Keluar cairan putih saat kencing apakah harus mandi wajib?

Pertanyaan

Kadang terjadi, setelah saya berhubungan dengan suami dan setelah mandi masih keluar mani sekali lagi setelah beberapa jam. Apakah saya harus mengulangi mandi jika hal itu terjadi atau cukup saya menghilangkan bekas mani tersebut dari pakaian dan saya berwudhu?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Syekh Utsaimin ditanya seorang penanya  tentang cairan yang keluar setelah mandi junub, maka dia menjawab,

"Jika sang penanya tersebut keluar cairan setelah mandi junub dalam keadaan tidak ada syahwat yang baru lagi, maka itu adalah cairan yang memang seharusnya keluar dari sisa junub yang pertama, maka tidak wajib baginya mandi. Yang diwajibkan baginya hanya menghilangkannya dan mencuci bagian yang terkena serta mengulangi wudhunya saja."

Fatawa Ibnu Utsaimin, 11/222

Dalam penjelasan Zaadul Mustaqni, "Jika setelah itu keluar lagi, maka dia tidak perlu mengulanginya."

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, "Jika seseorang mandi karena keluar mani, kemudian keluar lagi, maka dia tidak mengulangi mandinya, dalilnya karena sebab yang sama tidak mengharuskan dua kali mandi."

Maksudnya bahwa jika setelah itu keluar mani lagi tanpa rasa nikmat, maka dia tidak wajib mandi. Kecuali jika keluar diiringi kenikmatan.

Lihat Syarh Al-Mumti, Ibnu Utsaimin, 1/281.

Wallahua'lam.

Keluar cairan putih saat kencing apakah harus mandi wajib?
Ada beberapa cara untuk membersihkan dan menyucikan fisik atau badan, antara lain mandi. Pixabay

Agama Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian, baik fisik, jiwa maupun hati. Bersih dan suci adalah dua kata yang berbeda makna, sebab tidak semua yang bersih adalah suci.

Demikian pula sebaliknya, tidak semua yang suci dapat dipandang sebagai sesuatu yang bersih. Arti kebersihan dan kesucian amat penting, karena berkait erat dengan keabsahan ibadah salat kita sehari-hari.

Ada beberapa cara untuk membersihkan dan menyucikan fisik atau badan, antara lain mandi. Sedangkan untuk jiwa dan hati bisa dilakukan dengan menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela, seperti riya, munafik, atau hasud.

Mandi pada dasarnya berhukum mubah, tetapi karena beberapa hal status hukum mandi bisa berubah menjadi wajib. Dalam literatur fikih dijelaskan, hal-hal yang membuat mandi wajib dilakukan ada enam macam, tiga macam untuk laki-laki dan perempuan, sementara tiga macam lainnya khusus bagi perempuan.

Untuk yang pertama adalah karena liqaul khitanaini atau jima', keluarnya sperma dan meninggal dunia. Sedangkan yang khusus untuk perempuan adalah haid, nifas, dan melahirkan. Keenam masalah itu dapat menyebabkan seseorang berkewajiban mandi. Bila tidak mampu, maka harus dimandikan oleh orang lain.

Apakah seseorang yang melakukan onani tetapi tidak mengeluarkan sperma wajib mandi, mengingat keluarnya sperma merupakan salah satu sebab membuat seseorang wajib mandi?

Perlu diketahui, sifat-sifat sperma hampir sama dengan madzi dan wadzi, sehingga para ulama fikih membedakan ciri khusus pada sperma. Pertama, bila basah berbau seperti adonan roti, tetapi bila mengering menyerupai bau telur. Kedua, bila keluar secara infadaq (memancar). Ketiga, saat keluar disertai rasa nikmat.

Bila ada cairan yang mempunyai tiga ciri tersebut, maka dihukum sebagai sperma dan tidak najis. Hal itu perlu dipahami, karena penis yang sedang ereksi terkadang diiringi keluarnya lendir.

Yang dimaksud madzi adalah cairan putih dan tidak kental yang keluar dari kemaluan. Madzi keluar tanpa disertai dorongan syahwat yang kuat. Adapun wadzi berwarna putih agak keruh dan kental. Biasanya wadzi keluar mengiringi air kencing atau saat mengangkat beban terlalu berat. Keduanya berhukum najis.

Keluarnya sperma baik disengaja maupun tidak dapat membuat seseorang wajib mandi. Tetapi bagi seseorang yang melakukan onani atau perangsang terhadap diri sendiri tetapi tidak sampai mengeluarkan sperma, tidak diwajibkan mandi. Demikian penjelasan dalam kitab Asy-Syarqawi.

Kendati demikian, sebagai hamba Allah Swt. yang taat seyogianya kita menghindari perbuatan-perbuatan tercela semacam itu. Perbuatan tersebut tergolong kotor dan tercela. Hal itu jelas bertolak belakang dengan hakikat Islam yang mencintai kebersihan dan kesucian. Orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut termasuk orang yang tidak akan dipedulikan oleh Allah Swt. pada hari kiamat kelak.

K. H. M.A. Sahal Machfudz, Dialog Problematika Umat, Khalista, 2014.

Pernahkah Anda mendengar mengenai penyebab air mani keluar sendiri setelah kencing? Topik yang satu ini bisa dibilang cukup hangat bagi dan termasuk dalam pertanyaan yang umumnya menyeruak di kalangan kaum Adam. Atau mungkin saja Anda salah seorang yang pernah mengalami fenomena ini.

Sebelum beranjak lebih jauh, mari pahami dulu pengertian dasar mengenai air mani. Pada dasarnya, air mani adalah cairan berwarna putih yang mengandung sperma. Air mani umumnya keluar dari penis ketika melakukan aktivitas seksual, terlepas dari adanya ejakulasi atau tidak. Adapun air mani diproduksi oleh prostat dan vesikula seminalis. 

Salah satu kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja adalah air mani yang keluar sendiri setelah kencing. Kondisi ini mungkin terasa aneh namun memang benar adanya. Apakah Anda pernah mengalaminya? Jika iya, maka simaklah ulasan singkat berikut ini agar Anda lebih memahami perihal

Baca juga: Kencing Terasa Nyeri? Berikut Beberapa Penyebabnya

Penyebab Air Mani Keluar Sendiri Setelah Kencing  

Keluarnya air mani dari penis tidaklah selalu disebabkan oleh aktivitas seksual dengan orang lain. Contohnya yakni mimpi basah, masturbasi, bahkan jika sedang terangsang atau sekadar membayangkan kenikmatan seksual. Walaupun demikian, masih ada momen lain yang membuat air mani terdorong keluar dari penis. 

  • Air Mani Masih Tertinggal di Uretra

Ketika mengalami ejakulasi, ada kalanya air mani tidak keluar sepenuhnya dari penis walaupun kelihatannya sudah banyak yang dikeluarkan. Menurut World Health Organization (WHO), normalnya penis mengeluarkan air mani sebanyak 1 sendok teh atau 4ml. Namun bisa juga bervariasi antara 1.2ml hingga 7.6ml, tergantung pada tingkat kesehatan dan saat terakhir ejakulasi.

Baca juga: Penjelasan Ahli dan Ulama Mengenai Hukum Mengeluarkan Air Mani pada Siang Hari di Bulan Ramadhan

Dengan jumlah volume tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa ada sebagian kecil air mani yang masih tertinggal di uretra dan kemudian keluar setelah kencing. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab air mani keluar sendiri setelah kencing, walaupun penis sudah tidak dalam kondisi tegang selepas ejakulasi akibat aktivitas seksual (baik penetrasi maupun oral) atau masturbasi.

Pada dasarnya, kondisi ini bukanlah hal yang perlu Anda khawatirkan sama sekali karena tidak mengindikasikan bahaya atau penyakit tertentu. Pahamilah bahwa kondisi ini wajar terjadi sehingga Anda tidak perlu heran lagi jika suatu waktu ada air mani yang keluar setelah kencing. 

  • Retrograde Ejaculation

Istilah retrograde ejaculation mungkin masih terasa asing bagi Anda namun perlu dipahami karena bisa dialami oleh siapa saja. Retrograde ejaculation adalah sesuatu kondisi ketika air mani yang telah dihasilkan oleh prostat dan vesikula seminalis tidak menuju penis namun masuk ke dalam kandung kemih. Lantas, mengapa air mani bisa masuk ke dalam kandung kemih?

Anda perlu memahami bahwa uretra adalah satu-satunya jalan bagi keluarnya air mani dan urine untuk menuju penis. Di samping itu, pahamilah pula bahwa kencing dan ejakulasi didukung oleh otot yang sama atau biasa disebut sebagai sfingter yang berada di dekat leher kandung kemih. 

Ketika orgasme, normalnya sfingter berusaha untuk menahan agar urine tidak keluar, sehingga uretra dapat menjadi jalan yang mulus dan bebas hambatan bagi keluarnya air mani. Sedangkan pada retrograde ejaculation, sfingter tidak berkontraksi sebagaimana biasanya sehingga air mani masuk ke dalam kandung kemih.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika retrograde ejaculation menjadi salah satu penyebab air mani keluar sendiri setelah kencing. Kandung kemih yang sudah penuh tentunya akan menuntut untuk dikosongkan dan jika ada air mani di dalamnya akan ikut dikeluarkan hingga tak bersisa. Dengan demikian, kandung kemih menjadi kosong seperti sedia kala dan siap menampung volume urine yang berikutnya.

Kini Anda sudah mengetahui penyebab air mani keluar sendiri setelah kencing sehingga tidak perlu risau jika terjadi di kemudian hari. Walaupun demikian, Anda tetap perlu waspada. Jika kondisi ini sering terjadi, disertai dengan rasa sakit ketika kencing, atau bahkan warna air mani tidak memiliki warna dan tekstur sebagaimana pada umumnya, maka Anda harus bergegas ke dokter agar memperoleh tindak lanjut.

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Setelah kencing keluar cairan putih apakah harus mandi wajib?

Jika selesai kencing, maka bersucinya bisa dilakukan dengan berwudhu. Namun, jika keluar air mani, maka diharuskan untuk mandi wajib terlebih dahulu.

Apakah air mani keluar sendiri harus mandi wajib?

Keluar air mani Keluar air mani dengan syahwat, baik dalam sadar maupun tidur atau terjaga juga wajib melakukan mandi wajib atau atau mandi besar. Dalam hal ini, melakukan onani (mengeluarkan mani dengan tangan) juga termasuk penyebab mandi wajib.

Jika wanita terangsang dan mengeluarkan cairan apakah harus mandi wajib?

Di antara ketiganya, hanya air mani yang mewajibkan seorang wanita untuk mandi wajib. Sedangkan air madzi dan keputihan tidak mengharuskan mandi wajib, namun harus membersihkannya karena termasuk najis.

Menonton film 18+ apakah harus mandi wajib?

Kedua, hukum mandi wajib karena menonton video. Menonton film dewasa atau porno termasuk zina mata yang karenanya harus dijauhi. Meskipun tidak sampai pada hubungan seksual.