Kenapa terawan disebut letjen tni

Terawan Agus Putranto bersama penulis

OLEH:  Dar Edi Yoga

Ketika menjadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dan masih berpangkat Brigadir Jenderal, dokter Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), RI ditunjuk menjadi Ketua Umum Organisasi International Committee on Military Medicine (ICMM) yang anggotanya terdiri dari para personil kesehatan militer perwakilan dari 117 negara dan berpusat di Bruseel, Belgia. 

Di dalam organisasi personil kesehatan militer seluruh dunia ini, Brigadir Jenderal TNI Terawan yang kemudian dinaikan pangkatnya menjadi Mayor Jenderal TNI mempimpin sejumlah dokter atau personil kesehatan militer berpangkat perwira tinggi bintang satu hingga jenderal bintang tiga.

"Saya bintang dua tapi anggota saya di ICMM banyak yang bintang tiga," ujar Terawan ketika saya temui beberapa tahun lalu.

Sekarang dokter terawan menyandang bintang tiga di pundaknya, kendati belum masuk usia pensiun Dokter Terawan harus purnawira karena menerima jabatan politis sebagai menteri. Selain sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia, saat ini dia juga tercatat sebagai Ketua Kehormatan ICMM dari tahun 2019. Sebelumnya menjadi Ketua ICMM dari tahun 2015-2017.

Dokter Terawan ketika saat masih berdinas aktif merupakan dokter kepresidenan, namanya mencuat karena teknologi cuci otak (brain wash) atau juga disebut brain spa.

Metodenya adalah dengan radiologi intervensi dengan memodifikasi Digital Subtraction Angiogram (DSA). DSA terbukti membantu penyembuhan pasien stroke atau penyumbatan syaraf di otak, dengan cara memperlancar pembuluh darah otak. Metode ini juga sanggup mengurangi risiko paparan radiasi dalam otak pasien hingga 10 kali lipat.

Dengan teknologi tersebut, Dokter Terawan sukses mengobati puluhan ribu pasien stroke baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Teknologi ini bahkan santer di dunia international. Terbukti dengan hadirnya sejumlah pasien petinggi luar negeri yang menjalani treatment ini. Inovasi Dokter Terawan ini juga sudah diakui oleh sejumlah rumah sakit di luar negeri seperti Jerman.

Teknik inipun bisa diaplikasikan dengan cepat. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk menghilangkan kelumpuhan akibat penyempitan pembuluh darah otak.

Menteri Kesehatan Terawan. - Detikcom/Andhika

Harianjogja.com, JOGJA-Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto atau yang akrab disapa dokter Terawan resmi diberhentikan secara permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namanya kini trending di Twitter.

Hingga berita ini ditulis, nama Terawan sudah ditweet lebih dari 6.000 kali. Ia banyak disinggung di dunia maya perihal saat pengabdiannya sebagai dokter yang banyak membantu menyembuhkan beberapa kalangan tokoh publik.

Namun terlepas dari segala permasalahannya, Terawan sudah dikenal berprestasi sejak ia mengenyam pendidikan di Jogja. Diberitakan Harianjogja.com sebelumnya, pria yang juga berkiprah di TNI Angkatan Darat hingga mendapat pangkat Letnan Jenderal ini merupakan alumnus SMA Bopkri 1 Yogyakarta atau Bosa.

Terawan merupakan alumnus sekolah yayasan Kristen tersebut 37 tahun silam. Ia masuk ke SMA Bopkri 1 Jogja pada 1980. Kelas 2 SMA, Terawan mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Kepala SMA Bopkri 1 Jogja, Andar Rujito, menilai Mayjen TNI Terawan Agus Putranto, adalah sosok yang religius, ia pasrah atas rencana Tuhan. Dia meyakini semua rencana Tuhan selalu yang terbaik.

Baca juga: Jadi Menteri Kesehatan, Dokter Terawan Ternyata Alumnus SMA Bopkri 1 Jogja

Masa kuliah ia jalani di Universitas Gadjah Mada (UGM). Teman karibnya, Hasto Wardoyo yang saat ini menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengakui bahwa Terawan sudah kreatif sejak sekolah. Hasto merupakan sahabat dekat Menkes Terawan yang sama-sama satu angkatan tahun 1983 di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta.

"Beliau sangat kreatif sejak dulu, tidak hanya sekarang. Pak Terawan menang lomba karya inovasi produksi tingkat nasional," kata Hasto Senin (28/10/2019) silam.

Menurut Hasto, Terawan membuat inkubator bayi dari lampu templok yang memenangi lomba karya inovasi.

Letnan Jenderal TNI Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin yang menjabat mulai 23 Oktober 2019 hingga 23 Desember 2020.

Posisinya sebagai Menkes kemudian digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin. Terbaru, ia diberhentikan secara permanen dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berdasarkan keputusan Muktamar XXXI PB IDI yang berlangsung di Kota Banda Aceh pada 22-25 Maret 2022.

Kabar pemecatan Terawan disampaikan epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) dokter Pandu Riono lewat cuitannta di akun @drprioono1, Jumat (25/3/20220.“Pelanggaran etika berat,” ucap Pandu

JAKARTA - Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K) diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pemberhentian itu diputuskan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI yang keputusannya dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat 25 Maret 2022.

Keputusan itu begitu mengejutkan. Hingga saat ini Okezone masih berusaha meminta keterangan dari pihak IDI terkait alasan diberhentikannya keanggotaan Terawan di IDI.

Kiprah Terawan di dunia kesehatan sudah tak diragukan lagi. Terkenal sebagai dokter ‘cuci otak’, Terawan lantas diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri kesehatan pada 23 Oktober 2019. Sayang, Terawan terkena reshuffle pada 23 Desember 2020.

Profil Terawan Agus Putranto

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) lahir pada 5 Agustus 1964. Sebelum jadi menteri, Terawan seorang dokter militer yang juga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresidenan.

Terawan menjadi dokter militer pertama yang menjabat Menkes sejak Mayor Jenderal TNI (Purn.) dr. Suwardjono Surjaningrat (1978–1988) dan orang dengan pangkat militer tertinggi yang pernah memangku jabatan ini.

Baca juga:  Breaking News: IDI Resmi Berhentikan dr Terawan dari Keanggotaan

Ia merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan kemudian masuk TNI AD. Dia ditugaskan ke beberapa daerah termasuk Lombok, Bali, dan Jakarta untuk mengemban tugas sebagai pelaksana medis/kesehatan militer.

Terawan juga pernah menjabat sebagai Tim Dokter Kepresidenan pada tahun 2009 dan pernah menjabat sebagai Kepala RSPAD tahun 2015.

Di RSPAD Gatot Subroto, Dokter Terawan Agus Putranto punya banyak pasien cuci otak dari berbagai kalangan. Lewat inovasinya Digital Substraction Angiogram (DSA), banyak pasien stroke atau penyakit gangguan saraf sembuh diterapi Dokter Terawan Agus Putranto. Termasuk dari kalangan pejabat, seperti Jusuf Kalla hingga Aburizal Bakrie yang pernah diterapi dengan metode DSA.

Tahun 1990, Dokter Terawan Agus Putranto lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Lalu dia mendalami bidang Radiologi, mendalami studi spesialis di Universitas Airlangga. untuk menunjang pelayanan dan menambah keilmuannya, Dokter Terawan Agus Putranto menempuh program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan lulus pada 2013. Di sela menimba ilmu di dunia medis Dokter Terawan Agus Putranto juga.

Sejak tahun 2015, Dokter Terawan Agus Putranto menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto. Ilmunya di dunia medis pun mumpuni, sampai dia juga ditunjuk sebagai dokter kepresidenan. Ketika Ani Yudhoyono meninggal dunia di Singapura, Dokter Terawan Agus pun ikut turun tangan.

Setelah tak lagi jadi menteri, Terawan mengembangkan Vaksin Nusantara. Vaksin Nusantara disebut aman bagi orang-orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Penggunaan sel dendritik sebenarnya bukan hal baru di bidang kedokteran.

Sabtu, 26 Maret 2022 | 11:08 WIB
Oleh : Yudo Dahono / YUD

Terawan Agus Putranto.

Jakarta, Beritasatu.com - Letnan Jenderal TNI (Purn) Prof Dr dr Terawan Agus Putranto Sp.Rad(K) menjadi pembicaraan hangat, Sabtu (26/3/2022). Terawan dikabarkan dipecat dari keanggotaan di Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Mantan Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju ini menjabat sebagai menteri selama setahun lebih, tepatnya sejak 23 Oktober 2019 hingga 23 Desember 2020.

Terawan sebelumnya adalah seorang dokter militer yang juga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto sekaligus Ketua Tim Dokter Kepresidenan.

Perlu diketahui bahwa Terawan menjadi dokter militer pertama yang menjabat Menkes sejak Mayor Jenderal TNI (Purn) dr Suwardjono Surjaningrat (1978–1988). Terawan juga menjadi Menkes dengan pangkat militer tertinggi yang pernah memangku jabatan tersebut.

Terawan akhirnya dipecat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena melakukan metode itu kepada pasien sebelum menjalani penelitian ilmiah. Pemecatan ini membuat Terawan tak bisa lagi berpraktik sebagai dokter.

Profil Terawan:
Lahir: 5 Agustus 1964Pendidikan:S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1990)S-2 Spesialisasi Radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya (2004),

S-3 Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar (2013)

MiliterTim Dokter Kepresidenan RI (2009-2019)

Kepala RSPAD Gatot Soebroto (2015—2019)

Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju (2019-2020)

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA