Melalui apa saja wujud integrasi sosial dapat dilihat?

KOMPAS.com Konflik merupakan gejala yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan manusia maupun masyarakat. Meskipun tidak bisa dihindarkan, konflik tetap bisa diminimalkan, salah satunya dengan membangun integrasi sosial.

Dilansir dari buku Pengantar Sosiologi (2020) karya Trisni Andayani, Ayu Febryani, dan Dedi Andriansyah, dijelaskan definisi integrasi sosial menurut Hendro Puspito.

Menurut Hendro Puspito, integrasi sosial adalah suatu kondisi kesatuan hidup bersama dari aneka satuan sistem sosial budaya, kelompok-kelompok etnis dan kemasyarakatan untuk berinteraksi dan bekerja sama.

4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi

Hal tersebut dilakukan berdasarkan nilai dan norma-norma dasar bersama guna mewujudkan fungsi sosial-budaya yang lebih maju, tanpa mengorbankan ciri-ciri kebinekaan yang ada.

Baca juga: Resolusi Konflik: Definisi dan Metodenya

Integrasi sosial dibangun melalui tiga tingkatan, yaitu pada tingkat mikro (keluarga), meso (kelompok sosial), dan makro (masyarakat bangsa).

Upaya mewujudkan integrasi sosial harus dilakukan secara kerja sama oleh seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah sehingga menghasilkan kesepakatan nilai yang sama-sama dijunjung tinggi.

Integrasi sosial mutlak untuk diwujudkan guna membangun kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis. Dengan terciptanya integrasi sosial, berbagai lapisan masyarakat bisa hidup secara berdampingan tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada.

Ketika masyarakat sudah bisa hidup secara berdampingan tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada, pada saat itu pula konflik bisa diminimalisasi.

Baca juga: Mediasi Sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik

Seperti yang kita tahu bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Syarat-syarat integrasi sosial, yaitu:

  • Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka.
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai nilai dan norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan dan bertingkah laku.
  • Nilai dan norma sosial tersebut berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Bentuk-bentuk integrasi sosial

Dalam jurnalIntegrasi Sosial Antara Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Setempat di Desa Trans Kecamatan Sahu Timur (2019) karya Yahezkiel Mais, dijelaskan bahwa ada tiga bentuk integrasi sosial, yakni:

  • Integrasi normatif

Integrasi normatif merupakan integrasi yang terbentuk akibat adanya norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contohnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat memersatukan masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

  • Integrasi fungsional

Integrasi fungsional merupakan bentuk integrasi yang terciptnya karena adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Contohnya, daerah Aceh terkenal dengan pertanian kopinya, sementara daerah Jawa Barat terkenal dengan perkebunan tehnya.

Baca juga: Arbitrase sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik

Dua daerah tersebut saling membutuhkan satu sama lain sehingga dua daerah tersebut berintegrasi berdasarkan kelebihan atau fungsi daerah masing-masing.

  • Integrasi koersif

Integrasi koersif merupakan bentuk integrasi yang tercipta berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. Dalam integrasi ini, penguasa menggunakan cara paksa dalam melakukan integrasi.

Contohnya adalah penerbitan undang-undang yang mengharuskan setiap individu untuk menghargai hak asasi individu yang lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA