Mengapa Budi Utomo bergerak di bidang pendidikan dan pengajaran?

Budi Utomo dan Pergerakan Nasional(Bag.2)

22 Mei 2013 Tinggalkan komentar

Madie ~ Pada awalnya, organisasi Budi Utomo hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial-budaya, seperti mendirikan sekolah-sekolah dan berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa. Selain itu, Budi Utomo juga melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan perekonomian dan bidang lainnya. Para anggotanya pun baru sebatas suku Jawa dan Madura.

Adapun tujuan yang diemban oleh organisasi Budi Utomo adalah kemajuan yang harmonis
untuk nusa dan bangsa Jawa dan Madura. Tujuan Budi Utomo adalah memajukan pengajaran dan kebudayaan dan akan dicapai dengan usaha-usaha sebagai berikut:
1. memajukan pengajaran;
2. memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan;
3. memajukan teknik dan industri
4. menghidupkan kembali kebudayaan

Dilihat dari tujuannya, BU bukan merupakan organisasi politik melainkan merupakan organisasi pelajar dengan pelajar STOVIA sebagai intinya. Sampai menjelang kongresnya yang pertama di Yogyakarta telah berdiri tujuh cabang BU, yakni di Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo.

Pada bulan Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongres yang pertama di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut terjadi perbedaan pendapat tentang arah yang akan
dituju dan landasan perjuangan. Dalam hal ini Wahidin Sudirohusodo mengemukakan tentang perlunya pendidikan yang ditujukan kepada golongan priyayi, bukan kepada rakyat biasa. Hal itu didasarkan pada pemikiran bahwa setelah para priyayi menjadi terdidik mereka bisa mengajarkannya kepada rakyat banyak. Dengan demikian, seluruh rakyat akan mendapatkan pendidikan.
Pertentangan yang lebih tajam terjadi antara dr. Rajiman Wediodiningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo. Rajiman memandang bahwa bangsa Barat lebih cerdas daripada bangsa Timur dan pendidikan Barat tidak sama dengan peradaban Timur. Sebaliknya, Cipto berpandangan bahwa bangsa Timur tidak lebih bodoh jika dibandingkan dengan bangsa Barat, masalahnya hanya terletak pada kesempatan saja. Oleh karena itu, pendidikan bangsa Indonesia harus bisa lebih ditingkatkan dengan cara memanfaatkan pendidikan Barat. Cipto juga menghendaki Budi Utomo dijadikan sebagai partai politik dan terbuka untuk seluruh bangsa Indonesia tanpa adanya perbedaan suku bangsa dan kebudayaan.
Kongres tersebut menghasilkan keputusan, di antaranya sebagai berikut.
1. Budi Utomo dibatasi untuk penduduk Jawa dan Madura.
2. Tirtokusumo sebagai Bupati Karanganyar diangkat sebagai ketua.
3. BU tidak ikut dalam mengadakan kegiatan politik.
4. Kegiatan BU terutama ditujukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan.
5. Yogyakarta ditetapkan sebagai pusat organisasi.

Pada akhir tahun 1909, Budi Utomo mempunyai cabang di 40 tempat dengan jumlah anggota lebih kurang 10.000 orang. Pada perkembangan berikutnya, corak Budi Utomo mengalami perubahan. Pemimpin dan anggotanya kebanyakan adalah para pegawai negeri dan priyayi,
sehingga tujuan yang dikembangkannya cenderung hanya memperhatikan kepentingan mereka. Perhatian Budi Utomo lebih difokuskan pada reaksi Pemerintah Hindia-Belanda, bukan lagi pada reaksi yang ditunjukkan oleh rakyat. Masih banyak lagi perubahan yang dialami oleh organisasi Budi Utomo, terutama dengan mengutamakan pentingnya pengajaran bahasa Belanda sebagai syarat untuk diterima menjadi pegawai negeri.
Pada tahun 1912, Tirtokusumo yang menjabat sebagai ketua Budi Utomo menyatakan berhenti dari jabatannya, kemudian digantikan oleh Noto Dirodjo. Budi Utomo menyadari pentingnya organisasi pergerakan bagi rakyat, olehkarenanya sejak tahun 1920 organisasi Budi Utomo membuka diri untuk menerima anggota dari kalangan rakyat biasa. Dengan demikian, sifat pergerakan Budi Utomo menjadi pergerakan kerakyatan. Dibidang politik, Budi Utomo telah berkembang menjadi sebuah organisasi yang memiliki tujuan dan citacita
nasional, yakni Indonesia merdeka. Untuk mewujudkannya, maka pada tahun 1935 Budi Utomo meleburkan diri dengan PBI (Partai Bangsa Indonesia) yang didirikan Soetomo. Dari peleburan dua organisasi tersebut, maka lahirlah Parindra.

Beri peringkat:

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Filed under Bahan Ajar, Kelas XI, Peristiwa Penting, Sejarah Nasional, Sejarah Umum

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA