Manfaat kapal selam

Home Teknologi Sains

Rahasia Sistem Oksigen Kapal Selam saat Mode Menyelam

KRI Nanggala-402. (Foto: AP Photo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapal selamseperti KRI Nanggala-402 yang dikabarkan tenggelam di Selat Bali dilengkapi berbagai teknologi untuk menyelam dalam laut. Meskipun konstruksinya kedap air, namun awak di dalamnya tidak akan kehabisan oksigen bila kapal dalam kondisi baik atau tidak black out.

Berbeda bila kapal selam dalam kondisi black out. Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Yudo Margono menjelaskan cadangan oksigen di kapal selam KRI Nanggala -402 mampu bertahan sampai 72 jam dalam kondisi itu.

"Jadi kemampuan oksigen apabila kondisi black out itu mampu 72 jam. Jadi kurang lebih 3 hari. Mudah-mudahan sebelum itu bisa ditemukan," ucap Yudo dalam konferensi pers, Kamis (22/4).


Lihat juga:Kronologi Deteksi Gerakan Bawah Laut di Lokasi KRI Nanggala

Bodi atau dinding kapal selam terbuat dari baja yang mampu menahan tekanan luar saat kapal berada di kedalaman. Dalam kondisi itu awak tidak perlu khawatir kehabisan oksigen karena kapal selam dilengkapi sistem oksigen canggih dalam mode menyelam.

Di dalam kapal selam terdapat sistem oksigen yang digunakan sebagai sumber bernapas oleh kru kapal selam.

Oksigen di kapal selam dilepaskan melalui tangki kompresi, generator oksigen atau dengan beberapa tabung oksigen yang bekerja secara otomatis di dalam kabin kapal mengutip how stuff works.

Oksigen dilepaskan secara berkala selama kapal selam tersebut beroperasi dan dengan interval waktu tertentu. Terdapat juga sistem komputer yang dapat mendeteksi penurunan kadar oksigen di kabin kapal.

Sumber oksigen di kapal selam juga dapat diproduksi dengan memasukkan air laut melalui proses elektrolisis. Kapal selam biasanya memiliki beberapa tangki oksigen ukuran besar juga yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dengan cepat jika sistem gagal.

Selain sistem oksigen yang beroperasi di dalam kabin kapal selam, terdapat juga sistem yang mengatur untuk mengurangi kandungan karbon dioksida di kabin.

Lihat juga:TNI AL Ungkap Skenario Penyelamatan 53 Awak KRI Nanggala

Untuk diketahui proses bernapas manusia memiliki sistem dua arah, yakni menghirup oksigen dan dikeluarkan kembali dalam bentuk karbon dioksida. Di ruang terbuka kita tidak perlu khawatir dengan karbon dioksida yang dihembuskan, tetapi di dalam ruang tertutup di bawah air karbondioksida yang dihembuskan bisa menjadi ancaman serius bagi manusia.

Oleh karena itu selain memasok oksigen, penting untuk menghilangkan karbon dioksida yang terus-menerus dilepaskan awak kapal.

Hal ini dilakukan dengan bantuan soda lime (Akrosorb) di perangkat yang disebut 'scrubber'. Soda lime merupakan penyerap CO2 serbaguna untuk menghilangkan karbon dioksida dan kontaminan asam dalam ruangan.

Dilansir Technology, karbon dioksida terperangkap dalam soda kapur oleh reaksi kimia dan dikeluarkan dari udara. Soda kapur merupakan campuran bahan kimia (natrium hidroksida dan kalsium hidroksida) yang digunakan untuk menghilangkan karbon dioksida.

Cara ini biasanya digunakan di lingkungan ruangan tertutup, salah satunya di kapal selam.

Namun kapal selam bertenaga diesel elektrik pada kapal KRI Nanggalang milik TNI AU memiliki batas waktu beberapa hari saat terendam, karena kapal harus menjalankan mesin dan mendapatkan udara saat terendam sepenuhnya.

Kapal harus muncul ke permukaan untuk mengisi ulang baterai dan bertukar udara segar menggunakan tiang snorkel yang berada di kapal tersebut.

(can/mik)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: RI-Perancis Sepakati Pengembangan Kapal Selam Hingga Satelit

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT

Spesifikasi Kapal Selam TNI Hilang di Bali, Asli Jerman 1981

Fakta Kapal Selam Alugoro-405 Produksi Lokal untuk TNI AL

Spesifikasi Kapal Selam Alugoro-405 dari Prabowo ke TNI AL

Peneliti Temukan Spesies Baru Mirip Balon 4 Km di Dalam Laut

Fakta Kapal Selam China Fendouzhe, Capai Laut Terdalam Bumi

TOPIK TERKAIT

kapal selam

kri nanggala-402

kri nanggala-402 tenggelam

kapal selam tenggelam

Selengkapnya
BACA JUGA

RI-Prancis Sepakati Pengembangan Kapal Selam dan Pengadaan Satelit

RI Borong 42 Jet Tempur Rafale dan Kapal Selam Prancis

Israel Beli Kapal Selam Jerman Senilai Rp48 Triliun

Kapal Selam Rusia Pernah Tabrak Kapal Perang Inggris

Junta Myanmar Punya Kapal Selam Baru, Diam-diam Beli dari China

TERPOPULER
01

VIDEO: Lumba-Lumba Terdampar di Argentina, Warga Bantu Evakuasi

Teknologi
02

VIDEO: Tesla Recall 500 Ribu Mobil, Masalah Fitur Speaker Suara Kentut

Teknologi
03

Alasan Ponsel Rp15 Juta Huawei P50 Pro Tak Tersedia 5G di Indonesia

Teknologi
04

Potensi Bahaya Aspal Kotor Sirkuit Mandalika buat Pembalap MotoGP

Teknologi
05

VIDEO: Tes DNA Ribuan Gading Ungkap Lokasi Perburuan Gajah Afrika

Teknologi
LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Potret Pria Turki yang 78 Kali Positif COVID-19, Diisolasi 14 Bulan

detikcom

Rusia Tarik Mundur Tentara di Perbatasan, Dow Dibuka Hijau

CNBC Indonesia

Nikahi Wanita Turki, Begini Perjuangan Pria Jambi Meluluhkan Hati Mertua

Haibunda

Akui Gay, Kia AFI Unjuk Jati Diri di Parade LGBTQ Luar Negeri

Insertlive

Nggak Cuma Otak, 4 Bagian Tubuh Ini Bisa Ungkap Kecerdasan Seseorang! Apa Saja?

Beautynesia

Kunci Kulit Cerah dan Sehat? Pakai 5 Produk Skincare Lokal Ini!

Female Daily

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA