TRIBUNKALTIM.CO - Benarkah gara-gara Malaysia? inilah alasan Indonesia Keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa.
Keputusan keluarnya Indonesia dari PBB ini disebabkan adanya rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia tahun 1961.
Rencananya, Malaysia terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.
Baca juga: Apa itu Hari Televisi Sedunia? Diperingati Tiap 21 November, Sejarahnya Bermula dari PBB
Namun, rencana ini ditentang oleh Soekarno. Soekarno menganggap pembentukan Negara Federal Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.
Selain Indonesia, Filipina juga memiliki pendapat yang sama.
Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di posisi yang berseberangan dengan Malaysia dan Inggris.
Peran dan Perjuangannya
Mengutip Kompas.com, Soekarno memutuskan keluar PBB Sengketa antara Indonesia-Malaysia berusaha diselesaikan melalui berbagai diplomasi.
Namun, ketegangan di antara keduanya justru semakin memanas, terutama setelah Malaysia menyatakan merdeka pada 16 September 1960.
Halaman selanjutnya arrow_forward
Sumber: Tribun KaltimPresiden Soekarno
Elshinta.com - Sengketa antara Indonesia-Malaysia berusaha diselesaikan melalui berbagai diplomasi. Namun, ketegangan di antara keduanya justru semakin memanas, terutama setelah Malaysia menyatakan merdeka pada 16 September 1960. Rasa tidak puas Soekarno atas berdirinya Malaysia mencapai puncaknya pada 1964.
Ketidakpuasan dari Soekarno terhadap PBB dalam mengakhiri konflik mendorong Indonesia keluar dari PBB. Pada 1 Desember 1964, wakil Indonesia di PBB menyampaikan pernyataan keras kepada Sekretaris Jenderal PBB U Thant.
Isi pernyataan tersebut adalah:
- Para anggota PBB tidak mendukung Malaysia ke dalam anggota Dewan Keamanan PBB
- Para anggota PBB akan memilih tetap tinggalnya Indonesia dalam PBB dari pada masuknya Malaysia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB
- Memperingatkan PBB bahwa Indonesia sungguh-sungguh dalam melaksanakan niatnya
Akan tetapi, ancaman tersebut tidak berhasil. Pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Akhirnya, Soekarno memutuskan keluar dari PBB. Soekarno bercerita bahwa keinginannya itu sempat ditentang oleh pemerintah-pemerintah dari negara lain. Melalui surat Menteri Luar Negeri Subandrio, Indonesia keluar dari PBB sejak tanggal 1 Januari 1965.
Keputusan tersebut disampaikan melalui surat pada 6 Januari 1965. Dalam surat itu juga disertakan jaminan bahwa Indonesia akan tetap setia pada prinsip-prinsip kerja sama internasional seperti yang tercantum dalam piagam PBB.
Namun setelah Soeharto mengambil tampuk kekuasaan dari Soekarno, hubungan internasional Indonesia kembali membaik. Indonesia tak lagi berkonfrontasi dengan Malaysia dan kembali aktif di PBB. Indonesia menjadi negara pertama dan satu-satunya yang pernah keluar dari PBB.
Sumber: kompas.com
GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Presiden pertama Indonesia, Sukarno (tengah), berbincang dengan Presiden Kuba Osvaldo Dorticos (kiri) dan Perdana Menteri Kuba Fidel Castro (kanan) dalam kunjungan kenegaraan ke Kuba pada 1960. Fidel Castro dan adiknya, Raul, belakangan memimpin Kuba selama enam dekade.
KOMPAS.com - Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa.
Keputusan keluarnya Indonesia dari PBB ini disebabkan adanya rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia tahun 1961.
Rencananya, Malaysia terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.
Namun, rencana ini ditentang oleh Soekarno.
Soekarno menganggap pembentukan Negara Federal Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.
Selain Indonesia, Filipina juga memiliki pendapat yang sama.
Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di posisi yang berseberangan dengan Malaysia dan Inggris.
Baca juga: Achmad Tahir: Peran dan Perjuangannya
Soekarno memutuskan keluar PBB
Sengketa antara Indonesia-Malaysia berusaha diselesaikan melalui berbagai diplomasi.
Namun, ketegangan di antara keduanya justru semakin memanas, terutama setelah Malaysia menyatakan merdeka pada 16 September 1960.
Rasa tidak puas Soekarno atas berdirinya Malaysia mencapai puncaknya pada 1964.
-
Sukarno memberikan jawaban untuk pidato sambutan Kennedy di Pangkalan Angkatan Udara Andrews.
KOMPAS.com - Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Padahal, PBB adalah lembaga internasional yang menghimpun seluruh negara dan membantu menyelesaikan berbagai masalah.
Lantas, apa alasan Indonesia keluar dari PBB di era Orde Lama?
Latar belakang
Sejak pertengahan abad ke-18, tanah Malaya dikuasai Inggris. Pada 8 Februari 1956, Inggris memutuskan memberi kemerdekaan pada Malaysia.
Dikutip dari Sejarah Diplomasi di Indonesia (2018), pada tahun 1961, ada rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia.
Malaysia rencananya terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah.
Namun rencana ini ditentang oleh Soekarno. Soekarno menganggap pembentukan Negara Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris.
Baca juga: ASEAN: Latar Belakang Pembentukan dan Tujuannya
Soekarno khawatir Malaya akan jadi pangkalan militer Barat di Asia Tenggara. Menurut Soekarno, hal itu bisa mengganggu stabilitas di kawasan Asia Tenggara.
Selain Indonesia, Filipina juga tak setuju dengan berdirinya Negara Federasi Malaysia.
Filipina mengklaim Sabah yang akan menjadi bagian dari negara federasi itu dimiliki Kesultanan Sulu yang dulu disewakan Filipina kepada Inggris.