Mengapa ancaman ideologi merupakan ancaman yang sangat berbahaya

Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan ancaman yang sangat nyata dan paling berbahaya saat ini yaitu perang pola pikir atau mindset. Masa depan negara sangat bergantung pada pemikiran. Negara bisa hancur jika pemikiran yang muncul mengarah pada hal yang tidak baik.

"Dengan mindset kita dapat berbuat apa saja, yang baik ataupun tidak baik," ujar Ryamizard saat membuka simposium peran mindset pada era keterbukaan informasi di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

Perang mindset juga jadi ancaman terhadap ideologi bangsa yaitu Pancasila. Padahal ideologi sebagai alat pemersatu.

"Yang paling berbahaya yaitu ancaman terhadap mindset bangsa Indonesia yang berupaya untuk mengubah ideologi negara Indonesia," lanjut Ryamizard.

Menurutnya, perang mindset adalah metode perang yang murah meriah. Tanpa mengeluarkan satu peluru. Tetapi semua musuh dapat menghancurkan pilar serta sendi-sendi kehidupan berbangsa. Ryamizard mencontohkan beberapa negara hancur lantaran perang mindset. Dia berharap kondisi itu tidak terjadi di Indonesia.

"Contohnya beberapa negara yang hancur karena simbol persatuannya rusak. Dan lain-lain, seperti misalnya Yugoslavia, sudah rusak," kata Ryamizard.

Dia kembali menegaskan bahwa setiap negara memiliki ideologi masing-masing. Ideologi itu tidak akan berubah. Semisal China cocok dengan ideologi Komunisme. Amerika dengan konsep Liberal. Serta Indonesia yang berpegang teguh pada ideologi Pancasila.

Namun dia tidak menutup mata bahwa ancaman perang mindset untuk mengganti ideologi tengah dilakukan terus menerus. Salah satunya dengan khilafah.

"Ancaman khilafah ini sudah terang-terangan ingin mengganti ideologi negara Pancasila. Liberal, sosial ada komunis," katanya.

Ideologi tersebut terus digaungkan melalui dunia pendidikan. Karena itu Menhan meminta para rektor terus mensosialisasikan dan melestarikan nilai-nilai Pancasila agar tertanam di pemikiran generasi masa depan. Sehingga tidak ada ruang bagi khilafah di masa depan Indonesia. (mdk/noe)

Baca juga:
Menhan Ryamizard Ingatkan Agar Tak Ada Aksi Turun ke Jalan Protes Pemilu 2019
Ryamizard Ryacudu akan Temui Menhan Vietnam Selesaikan Insiden KRI Ditabrak
Menhan: Tidak Ada Lagi 01 dan 02, Sekarang Mari Kita Bersatu
Menhan Ingatkan Prajurit Kodam Siliwangi Ancaman Terhadap Pancasila
Ryamizard Tegaskan Anggaran Pertahanan Cukup, Kesejahteraan Rakyat Lebih Utama
Menhan: Orang Tak Capek Turun Mobil Terus Menjelek-jelekkan KPU itu Enggak Pakai Otak

Foto: Menhan Ryamizard Ryacudu. (Lamhot Aritonang-detikcom)

Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu ancaman ideologi merupakan ancaman terbesar suatu negara. Karena itu, Ryamizard mengingatkan para prajurit Kopassus untuk terus menjaga ideologi Pancasila. "Kemudian ancaman yang besar sekali adalah ancaman ideologi. Ada nilai ideologi besar liberal, sosialis, komunis, paham radikal, keagamaan, terakhir Pancasila," kata Ryamizard saat memberi pengarahan di Gedung Flamboyan, Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (4/5/2018)Ryamizard menegaskan tombak kerukunan bangsa adalah Pancasila. Dia menegaskan mengawal Pancasila merupakan tugas tentara. "Ideologi kita ini (Pancasila) hidayah dari Allah SWT. Kalau perang antara manusia dengan hidayah Tuhan pasti hidayah Tuhan menang. Itu perang antara batin. Apalagi tentara, menjaga Pancasila ini jelas tentara, Sapta Mmarga kedua jelas, jadi mengawal Pancasila itu tentara," ujarnya.Ideologi menurutnya adalah alat pemersatu bangsa yang harus dijaga. Tanpa adanya ideologi Pancasila, Indonesia disebutnya bisa hancur."Kemudian masalah ideologi saya sampaikan Pancasila itu lebih hebat dari ideologi lain. Ideologi lain itu yang buat manusia kalau yang Pancasila itu ditemukan oleh Soekarno, jadi ini rahmat dari Allah SWT," sambungnya.Dalam pengarahan ini, Ryamizard juga mengingatkan agar para anggota TNI tidak berkeinginan berpolitik atau menjadi gubernur maupun presiden. Dia meminta para anggota TNI serius dan profesional menjalankan tugas.

(idh/idh)

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Beranda Soal PPKN

Ancaman dalam bidang ideologi dikatakan aancaman yang sangat berbahaya karena...a. meningkatkan kriminalitasmeb. melemahkan perekonomian bangsac. menyebabkan lunturnya rasa nasionalismed. menciptakan keresahan masyarakate. meningkatkan tumbuhnya partai politik

Jawaban C (Soal lengkapnya DISINI)

Ancaman ideologi sangat erat kaitannya dengan rasa nasionalisme yang dimiliki suatu bangsa. Ancaman ideologi merupakan suatu ancaman yang sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme dan bersifat memecah belah kesatuan bangsa.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Ancaman terhadap integrasi nasional mencakup berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah satu contohnya adalah ancaman terhadap integrasi di bidang ideologi.

Selain ancaman integrasi nasional dimensi ideologi juga terdapat ancaman di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.

Tahukah kamu apa saja contoh ancaman terhadap integrasi ideologi?

Contoh ancaman integrasi ideologi

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa contoh ancaman terhadap integrasi nasional di bidang ideologi adalah komunisme dan liberalisme.

Kedua ideologi tersebut dinilai bertentangan dengan ideologi Indonesia yaitu ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi berarti seluruh warga negara Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan dasar NKRI.

Komunisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunisme adalah paham atau ideologi (dalam bidang politik) yang menganut ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels yang hendak menghapuskan hak milik perseorangan dan menggantinya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh negara.

Komunis adalah penganut paham komunisme. Sedangkan mengomuniskan adalah membuat jadi komunis atau menjadikan komunis.

Baca juga: Ancaman Bagi Integrasi Nasional

Di Indonesia pernah terbentuk Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1924 yang bersifat nonkooperatif dan radikal. PKI banyak mendapat dukungan khususnya dari kaum buruh yang sedang menghadapi depresi ekonomi pada 1923.

Tokoh-tokoh komunis di Indonesia antara lain Semaun, Darsono, dan Musso. PKI sering melakukan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Hal paling berbahaya dari ancaman nonfisik, yaitu ancaman terhadap mindset bangsa.

Rabu , 08 May 2019, 22:47 WIB

Abdan Syakura

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan tentang bahaya perang mindset atau pola pikir yang mengancam ideologi negara, Pancasila. Ia mengatakan hal paling berbahaya dari ancaman nonfisik, yaitu ancaman terhadap mindset bangsa Indonesia.

Baca Juga

"Upaya untuk mengubah Ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila itu alat pemersatu, begitu alat pemersatu dipecah, ini harus dipahami. Tapi, lebih banyak enggak paham gitu, enggak jelas hoaks-hoaks itu," kata Menhan saat membuka Simposium bertemakan "Ancaman Perang Mindset dalam Era Keterbukaan Informasi", di Gedung Kemhan, Jakarta, Rabu (8/5).

Dia menyebutkan, ada tiga ancaman terhadap negara. Pertama, perang terbuka antarnegara. Kedua, perang dengan terorisme, bencana alam, dan narkotika. Ketiga, perang mindset.

Ryamizard mengatakan ancaman mindset ini bersifat masif dan terstruktur. Saat ini, ia menilai yang paling banyak muncul dan beredar di masyarakat adalah faham khilafah.

Ia menuding hal ini juga yang kemudian bermuara pada faham radikal yang bermunculan di Indonesia. "Ancaman khilafah ini sudah terang-terangan ingin mengganti ideologi negara Pancasila," kata Ryamizard.

Ryamizard meminta kepada masyarakat Indonesia untuk mewaspadai perang pemikiran. Beberapa negara hancur karena ada ideologi lain yang mengubah ideologi negara tersebut.

"Perang mindset itu murah meriah, tapi jika pihak musuh sudah dapat hancurkan pilar dan sendi dasar bernegara. Contoh ada beberapa negara karena ideologi dan simbol negara dirusak oleh ideologi lain. Contoh Uni Soviet, negara kuat, kalau perang terbuka dua-duanya hancur, tapi ini hancur sendiri," kata mantan kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Ryamizard menyebutkan, serangan mindset akan terus mempengaruhi hati dan pikiran rakyat dengan tujuan untuk membelokkan pemahaman terhadap ideologi negara. Metode operasional perang ini dilakukan melalui infiltrasi ke dalam dimensi intelijen, militer, pendidikan, ekonomi, ideologi, politik, sosial budaya/kultur dan agama, bantuan-bantuan, kerja sama berbagai bidang dan media/informasi.

"Setelah infiltrasi berhasil, dilanjutkan dengan mengeksploitasi dan melemahkan central of gravity kekuatan suatu negara melalui politik adu domba untuk timbulkan kekacauan/kekerasan, konflik horisontal (SARA), memunculkan keinginan untuk memisahkan diri atau separatisme dimulai dengan eskalasi pemberontakan pada akhirnya terjadi pertikaian antar anak bangsa/perang saudara," jelas Menhan.

Guna menghadapi ancaman terhadap ideologi Pancasila, ia mengatakan, perlu adanya suatu konsep penanaman wawasan kebangsaan yang kuat dan final kepada seluruh Rakyat Indonesia. Hal itu agar tidak mudah dipengaruhi dan terprovokasi oleh pemikiran-pemikiran bersifat materialis yang hendak menghancurkan Pancasila.

"Kita juga harus mengedepankan aktualisasi dan pemurnian implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai basis kekuatan ideologi bangsa dan negara. Ideologi Pancasila ini merupakan ideologi yang berbasiskan Filsafat Idealisme. Nilai-nilai yang terkandung dalam Ideologi Idealisme tidak akan pernah berubah sejak dulu sekarang dan yang akan datang," tegasnya.

  • ryamizard ryacudu
  • pertahanan nonmiliter
  • pertahanan nirmiliter
  • kemenhan

sumber : Antara

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA