Melatih dan meningkatkan sendi leher dapat dilakukan dengan cara brainly

Ini adalah jenis peregangan yang dilakukan dalam posisi yang cukup menantang, namun nyaman dalam jangka waktu tertentu, biasanya berkisar antara 10-30 detik. Peregangan statis adalah bentuk yang paling umum dari peregangan yang ditemukan dalam latihan kebugaran umum dan dianggap efektif untuk meningkatkan fleksibilitas keseluruhan.

Selain itu, banyak ahli yang menganggap bahwa peregangan statis jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan peregangan dinamis untuk meningkatkan rentang gerak dalam gerakan fungsional, termasuk olahraga dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Stretching dinamis

Ini adalah peregangan yang dilakukan dengan bergerak melalui berbagai tantangan, tetapi nyaman untuk digerakkan berulang kali, biasanya hingga 10-12 kali. Meskipun dinamis, peregangan ini memerlukan koordinasi yang lebih tinggi dibandingkan peregangan statis. Peregangan ini sangat digemari oleh atlet, pelatih, instruktur dan terapis fisik karena manfaatnya dalam meningkatkan rentang fungsional gerak dan mobilitas dalam olahraga dan kehidupan sehari-hari.

3. Stretching pasif

Maksudnya pasif di sini adalah Anda menggunakan semacam bantuan dari luar untuk membantu Anda mencapai peregangan. Bantuan ini bisa jadi merupakan berat tubuh kita, tali, gravitasi, orang lain, atau perangkat peregangan. Dengan peregangan pasif, Anda dapat mengendurkan otot dan mencoba melakukan peregangan, dengan bergantung kepada kekuatan eksternal untuk menahan Anda. Anda biasanya tidak harus selalu bekerja dengan sangat keras dalam peregangan ini, namun selalu ada risiko bahwa kekuatan eksternal akan lebih kuat dari Anda, sehingga itu dapat menyebabkan cedera.

4. Stretching aktif

Ini adalah peregangan otot yang melibatkan kontraksi otot yang bertentangan dengan apa yang Anda regangkan. Anda tidak menggunakan tubuh, tali, gravitasi,orang lain, atau perangkat peregangan seperti peregangan pasif. Dengan peregangan aktif, Anda mengendurkan otot yang akan Anda regangkan dan bergantung pada otot lainnya untuk memulai peregangan. Peregangan aktif dapat sangat menantang, karena kekuatan otot diperlukan untuk menghasilkan peregangan, namun ini berisiko rendah, karena Anda mengandalkan kekuatan sendiri dibandingkan dengan kekuatan ekstrenal.

Pemanasan isometrik merupakan peregangan otot statis, caranya Anda perlu menahan peregangan selama beberapa waktu.

Anda bisa meminta pasangan menahan kaki Anda untuk diangkat tinggi sementara Anda berusaha menekan ke arah berlawanan.

Jenis pemanasan ini adalah salah satu yang paling aman dan efektif dalam berolahraga.

Hal ini bisa meningkatkan jarak pergerakan sendi, memperkuat tendon, dan ligamen saat mencapai kelenturannya.

7. Propriosepsi neuromuscular

Pemanasan propriosepsi neuromuscular atau proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF) menggabungkan pemanasan isometrik, statis, dan pasif.

Latihan ini dilakukan untuk mencapai tingkat kelenturan gerakan yang lebih tinggi.

Pemanasan ini dilakukan dengan cara meregangkan otot sampai jarak pergerakan meningkat.

Pemanasan ini merupakan bentuk latihan kelenturan atau fleksibilitas yang juga membantu meningkatkan kekuatan otot.

Jenis-jenis pemanasan sebelum berolahraga dapat Anda sesuaikan dengan tipe latihan yang Anda lakukan.

Walaupun gerakannya tampak sederhana, Anda jangan membiasakan berolahraga tanpa pemanasan.

Kondisi tubuh yang kaku dan tidak melakukan peregangan sebelumnya justru akan meningkatkan risiko cedera akibat otot yang belum lentur.

Pemanasan sebelum olahraga sangat penting. Selain dapat mengurangi risiko terjadinya cedera, pemanasan juga bisa mengoptimalkan manfaat olahraga bagi kesehatan dan membuat tubuh lebih bugar. Oleh karena itu, saat hendak berolahraga, jangan lupa untuk selalu melakukan pemanasan terlebih dulu.

Pemanasan adalah serangkaian kegiatan fisik yang membantu tubuh untuk lebih siap menjalani olahraga. Dimanapun tempat olahraganya, baik di tempat fitnes, maupun di tumah, pemanasan wajib dilakukan sebelum memulai olahraga. Pasalnya, dengan melakukan pemanasan yang tepat, otot akan menjadi lebih lentur dan kuat, sehingga dapat melakukan gerakan olahraga atau latihan fisik dengan lebih baik.

Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga

Pemanasan bisa dilakukan dengan beragam cara, tergantung jenis olahraga yang akan Anda lakukan. Agar bisa membuat kegiatan olahraga lebih aman dan nyaman, Anda dianjurkan untuk melakukan pemanasan setidaknya 5−10 menit.

Secara umum, ada banyak manfaat melakukan pemanasan sebelum olahraga, di antaranya:

  • Meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke seluruh jaringan tubuh
  • Meningkatkan hormon kortisol dan adrenalin untuk menghasilkan energi yang diperlukan saat berolahraga
  • Membuat sendi dan otot lebih kuat dan lentur sehingga bisa memaksimalkan rentang gerakan tubuh saat berolahraga
  • Membuat otot menjadi lebih rileks dan hangat sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya cedera maupun kaki kram
  • Meningkatkan fleksibiltas serta menjaga kestabilan detak jantung
  • Membantu membuat pernapasan lebih dalam dan teratur

Cara Melakukan Pemanasan

Teknik dan cara melakukan pemanasan ada bermacam-macam. Berikut adalah beberapa gerakan pemanasan dasar yang mudah dilakukan:

  • Jalan di tempat selama kurang lebih 3 hingga 5 menit, kemudian dilanjutkan dengan jalan ke depan dan ke belakang. Gerakkan lengan Anda ke atas dan ke bawah sesuai irama kaki. Jangan lupa untuk menekuk siku dan mengepalkan tangan saat menggerakkan lengan.
  • Angkat salah satu kaki dengan posisi lutut menekuk 90 derajat selama setidaknya 30 detik. Upayakan agar lutut menyentuh siku tangan yang berlawanan. Tegakkan punggung dan kencangkan paha. Setelah selesai melakukan gerakan ini, lakukan pada kaki yang lainnya.
  • Jalan di tempat, kemudian putar bahu ke depan dan ke belakang masing-masing sebanyak delapan hitungan. Ulang hingga 10 kali. Bebaskan tangan kanan dan kiri selama melakukannya dan usahakan agar tubuh tetap rileks.
  • Berdiri dengan kaki terbuka selebar bahu. Rentangkan kedua tangan ke depan, tekuk lutut, dan turunkan bokong setinggi paha. Tahan beberapa lama dan lepaskan.

Setelah itu, Anda bisa mulai melakukan peregangan atau stretching secara perlahan-lahan. Gerakan ini bisa membuat otot menjadi lebih hangat serta meningkatkan aliran darah pada jaringan otot, sehingga tubuh akan lebih siap untuk memulai olahraga.

Saat melakukan pemanasan, Anda juga bisa mengonsumsi minuman isotonik atau air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh nantinya selama olahraga dan mencegah dehidrasi.

Itulah informasi penting seputar manfaat pemanasan dan cara melakukannya. Setelah memahami penjelasan di atas, kini biasakanlah untuk tidak melewatkan pemanasan sebelum berolahraga, ya, agar tubuh Anda bisa lebih bugar saat berolahraga sekaligus mengurangi risiko terjadinya cedera termasuk cedera hamstring.

Jika masih memilki pertanyaan seputar manfaat pemanasan sebelum berolahraga, Anda bisa konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penjelasan dan informasi yang lebih lengkap.

Terakhir diperbarui: 29 September 2021

Kebiasaan duduk terlalu lama atau postur tubuh yang tidak tepat saat duduk bisa menimbulkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah sakit punggung. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, mari simak posisi duduk yang benar dan baik untuk kesehatan di artikel berikut ini.

Posisi tubuh saat duduk memberikan tekanan besar pada otot punggung, bahu, leher, dan tulang belakang. Jika posisi tubuh saat duduk menggelesor atau sambil membungkuk, maka tekanan di bagian-bagian tubuh tersebut akan bertambah kuat.

Lama kelamaan, kebiasaan ini bisa menyebabkan berbagai keluhan. Salah satu yang paling umum adalahnyeri punggung.

Posisi Duduk yang Benar

Agar posisi duduk yang salah tidak menimbulkan nyeri punggung dan nyeri di bagian tubuh lain, coba amati apakah posisi duduk Anda sudah benar atau belum. Berikut ini adalah beberapa posisi duduk yang benar untuk mencegah terjadinya sakit punggung:

1. Sesuaikan ketinggian kursi

Sesuaikan ketinggian kursi hingga lengan membentuk huruf L dan siku berada di samping tubuh. Posisi ini memungkinkan pergelangan tangan dan lengan menjadi lurus dan sejajar dengan lantai ketika mengetik. Cedera tangan atau lengan pun bisa dihindari.

2. Topang punggung

Pilih kursi yang mampu menopang punggung Anda dengan baik, atau coba letakkan bantal atau gulungan handuk di punggung bagian bawah saat duduk.

3. Perhatikan posisi tubuh bagian atas

Duduklah dengan punggung lurus, posisi bahu ke belakang, dan bokong menyentuh bagian belakang kursi. Jaga agar posisi leher dan kepala tetap lurus namun nyaman. Selain itu, sedikit turunkan dagu dan jaga bahu tetap santai.

4. Perhatikan posisi tubuh bagian bawah

Posisikan lutut agar sejajar dengan pinggul. Gunakan sandaran kaki jika merasa perlu. Selain itu, hindari menyilangkan kaki saat duduk di kursi karena posisi ini dapat menimbulkan nyeri punggung.

5. Kaki menapak lantai

Tapakkan kaki Anda hingga menyentuh lantai. Jika tidak sampai, gunakan pijakan atau bangku kecil agar kaki bisa menjejak dengan nyaman.

6. Sesuaikan posisi tubuh dengan komputer

Apabila Anda sering bekerja di depan komputer, usahakan layar sejajar dengan mata Anda. Jika terlalu tinggi atau rendah, Anda harus menundukkan leher. Hal ini bisa membuat leher menjadi sakit.

Jika memakai mouse komputer, jangan lupa gunakan alas mouse yang ada bantalan untuk pergelangan tangannya. Tujuannya agar pergelangan tangan tidak menekuk secara kurang nyaman.

Jangan Duduk Terlalu Lama

Jika posisi duduk yang benar sudah dilakukan, cobalah untuk tidak duduk dalam posisi yang sama selama lebih dari 30 menit. Disarankan untuk mengubah postur tubuh sesering mungkin.

Selain itu, sering-seringlah istirahat dan melakukan peregangan atau stretching, walau hanya sebentar. Hal tersebut sangat baik bagi kesehatan punggung karena bisa mengurangi ketegangan dan nyeri otot.

Perlu diingat bahwa terlalu lama duduk, terlebih jika duduk dalam posisi yang salah, dapat meningkatkan risiko kaki menjadi kaku dan lemah, sakit punggung dan pinggul, bahu dan leher menjadi kaku, saraf terjepit, obesitas, varises, penyakit jantung, diabetes, hingga depresi.

Beberapa penelitian bahkan mengungkapkan bahwa duduk terlalu lama dan jarang berolahraga bisa meningkatkan risiko terjadinya skoliosis dan penyakit jantung..

Yuk, mulai sekarang perhatikan posisi duduk masing-masing dan praktekkan cara mempertahankan posisi duduk yang benar. Jangan lupa juga untuk selalu meregangkan tubuh selama beberapa saat agar terhindar dari berbagai cedera dan penyakit yang tidak diinginkan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA