Kenapa iklan carousel disebut dark post

Facebook merupakan media sosial yang bisa kamu pilih untuk mempromosikan bisnis. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang Ads Manager Facebook untuk beriklan.

Dikutip dari laman Buffer, telah ada lebih dari 10 juta orang yang beriklan dengan Facebook.

Terlebih, media sosial yang satu ini telah memiliki lebih dari 2,6 miliar pengguna dari seluruh dunia.

Dengan sebagian besar penggunanya yang dapat menghabiskan waktu hingga lebih dari 2 jam setiap harinya.

Oleh karenanya, inilah saatnya bagi brand kamu untuk lebih dikenal dengan cara beriklan di Facebook.

Sebab, basis pengguna yang besar dari Facebook memungkinkan brand kamu untuk memperluas jangkauan.

Kamu pun bisa lebih mudah dalam menarik perhatian pelanggan potensial melalui Facebook.

Baca Juga: 5 Cara Split Test Facebook Ads, Tentukan Iklan Terbaikmu!

Apa Itu Ads Manager Facebook

Kenapa iklan carousel disebut dark post
(Foto Facebook login. Sumber: Freepik.com)

Melansir laman sproutsocial, Ads Manager Facebook merupakan tools pengelola iklan untuk membuat, mengedit, dan menganalisis campaign di Facebook.

Dengan Ads Manager Facebook, pemilik brand dapat membuat sekaligus memantau kinerja campaign atau iklan yang mereka buat di berbagai platform milik Facebook, termasuk Instagram.

Melalui analisis ini, kamu pun bisa mengetahui manakah iklan yang bekerja dengan baik dan aspek apa saja yang perlu ditingkatkan.

Jadi, kamu bisa membuat konten penawaran yang lebih menarik untuk menjangkau target pasar di Facebook.

Baca Juga: Cara Beriklan di Facebook yang Bisa Diterapkan untuk Bisnis

Fitur-fitur Ads Manager Facebook

Kenapa iklan carousel disebut dark post
(Foto aplikasi facebook di HP. Sumber: Pexels.com)

Sebelum menggunakan Ads Manager Facebook, kamu perlu mengetahui fitur apa saja yang ada di dalamnya.

Berikut daftar fitur dalam tools pengelola iklan di Facebook:

1. Commerce Manager

Salah satu fitur dari Facebook Ads Manager, yaitu Commerce Manager.

Commerce Manager merupakan fitur penting yang dapat pebisnis gunakan untuk memantau aktivitas penjualan online. Baik itu di Facebook maupun Instagram.

Melalui fitur Commerce Manager, kamu bisa mengelola katalog produk, menyiapkan toko online di Facebook dan Instagram, melihat aktivitas penjualan, dan mengaktifkan proses pembayaran.

Dengan begitu, kamu bisa mengelola toko online di Facebook dan juga Instagram secara lebih efisien.

2. Pengelola Iklan

Fitur Facebook Ads Manager selanjutnya adalah pengelola iklan.

Ini merupakan fitur yang dapat kamu gunakan untuk untuk menjalankan iklan di Facebook, Instagram, Messenger, atau Audience Network. 

Melansir laman resmi Facebook, fitur Pengelola Iklan memungkinkan kamu untuk membuat iklan, mengelola waktu dan tempat dijalankannya iklan, serta memantau seberapa baik kinerja campaign.

Fitur ini tersedia secara seluler sehingga bisa diakses dengan mudah melalui perangkat Android dan iOS.

Dengan begitu, kamu bisa terus memantau campaing kapan saja dan di mana saja.

Kamu juga tetap bisa membuat dan mengedit iklan, melacak kinerjanya, dan mengelola anggaran serta jadwal iklan di mana pun berada.

3. Campaign Budget Optimization (CBO)

Campaign Budget Optimization merupakan fitur dalam Facebook Ads Manager yang bisa membantu kamu dalam mengelola anggaran campaign di seluruh set iklan.

Fitur ini bisa menghemat waktu karena kamu tak perlu repot menentukan anggaran iklan satu per satu.

Anggaran ini akan terus didistribusikan secara real-time ke set iklan selama campaign berjalan.

Anggaran dapat didistribusikan otomatis pada campaign yang memiliki peluang terbaik.

Kamu pun bisa mendapatkan hasil campaign maksimal secara keseluruhan iklan yang telah ditayangkan.

Misalnya, jika kamu memiliki 2 set iklan yang aktif di campaign, Facebook mungkin akan membelanjakan sebagian besar anggaranmu pada satu set iklan jika cara itu bisa memberikan hasil keseluruhan terbaik. 

Baca Juga: Cara Menentukan Target Audience Facebook yang Tepat

4. Pixel Helper

Fitur dalam Ads Manager Facebook lainnya, yaitu Pixel Helper.

Ini merupakan fitur yang dapat membantu kamu dalam memeriksa ulang penerapan, memecahkan masalah piksel jika ada, dan mempelajari cara meningkatkan kinerja iklan sebelum meluncurkan campaign.

Facebook Pixel adalah kode yang akan ditempatkan pada situs web kamu untuk mengumpulkan data sehingga bisa melacak konversi dari iklan Facebook, mengoptimalkan iklan, serta membangun jaringan audiens yang ditargetkan.

Jadi, kamu bisa membuat iklan penargetan berulang pada pengguna yang mengunjungi situs web kamu dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan tertentu.

Misalnya dengan menciptkan penjualan, meminta audiens untuk berlangganan newsletter, dan lainnya.

5. Creative Hub

Creative Hub merupakan fitur dalam Facebook Ads Manager yang memungkinkan pengguna menguji berbagai jenis iklan, penempatan, dan elemen iklan sebelum campaign diluncurkan.

Dikutip dari Search Engine Journal, beberapa jenis iklan yang dapat diuji melalui Creative Hub ialah iklan gambar, iklan video, dan iklan carousel tunggal.

Iklan slideshow dan iklan interaktif lainnya juga dapat diuji dengan fitur Creative Hub ini.

6. Facebook Analytics

Fitur Facebook Analytics atau yang juga disebut Facebook Insight menawarkan wawasan tambahan tentang kinerja iklan yang ditayangkan brand di Facebook.

Cara kerja Facebook Analytics mirip dengan Google Analytics, tetapi khusu untuk Facebook. Jadi, kamu dapat melihat metrik pengguna, metrik keterlibatan, metrik halaman, dan demografi pengguna.

Selain itu, Facebook Analtytics memungkinkan kamu untuk membuat Kelompok pengguna untuk melacak perilaku audiens dari waktu ke waktu, membuat tabel pivot (atau yang disebut dengan “Perincian”) untuk pelaporan data yang sedang berlangsung, membuat Dasbor, dan meninjau Nilai Umur, di antara fitur-fitur lainnya.

Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah campaign yang dijalankan pada Facebook telah terbukti efektif bagi brandmu.

Baca Juga: 3 Strategi Facebook Ads Library, Trik Baru Mata-matai Kompetitor!

7. Audience Insight

Audience Insight merupakan fitur Ads Manager Facebook memuat detail tambahan tentang audiens Facebook yang tidak dapat dikumpulkan dari Facebook Analytics.

Dengan fitur Audiens Insight, kamu dapat membangun audiens target ideal dan mengelompokkannya berdasarkan demografi, halaman yang disukai, data penggunaan Facebook, hingga minat mereka.

Jadi, kamu pun bisa membuat pesan penawaran yang tepat untuk target pasar.

8. Ad Scheduling

Sesuai dengan namanya, fitur Ads Manager Facebook yang satu ini memungkinkan kamu untuk membuat jadwal tayang iklan.

Ad Scheduling bisa kamu manfaatkan untuk membuat jadwal tayang iklan menggunakan zona waktu pemirsa atau zona waktu akun.

Namun, tidak semua brand bisa menggunakan fitur ini. Hanya pengiklan yang mengaktifkan anggaran seumur hidup saja.

Fitur ini bisa kamu gunakan setelah membuat set campaing baru, mengaktifkan anggaran seumur hidup, dan sistem akan mengarahkanmu untuk menjalankan iklan sepanjang waktu atau menjalankan iklan sesuai jadwal.

9. Location Targeting

Location Targeting merupakan fitur Ads Manager Facebook yang memungkinkan kamu untuk membuat iklan dengan target lokasi tertentu.

Dalam hal ini, kamu dapat memilih penargetan radius atau hanya menargetkan kota tertentu. Dengan begitu, kamu bisa menjangkau pelanggan potensial secara lebih mudah.

Fitur ini akan bekerja secara efektif bagi jenis bisnis yang mengandalkan aspek geografis dalam operasinya.

Baca Juga: Google Ads Vs Facebook Ads, Ini 4 Perbedaan dan Keunggulannya

Itu dia penjelasan mengenai Ads Manager Facebook. Semoga bisa menambah wawasan bagi kamu yang ingin menggunakan Facebook untuk beriklan.

Buat kamu yang punya permasalahan dengan bisnis yang sedang atau baru akan kamu jalani atau apapun seputar digital marketing, bisa banget kamu tanyakan disini. Nantinya SIRCLO Expert akan menjawab pertanyaan kamu.