Letak geografis Indonesia juga dapat memberikan dampak negatif yaitu

tirto.id - Letak geografis Indonesia sangat strategis. Wilayahnya diapit oleh dua benua dan dua samudra. Letak geografis yang strategis ini bagai pedang bermata dua. Ia membawa dampak positif beserta dampak negatif sekaligus.

Indonesia merupakan salah satu negara terluas di dunia. Menurut Statista, luas wilayah daratan Indonesia mencapai 1.904.569 km² dan termasuk dalam 15 besar negara terluas di dunia berdasarkan area.

Letak Geografis Indonesia

Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, Indonesia juga terletak di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal ini menjadikan letak geografis Indonesia sangat strategis.

Letak geografis Indonesia juga dapat memberikan dampak negatif yaitu

Letak geografis Indonesia juga berbatasan dengan wilayah lainnya. Melansir buku Indonesia Kaya (2017), batas-batas wilayah Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Sebelah barat wilayah Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia;
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik;
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Timor Leste, Australia dan Samudra Hindia;
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina dan Laut China Selatan.

Dampak Positif Letak Geografis Indonesia

Berikut ini dampak positif letak geografis Indonesia dilihat dari aspek ekonomi, sosial-budaya, dan sumber daya alam.

1. Dampak Positif di Bidang Ekonomi

Letak geografis Indonesia yang strategis memiliki sejumlah dampak positif bagi perekonomian negara. Wilayah Indonesia dilalui oleh persimpangan lalu lintas internasional, baik lalu lintas udara maupun lalu lintas laut.

Dilansir laman Kemdikbud, berkat wilayah strategis itu, Indonesia dilalui jalur utama perdagangan dunia. Kapal-kapal dagang dari Asia Timur seperti Jepang dan Tiongkok yang menuju ke Eropa berlayar melalui Indonesia terlebih dahulu.

Selain itu, Indonesia juga dilalui jalur perdagangan negara-negara Asia yang menuju Australia dan Selandia Baru. Hasilnya, Indonesia memiliki potensi perekonomian yang baik.

2. Dampak Positif di Bidang Sosial-Budaya

Letak geografis Indonesia juga berdampak positif bagi bidang sosial dan budaya. Karena dilalui jalur lalu lintas dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai suku bangsa dan kebudayaan berbeda. Hal ini menambah keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat Indonesia.

Selain itu, letak geografis Indonesia banyak berperan dalam kemajuan bangsa Indonesia dalam hal ilmu pengetahuan. Pertemuan dengan masyarakat internasional memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi baru dibawa oleh pedagang dari negara lain.

Asimilasi budaya turut membawa perkembangan dalam hal kebahasaan. Bangsa Indonesia kemudian mampu untuk berkomunikasi dengan bahasa-bahasa internasional. Hal ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bangsa.

3. Dampak Positif pada Sumber Daya Alam

Letak geografis Indonesia berada pada garis khatulistiwa yang dilalui oleh dua angin muson, yakni muson timur dan muson barat. Hal ini membuat Indonesia beriklim tropis dan memiliki curah hujan yang tinggi. Iklim tropis membuat Indonesia kaya akan flora dan fauna.

Perairan Indonesia juga ditinggali oleh beragam spesies biota laut. Mengutip penelitian M. Hasanudin dalam jurnal Oseana (LIPI, 1998), proses upweling (pergerakan massa air bersuhu dingin dan kaya nutrisi) yang terjadi pada Arus Lintas Indonesia (Arlindo) mengangkat sumber makanan ke perairan dangkal.

Proses upwelling ini berperan menyuburkan biota laut yang ada. Kekayaan biota laut dapat menjadi peluang usaha pariwisata, seperti wisata scuba diving atau snorkeling.

Dampak Negatif Letak Geografis Indonesia

Selain dampak positif, letak geografis Indonesia yang strategis juga melahirkan sejumlah dampak negatif sebagai berikut.

1. Rawan Bencana Alam

Indonesia merupakan negara yang sering mengalami gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi. Rahayu, dkk. dalam jurnal Caraka Tani menyebutkan bahwa sering terjadinya erupsi gunung berapi disebabkan posisi Indonesia pada lintasan cincin api pasifik atau The Ring of Fire.

Selain itu, Indonesia juga berada pada pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia, sehingga rentan terjadi gempa bumi hingga tsunami.

2. Rawan Perdagangan Ilegal

Wilayah Indonesia yang strategis dilintasi jalur perdagangan utama dunia membuat berbagai macam transaksi dapat terjadi, termasuk perdagangan ilegal.

Transaksi-transaksi perdagangan ilegal, mulai dari perdagangan manusia (human trafficking), senjata ilegal, hingga perdagangan narkoba rentan terjadi di wilayah Indonesia.

Untuk itu, keamanan di batas-batas wilayah Indonesia perlu diperketat untuk mencegah terjadinya transaksi ilegal tersebut.

3. Wilayah Perbatasan Rentan Disusupi Imigran Gelap

Letak geografis Indonesia yang berbatasan langsung dengan tiga negara membuat Indonesia kerap disusupi imigran gelap.

Maraknya arus imigran ilegal dan pencari suaka akan memberikan ancaman politis, baik di negara transit maupun negara tujuan. Menurut situs dpr.go.id, imigran gelap yang masuk ke Indonesia akan meninggalkan dampak negatif di bidang politik, sosial budaya, dan keamanan.

4. Mudahnya Terjadi Perubahan Budaya

Interaksi yang terjadi antara budaya asing dengan budaya Indonesia tidak selamanya memberikan dampak positif. Dengan mudahnya terjadi interaksi, hal itu dikhawatirkan dapat menggerus budaya-budaya asli Indonesia.

Sebagai misal, perubahan budaya negatif itu ditunjukkan dengan memudarnya kesadaran menggunakan bahasa daerah, atau hilangnya kebanggaan akan tradisi dan adat istiadat tradisional. Padahal, kedua hal tadi merupakan contoh kekayaan budaya bangsa yang patut untuk dilestarikan.

Baca juga:

  • Rangkuman Materi Letak Geografis Indonesia: Contoh Soal & Jawaban
  • Mengenal Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya pada Musim
  • Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Berdasarkan Peta & Bentang Alam

Baca juga artikel terkait Letak Geografis Indonesia atau tulisan menarik lainnya Adilan Bill Azmy
(tirto.id - aba/aba)

Penulis : Adilan Bill Azmy
Editor : Abdul Hadi

Letak geografis Indonesia juga dapat memberikan dampak negatif yaitu

bacaan


sumber ilustrasi : google

Dampak Positif dan Negatif Letak Strategis Indonesia Sebagai Jalur Perdagangan Dunia

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan terluas di dunia. Oleh karena itu Indonesia disebut juga sebagai Negara maritime. Letak Indonesia secara geografis yaitu diapit oleh dua benua (asia dan Australia) dan diapit juga oleh dua samudra (Hindia dan Pasifik) menyebabkan Indonesia dikenal sebagai Negara poros maritime dunia. Lokasi Indonesia menghubungkan antara eropa, timur tengah, asia selatan (india) dengan asia timur ( jepang dan cina) melalui perairan Indonesia. Dengan lokasi strategis ini banyak kapal dagang yang lewat di perairan Indonesia terutama di selat malaka. Sebagai Negara maritime yang memiliki wilayah laut yang sangat luas Indonesia perlu mengembangkan jalur transportasi laut sebagai alat perdagangan dan alat penghubung yang paling efektif dan efisien untuk mempersatukan wilayahnya.

Berikut dampak positif dan negative letak Indonesia sebagai jalur perdagangan dunia;

Ø Dampak positif

1.   Letak strategis menyebabkan Indonesia mudah berdagang dengan Negara lain. Hasil produksi Indonesia mudah dipasarkan dan Indonesia juga mudah melakukan import barang dari berbagai Negara lain.

2.     Lokasi Indonesia yang diapit oleh dua samudra yaitu Hindia dan pasifik membuat Indonesia menjadi pertemuan arus yang membawa banyak mikroorganisme plankton sebagi makanan ikan yang menjadi penopang kegiatan perikanan. Laut menyimpan SDA yang berlimpah seperti ikan, kerang laut, dan serta bahan tambang seperti minyak bumi.

3.     Sebagai poros maritime dunia Indonesia bisa memanfaatkan daerah transit kapal dagang internasional yang melewati Indonesia sebagai pemasok devisa Negara

4.     Letak yang strategis dan terdiri banyak pulau membuat  Indonesia kaya akan beragam  flora, fauna, budaya, suku bangsa, dan etnis sebagai modal pengembangan potensi pariwisata.

Ø Dampak negative

1.     Pengawasan teritorial yang sulit. Indonesia merupakan negara kepulauan, banyaknya pulau di Indonesia membuat pemerintah sulit melakukan pegawasan terhadap wilayah teritorial.

2.     Sering terjadi bencana alam. Indonesia berada pada jalur patahan lempeng kerak dunia, pergerakannya dari lempeng tersebut dapat berakibat pada terjadinya bencana gempa bumi. Selain itu, munculnya banyak gunung berapi juga bisa menjadi potensi bencana alam.

3.     Sulitnya pengawasan keamanan dan banyaknya pintu masuk ilegal menyebabkan Indonesia rawan terjadi penyelundupan dan tindak kejahatan. Sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan, sehingga pengawasan keamanan terhadap penyusup yang mencuri ikan dan pasir akan sulit terlacak. Selain itu, Indonesia yang berada pada jalur lalu lintas dunia juga bisa berakibat mudahnya penyelundupan narkoba ke Indonesia.

4.     Munculnya berbagai penyakit. Letak Indonesia pada garis khatulistiwa menyebabkan debu dari seluruh dunia terkumpul di garis khatulistiwa sehingga memicu timbulnya berbagai penyakit.

5.     Sirkulasi musim hujan dan kemarau mengakibatkan beberapa daerah kekeringan saat yang lain kebanjiran

Dengan kondisi tersebut diatas tak heran jika Indonesia terus membangun wilayahnya hingga saat ini. Pembangunan yang terus berlangsung memungkinkan dampak positif dan negatif kondisi geografis Indonesia bisa dimanfaatkan untuk kemajuan negara.