Mengapa keragaman budaya daerah perlu dilestarikan?

Mengapa keragaman budaya daerah perlu dilestarikan?

Masyarakat terbentuk melalui sejarah yang panjang, perjalanan berliku, tapak demi tapak. Pada titik-titik tertentu terdapat peninggalan-peninggalan yang eksis atau terekam sampai sekarang yang kemudian menjadi warisan budaya. Warisan budaya inilah yang akan diturunkan dari generasi ke generasi sehingga menjadi sebuah tradisi di setiap jejaknya. Begitu pula dengan tradisi Negara Indonesia yang banyak memiliki warisan budaya yang terdapat di setiap daerahnya oleh peninggalan para leluhur. Hal ini terjadi salah satunya karena letak Indonesia yang sangat strategis yang dulunya menjadi jalur perdagangan Internasional.

Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan keanekaragaman budaya, hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dimana masing-masing suku bangsa tersebut memiliki perbedaan dan keunikan baik dari segi bahasa daerah, adat istiadat, kebiasaan, dan berbagai hal lain yang memperkaya keanekaragaman dari budaya Indonesia itu sendiri. Khususnya pulau Bali budayanya yang sangat indah dan mampu membuat Negara lain terkesima akantradisi dan budaya Bali.

“Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang serta orang lain”, pendapat ini dikemukakan oleh Mitchael. Artinya sebuah perilaku dan tindakan untuk dirinya atau orang lain akan di dasari dengan sebuah pengetahuan baik itu berupa kepercayaan atau moral yang sesuai dengan hukum. Dengan kata lain segala tindakan yang kita lakukan harus sesuai dengan akal yang sehat dan mengikuti aturan yang berlaku. Dalam hal ini diwakili oleh budaya lokal yang memiliki nilai yang tinggi. Baik nilai-nilai bersifat filosofis, sosiologis, dan produk budaya yang dihasilkan dari semangat budaya yang khas.

Budaya sangat penting ditanamkan kepada anak sejak dini. Karena dengan budaya itu sendiri akan berdampak positif untuk perkembangan jiwa dan mental anak. Memberikan pendidikan budaya terhadap anak sama halnya dengan mendidik anak seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro dengan “3 ING” Ing ngarso sun tulodho, ing madyo mangun kerso, tut wuri handayani. Prinsip memberikan contoh di depan, memberikan dorongan di tengah, memberikan pengawasan di belakang tidak lagi di unggulkan sebagai bentuk budi pekerti luhur.

Baca Juga :   Rayakan HUT Partai, PAC Wonotunggal Gelar Malam Tirakatan

Jika hal ini di terapkan kepada anak didik maka kelak dia akan tumbuh menjadi pemuda yang berwawasan ke depan dan menghargai suatu pendapat dan cinta akan tanah airnya. Ketika anak sudah dewasa dan mengerti betapa pentingnya budaya itu, sama halnya seperti kewajiban bekerja atau sekolah yang harus mengikuti aturan yang berlaku, begitu pula budaya. Dengan demikian sebagai generasi muda sudah di wajibkan untuk melestarikan budaya yang tertanam pada diri kita. Tidak hanya satu budaya yang kita kenal di Indonesia namun harus banyak budaya yang kita hargai dan harus dilestarikan, karena dengan adanya budaya yang kuat rasa kesaudaraan akan semakin dekat.

Memperkenalkan sebuah budaya kepada negara tetangga tidak semudah membalikan telapak tangan. Masih banyak hal yang perlu kita lakukan tidak hanya berusaha namun harus mempunyai tekad atau niat yang kuat untuk membangun negri ini. Kita sebagai Mahasiswa yang tugasnya adalah belajar namun di masyarakat kita tidak bisa terlepas dari ikatan kenegaraan dan cinta tanah air. Melihat budaya yang beraneka ragam di Indonesia pasti akan banyak mengundang wisatawan yang berkunjung untuk mengetahui tradisi yang terdapat di Indonesia.

Wisatawan yang berkunjung tidak hanya ingin mengetahui budaya kita, namun mereka juga ingin meniru bahkan juga bisa mengambil alih budaya kita. Seperti kasus tari Pendet yang diakui oleh negara tetangga kita yaitu Malaysia, bahkan tari Pendet itu berasal dari negaranya, seperti ketahui bersama bahwa tari Pendet sudah ada di Bali sejak dulu bahkan namanya pun bukan Pendet namun pependetan. Oleh karena itu kita sebagai Mahasiswa sangat diwajibkan menjaga dan melestarikan budaya ini agar tidak ditiru atau di curi oleh Negara lain.

Baca Juga :   PDI Perjuangan Kabupaten Magelang Bagikan Tumpeng ke TNI Polri

Pemerintah perlu melakukan terobosan dengan memberlakukan Hari Budaya Nusantara. Hari di mana tiap-tiap provinsi atau setiap daerah memiliki hari budaya masing-masing yang telah disepakati oleh pemerintah setempat, setiap daerah wajib menggali budaya daerah menginformasikan dalam sebuah pertunjukan budaya di daerah tersebut. Penentuan hari budaya juga tidak sembarangan karena harus memiliki nilai-nilai History serta muatan local yang berkembang di daerah masing-masing, seperti budaya yang ada di Bali meski itu tidak menjadi Hari Budaya namun sudah memasuki pertunjukan budaya atau kesenian yang berada di daerah Bali yaitu Pesta Kesenian Bali, kesenian yang ada di Bali akan dipentaskan di depan wisatawan asing maupun domestik dan tidak terlepas dari penonton lokal.

Hal ini sangat bernilai positif dari kalangan masyarakat Bali dan pemerintah. Ada beberapa keuntungan yang bisa di peroleh dengan di selenggarakan Hari Budaya Nusantara bagi pemerintah dan masyarakat sekitar. Pertama, inventarisasi aset dan budaya, dengan hari tersebut budaya tiap-tiap daerah serta juga bisa membuat database seluruh budaya di Indonesia. Jadi, kita mampu membungkam negara asing bahwa kita mengabaikan budaya kita sendiri.

Kelestarian budaya sebenarnya tergantung pada pola pikir manusia itu sendiri untuk mempertahankan apa yang sudah diwariskan oleh leluhurnya. Indonesia yang akan kaya budaya di masing-masing daerah justru memberikan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang nantinya bisa membantu dalam pembangunan nasional. Dengan adanya budaya di setiap daerah kita menjadi lebih dekat, saling mengerti, ada rasa gotong royong untuk satu tujuan dalam melestarikan sebuah budaya kita ini. Mengapa di sekolah di beri pelajaran seni dan budaya? Pemerintah dalam hal ini sudah memprogramkan dalam pelestarian budaya tidak bisa di berikan secara langsung atau setelah mereka telah dewasa saja, namun akan diberikan secara berkala yaitu sejak mereka mulai belajar atau mengenal pendidikan pertama sudah di perkenalkan dengan pelajaran Budaya, baik itu dalam pengertian budaya, makna budaya dalam diri kita sendiri dan orang lain, dan pelestarian budaya yang tidak kalah pentingnya. Hal ini di terapkan oleh pemerintah agar nantinya mereka bisa mengerti dan mengetahui betapa indah dan pentingnya budaya kita.

Baca Juga :   PDI Perjuangan Kabupaten Klaten Peringati HUT PDI Perjuangan

Sebelum Indonesia tinggal nama, lewat tulisan ini, penulis ingin memberikan suatu kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan alternatif solusi untuk menanggulangi lemahnya perlindungan kebudayaan negeri dan lemahnya rasa nasionalisme bangsa untuk mewujudkan pembangunan nasional. Harapannya kebudayaan tradisional di Indonesia yang kita miliki tidak dapat diklaim seenaknya lagi oleh negara lain dan rasa nasionalisme untuk membangun negeri akan semakin baik dan meningkat. Contoh di negara Jepang, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan One Village One Pruduct (OVOP). Setiap desa di Jepang, diharuskan untuk menghasilkan satu produk unggulan yang dapat menjadi sumber penghasilan daerahnya. Program ini seharusnya dapat ditiru oleh pemerintah Indonesia. Setiap desa dituntut untuk mengeluarkan produk sesuai potensi yang dimilikinya sehingga produk tersebut dapat menjadi ikon desa tersebut, program ini memiliki beberapa manfaat sekaligus, yaitu mengasah kreatifitas masyarakat dalam memberdayakan potensi daerahnya, menciptakan lapangan kerja baru dan berkontribusi dalam dinamika produksi yang pada akhirnya terus menggiatkan roda perekonomian negara.

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita semua dalam memaknai dan membangun Indonesia tercinta, menjaga kualitas dan kuantitas kebudayaan Indonesia yang telah ada dari pengarus budaya asing, dan menciptakan karya cipta budaya yang bermakna pendidikan bagi setiap elemen masyarakat. Jadi, kita merasa bangga dan tak malu menjadi ‘Orang Indonesia’ Aku Bangga!

Penulis: Misbahul Munir

Mengapa keragaman budaya daerah perlu dilestarikan?

ilustrasi ragam sosial budaya Indonesia, sumber gambar: https://www.freepik.com/

Rasa bangga dan cinta tanah air perlu ditanamkan pada seluruh bangsa Indonesia, terutama generasi muda. Ragam sosial budaya Indonesia mencerminkan betapa kayanya negeri ini, sehingga kita perlu menjaga dan melestarikannya. Menjaga kelestarian ragam sosial budaya tanah air berarti menjaga identitas dan jati diri bangsa agar tidak punah atau diklaim oleh bangsa lain.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Keragaman Budaya oleh Nurul Akhmad (2019), Indonesia merupakan bangsa yang terkenal dengan keberagaman budaya, bahkan sejak zaman dahulu. Keberagaman yang terdapat di Indonesia tidak dapat terhapuskan keberadaannya karena telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa yang lainnya.

Ragam Sosial Budaya Indonesia yang Perlu Dilestarikan

Berikut adalah ragam sosial budaya Indonesia yang perlu dilestarikan oleh generasi muda:

Indonesia merupakan Negara yang terpisah oleh gugusan pulau, sehingga menyebabkan perbedaan bahasa di sejumlah daerah. Indonesia memiliki 718 bahasa daerah dan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya. Menurut UU Nomor 8 Tahun 2016, ada pula Bahasa Isyarat Indonesia yang digunakan sebanyak dua juta jiwa penutur.

Indonesia mempunyai lebih dari 1340 suku atau etnis. Suku Jawa merupakan kelompok suku terbesar yang ada di Indonesia. Perlu diketahui bahwa pembagian kelompok suku di Indonesia kurang mutlak atau valid akibat adanya perpindahan penduduk dan pencampuran etnis, maupun budaya.

ilustrasi ragam sosial budaya Indonesia, sumber gambar: https://www.freepik.com/

Indonesia memiliki 34 provinsi yang keseluruhannya memiliki rumah adat atau rumah tradisional. Rumah adat terdiri dari beragam bentuk, simbol dan nilai filosofis. Hal ini membuat rumah adat Indonesia semakin terlihat unik dan mencerminkan ciri khas masyarakat di wilayah tersebut.

4. Keragaman pakaian tradisional

Indonesia memiliki 34 pakaian tradisional yang berasal dari 34 provinsi. Pakaian adat sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai acara formal atau pagelaran budaya. Seperti halnya rumah adat, pakaian tradisional juga menggambarkan karakteristik dari masyarakat dari daerah asalnya.

5. Keragaman makanan tradisional

Ragam sosial budaya Indonesia juga terwujud pada makanan tradisional yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Keberagaman tersebut disebabkan karena Indonesia memiliki kekayaan hayati dan nabati yang melimpah, sehingga cara pengolahan makanan juga bervariasi sesuai dengan karakteristik masyarakatnya.

6. Keragaman Tarian Tradisional

ilustrasi ragam sosial budaya Indonesia, sumber gambar: https://www.freepik.com/

Setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khasnya tersendiri. Bahkan, ada lebih dari 3000 jenis tarian asli Indonesia. Tari tradisional Indonesia dilestarikan di berbagai sekolah seni maupun sanggar, baik yang dijalankan oleh pemerintah maupun non pemerintah.

7. Keragaman Upacara Adat

Setiap provinsi di Indonesia memiliki upacara adat yang menjadi tradisi dan warisan budaya nenek moyang. Setiap upacara adat memiliki karakteristiknya tersendiri yang mencerminkan identitas masyarakat di suatu daerah.


Page 2