Melatih olah tubuh dalam akting teater diperlukan untuk meningkatkan

Latihan Olah Tubuh Dari Pemeranan Teater Modern (bisa juga dikatakan senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaaan atau kondisi tubuh yang maksimal. Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot otot kita supaya elastis, lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian bagian tubuh kita yang kaku selama latihan-latihan nanti dalam Latihan Olah Tubuh Dari Pemeranan Teater Modern.

1.Latihan pemanasan

Pemanasan atau pergangan (warn-up) yaitu gerakan bagian tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot secara bertahap.

Latihan Leher.

1. Miringkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.

2.Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.

3. Tengokkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.

4. Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.

5. Tundukan kepala dan dagu menyentuh dada dan tahan selama 8 hitungan

6. Dongakkan kepala ke atas dan tahan selama 8 hitungan.

Latihan jari dan pergelangan

1. Tautkan jari tangan kiri dan kanan, putar telapak tangan menjauhi tubuh, luruskan lengan dan regangkan selama 8 hitungan.

2. Tekan telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan regangkan, pertahankan selama 8 hitungan.

3. Tekan telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 8 hitungan.

4. Tekan punggung tangan kiri dengan tangan kanan dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama 8 hitungan.

5. Tekan punggung tangan kanan dengan tangan kiri dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama 8 hitungan.

Latihan siku

1. Flek siku dengan tangan kiri memegang pegelangan tangan kanan dan melipat tangan kanan sampai jari tangan kanan menyentuh pundak, pertahankan sampai 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kanan yang memegang pergelangan tangan kiri.

2. Ekstensi siku dengan cara menjulurkan tangan kanan ke depan lurus dan tangan kiri menyangga siku tangan kanan, pertahan kan selama 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kiri.

Latihan bahu

1. Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggamlah bahu yang berlawanan selama 8 hitungan,

2. Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.

3. Letakkan satu tangan diatas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan jari-jari tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan secara bergantian.

Latihan Tubuh

1. Tangan-tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kanan, tahan selama 8 hitungan. Dilanjutkan ke samping kiri dan tahan selama 8 hitungan, ke belakang tahan selama 8 hitungan, dan ke depan selama 8 hirungan.

2. Kedua tangan berjabatan (kedua telapak rapat) dan lengan-lengan di atas kepala, bengkokkan ke samping kanan, dilanjutkan ke samping kiri dengan hitungan sama yaitu 8, dan lakukan sebanyak dua kali.

Latihan Tungkai Kaki dan Punggung

1. Berdiri dan buka kaki sejauh kurang lebis 100 cm, capailah tungkai kaki kanan, tahan selama 8 hitungan, lakukan secara bergantian dengan mencapai tungkai kaki kiri. 

2. Berdiri dan buka kaki sejauh 100 cm, capailah bagian tengah dengan membungkukkan badan ke depan, tahan selama 8 hitungan.

2.Inti

Latihan Olah Tubuh Dari Pemeranan Teater Modern inti merupakan rangkaian pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tulang belakang seorang pemeran memiliki kedudukan yang sangat penting karena pose tubuh yang diciptakan oleh pemeran bergantung pada kelenturan tulang belakangnya.

Cembung, cekung, dan Datar Tulang Belakang

1. Bertopang tangan dan lutut di atas lantai dan bungkukan punggung Anda. Bengkokkan tulang ekor Anda turun dan ke dalam, bulatkan tulang punggung dibagian dada dan bahu serta turunkan kepala dan leher Anda. Bentuklah punggung Anda ke dalam posisi secembung-cembungnya.

2. Angkat bagian tulang ekor Anda, kosongkan tulang punggung bagian dada dan bahu, dan tegakkan leher serta kepala Anda. Bentuklah punggung Anda ke dalam posisi secekung-cekungnya.

3. Turunkan pinggul, luruskan tulang punggung bagian dada dan bahu sehingga membentuk garis lurus dan tulang ekor. Turunkan leher secukupnya agar berada dalam satu garis lurus dengan tulang punggung dibagian bahu. Lakukan latihan tersebut dalam tempo yang lambat pada tahap permulaan, dan yang terpenting adalah Anda dapat merasakan ruas demi ruas tulang punggung. Setelah Anda dapat merasakan dengan betul, tingktkan kecepatannya secara bertahap melambat kembali sampai diam.

Menggulung dan Melepas

1. Berdiri dengan dua kaki direnggangkan, turunkan pinggul dan merendahkan sampai jongkok dengan bertumpu kekuatan daya dukung lutut.

2. Bungkukan tubuh bagian atas, tarik tulang ekor masuk ke arah dalam lalu pelan-pelan duduklah di lantai.

3. Luruskan kedua kaki dan gerakkan tulang punggung sehingga seluruh punggung terletak di lantai dengan tenang.

4. Gulung seluruh tulang punggung ke depan mulai dari kepala, leher, tulang punggung dan tulang ekor sehingga membungkuk di atas kaki dan regangkan kepala.

5. Pelan-pelan berdiri sampai tegak dan mulai jalan dalam gaya lamban.

6. Ulangi latihan ini sampai dapat merasakan fungsi ruas-ruas tulang belakang.

3. Pendinginan

Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu rangkaian pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan dan menggunakan kehangatan tubuh dan memberi kesempatan otot-otot untuk mengambil manfaat latihan.

1. Berdiri tegak kaki dibuka sekitar 60 cm, badan condong ke kiri. Kaki kanan lurus dan kaki kiri agak ditekuk ke bawah, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri ditempelkan pada paha kiri, tahan selama 8 hitungan. Lakukan kembali dengan badan posisi condong ke kanan.

2. Posisi berdiri masih sama tetapi badan tegak di tengah dan dua lengan direntangkan ke kiri dan kanan lurus dengan bahu, kaki agak ditekuk ke bawah dan lakukan gerakan ke atas dan ke bawah, lakukan selama delapan hitungan.

3. Posisi berdiri masih sama, kedua tangan lurus ke atas kepala dan condongkan badan ke kiri dan tahan selama delapan hitungan. Ganti badan condong ke kanan tahan selama delapan hitungan.

4. Posisi berdiri masih sama, silangkan tangan kanan sejajar bahu di depan dada ke arah kiri dan tangan kiri membantu peregangan tepat pada siku, tahan selama delapan hitungan.

5. Posisi berdiri masih sama, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri menekan kepala ke arah kiri, tahan sampai delapan hitungan. Ganti tangan kiri lurus dan tangan kanan menekan kepala ke arahh kanan dengan hitungan yang sama.

6. Posisi berdiri masih sama, langkahkan kaki kanan ke belakang, lutut kanan ditekuk sorong kanan, kaki kiri bertumpu pada tumit, badan condong ke depan, kedua telapak tangan menempel di atas kedua paha dan ayunkan ke bawah sampai delapan hitungan. Ganti dengan kaki kiri ke belakang dengan hitungan yang sama.

7. Posisi berdiri masih sama, tangan di samping badan, mulai tangan diangkat lurus ke atas kepala sambil menghirup udara dalam empat hitungan dan menurunkan tangan sambil menghembuskan napas dalam empat hitungan. Lakukan gerakan yang terakhir dibarengi dengan menutup kaki.

Baca Juga

Demikian Artikel Latihan Olah Tubuh Dari Pemeranan Teater Modern Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Pengertian Dan Jenis Dari Sebuah Kritik Tari
  • Jenis Atau Genre Dari Sebuah Tari
  • Olah Rasa Dari Pemeranan Teater Modern
  • 9 Unsur-Unsur Dari Pementasan Drama Yang Wajib
  • Pembagian Kerja Dan Manajemen Artistik Teater Modern



Peregangan atau pemanasan (warm-up) adalah serial dari gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap. Pedoman sebelum melakukan pemanasan dan latihan tubuh adalah sebagai berikut.

  1. Cobalah untuk selalu konsentrasi dan santai, jangan menahan napas, bernapaslah secara normal.
  2. Mulailah dengan tingkat hitungan yang sedikit kemudian meningkat ke hitungan yang banyak sesuai dengan tahapan.
  3. Misalnya, dalam satu seri latihan dimulai dengan 8 hitungan kemudian pada tahap berikutnya ditingkatkan menjadi 2x8 hitungan sampai nx8 hitungan.
  4. Konsentrasi pada latihan, jangan biarkan pikiran yang lain memecah konsentrasi. Rasakan setiap pergerakan otot dan tulang-tulang kita selama latihan.
  5. Lakukanlah pemanasan ini dengan cara yang halus dan jangan melakukan iatihan-latihan dengan gerakan yang mengentak-entak.
  6. Usahakan latihan secara berurutan, misalnya dimulai dari bagian bawah tubuh menuju ke atas atau bisa juga dimulai dari atas menuju ke bagian bawah tubuh.
  7. Tahapan pemanasan:
  • pemanasan kepala dan leher,
  • pemanasan jari dan pergelangan tangan,
  • pemanasan siku,
  • pemanasan bahu,
  • pemanasan batang tubuh (torso),
  • pemanasan tungkai kaki dan punggung,
  • pemanasan pergelangan kaki, tungkai, dan punggung.

Latihan inti merupakan kegiatan pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan membentuk ketahanan tubuh, kelenturan tubuh, dan ketangkasan fisik.

  1. Ketahanan tubuh yang dimaksud adalah kemampuan tubuh terhadap tekanan-tekanan agar tetap dapat mempertahankan penampilannya pada beban kerja tertentu. Latihan ini bertujuan untuk mengembangkan kekuatan bagi respon otot. Dalam latihan olah tubuh, ketahanan ini difokuskan pada kekuatan otot perut, tangan, dan kaki. Untuk ketahanan, tubuh perlu diberi latihan push-up, sit-up, skeeping (lompat tali), dan Iain-lain.
  2. Kelenturan adalah kelemah-lembutan atau kekenyalan dari otot dan kemampuannya untuk meregang cukup jauh agar memungkinkan persendian dapat beraksi dengan lengkap dalam jarak normal dan dari gerakan ini tidak menyebabkan cedera. Kelenturan tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh kelenturan tulang punggung, kaki, dan tangan. Latihan ini difokuskan pada latihan tulang punggung, kaki, dan tangan. Untuk kelenturan, perlu mencoba dengan latihan menari, latihan balet, dan Iain-lain.
  3. Ketangkasan merupakan suatu bentuk latihan olah tubuh yang difokuskan pada keterampilan, kecepatan, dan kegesitan. Ketangkasan merupakan hasil pertumbuhan alami dari latihan kelenturan dan ketahanan. Latihan ketangkasan banyak ragamnya, misalnya latihan bela diri (silat, karate, taichi), senam alat, dan permainan alat (tombak, pedang, toya, kipas, pisau, tali, atau rantai). Latihan ini akan difokuskan pada konsentrasi gerak dan latihan bela diri, baik dengan tangan kosong maupun dengan pisau.

Melatih olah tubuh dalam akting teater diperlukan untuk meningkatkan

Dalam latihan gerak, kita mengenal latihan "gerak-gerak dasar". Latihan mengenai gerak-gerak dasar ini kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

Latihan 1:


Latihan gerak dasar

  • Gerak dasar bawah: posisinya dalam keadaan duduk bersila. Di sini kita hanya boleh bergerak sebebasnya mulai dari tempat kita berpijak sampai pada batas kepala kita. Misalnya, bergerak seperti air mengalir atau seperti seekor ular.
  • Gerak dasar tengah: posisi kita saat ini dalam keadaan setengah berdiri. Di sini kita diperbolehkan bergerak mulai dari bawah sampai di atas kepala. Misalnya, bergerak seperti pohon, dahan, atau mungkin hewan yang meloncat.
  • Gerak dasar atas: pada posisi ini kita boleh bergerak sebebas-bebasnya tanpa ada batas, misalnya bergerak seperti kobaran api, burung terbang, dan Iain-lain.

Dalam melakukan gerak-gerak dasar di atas, kita dituntut untuk berimprovisasi atau menciptakan gerak-gerak yang bebas, indah, dan artistik.


Latihan 2:

Latihan cermin

Dua orang berdiri berhadap-hadapan satu sama lain. Salah seorang lalu membuat gerakan dan yang lain menirukannya, persis seperti apa yang dilakukan temannya, seolah-olah sedang berdiri di depan cermin. Latihan ini dilakukan bergantian.


Latihan 3:
  • Latihan gerak dan tatap mata. Sama dengan latihan cermin, hanya waktu berhadapan mata kedua orang tadi saling tatap, seolah kedua pasang mata sudah saling mengerti apa yang akan digerakkan nanti.
  • Latihan melenturkan tubuh. Berdiri dalam keadaan lemas. Kemudian seorang yang lain membantu mengangkat tangan temannya, lalu dijatuhkan. Dapat juga sebelum dijatuhkan lengan atau tangan tersebut diputar-putar terlebih dahulu.
  • Latihan gerak bersama. Buatlah kelompok yang terdiri minimal tiga orang. Setiap kelompok memilih seorang di antara mereka untuk melakukan gerak yang harus ditiru dan diikuti oleh yang lain. Semua mengikuti gerak dari gerak yang besar ke gerak kecil, dari gerak lambat sampai cepat. Perlu dilakukan berbagai bentuk gerakan yang bersifat variatif dan imajinatif sehingga gerak terus berkembang dan bermacam-macam. Kemudian, posisi penggerak utama diganti dengan penggerak posisi berikutnya.
  • Latihan gerak mengalir. Beberapa orang dalam satu kelompok saling bergandengan tangan, kemudian salah seorang melakukan gerakan (tangan, tubuh, dan kaki) dan yang lain mengikuti gerakan tersebut. Ini dilakukan dengan mata tertutup dan konsentrasi penuh. Mengikuti gerakan dengan tetap berpegangan tangan dan sikap mengalir.

Merencanakan Pementasan Teater Tahap Perencanaan A. Memilih Naskah Naskah adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama dan lakon tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan (set) panggung yang diperlukan. Bahkan terkadang juga dilengkapi penjelasan tentang tata busana, tata lampu, dan tata suara (musik pengiring). Naskah yang kita pilih harus sesuai keadaan kita, artinya kemampuan kita dalam merealisasikannya di atas pentas. Pertimbangan teknis pertama adalah jumlah tokoh dalam naskah apakah sesuai dengan jumlah personil kelompok kita. Pertimbangan selanjutnya adalah kemampuan kita dalam mewujudkan artistiknya di atas pentas. Naskah lakon bisa kita gunakan naskah standar yang sudah ada atau kita buat yang baru hasil karya kita sendiri. Dalam memilih naskah lakon harus mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut. Nilai filosofi, bahwa naskah lakon yang dipilih harus memberikan suatu perenungan p

Proses Pementasan Teater Sutradara membimbing para aktor selama proses latihan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sutradara harus mampu mengatur para aktor mulai dari proses membaca naskah lakon hingga materi pentas benar-benar siap untuk ditampilkan. Kunci utama dari serangkaian latihan adalah kerja sama antara sutradara dan aktor serta kerja sama antar-aktor. Sutradara perlu menetapkan target yang harus dicapai oleh aktor melalui tahapan latihan yang dilakukan. Oleh karena itu, penjadwalan latihan perlu dibuat. Dengan melaksanakan latihan sesuai jadwal, maka aktor dituntut kedisiplinan untuk memenuhi target capaian. Jadwal ini juga bisa digunakan sebagai acuan kerja penata artistik, sehingga ketika sesi latihan teknik dilangsungkan pekerjaan mereka telah siap. 1. Membaca Teks Tahap awal latihan teater adalah membaca. Sutradara membacakan naskah lakon secara keseluruhan kepada aktor, kemudian menjelaskan maksud dari lakon tersebut. Pada sesi ini, aktor boleh bertanya k

Langkah-Langkah Merancang Pertunjukan Seni Teater Nusantara Segala sesuatu yang akan dipertunjukkan tentunya harus memiliki perencanaan dan persiapan yang matang. Begitu pun dengan pertunjukan seni teater. Persiapan dalam pertunjukan tetaer meliputi beberapa komponen, di antaranya lakon, tempat pertunjukan, pemain, penonton, dan naskah. Nah, di antara komponen tersebut, sekarang anda akan mempelajari tiga komponen, yaitu naskah, pemain, dan tempat pertunjukan. 1. Merancang dan Mempersiapkan Naskah Jika anda membaca artikel-artikel sebelumnya tentunya sudah bisa memahami dengan baik bahwa naskah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan teater. Sebelum melakukan pertunjukan, anda harus mempersiapkan naskah. Naskah dapat menggunakan naskah yang sudah ada sebelumnya, mengadaptasi, ataupun membuatnya terlebih dahulu sesuai dengan tema yang akan dipertunjukkan. Jika kamu akan menulis naskah tersebut terlebih dahulu, berikut ini merupakan langkah-langkah yan