengan tujuan akhir yang ingin tercapai. Maka dari itu unsur manajemen sekarang memainkan peran penting dalam pembentukan manajemen yang efektif dan efisien.

Baca juga: Manajemen adalah | Pentingnya bagi Kelangsungan Bisnis Anda

Enam Unsur Manajemen yang Wajib Anda Ketahui

Mengapa manusia dapat menjadi unsur terpenting dalam manajemen?
Sumber: freepik

Man (manusia)

Unsur pertama adalah man atau manusia, yang paling utama karena manusia memiliki bagian dalam sistem operasi, sehingga membuat manusia menjadi salah satu yang paling penting. Oleh karena itu, hanya manusia yang dapat menjalankan proses manajemen untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Hal ini karena merupakan tanggung jawab manusia sebagai makhluk kerja untuk melakukan kegiatan agar mencapai tujuan yang akan berjalan sesuai rencana. Perlu adanya unsur manajemen manusia untuk mencapai hasil pekerjaan yang optimal, suasana kerja yang sehat dan kondusif, dan terciptanya ide-ide yang inovatif.

Money (uang)

Uang adalah unsur dasar dari semua kegiatan, termasuk kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan yang sesuai. Untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien, pekerjaan yang sedang berlangsung akan membutuhkan sumber daya untuk memulai proses. Tentu saja, untuk mendapatkan sumber daya  tersebut harus memiliki modal, sehingga uang sangat penting. Anda harus mengelola keuangan dengan bijak dan efisien. Hal penting dalam mengatur penganggaran dan penggunaannya yaitu harus secara cermat, bijaksana, efisien, dan akuntabel.

Material (bahan)

Pasokan bahan baku merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses mencapai tujuan. Jika akses terhadap bahan baku sulit secara otomatis akan mengakibatkan turunnya daya pada proses produksi, sehingga akan menghambat proses produksi baik dalam jangka pendek maupun panjang. Maka dari itu, salah satu aspek manajemen yang paling penting adalah material yang dapat membantu mencapai tujuan. 

Saat memilih dan menggunakan bahan baku, pelaku bisnis atau usaha harus memperhatikan faktor penting yaitu menangani bahan baku sehingga efektif dan memastikan tidak ada bahan baku yang terbuang. Bahan baku juga harus sesuai dengan kebutuhan bisnis serta anggaran yang tersedia, sehingga dapat memperoleh bahan berkualitas tinggi namun tetap ekonomis.

Machine (mesin)

Mesin adalah unsur manajemen yang membantu dalam pelaksanaan proses mencapai tujuan yang efisien. Menggunakan mesin akan membantu mempercepat pekerjaan. Mesin memiliki peran yang cukup penting yaitu untuk mengubah bahan baku menjadi output berkualitas tinggi. Mesin bisa tergabung dalam bentuk peralatan logistik atau teknologi yang sangat krusial dalam lingkup bisnis. Pembelian dan penggunaan mesin harus direncanakan agar efektif. Ini termasuk mendapatkan alat yang layak dengan biaya rendah sekaligus tetap membantu memberikan kinerja produksi baik.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Manajemen Produksi dalam Perusahaan

Method (metode)

Teknik atau metode adalah aspek manajemen yang diperlukan untuk mengatur prosedur dan standar operasional operasi suatu kegiatan. Akibatnya, strategi dapat membuat proses lebih mudah dan lebih cepat untuk mencapai tujuan yang efisien. Metode ini ada sebagai akibat dari munculnya unsur unsur manajemen di atas agar dapat melaksanakan proses dengan lancar. Dengan menggunakan metode yang telah dibuat sesuai dengan divisi yang ada, pekerja yang merupakan spesialis dalam profesinya dapat didistribusikan. Metode dalam bisnis harus sebaik dan seefektif mungkin untuk menghasilkan output yang baik juga.

Market (pasar)

Market atau pasar adalah unsur manajemen berikutnya, terutama untuk perusahaan atau bisnis, karena pasar sering dikunjungi oleh sejumlah besar orang yang akan membeli barang. Keberadaan pasar menyebabkan produksi terjual serta dapat mengetahui kekurangan dan keuntungan dari produk. Dalam hal ini, sebagai produsen, Anda dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas. Untuk menguasai pasar, manajemen mungkin menggunakan dapat metode cerdas untuk bersaing dan menjadi yang utama. Strategi ini menyebabkan produk menjadi lebih cepat menyebar luas dan disukai oleh konsumen.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang unsur manajemen yang dapat Anda pahami dan terapkan sesuai kebutuhan. Menggunakan unsur manajemen yang tepat serta urutan yang benar akan menghasilkan hasil yang optimal. Untuk mencapai hasil terbaik, lakukan sesuai dengan kebutuhan dengan cara yang efektif dan efisien. Hal ini membuat manajemen tetap terkendali dan sejalan dengan tujuan akhir, termasuk manajemen keuangan organisasi.

Untuk optimasi manajemen keuangan yang lebih cepat dan fleksibel, Anda bisa mencoba menggunakan Software Akuntansi dari HashMicro.Dengan bantuan software ini, Anda dapat meminimalkan kesalahan perhitungan, mengotomatiskan pencatatan ribuan transaksi keuangan perusahaan serta mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara real-time dan menyeluruh untuk menghasilkan data keuangan yang akurat dan membuat keputusan bisnis yang lebih tepat.

Mengapa manusia dapat menjadi unsur terpenting dalam manajemen?

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupkan faktor penting agar organisasi tersebut tetap memberikan hasil yang terbaik. Setiap organisasi mempunyai standar perilaku yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis untuk dipatuhi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Tercapai atau tidaknya tujuan organisasi bergantung pada kualitas manusia nya itu sendiri. Kualitas seorang pegawai dapat dilihat dari efektif dan efisiennya pegawai tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Untuk dapat meraih hasil yang baik maka diperlukan rasa tenggungjawab yang besar dari seorang pegawai terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, hal ini merupakan cerminan dari disiplin pegawai. Kedisiplinan pegawai diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan yang diterapkan organisasi, dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan,2009: 193-194). Penerapan disiplin kerja penting dilakukan untuk meraih hasil yang sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi. Setiap organisasi mengingankan para pegawainya untuk

2 patuh terhadap semua aturan yang ada, tetapi pada kenyataannya pegawai sebagai manusia mempunyai kelemahan, diantara nya masalah kedisiplinan. Oleh karena itu, peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting dalam sumber daya manusia, sebagai faktor penting dalam meningkatkan produktivitas Pelanggaran yang kerap kali dilakukan oleh para pegawai merupakan suatu faktor yang dapat mengganggu jalannya organisasi dalam mencapai tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan penting untuk disoroti karena berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. Menurut Gomes (2003: 232) tindakan-tindakan indisipliner disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran aturan-aturan instansi. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil jenis pelanggaran disiplin terdiri dari hukuman disiplin ringan, sedang, dan berat. Hukuman disiplin ringan diberikan kepada pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maksimal 15 (lima belas) hari kerja. Hukuman disiplin sedang diberikan kepada pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja. Sedangkan hukuman disiplin berat diberikan kepada pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 46 (empat puluh enam) hari kerja. Persoalan pelanggaran kedisiplinan Pegawai Negri Sipil saat ini masih marak terjadi setiap tahunnya dan sulit untuk menemukan jalan keluar untuk mengatasinya. Seperti halnya yang terjadi pada Kabupaten Tanggamus, pada tahun 2014 terjadi kenaikan jumlah kasus pelanggaran kedisiplinan.

3 Tabel 1. Jumlah Pelanggaran Pegawai Negeri Sipil Seluruh Instansi Kabupaten Tanggamus Tahun 2013-2014 Tingkat Jumlah Jenis Pelanggaran Pelanggaran 2013 2014 Berat 9 16 Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 46 (empat puluh enam) hari kerja Sedang - - Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja. Ringan 97 121 Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maksimal 15 (limabelas) hari kerja Jumlah 106 137 Sumber : Bidang Pembinaan Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tanggamus (Mei, 2015) Kenaikan jumlah tindakan disipliner yang terjadi dalam satu tahun terdapat pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus (kepala bidang pembinaan Badan Kepegawaian Daerah Tanggamus). Berikut merupakan tabel jumlah pelanggaran Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus. Tabel 2. Jumlah Pelanggaran Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus Tahun 2013-2014 Tingkat Jumlah Jenis Pelanggaran Pelanggaran 2013 2014 Berat 1 5 Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maksimal 15 (limabelas) hari kerja. Sedang - - Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja. Ringan 5 6 Tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 46 (empat puluh enam) hari kerja Jumlah 6 11 Sumber : Bidang Pembinaan Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tanggamus (Mei, 2015) Penurunan maupun peningkatan kedisiplinan pegawai disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Hasibuan (2009: 194) faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan pegawai ialah tujuan dan kemampuan pegawai dalam

4 menyelesaikan tugas-tugasnya, balas jasa yaitu tunjangan, gaji dan insentif yang sesuai dengan kebutuhan hidup pegawai, sanksi hukuman dalam penerapannya sanksi yang diberikan sesuai antara aturan dengan hukuman yang diterima pegawai, pengawasan melekat dari pimpinan dilokasi kerja, keadilan pimpinan dalam memberikan sanksi dan tugas, hubungan kemanusiaan yang harmonis antara pimpinan dan sesama pegawai, teladan pimpinan agar dapat dijadikan contoh oleh para pegawainya, serta ketegasan atasan kepada pegawainya dalam memberikan hukuman. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi disiplin adalah teladan pimpinan. Faktor teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya, jika pimpinan menunjukkan perilaku yang baik maka bawahannya pun akan berperilaku baik pula (Hasibuan, 2009: 196). Keteladanan pimpinan sangat berperan dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan pengamatan dilokasi penelitian pendidikan yang di sandang oleh pimpinan masih dibawah pegawainya, sehingga para pegawai kurang menjadikan pimpinannya sebagai teladan karena pegawai merasa mereka lebih memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari pimpinannya. Faktor selanjutnya adalah pengawasan melekat, di mana pimpinan atau atasan langsung maupun tidak langsung sehingga segala perilaku dan pekerjaan yang berhubungan dengan kemajuan organisasi dapat terselesaikan dengan baik sehingga dapat lebih efektif dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai (Hasibuan, 2009: 196). Berdasarkan pengamatan dilokasi, dapat diketahui bahwa

5 pimpinan sering tidak ada dilokasi kerja karena banyak melaksanakan tugas diluar kantor, sehingga pengawasan melekat yang dilakukan pimpinan sangatlah minim. Faktor lainnya yaitu insentif, pengaruh insentif/ balas jasa dalam meningkatkan disiplin kerja terlihat dari pendapat Hasibuan (2009: 197) menyatakan bahwa balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Insentif ikut mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena insentif akan memberikan kepuasan dan kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya, semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan karyawan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pegawai bahwa selama ini besaran pemberian insentif antara pegawai yang malas dengan yang rajin disamakan, sehingga kurang mendorong pegawai untuk berlomba-lomba menciptakan kedisiplinan. Faktor teladan pimpinan, pengawasan melekat, dan insentif sangat mempengaruhi disiplin diperkuat dalam hasil penelitian-penelitian terdahulu faktor yang paling mempengaruhi kedisiplinan pegawai di penelitian Rasyidi (2013) yaitu teladan pimpinan, pengawasan melekat, dan insentif/balas jasa. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini berjudul Pengaruh Teladan Pimpinan, Pengawasan Melekat, dan Insentif terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi teladan pimpinan pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 2. Bagaimanakah kondisi pengawasan melekat pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 3. Bagaimanakah kondisi insentif pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 4. Bagaimanakah kondisi disiplin pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 5. Seberapa besar pengaruh teladan pimpinan terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 6. Seberapa besar pengaruh pengawasan melekat terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 7. Seberapa besar pengaruh insentif terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus? 8. Seberapa besar pengaruh teladan pimpinan, pengawasan melekat, dan insentif berpengaruh secara simultan terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus?

7 C. Tujuan Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui kondisi teladan pimpinan pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 2. Mengetahui kondisi pengawasan melekat pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 3. Mengetahui kondisi insentif pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 4. Mengetahui kondisi disiplin pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 5. Mengetahui pengaruh teladan pimpinan terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 6. Mengetahui pengaruh pengawasan melekat terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 7. Mengetahui pengaruh insentif terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus 8. Mengetahui pengaruh teladan pimpinan, pengawasan melekat, dan insentif berpengaruh secara simultan terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus

8 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontiribusi pemikiran dan perkembangan terhadap kajian Ilmu Administrasi Negara, khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah Manajemen Sumber Daya Aparatur Publik khususnya disiplin pegawai. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawainya serta dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai.