Kenapa anak tidak boleh tidur sama orang tua?

Selain memupuk kemandirian, tidur sendiri juga bermanfaat bagi pertumbuhan fisik anak. Namun, kapan sebaiknya anak mulai tidur sendiri? Ini faktanya.

Salah satu momen yang dinantikan banyak orang tua adalah saat anak mampu tidur di kamarnya sendiri. Melatih anak tidur sendiri memang harus dilakukan karena bermanfaat untuk melatih kemandirian mereka.

Tapi nyatanya, hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Membiasakan pola tidur yang teratur saja sudah cukup sulit, apalagi membuat anak tidur sendiri di kamarnya.

Ada banyak hal yang menjadi kekhawatiran, misalnya adanya mimpi buruk, takut si Kecil tak bisa tidur, dan lain sebagainya. Jadi, kapan waktu yang tepat untuk anak tidur sendiri?

1 dari 3

Bed Sharing Vs Room Sharing

Sebelumnya, Anda perlu mengenal istilah bed sharing dan room sharing. Bed sharing adalah kondisi orang tua berbagi tempat tidur dengan anak. Sementara, room sharing adalah orang tua dan anak tidur dalam kamar tidur yang sama, tapi di tempat tidur yang berbeda. Umumnya, anak berada di crib atau tempat tidur khusus anak.

Tidur di kamar yang sama bahkan memiliki beberapa keuntungan, seperti memudahkan proses menyusui, dapat membantu mencegah sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), serta meningkatkan ikatan antara orang tua dan anak.

Artikel lainnya: 6 Tips Melatih Anak Tidur Sendiri, Bagaimana Caranya?

Hanya saja, bila hal tersebut dilakukan terlalu lama bahkan hingga anak usia sekolah, akan menimbulkan sejumlah konsekuensi. Sisi negatif bed sharing adalah risiko SIDS yang juga meningkat. Risiko bertambah saat anak tidur di kasur yang sama dengan orang tua dan tidur dikelilingi banyak bantal serta selimut.

Kekurangan bed sharing atau room sharing terlalu lama akan terlihat saat anak sudah lebih besar. Biasanya si kecil akan lebih sulit mempertahankan tidur malam yang panjang, mudah cemas, dan kurang mandiri.

2 dari 3

Usia Tepat Anak Belajar Tidur Sendiri

American Academy Pediatrics sudah mengeluarkan rekomendasi Safe Sleep Recommendation. Dalam panduan tersebut, AAP menyarankan agar bayi tidur di ruangan yang sama (room sharing) bersama orang tua, bukan bed sharing, hingga usia 6 bulan atau 1 tahun.

Dengan catatan, gunakan alas tidur yang tidak terlampau empuk, jangan mengelilingi bayi dengan bantal atau selimut tebal untuk mengurangi risiko gangguan napas (SIDS).

Lantas bagaimana bila hal tersebut tidak memungkinkan karena berbagai kondisi? Bila alasannya adalah untuk memudahkan proses menyusui, orang tua boleh tidur bersama dengan anak selama masa menyusui, yaitu hingga 2 tahun.

Artikel lainnya: Agar Anak Mau Tidur Sendiri, Orang Tua Bisa Lakukan 8 Jurus Ini

Setelah anak berusia 2 tahun, sebaiknya dia mulai tidur sendiri. Meski ada anak yang mampu beradaptasi dengan cepat, umumnya proses transisi ini akan cukup sulit dilakukan.

3 dari 3

Dampak Tidak Melatih Anak Tidur Sendiri

Sebenarnya, tidak ada kata terlambat untuk melatih anak tidur sendiri. Anda bisa mulai menerapkannya secara perlahan dan bertahap.

Berikan pengertian bahwa anak sudah besar dan harus belajar mandiri. Temani dan lakukan secara konsisten agar anak mulai terbiasa tidur sendiri.

Apabila tidak dilatih tidur sendiri, anak cenderung akan bergantung kepada orang tua, diliputi kecemasan atau kekhawatiran, dan tidak bisa mandiri. Di sisi lain, hubungan orang tua mungkin saja merenggang mengingat kesulitan berhubungan intim karena takut anak melihat.

Kini Anda sudah tahu kapan sebaiknya anak tidur sendiri. Tidak mudah memang, tapi bukan berarti mustahil. Jadi, tetaplah bersabar dan konsisten membiasakan si kecil tidur sendiri.

Yuk, Bund, kenali dan gali bakat anak melalui fitur Cari Tahu Bakat si Kecil dari aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

pola asuhAnak

Bagi masyarakat Indonesia, anaktidur bersama orang tua mungkin merupakan hal yang biasa. Apalagi bila anak masih bayi atau balita. Bukan semata karena ketersediaan ruang atau kamar tidur lain di rumah, tidur bersama dianggap sebagai bentuk kasih sayang sekaligus cara meningkatkan kelekatan.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda dan suami termasuk orang tua yang membiarkan anak tidur bersama, Moms? Bila ya, akan ada saatnya Anda juga bertanya-tanya, apakah si kecil masih pantas untuk tetap tidur di ranjang yang sama dengan Anda berdua?

Atau apakah ada patokannya, sampai umur berapa anak boleh tidur bersama orang tua? Cek yuk, apa kata pakar sebagaimana dilansir oleh Todays Parent berikut ini:

Pastikan pendapat Anda dan suami sudah kompak saat bicara dengan anak (Foto: Shutterstock)

Menurut Janet Morrison, psikolog pemerhati anak-anak, remaja dan keluarga dari Toronto, Kanada tidak ada patokan yang baku dan bisa saja batasnya berbeda untuk setiap keluarga. Jadi yang pertama harus dilakukan oleh orang tua adalah peka menilai perasaannya sendiri.

Jika Ayah sudah merasa tidak nyaman berpelukan dengan anak perempuannya di tempat tidur misalnya, maka jangan memaksakan diri melakukannya lagi. Begitu juga dengan Ibu dan anak laki-lakinya. Perhatikan juga, apakah anak Anda masih merasa nyaman dan butuh tidur bersama?

Anak tidur nyenyak (Foto: Pixabay)

“Apakah sekadar berpelukan atau tidur bersama, hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah kebutuhan siapa yang terpenuhi? Jika anak tidur dengan ibu atau ayah karena ibu atau ayah yang merasa sedih atau kesepian bila anak tidak tidur bersama, maka itu jelas bukan peristiwa yang sehat atau positif untuk anak dari segala usia,” pesan Janet. Ingat, Moms, bukan tanggung jawab anak untuk menghibur atau membuat nyaman orang tuanya.

Namun bila baik orang tua dan anak masih merasa nyaman, sebenarnya semua sah-sah saja dan tidak ada yang salah.

"Tidak ada yang salah bila Anda ingin memeluk anak yang berusia delapan tahun di tempat tidur atau tidur bersama mereka. Meski begitu, orang tua juga perlu mulai mengembangkan kemandirian dan kemerdekaan pada anak," ujar Janet.

Film horor dapat membuat anak susah tidur dan bermimpi buruk (Foto: Shutterstock)

Kemandirian dan kemerdekaan di sini maksudnya kesempatan untuk anak memiliki ruang dan waktunya sendiri. Ini baik dan penting agar anak juga bisa memahami konsep privasi. Lain lagi halnya bila tujuan Anda membiarkan anak tidur bersama dengan tujuan memberi anak rasa nyaman.

Janet berpesan, "Justru bagus bila Anda menemani dan tidur bersama anak ketika anak sedang stres, sedih, habis bermimpi buruk atau sedang sakit, misalnya."

Kenapa anak tidak boleh tidur dengan orang tua?

Bayi yang tidur di satu ranjang yang sama dengan kedua orangtuanya sangat berisiko mengalami SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome. SIDS sendiri merupakan kematian mendadak yang terjadi pada bayi tanpa adanya gejala atau tanda yang mendahuluinya.

Sampai kapan anak boleh tidur dengan orang tua?

Para ulama berpandangan bahwa tempat tidur anak harus dipisah, baik dengan orang tua ataupun saudaranya, tatkala anak sudah menginjak usia sepuluh tahun.

Apakah anak boleh tidur dengan orang tua?

American Academy Pediatrics sudah mengeluarkan rekomendasi Safe Sleep Recommendation. Dalam panduan tersebut, AAP menyarankan agar bayi tidur di ruangan yang sama (room sharing) bersama orang tua, bukan bed sharing, hingga usia 6 bulan atau 1 tahun.

Apakah anak perempuan tidak boleh tidur dengan Ayah?

Anak gadis yang sudah baligh tidak boleh lagi tidur dengan orangtua terutama bapaknya. “Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah jika enggan melakukan shalat bila telah berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur di antara mereka.” (HR. Abu Dawud).