You're Reading a Free Preview Show
ITB Kampus GaneshaJl. Ganesa 10 Bandung - Jawa Barat, Indonesia
Proses pengembangan perangkat lunak (software development process) adalah suatu struktur yang diterapkan pada pengembangan suatu produk perangkat lunak yang bertujuan untuk mengembangkan sistem dan memberikan panduan yang bertujuan untuk menyukseskan proyek pengembangan sistem melalui tahap demi tahap.[1] Proses ini memiliki beberapa model yang masing-masing menjelaskan pendekatan terhadap berbagai tugas atau aktivitas yang terjadi selama proses. Contoh model proses pengembangan perangkat lunak antara lain adalah proses iteratif, extreme programming, serta proses air terjun (waterfall).
SDLC (System Development Life Cycle) adalah metode yang populer dikalangan analisis maupun programmer. Berikut merupakan tahapannya:[2] Model prototyping merupakan model pengembangan sistem yang kompleks pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai dan pengembang akan mengerjakan bersama-sama dengan pengguna dan hanya mendefinisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya. Berikut adalah tahapan pengembangannya:
Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan[3]
Rapid Aplication Development (RAD)GambarRAD Rapid Application Development (RAD) merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi. Model pengembangan RAD juga disebut model pendekatan berbasis object, pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat. hanya membutuhkan waktu 30-90 hari untuk menyelesaikan sistem perangkat lunak tersebut, sangat mementingkan keterlibatan pengguna dalam proses analisis dan perancangannya. Metode RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana model bekerja sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan pengguna. Metode RAD menekankan cakupan pemodelan bisnis (bussiness modelling), pemodelan data (data modelling), pemodelan proses (process modelling), pembuatan aplikasi (application generation) dan pengujian (testing). Metode ini juga sering digunakan oleh developer aplikasi agar project dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat sebagai acuan yang dipakai dalam metode pengembangan sistem. Berikut merupakan tahapan RAD pada model pengembangan sistem:[4]
Pengembangan agile
Integrasi berkelanjutan
|