Komponen apa saja yang terdapat dalam master cylinder?

Assalamu'alaikum, Sobat sahabat-ilmu.com Master silinder (cylinder) adalah suatu bagian pada sistem hidrolik yang dapat mengubah gaya tekan mekanik menjadi tenaga hidrolik ketika pedal rem diinjak. Dengan kata lain master silinder berfungsi mengkonversi gaya dorong mekanik dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik dengan menggunakan media fluida rem yang kemudian dapat mendorong piston-piston pada perangkat rem seperti piston dalam kaliper dan piston dalam silinder roda (wheel cylinder). 

Tekanan hidrolik terjadi karena posh rod (batang pendorong) menekan piston di dalam ruang silinder, sehingga fluida cair di depan piston terdesak, akibatnya fluida cair ini memiliki daya dorong yang disebut dengan istilah hidrolik. Hidrolik ini yang digunakan untuk mendorong piston pada caliper rem cakram ataupun silinder roda rem tromol pada saat pengereman. 

Berikut ini merupakan komponen-konponen yang terdapat pada master silinder.
a. Reservoir Tank
b. Primary Piston dan Secondary Piston
c. Piston Seal 
d. Bypass Port
e. Compensating Port



Gambar Penampang Master Silinder Rem

a. Reservoir Tank adalah suatu bagian pada master silinder yang berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan mengisi minyak pada sistem hidrolik apabila mulai berkurang. KarenaReservoir  berfungsi sebagai penampung cadangan minyak maka harus tertutup rapat. Sehingga jangan sampai menutup kembali setelah mengisi minyak di reservoir tank.

b. Primary Piston dan Secondary Piston adalah suatu komponen di dalam master silinder yang berfungsi untuk mengkompresikan atau memampatkan minyak di dalam ruang master silinder dengan adanya gaya dorong mekanik dari push rod (batang pendorong) untuk menghasilkan gaya dorong hidrolik yang dapat menggerakkan piston pada caliper rem cakram ataupun pada silinder roda rem tromol agar dapak mendorong kampas supaya terjadi gesekan untuk memperlambat bidang putar (rotor dan tromol) pada saat pedal rem diinjak.

Reservoir terdapat tutup dengan seal karet supaya dapat menutup dengan rapat agar minyak rem tidak tumpah. Pada reservoir tank terdapat garis low dan full ataupun min dan max. Perhatikan garis ini apabila minyak pada level low/min maka harus diisi sampai lever full/max.


c. Karet piston (seal piston) adalah suatu komponen master silinder yang berfungsi mencegah aliran minyak pada ruang depan  piston dengan ruang belakang piston (low pressure are).  Selain itu, seal piston juga berfungsi mencegah gesekan antara piston dan dinding ruang silinder pada saat piston bergerak. Oleh karena itu, seal piston terbuat dari karet (rubber) sehingga elastis.

d. Saluran bypass (bypass ports) adalah saluran di antara reservoir dan ruang master silinder. Saluran bypass (bypass ports) berfungsi untuk untuk memungkinkan piston master silinder kembali ke posisi semula dengan cepat dan mencegah udara dapat masuk ke dalam master silinder. 




5. Compensating port/ saluran kompensasi adalah lubang kecil yang menghubungkan antara  master silinder dengan ruang kerja (sisi depan dari piston master silinder). Ketika piston master silinder berada dalam posisi bebas (tidak ada pengereman), seal piston berada di antara lubang kompensasi dan lubang penambahan (bypass port). 

Compensating port/ saluran kompensasi berfungsi untuk memungkinkan ekspansi normal dan pengembangan minyak rem karena perubahan suhu. Juga merupakan saluran pengembali cairan setelah pedal rem dibebaskan.

Kinerja master silinder sangat berpengaruh pada sistem rem baik rem cakram dan rem tromol. Oleh karena itu perawatan dan perbaikan pada master silinder perlu dilakukan secara rutin setiap kendaraan telah menempuh jarak 10.000 Km.

Berikut ini tabel analisis kerusakan dan perbaikan pada master silinder.
Tabel 1 Analisis Kerusakan dan Perbaikan pada Master Silinder


Masalah atau Kerusakan

Analisis Penyebab Kerusakan

Pemeriksaan

Perbaikan Yang Tepat

1. Pedal rem perlu diinjak berulang-ulang agar terjadi pengereman, tetapi ketinggian fluida rem pada reservoir tidak berkurang.

Seal piston no.1 (piston paling dalam) pada master silinder sobek atau bocor.

 Injak pedal rem beberapa kali, jika fluida rem pada reservoir tidak berkurang maka kerusakan memang terjadi pada seal piston no.1 pada master silinder.

Lakukan pembongkaran master silinder, lakukan honing atau pembersihan dalam ruang pada master silinder. Kemudian ganti seal piston no. 1 yang sobek atau bocor. Lakukan bleeding air pada master silinder kemudian pasang kembali selang penghubung. Selanjutnya bleeding air pada perangkat rem cakram atau rem tromol.

Masalah atau Kerusakan

Analisis Penyebab Kerusakan

Pemeriksaan

Perbaikan Yang Tepat

2. Pedal rem perlu diinjak berulang-ulang agar terjadi pengereman, tetapi ketinggian fluida rem pada reservoir berkurang.

Seal piston no. 2 (seal piston paling dekat dengan push rod pedal rem) pada master silinder sobek atau bocor.

Injak pedal rem beberapa kali, jika fluida rem pada reservoir tidak berkurang dan push rod pedal rem basah, maka kerusakan memang terjadi pada seal piston no. 2 pada master silinder.

Lakukan pembongkaran master silinder, lakukan honing atau pembersihan dalam ruang pada master silinder. Kemudian ganti seal piston no. 2 yang sobek atau bocor. Lakukan bleeding air pada master silinder kemudian pasang kembali selang penghubung. Selanjutnya bleeding air pada perangkat rem cakram atau rem tromol.


Semoga artikel tentang master silinder bermanfaat bagi Sobat Sahabat-ilmu.com

Page 2


Biologi
Tips Sehat
Otomotif - Diferensial
Otomotif - Engine
Otomotif - Gardan
Otomotif - Kelistrikan Kendaraan
Otomotif - Kode Ban
Otomotif - Komponen Synchromesh
Otomotif - Kopling
Otomotif - Master Silinder
Otomotif - Mesin 2 Tak
Otomotif - Mesin Bensin
Otomotif - Poros Propeler
Otomotif - Rem Cakram
Otomotif - Rem Tromol
Otomotif - Scanner pada EFI
Otomotif - Shock Absorber
Otomotif - Sistem Bahan Bakar Konvensional
Otomotif - Sistem Kemudi
Otomotif - Sistem Pemindah Tenaga Kendaraan
Otomotif - Sistem Pendingin Kendaraan
Otomotif - Sistem Rem
Otomotif - Suspensi
Otomotif - Tips Aman Berkendara
Otomotif - Transmisi
Otomotif - Transmisi Manual
Otomotif - Ukuran Celah Klep
Website dan Google Adsense
Matematia
Tips Aman Berkendara
Fisika
Ekonomi
Bahasa dan Sastra Indonesia

­­­

Sistem rem merupakan bagian dari sistem chassis kendaraan, dimana sistem rem memiliki fungsi yang sangat penting bagi kendaraan.

Diantaranya, fungsi sistem rem yaitu untuk mengurangi laju kendaraan, menghentikan laju kendaraan dan untuk memungkinkan kendaraan parkir pada tempat yang menanjak atau menurun.

Pada sistem rem terdiri dari beberapa komponen, komponen-komponen pada sistem rem salah satunya adalah master silinder.

Master silinder terdapat pada tipe rem hidrolik. Pada master silinder terdapat reservoir tank yang berfungsi untuk menampung cairan rem pada kendaraan.

Baik pada rem hidrolik tipe tromol maupun cakram tetap menggunakan master silinder pada sistem remnya.

Master silinder sendiri berfungsi untuk menaikkan tekanan dari pedal setelah pedal diinjak oleh pengemudi, yang nantinya tekanan dari pedal akan dirubah menjadi tekanan hidrolik pada master silinder yang kemudian digunakan untuk menekan piston pada kaliper atau silinder roda yang terdapat pada tiap-tiap roda.

Master silinder rem terletak setelah pedal, namun pada kendaraan yang menggunakan booster rem, master silinder terletak setelah booster rem.

Pada umumnya terdapat dua tipe master silinder rem yaitu tipe tunggal dan tipe tanggem atau ganda. Untuk lebih jelasnya tentang tipe-tipe master silinder rem dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Pada master slinder rem tipe tunggal hanya terdapat satu piston didalamnya, dan satu piston tersebut digunakan untuk menekan cairan rem pada semua roda (keempat roda). Namun pada master silinder tipe tandem, didalamnya terdapat dua piston, satu piston untuk menekan cairan rem ke roda depan dan satu piston lainnya digunakan untuk menekan cairan rem ke roda belakang.

Cara kerja master silinder :

Saat pedal rem tidak ditekan

Saat pedal rem tidak ditekan maka piston cup pada master silinder terletak diantara saluran masuk (inlet port) dan saluran kompensasi (compensating port), sehingga terdapat dua saluran diantara master silinder dengan reservoir tank.

Saat pedal rem ditekan

Ketika pedal rem ditekan maka piston akan bergerak ke arah kanan dan piston cup akan menutup saluran kompensasi (compensating port) sehingga akan menyebabkan tekanan hidrolik di dalam master silinder bertambah, kemudian tekanan ini nantinya akan diteruskan ke bagian silinder roda (pada rem tromol) atau kaliper (pada rem piringan).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA