Mengapa fungsi diafragma pada kamera sama dengan pupil mata

Mata manusia identik dengan kamera – Mata termasuk salah satu nikmat dan karunia Allah SWT disamping banyak nikmat yang lainnya. Dengan mata normal (emetrop)  kita dapat melihat keindahan alam secara sempurna. Tentu saja nikmat ini membuat kita lebih bersyukur atas nikmat tersebut.





Di balik nikmat kesempurnaan, ternyata mata manusia memiliki keunikan. Dari segi fungsinya, ada bagian-bagian mata manusia yang identik dengan sebuah kamera. Artinya, fungsi bagian mata tersebut nyaris nyama dengan fungsi bagian sebuah kamera.



Bagian-bagian mata yang mungkin perlu diketahui adalah:


Kornea berfungsi untuk melindungi mata. Bagian ini tembus pandang, menjaga mata agar tetap bening dan bersih. Sebagai pembersih adalah air mata yang berasal dari kelenjar air mata.

Cairan ini menjadi bantal kornea mata bagian belakang. Berfungsi untuk membentuk proses pembiasan caharya (refraksi) yang masuk ke mata sehingga bayangan dapat dipusatkan pada lensa mata.

Iris (selaput pelangi) merupakan selaput berwarna yang terdapat pada bagian belakang kornea mata. Warna mata kita yang sekarang ini ditentukan oleh pigmen iris mata. Warna mata orang Indonesia pada umumnya berwarna coklat kekuningan.

Bagian ini terdapat pada bagian tengah iris, dapat mengecil atau membesar secara otomatis. Hal ini tergantung pada ada atau tidak cahaya yang masuk menuju mata. Ketika cahaya terang pupil mata akan mengecil. 

Begitu sebaliknya, akan membesar pada saat gelap. Fungsi pupil ini identik dengan fungsi diafragma pada sebuah kamera.

Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indra yang berfungsi sebagai layar terbentuknya bayangan benda. Fungsi ini hampir sama dengan fungsi pelat film pada kamera.

Lensa ini berfungsi untuk memfokuskan terbentuknya bayangan pada retina. Bagian ini dapat mencembung atau memipih secara otomatis. Hal ini tergantung pada jarak benda yang dilihat.

Fungsi lensa kristalin mirip dengan bagian untuk memokuskan bayangan pada pelat film. Namun pada kamera dilakukan secara manual, yaitu dengan memajukan atau memundurkan lensa kamera.***

Semoga dapat membuka inspirasi kita semua.  

Untuk kegunaan lain, lihat Diafragma.

Diafragma (bahasa Inggris: diaphragm) adalah komponen berbentuk pipih dengan tingkap di tengahnya. Diafragma merupakan bagian dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Saat ini, jenis diafragma yang paling terkenal adalah diafragma yang tingkapnya dapat diatur besar kecilnya, yang disebut diafragma iris atau hanya iris.

Diafragma iris dengan enam bilah.

Diafragma terletak di dalam lensa. Terdiri dari sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat diatur untuk mengubah ukuran lubang pada kamera, yang disebut tingkap (aperture), di mana cahaya akan lewat. Prinsip kerjanya seperti pupil pada mata mata manusia. Diafragma selalu ada dalam sebuah kamera dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya yang ada pada sebuah foto atau gambar. Faktor faktor yang mempengaruhi gelap terangnya sebuah foto atau gambar adalah shutter speed (kecepatan rana), diafragma, dan ISO (sensitifitas penerimaan cahaya pada kamera). Menurut Yozardi[1] bukaan diafragma adalah alat pengatur cahaya yang dapat masuk ke dalam lensa kamera. Bukaan diafragma berbentuk lembaran bundar terbuat dari logam yang bisa membuka dan menutup. Diafragma berbentuk seperti lubang yang bisa diatur besar kecilnya. Diafragma terletak pada lensa dari kamera yang digunakan. Maka, setiap lensa memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup diafragma yang berbeda – beda. Misalnya ada lensa 17-50mm f/2.8, maka lensa tersebut bisa membuka “bukaan” nya hingga bukaan 2.8, berbeda dengan lensa 18-55mm f/3.5-5.6, lensa ini hanya bisa membuka bukaannya hingga 3.5.

Desatria [2] menjelaskan, Semakin besar angka diafragma berarti semakin kecil lubang lensa untuk dilewati cahaya. Diafragma juga mempengaruhi ruang tajam atau biasa yang disebut DOF (Depth Of Field), di mana dengan diafragma yang besar (angka F kecil) akan didapatkan ruang tajam yang sempit, demikian pula sebaliknya.[3] DOF atau Depth-of-Field merupakan ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar objek foto (dari objek terdekat dari kamera sampai objek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian objek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.

Initnya, difragma punya dua fungsi utama. Pertama untuk mengontrol cahaya. Kedua, untuk mengontrol ruang tajam. Karena fungsinya untuk menghentikan cahaya yang akan masuk ke bidang fokal, diafragma juga disebut sebagai stop, blind, field stop dan flare stop. Dan untuk itu, diafragma selalu diletakkan pada jalan masuk antara subjek, lensa dan bidang fokal. Titik tengah tingkap pada diafragma merupakan sumbu optis dari sebuah lensa.

Pengaruh beda jumlah lembaran logam dan bentuk lubang diafragma (tingkap) bisa dilihat saat penggunaan teknik pajanan, yaitu sumber cahaya akan mengembang menjadi bentuk bintang. Banyak lensa dan kamera mempunyai sistem diafragma mekanik yang diatur dengan sebuah pengungkit. Pengungkit ini bisa dioperasikan secara manual oleh fotografer dengan memutar semacam cincin di tabung lensa atau lewat badan kamera yang secara fisik memutar pengungkit. Lensa-lensa yang lain, terutama lensa EF untuk kamera Canon EOS memiliki diafragma elektro-mekanik yang dioperasikan lewat motor atau penggerak listrik kecil.

Diafragma iris (bahasa Inggris: iris diaphragm) atau hanya disebut iris adalah jenis diafragma yang mempunyai metode operasional mirip dengan pupil mata manusia, dengan demikian besar kecil tingkap pada diafragma dapat diatur oleh pengguna kamera.

Menurut Rudolph Kingslake,[4] penemu diafragma iris tidak diketahui. Ada yang mengatakan penemunya adalah Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1820. J. H. Brown, seorang anggota Royal Microscopical Society tampaknya adalah penemu model diafragma iris yang telah disempurnakan pada tahun 1867.[5]

Kingslake mempunyai catatan definitif mengenai tipe diafragma yang lain, seperti diafragma mata kucing yang ditemukan M. Noton pada tahun 1856 dan diafragma Waterhouse yang ditemukan John Waterhouse pada tahun 1858.

  1. ^ Yozardi, Dini dan Wiyono, Itta, 1, 2, 3 Klik: Petunjuk Memotret Untuk Pemula, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
  2. ^ W, Desatria, and W, Jimmy W, 101 Tip & Trik Dunia Fotografi, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
  3. ^ //www.benih.net/teknologi/mengenal-fungsi-fitur-kamera.html[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ Rudolf Kingslake, A History of the Photographic Lens, London: Academic Press, 1989
  5. ^ J. Henle, W, Keferstein, and G. Meissner, Bericht über die Fortschritte der Anatomie und Physiologie im Jahre 1867, Liepzip: C. F. Winter'sche Verlagshandlung, 1868.

  • Bukaan
  • Rana
  • Kecepatan rana
  • Kecepatan lensa
  • Tingkap

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diafragma_(fotografi)&oldid=18559440"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA