Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang berhubungan dengan diri kita sendiri, dan ….

Sehat merupakan komponen yang sangat penting bagi manusia. Menurut WHO dalam Budiman Chandra (2006: 9), sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa sehat adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani (mental), dan sosial dan bukan keadaan bebas penyakit, cacat, dan kelemahan, sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi. Sedangkan pengertian sehat yang lain yaitu sehat secara sosial, menurut Nadya (2013; 1) adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.

Berdasarkan beberapa pendapat-pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa hidup sehat penting bagi manusia. Pengertian sehat

adalah tidak hanya sehat secara fisik saja, namun sehat secara psikis, dan sehat secara sosial, dan ketiganya harus tercapai adanya keseimbangan.

Sedangkan kesehatan pribadi adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat membina keluarga dan masyarakat yang sehat, dan kesehatan pribadi merupakan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan atau perbuatan yang positif selama hidup (Aip Syarifuddin, 1997: 75). Namun berbeda dengan pendapat Aselmus Hudang (2010: 23), yang mengatakan bahwa kesehatan pribadi adalah badan diri seseorang yang bersih dari segala penyakit yang berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusia.

Berdasarkan dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan pribadi adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang dalam upaya menjaga badan atau raga dari segala macam penyakit yang berasal dari dalam maupun luar tubuh manusia. Kesehatan pribadi merupakan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan atau perbuatan yang positif hidup. b. Usaha Kesehatan Pribadi

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pribadi yang ditujukan kepada peserta didik/ siswa. Karena hal tersebut penting sebagai salah satu dasar mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk Indonesia (Jonias J. Kwarbola, dkk, 2012: 03).

Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya dari seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Membuat diri selalu sehat, disamping berguna untuk diri sendiri, juga akan menguntungkan kesehatan masyarakat. Dikatakan lebih lanjut oleh Indan Entjang (1985:16), yang mengatakan bahwa usaha kesehatan pribadi diantaranya sebagai berikut:

1) Memelihara kesehatan badan dan lingkungan. 2) Makanan yang sehat.

3) Gaya hidup yang teratur.

4) Meningkatkan daya tahan tubuh dan kebugaran jasmani. 5) Menghindari terjadinya penyakit.

6) Melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup dengan sehat.

7) Rutinitas pemeriksaan kesehatan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dengan memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya merupakan salah satu usaha seseorang dalam menjaga kesehatan tubuhnya. Dalam lingkup sekolah, pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pribadi yang ditujukan kepada peserta didik/ siswa.

c. Tujuan Kesehatan Pribadi

Terlaksananya pendidikan kesehatan di sekolah tercermin dari siswa-siswi telah membiasakan serta melaksanakan kebersihan dan kesehatan pribadi secara teratur. Sebagian besar penyakit yang ada sekarang ini sudah diketahui penyebabnya, oleh karena itu siswa harus berusaha agar dapat mencegahnya. Tujuan kesehatan pribadi bagi siswa di sekolah adalah agar

siswa dapat mengetaui, memelihara, dan menjaga kesehatan tubuh, yang meliputi: menjaga kebersihan kulit, kuku, rambut, mata, mulut, dan gigi, serta siswa mamakai pakaian yang rapi di sekolah (Jonias J. Kwarbola, dkk., 2012: 05).

Menurut Aip Syarifuddin (1997; 75), bahwa kesehatan pribadi mempunyai tujuan sebagai berikut:

1)Dapat mengenal berbagai macam gejala penyakit yang berhubungan dengan kesehatan pribadi.

2)Dapat mengenal obat sederhana/ringan untuk penyakit kulit, mata, gigi, dan perut.

3)Dapat melakukan cara pencegahan dan pengobatan sederhana/ ringan sebelum ke puskesmas/ dokter.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan kesehatan pribadi bagi siswa di sekolah adalah agar siswa dapat mengetahui, memelihara, dan menjaga kesehatan tubuh. Selain itu dengan siswa mengerti tujuan dari menjaga kesehatan pribadi, maka siswa akan dapat mengenal dan mengetahui berbagai macam gejala penyakit yang berhubungan dengan kesehatan pribadi.

d. Cara Memelihara Kesehatan Pribadi

Cara memelihara kesehatan pribadi adalah dengan cara memelihara kesehatan jasmani yang teratur. Memelihara kesehatan jasmani yang teratur dapat dilakukan dengan makan, minum yang bergizi yakni 4 sehat 5 sempurna, olahraga dengan teratur, dan menjaga pola hidup sehat. Sedangkan kesehatan rohani dapat dilakukan dengan mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa (Aselmus Hudang, 2010: 20).

Dijelaskan oleh Isna Ria (2012; 1), Dengan melaksanakan pola hidup sehat secara baik dan benar, maka akan memperoleh tubuh yang sehat, tingkat kesegaran jasmani yang memadai serta mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan mental. Dengan menerapkan pola hidup sehat, maka kita secara langsung telah mencegah tubuh kita dari terkena wabah penyakit.

Berdasarkan dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa memelihara kesehatan jasmani yang teratur dapat dilakukan dengan makan, minum yang bergizi yakni 4 sehat 5 sempurna, olahraga dengan teratur, dan menjaga pola hidup sehat. Mencegah tubuh kita dari terkena wabah penyakit adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. e. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Pribadi

Ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya, tampak aktif atau gesit dan gembira, mata bersih dan bersinar, nafsu makan baik, bibir dan lidah tampak segar, pernapasan tidak berbau, kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering, serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan Munurut Alimatul Hidayat Aziz A. (2008: 20), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pribadi pada anak, diantaranya meliputi:

1) Faktor kesehatan

Faktor kesehatan ini adalah merupakan faktor utama yang dapat menentukan status kesehatan anak secara umum. Faktor ini ditentukan oleh status kesehatan anak itu sendiri, status gizi dan kondisi sanitasi. 2) Faktor kebudayaan

Pengaruh budaya sangat menentukan status kesehatan anak, dimana keterkaitan secara langsung antara budaya dengan pengetahuan. Budaya dimasyarakat dapat menimbulkan penurunan kesehatan dimasyarakat yang dianggap baik oleh masyarakat, padahal budaya tersebut justu menurunkan kesehatan anak, sebagai contoh, anak yang badannya panas akan dibawa kedukun, dengan keyakinan terjadinya kesurupan atau kemasukkan barang gaib, anak pascaoperasi dilarang makan daging ayam, kerena daging ayam dianggap dapt menambah nyeri yang ada pada luka operasi (nyeri atau ada anggapan lain bahwa luka tersebut sulit sembuhnya), kebiasaan memberikan pisang pada bayi abru lahir dengan anggapan bahwa anak akan cepat besar dan berkembang, atau anak tidak boleh makan daging dan telur karena dapat menimbulakan penyakit cacingan. Berbagai contoh budaya yang ada dimasyarakat tersebut sangat besar mempengaruhi derajat kesehatan anak, mengingat anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang tentunya membutuhkan perbaikan gizi atau nutrisi yang cukup.

3) Faktor keluarga

Faktor keluarga biasanya menentukan keberhasilan perbaikkan status kesehatan anak. Pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sangat besar melalui pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nialinya yang ditamankan. Apakan anak dijadikan sebagai pekerja atau anak diperkaukan sebagaiman semestinya dan dipenuhi kebutuhannya, baik silih asah, asuh, dan asihnya. Peningkatan status kesehatn anak juga terkait langsung dengan peran dan fungsi keluarga terhadap anakanya, seperti membesarkan anak, memberikan anak, menyediakan makanan, melindungi kesehatn, memberikan perlindungan, secara psikolog, menanamkan nilai budaya yang baik, mempersiapkan pendidikan anak, dan lain-lainya.

Berdasarkan dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pribadi pada anak penting untuk dapat diketahui oleh guru di sekolah. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pribadi pada anak, maka sebagai dasar bagi guru dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pribadi pada anak, meliputi: faktor kesehatan, faktor kebudayaan, dan faktor keluarga.

f. Komponen Kesehatan Pribadi

Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik, seluruh badan serta bagian-bagian lainnya, atau suatu hal ini yang mendatangkan kebaikan. Menurut Soekidjo Notoatmojo yang dikutip oleh Budi Agustrianto (2010:

10), perilaku manusia dalam menjaga kesehatan erat kaitannya dengan respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan :

1) Perilaku terhadap makanan dan minuman

Makanan dan minuman merupakan salah satu komponen penting dalam kelangsungan hidup manusia. Tatag Utomo (2005: 6–8) mengatakan bahwa dalam mencapai kesehatannya harus makan secara teratur sesuai dengan kebutuhan tubuh kita, baik waktu makan dan jenis makanan yang dikonsumsi yakni minimal memiliki unsur 4 sehat 5 sempurna.

Selain itu juga Tatag Utomo (2005: 7) menjelaskan lebih lanjut bahwa kebutuhan jumlah air (air putih) yang harus dikonsumsi oleh seseorang sebanyak kurang lebih 8 – 10 gelas atau total 2 liter. Hal ini berguna untuk memberikan dan melancarkan buang air besar, membersihkan jalur pencernaan, menjaga agar kekentalan darah tidak terlalu tinggi.

2) Perilaku terhadap kesehatan tubuh

a) Kebersihan tubuh dan pemeliharaan pakaian

Dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan tubuh biasanya dilakukan dengan cara mandi setidaknya 2x sehari. Sedangkan untuk pemeliharaan dan penggunaan pakaian adalah pakaian hendaknya diganti setelah selesai mandi atau bila kotor atau bila basah, baik kena air ataupun karena keringat. Sedangkan untuk menyimpan pakaian sebelum dicuci adalah pakaian yang basah jangan ditumpuk,

sebaiknya baju digantung untuk mencegah terjadi jamur. Setelah dicuci maka pakaian disetrika dengan rapi dan baik (Agus Budhi Juli Hari, 2010: 48).

Begitu juga dengan perawatan sepatu. Upayakan sepatu selalu dalam keadaan kering dan tidak lembab. Hal ini dilakukan supaya tidak kotor dan menimbulkan bau tidak sedap. Anak mengenakan kaos kaki supaya kulit tidak terluka atau lecet. Agar sepatu terjaga kondisinya maka selalu disemir jika itu sepatu kulit atau karet, dan pencucian yang teratur.

b) Kesehatan rambut dan kuku

Sebaiknya anak mencuci rambut dengan menggunakan bahan pembersih seperti sampo, paling sedikit 2x seminggu secara teratur atau tergantung kepada kabutuhan dan keadaan. Adapun cara merawat kuku dapat dilakukan dengan memotong ujung kuku sampai beberap milimeter dari tempat melekatnya kuku dengan kulit. Potongan kuku tersebut disesuaikan dengan bentuk ujung jari supaya kelihatan lebih bagus.

c) Kaki dan sepatu

Aktivitas jasmani dan olahraga memerlukan perlengkapan, diantaranya adalah sepatu dan kaus kaki. Kebiasaan buruk pada seseorang adalah memakai kaus kaki yang kotor, sepatu yang tidak bersih. Sebelum berolahraga, harus dibiasakan memakai sepatu yang aman dan bersih. Sesudah berolahraga juga dibiasakan membersihkan

kaki dengan sabun atau air hangat. Jamur dapat tumbuh di sela-sela kaki, yang meskipun seperti sepele namun dapat berkembang menjadi luka yang lebih serius.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia dalam menjaga kesehatan erat kaitannya dengan respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan perilaku terhadap makanan minuman dan perilaku terhadap kesehatan tubuh. Suatu keadaan yang baik dengan meliputi seluruh badan serta bagian-bagian lainnya atau suatu hal ini yang mendatangkan kebaikan bagi tubuh, dapat diartikan sebagai definisi dari “sehat”. 3. Ruang Lingkup Kesehatan Pribadi

Menurut Agus Budhi Juli Hari (2010: 48), bahwa wawasan mengenai ruang lingkup kesehatan pribadi diantaranya adalah kebersihan, sikap, gaya hidup atau perilaku hidup yang bersih. Wawasan ini merupakan hasil dari pendidikan baik yang diterima di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kesehatan pribadi merupakan salah satu upaya dalam pendidikan yang diberikan di lingkungan keluarga, sekolah dengan tujuan meningkatkan taraf kesehatan anak yang lebih baik. Melalui pendidikan dalam ruang lingkup kesehatan pribadi, maka anak akan berkembang wawasannya tentang manfaat menjaga kesehatan pribadi. 4. Pembelajaran Penjasorkes Materi Kesehatan Pribadi di SD Negeri

Panasan Kabupaten Sleman

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) di sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Penjasorkes adalah bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan (Juan Ef Reyza, 2013: 1).

Tujuan pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar dalam aspek “pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan”, maka sangatlah tepat pendidikan kesehatan pribadi diberikan sejak usia Sekolah Dasar. Gambaran secara singkat mengenai pendidikan kesehatan pribadi di SD Negeri Panasan Kabupaten Sleman, dijelaskan pada tabel 1, berikut ini:

Tabel 1. Pendidikan Kesehatan Pribadi di SD Negeri Panasan Kabupaten Sleman Tahun Pelajaran 2014/ 2015

Instansi Kelas

Pembelajaran Penjasorkes Materi Pendidikan Kesehatan Pribadi

Th. Pelajaran 2014/2015

Guru Pengampu

SD Negeri Panasan

Kelas I Pengenalan tentang kebersihan pribadi.

Sri Suratmi, S.Pd Kelas II Fungsi/ manfaat tentang kebersihan

pribadi. ... Kelas III

Penerapan tentang kebersihan pribadi dalam kehidupan sehari-hari

...

Kelas IV Pengenalan tentang sikap hidup yang bersih dan sehat

Sri Suratmi, S.Pd Kelas V Fungsi/ manfaat tentang hidup yang

bersih dan sehat

Sri Suratmi, S.Pd Kelas VI

Penerapan tentang pola hidup yang bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari

... Sumber: Program Pembelajaran Penjasorkes Materi Kesehatan Pribadi di

SD Negeri Panasan Kabupaten Sleman Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

5. Karakteristik Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Panasan Kabupaten

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA