Lebaran berapa hari lagi 2022 nu

Lebaran 2022 tinggal menghitung hari. Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1443 Hijriah berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Bagaimana dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah?

Terdapat dua metode yang umum digunakan dalam menentukan permulaan bulan. Keduanya adalah hisab wujudul hilal dan rukyatul hilal.

Baca juga: Kemenag: Posisi Hilal Idul Fitri 1443 H Sudah Terlihat Secara Hisab

Metode hisab wujudul hilal didasarkan pada tiga syarat yakni telah terjadi ijtimak atau konjungsi, ijtimak tersebut terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat matahari terbenam bulan baru telah wujud.

Sementara itu, metode rukyatul hilal mengacu pada pengamatan hilal secara langsung. Hilal merupakan bulan sabit muda pada fase awal bulan baru.

Lebaran Muhammadiyah 2022

Merujuk pada Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah, lebaran Muhammadiyah 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

"Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," bunyi maklumat yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, seperti dikutip, Sabtu (30/4/2022).

Penetapan 1 Syawal 1443 H tersebut dilakukan berdasarkan kajian dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Agung Danarto mengimbau pelaksanaan salat Id dilakukan secara khusyuk.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau agar salat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyuk dan saksama," kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto, dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).

Lebaran Pemerintah dan NU 2022

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menetapkan lebaran 2022 melalui sidang isbat pada Minggu, 1 Mei 2022 petang. Sidang isbat tersebut digelar menggunakan metode hisab dan rukyat.

Posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia. Pada tahun ini, pengamatan dilakukan di 99 titik.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri 1443 H Jatuh pada 2 Mei, Ini Imbauannya

Kemenag juga melakukan perhitungan posisi hilal secara hisab. Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Posisi hilal saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang sudah mencapai ketinggian 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit pada 29 Ramadan 1443 H atau 1 Mei 2022. Sudut elongasi dari hilal pun dikatakan sudah mencapai antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," kata Kamaruddin Amin dalam keterangannya, Senin (25/4/2022).

Sama halnya dengan Kemenag, NU juga menggunakan metode hisab dan rukyat untuk menentukan jatuhnya lebaran 2022 ini.

Perayaan Idul Fitri atau Lebaran 2022 makin dekat bersamaan dengan pelaksanaan puasa Ramadan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah menetapkan Idul Fitri melalui sidang isbat.

Beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam juga mulai mengumumkan perayaan Lebaran 2022. Bersamaan dengan informasi tersebut, perkiraan Lebaran 2022 bisa ditinjau dari sisi ilmu pengetahuan.

Baca juga: Pemerintah Putuskan 1 Ramadan 1443 H 3 April 2022, Ini Aturan Ibadah di Masa Pandemi

Dalam blognya, astronom senior Thomas Djamaluddin memperkirakan Lebaran 2022 berlangsung bersamaan. Masyarakat tak perlu lagi bingung layaknya pada awal Ramadan 2022 yang dimulai berbeda.

"Dari berbagai pendapat pakar hisab rukyat, kemungkinan besar Idul Fitri akan seragam 2 Mei, tetapi masih ada potensi perbedaan Idul Fitri 3 Mei 2022," kata ilmuwan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut.

Menurut Thomas, ada beberapa hal yang memungkinkan Lebaran 2022 berlangsung bersamaan. Berikut penjelasannya

1. Perhitungan hisab

Posisi bulan pada saat maghrib, Sabtu (01/05/2022), di wilayah Sumatera bagian utara telah dekat dengan batas kriteria elongasi. Kriteria MABIMS menetapkan besar elongasi adalah 6,4 derajat.

Sama dengan MABIMS, hisab kontemporer dari beberapa kitab menunjukkan beberapa wilayah di Sumatera sudah memenuhi kriteria elongasi 6,4 derajat. Misalnya hisab yang dilakukan Ibnu Zaid Abdo el-Moeid.

2. Dukungan imkan rukyat Odeh

Thomas menjelaskan adanya dukungan kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) Odeh. Kriteria menjelaskan, hilal mungkin bisa dirukyat dengan menggunakan alat optik (binokuler atau teleskop) di sebagian wilayah Indonesia saat maghrib Sabtu (01/05/2022).

3. Laporan rukyat sesuai kriteria MABIMS

Menurut Thomas bila ada laporan rukyat yang melihat hilal, hasil pengamatan kemungkinan diterima karena sesuai kriteria MABIMS. Kriteria tersebut adalah tinggi bulan minimal tiga derajat, dengan elongasi paling kecil 6,4 derajat.

Apalagi Lembaga Falakiyah PBNU menggunakan definisi elongasi geosentrik dalam kriterianya. Kalau kesaksian rukyat diterima pada sidang itsbat, maka secara syar'i dianggap legal (sah).

4. Yurisprudensi keputusan sidang isbat Ramadan 1987

Jika tidak ada laporan rukyatul hilal, sidang isbat mungkin menggunakan yurisprudensi keputusan penetapan awal Ramadan 1407/1987. Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu saat menghadapi perkara yang tidak diatur dalam Undang-undang (UU).

Saat itu, tidak ada laporan terlihatnya hilal padahal posisi bulan dianggap telah memenuhi kriteria imkan rukyat. Keputusan itu juga merujuk pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) 1981.

Baca juga: Link untuk Nonton Sidang Isbat, Puasa Ramadan 2022 Mulai Kapan?

Kendati begitu, tetap ada kemungkinkan perbedaan kapan Lebaran 2022. Peluang ini ada karena kemungkinan hilal sangat sulit dirukyat secara astronomi. Apalagi pada musim pancaroba saat mendung dan hujan bisa terjadi di lokasi rukyat.

"Bila itu terjadi, pengamal rukyat mungkin akan mengusulkan di sidang itsbat untuk melakukan istikmal, yaitu menggenapkan Ramadan menjadi 30 hari. Bila sidang itsbat menerimanya, maka idul fitri mungkin juga 3 Mei 2022," kata Thomas.

Kemungkinan lain adalah terjadinya pengumuman (ikhbar) terpisah terkait penetapan Lebaran 2022. Demi kesejahteraan umat, Thomas berharap Lebaran 2022 bisa berlangsung bersamaan untuk semua muslim di Indonesia.



Simak Video "Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS"
[Gambas:Video 20detik]
(row/lus)

idul fitri lebaran ramadan 2022 detikramadan hikmah thomas djamaluddin brin lapan astronomi ilmu falak pbnu muhammadiyah

Idul Fitri 2022 NU tanggal berapa?

Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idul Fitri (Lebaran 2022) jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Penetapan itu dilakukan setelah hilal dinyatakan terlihat. "Awal bulan Syawal 1443 Hijriah jatuh pada hari Senin Pon, tanggal 2 Mei 2022," ujar Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, Minggu (1/5/2022).

Kapan Lebaran untuk NU?

2. Nahdatul Ulama (NU) Pengurus Besar Nahdatul Ulama telah memutuskan bahwa pelaksanaan Idul Fitri, atau awal Bulan Syawal 1443 H jatuh pada Senin (2/5/2022.

Muhammadiyah lebaran 2 Mei 2022 kapan versi pemerintah dan NU kompas com?

Jika Muhammadiyah merayakan Idul Fitri 2022 pada tanggal 2 Mei, maka terhitung sejak Sabtu (30/4/2022), lebaran kurang 2 hari lagi. Sebelumnya, Muhammadiyah mengumumkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Dengan demikian, lama Ramadhan bagi Muhammadiyah adalah selama 30 hari atau sebulan penuh.