Mengapa di negara berkembang angka kelahiran tinggi

Jakarta, FORTUNE - Taukah kamu pengertian dan ciri-ciri negara berkembang itu seperti apa? Dilansir situs World Trade Organization (WTO) , tidak ada definisi tentang negara maju dan berkembang. Negara berkembang merupakan istilah yang digunakan untuk mengelompokan kesejahteraan atau perekonomian negara-negara di dunia.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) adalah satu-satunya organisasi internasional global yang berurusan dengan aturan perdagangan antarnegara. Tujuannya adalah untuk membantu produsen barang dan jasa, eksportir, dan importir menjalankan bisnis mereka.

Suatu negara apakah termasuk negara maju dan negara berkembang biasanya pengumumannya dilakukan oleh negara itu sendiri. Namun, negara lain dapat menanggapi dengan menentang keputusan dari suatu negara yang menyatakan sebagai negara berkembang.

Sekitar dua pertiga dari 164 negara anggota WTO adalah negara-negara berkembang. Mereka memainkan peran penting dan aktif dalam WTO. Bahkan mereka menjadi lebih penting dalam ekonomi global dan memandang perdagangan sebagai alat vital dalam upaya pembangunan. 

Negara anggota WTO mengumumkan dirinya sebagai negara berkembang tidak secara otomatis akan mendapat manfaat dari skema preferensi sepihak dari beberapa anggota negara maju seperti Generalized System of Preferences (GSP). Dalam praktiknya, negara pemberi preferensi yang memutuskan daftar negara berkembang yang akan mendapat manfaat dari preferensi tersebut.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengklasifikasian negara berkembang, Anda bisa mencari tahu ciri-cirinya beserta daftar negaranya.

Berikut ini ciri-ciri negara berkembang beserta daftar negaranya

Pendapatan perkapita adalah nilai rata-rata dari pendapatan penduduk di suatu negara. Untuk mengetahui pendapatan perkapita, dapat dilakukan dengan membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk negara.

Negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang masih tergolong rendah. Hampir separuh negara di dunia tergolong ke dalam negara berkembang.

Negara berkembang memiliki jumlah penduduk yang banyak karena angka kelahiran yang tinggi. Kurangnya sosialisasi keluarga berencana menjadi satu di antara sebab laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara berkembang.

Tingginya angka kelahiran juga didorong oleh pernikahan dini, rendahnya tingkat pendidikan, dan lain sebagainya.

Korupsi adalah perbuatan keji yang masih mengakar di pemerintahan sebuah negara. Namun, tingkat korupsi di negara berkembang memang lebih tinggi dibandingkan negara maju.

Tingkat korupsi tinggi tersebut akan berdampak buruk pada perekonomian negara.

Ciri-ciri negara berkembang selanjutnya adalah besarnya jumlah impor ketimbang ekspor barang. Impor tersebut dilakukan saat negara mengalami keterbatasan teknologi dan keahlian sehingga membutuhkan barang yang dibawa dari negara lain demi memenuhi kebutuhan.

Dengan adanya impor, berarti negara harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Hal tersebut juga bisa berimbas pada kesejahteraan masyarakatnya.

Penduduk negara berkembang memiliki tingkat disiplin yang rendah. Di negara berkembang, disiplin belum menjadi budaya dan kebiasaan sehingga masih banyak ditemui pelanggaran disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengubah mental masyarakat agar selalu disiplin diperlukan peran pemerintah terutama pimpinan negara yang tegas dalam menegakkan aturan.

Ciri-ciri negara berkembang selanjutnya adalah jumlah pengangguran yang terbilang tinggi. Seiring makin banyaknya angka kelahiran, persaingan di dunia kerja juga pasti tinggi.

Kondisi tersebut yang membuat negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak untuk menampung jumlah pengangguran yang terlampau banyak.

Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi sumber tingginya jumlah pengangguran di negara berkembang.

Sektor primer adalah hasil olahan sumber daya alam. Mayoritas penduduk negara berkembang memiliki mata pencaharian dengan memanfaatkan hasil alam, seperti bertani, mencari ikan, dan banyak lagi lainnya.

Di sisi lain, negara maju berinovasi dengan menghadirkan berbagai macam terobosan dengan minimnya sumber daya alam untuk meningkatkan pendapatan per kapita, berbeda dengan negara berkembang, yang justru hanya mengandalkan sektor primer sebagai pemasukan utama.

Tingkat pendidikan rendah termasuk ciri-ciri negara berkembang. Rendahnya tingkat pendidikan sering kali sebanding dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk.

Maka tak heran dua faktor tersebut turut memengaruhi pendapatan per kapita sebuah negara. Selain itu, rendahnya ekonomi negara berkembang mengakibatkan kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai.

Kondisi tersebut yang menjadikan tingkat pendidikan di negara maju tergolong rendah dan susah bersaing.

Rendahnya tingkat pendidikan di atas tentu berimbas pada penguasaan IPTEK di negara berkembang. Hal ini dikarenakan banyaknya masalah yang terjadi di negara berkembang.

Penguasaan teknologi yang kurang menjadikan masyarakat tidak bisa berinovasi seperti halnya yang dilakukan negara maju.

Negara berkembang sering menjadi incaran para investor asing untuk menanamkan modal. Sebagai negara berkembang, diperlukan dana yang besar untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur.

Modal juga menjadi satu di antara faktor bisa memicu pertumbuhan ekonomi yang menjadi tujuan sebuah negara. Untuk mendapatkan modal yang cukup, diperlukan andil para investor yang berinvestasi.

Benua Eropa

Azerbaijan, Bulgaria, Belarus, Georgia, Kroasia, Kosovo, Lithuania, Makedonia, Ukraina, Moldova, Romania, Serbia, Turki. 

Benua Afrika

Mesir, Djibouti, Libya, Maroko, Sudan, Mauritania, Angola, Tunisia, Sudan Selatan, Cape Verde, Kamerun, Burundi, Komoro, Republik Afrika Tengah, Ethiopia, Gabon, Ghana, Gambia. 

Benua Amerika

Argentina, Barbados, Belize, Chili, Brazil, Dominika, Costa Rica, Ekuador, El Salvador, Honduras, Jamaika, Panama, Paraguay, Meksiko, Uruguay, Ekuador, Venezuela. 

Benua Asia

Bhutan, Kazakhstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, Tiongkok, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina. 

Benua Australia dan Oceania

Federasi Mikronesia, Nauru, Samoa, Solomon, Tonga, Tuvalu, Kepulauan Marshal, Vanuatu. 

Itulah sederet ciri-ciri negara berkembang lengkap beserta daftar negaranya yang Fortune Indonesia rangkum untuk Anda. Lalu di mana posisi Indonesia?

Majalah Global Finance merilis daftar negara-negara kaya di dunia 2021. Indonesia berada di peringkat 101 dengan pendapatan per kapita US$ 12.222 per tahun. Peringkat Indonesia jauh di bawah Malaysia yang ada di urutan ke-55 dengan pendapatan per kapita US$ 27,402 per tahun. 

Penjelasan soal halaman 84 IPS kelas 9 tentang mengapa negara maju di Eropa seperti Jerman memiliki angka kelahiran dan kematian yang rendah /pixabay/Free-Photos


RINGTIMES BANYUWANGI - Simak berikut pembahasan soal materi tentang mengapa negara maju di eropa seperti Jerman mempunyai angka kelahiran dan kematian yang rendah, mata pelajaran IPS kelas 9 SMP halaman 84.

Artikel ini dibuat untuk membantu adik-adik kelas 9 agar mudah memahami pembahasan tentang negara maju di Eropa seperti Jerman memiliki angka kelahiran dan kematian rendah.

Yuk segara buka halaman 84 buku IPS, mari kita belajar bersama dengan memahami pembahasan soal materi tentang alasan angka kematian dan kelahiran di negara Eropa rendah.

Baca Juga: Sebaran Penduduk Asia dan Faktor yang Mempengaruhinya, Pembahasan Soal IPS Kelas 9

Dilansir Buku Sekolah Eletronik IPS kelas 9 pada Kamis, 21 Oktober 2021, berikut penjelasan mengapa angka kelahiran dan kematian di negara Eropa rendah.

Alasan yang paling diutamakan adalah agar dapat menekan angka pertumbuhan penduduk. Apabila negara maju memiliki jumlah penduduk yang kecil maka pendapatan akan besar.

>

Sebagian besar penduduk negara maju lebih mementingkan karir daripada menikah. Oleh sebab itu banyak yang menunda pernikahan.

Baca Juga: Materi Bahasa Indonesia Halaman 82 Kelas 9 SMP, Orientasi Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Biaya hidup di negara maju cenderung tinggi. Penduduk akan berpikir dua kali jika ingin menikah dan memiliki anak apabila karier belum sesuai target. Sehingga angka kelahiran sangat rendah.

Angka kelahiran yang rendah juga berdampak pada angka kematian yang rendah pula.

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

tirto.id - Karakteristik negara maju dan negara berkembang memiliki 5 indikator, mulai dari pendapatan hingga angka melek huruf. Namun, terdapat juga beberapa karakteristik lain yang membedakan penduduk negara maju dan berkembang.

Secara umum, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu negara maju dan negara berkembang. Pengelompokan ini dilakukan oleh Bank Dunia berdasarkan indikator kesejahteraan penduduk negara bersangkutan.

Negara-negara yang sedang berkembang juga dikenal dengan sebutan kelompok negara Dunia Ketiga atau Negara Selatan. Sementara itu, negara-negara maju disebut kelompok negara Dunia Pertama.

Saat ini, negara-negara maju sebagian besar berada di kawasan Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Jepang. Di sisi lain, negara berkembang sebagian besar berada di benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Apa saja indikator negara maju dan berkembang? Yohana Prima, dkk. [2011] dalam artikel yang dimuat di Jurnal Paradigma Ekonomi menuliskan beberapa indikator negara berkembang sebagai berikut:

1. Pendapatan

Pendapatan per kapita penduduknya merupakan indikator pertama pengelompokan negara berkembang dan negara maju. Pendapatan per kapita adalah jumlah rata-rata pendapatan penduduk di negara bersangkutan.

Bagi negara maju, pendapatan per kapitanya tergolong tinggi tiap tahunnya. Karena itulah, nilai ekonomi negara maju dapat terdongkrak dan angka kemiskinan dapat teratasi.

Sebaliknya, negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang tergolong rendah sehingga kesejahteraan tidak merata dan jumlah kemiskinan masih tinggi di wilayahnya.

2. Kemiskinan

Negara maju mampu menanggulangi kemiskinan penduduknya. Angka kemiskinan ditekan sedemikian rupa dan kesejahteraan menjadi merata di sebagian besar penduduk negara bersangkutan.

Sementara itu, angka kemiskinan di negara berkembang masih tergolong tinggi. Akibatnya, kesejahteraan menjadi tidak merata dan kualitas hidup penduduknya masih rendah.

3. Tingkat Pengangguran

Di negara maju, tingkat pengangguran penduduknya rendah dan lapangan kerjanya produktif menyerap tenaga kerja.

Sementara itu, di negara berkembang, tingkat penganggurannya tinggi, dan banyak tenaga kerja yang tidak produktif, serta tidak terserap lapangan kerja.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Di negara-negara maju, angka kematian bayi dan ibu melahirkan tergolong rendah. Karena itulah, penduduknya bisa mencukupi makanan bergizi, serta pelayanan kesehatan dan obat-obatan memadai.

Sementara itu, di negara berkembang, angka kematian bayi dan ibu melahirkan tergolong tinggi. Keadaan ini ditambah dengan perekonomian negara yang belum bisa mencukupi kebutuhan gizi, serta pelayanan kesehatan yang belum maksimal, menjadikan ibu dan anak-anak kurang sejahtera.

5. Angka Melek Huruf

Di bidang pendidikan, yang menentukan suatu negara tergolong maju dan berkembang adalah angka melek hurufnya. Di negara maju, angka melek huruf penduduknya tergolong tinggi, sementara itu, di negara berkembang, angka melek hurufnya masih rendah.

Selain itu, Lincolin Arsyad dalam Konsep dan Pengukuran Pembangunan Ekonomi [2010] menyebutkan bahwa terdapat beberapa karakteristik lain yang membedakan penduduk negara maju dan berkembang, yang mencakup standar hidup kedua kelompok negara di atas, produktivitas kerja, dan tingkat pertumbuhan penduduknya.

Negara berkembang memiliki standar hidup rendah, seperti sarana kesehatan yang terbatas, kondisi perumahan yang kurang memadai, pendidikan yang rendah dan lain sebagainya. Sebaliknya, penduduk negara maju memiliki standar hidup yang tinggi.

Negara berkembang juga memiliki tingkat produktivitas kerja rendah, sementara negara maju memiliki tingkat produktivitas kerja tinggi.

Selain itu, tingkat pertumbuhan penduduk negara berkembang juga tinggi, seiring dengan beban tanggungan yang tinggi. Di sisi lain, di negara maju, tingkat pertumbuhan penduduk dan beban tanggungannya rendah sehingga kebutuhan sandang, pangan, dan papan lebih berkualitas dan dapat tercukupi secara merata.

Baca juga:

  • 2020, Resesi Pertama Negara Berkembang Asia dalam 60 Tahun Terakhir
  • Faisal Basri: Indonesia Akan Krisis Energi sebelum Jadi Negara Maju

Baca juga artikel terkait NEGARA MAJU atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/dip]

Penulis: Abdul Hadi Editor: Dipna Videlia Putsanra Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Ilustrasi populasi dunia | Arthimedes /Shutterstock

Hasil riset terbaru mengatakan adanya ledakan jumlah penduduk di negara berkembang. Namun, jumlah kelahiran menurun drastis di sejumlah negara maju.

Sumber dari hasil riset berdasarkan investigasi global, media sosial, dan informasi publik yang dilakukan Institute for Health Metrics and Evaluation [IHME].

Mereka menemukan bahwa jumlah penduduk yang meningkat pesat di negara berkembang dikarenakan ledakan jumlah kelahiran.

Sementara itu, penduduk negara yang dikategorikan lebih maju tidak memproduksi jumlah anak yang cukup untuk mempertahankan populasi mereka.

Gambaran tingkat kelahiran, kematian, dan penderita penyakit secara global digunakan periset untuk mengevaluasi ribuan rangkaian data berdasarkan kondisi negara.

Mereka pun menemukan bahwa sekarang ini penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia.

IHME bersama dengan University of Washington by the Bill and Melinda Gates Foundation mengumpulkan 8.000 sumber data, sebanyak 600 sampel baru, untuk mengumpulkan informasi lebih detil dalam mempelajari kesehatan dan populasi lingkup global.

Mereka menemukan, sementara populasi dunia meroket, 2,6 miliar jiwa pada tahun 1950 menjadi 7,5 miliar pada tahun 2017, pertumbuhan yang terjadi sangat tidak merata berdasarkan wilayah dan pendapatan.

Sebanyak 91 negara di Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, ditemukan tidak menghasilkan cukup banyak anak-anak untuk mempertahankan populasi saat ini.

Namun, kondisi berbeda terjadi di Afrika dan Asia. Dua wilayah tersebut mengalami peningkatan jumlah kelahiran dari waktu ke waktu. Salah satu contohnya adalah perempuan Nigeria bisa melahirkan tujuh anak selama masa hidupnya.

Ali Mokdad, Profesor Ilmu Metrik Kesehatan di IHME, mengatakan bahwa satu faktor paling penting dalam menentukan pertumbuhan adalah pendidikan.

“Tergantung pada faktor sosial ekonomi, tetapi pendidikan untuk perempuan sangat penting fungsinya,” jelas Mokdad.

“Semakin banyak perempuan yang teredukasi dengan baik, dia akan mengembangkan diri lebih banyak di sekolah, menunda kehamilan, dan akan mengatur kehamilan lebih bijak,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil riset, IHME juga menemukan, Siprus merupakan negara yang paling tidak subur di Bumi dengan rata-rata perempuan melahirkan hanya satu dalam masa hidup. Sebaliknya, perempuan di Mali, Afganistan, dan Chad, rata-rata satu perempuan memiliki enam bayi.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut laporan UNICEF, Tanah Air kita merupakan negara kelima penyumbang angka kelahiran terbesar di dunia.

Laporan UNICEF seirama dengan IHME. Mereka menginformasikan bahwa 90 persen bayi yang lahir di dunia berasal dari negara-negara berkembang. Indonesia tercatat memiliki 13.370 kelahiran bayi.

Kelahiran bayi tertinggi terjadi di India, angkanya mencapai 69.070. Lalu, pada peringkat kedua diduduki Tiongkok dengan angka 44.760 kelahiran bayi. Sementara itu, Nigeria di posisi ketiga dengan 20.210 kelahiran. Posisi keempat adalah Pakistan yang terdokumentasi memiliki 14.910 kelahiran bayi pada awal tahun 2018.

United Nations [UN] memprediksi dunia akan dihuni oleh lebih kurang 10 miliar jiwa pada pertengahan abad ke-21 ini.

Mokdad mengatakan bahwa lonjakan populasi di negara berkembang bisa jadi pengaruh dari pergerakan ekonomi yang membaik.

Menurut dia, perbaikan ekonomi memang memberikan pengaruh tinggi pada lonjakan angka kelahiran.

“Ekonomi di Asia dan Afrika yang sedang bergerak lebih baik, maka kemungkinan besar saat sudah dalam kategori maju, tingkat kelahiran akan menurun dan rata,” jelasnya.

Selain lonjakan angka kelahiran, IHME juga menyebutkan bahwa masa hidup orang-orang zaman sekarang lebih lama dari sebelumnya.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal medis, The Lancet, menunjukkan bahwa harapan hidup laki-laki meningkat menjadi 71 tahun dibandingkan tahun 1950 yang hanya 48 tahun.

Lalu, harapan hidup perempuan sekarang ini sampai dengan usia 76 tahun. Sementara itu, pada tahun 1950 hanya 53 tahun.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA