Kekurangan pembelajaran tatap muka di masa pandemi

Halo sobat FKIP UMSU (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara), UMSU kampus terbaik di Medan, kampus unggul dan tentunya terakreditasi A!! Teman-teman sobat FKIP UMSU pada masa pandemi sekarang ini kita tentunya belajar secara daring. Dimana belajar secara online melalui media teknologi pada saat ini. Belajar daring merupakan pembelajaran yang sangat efektif pada saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

Dengan belajar daring tentunya mahasiswa dan dosen juga dituntut untuk lebih lihai dalam penggunaan teknologi dimasa sekarang ini. Belajar daring merupakan belajar yang menggunakan jaringan internet. Belajar daring yang sekarang ini kita ketahui menggunakan pembelajaran via zoom meeting, gmeet, google classroom, elearning dan sebagainya yang pembelajarannya bisa digunakan secara jarak jauh dan juga tentunya menggunakan jaringan internet.

Selain itu, belajar daring juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang ada. Pertama mimin akan membahas tentang kelebihan dari pembelajaran daring yaitu :

Dengan belajar daring disini mahasiswa tidak bertemu tentunya dengan dosen mereka, dalam hal ini mahasiswa dituntut agar lebih mandiri belajar tanpa adanya pengawasan dari seorang dosen. Disini mahasiswa belajar dalam melakukan sebuah riset secara mandiri yang dilakukan melalui media internet atau sumber lain.

  1. Terlatih menggunakan teknologi informasi

Seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi terus berkembang. Dengan pembelajaran ini mahasiswa dapat lebih menguasai dan juga mengenal aplikasi yang terdapat dalam pembelajaran daring tentunya.

Pembelajaran daring dapat menambah wawasan seorang mahasiswa. Mengapa demikian? Karena dengan pembelajaran daring mahasiswa dapat mencari segala sesuatunya tentang pelajaran melalui media internet dan juga sumber lainnya yang bisa kita ketahui bahwa hal ini sangat banyak refrensi yang ada di internet.

  1. Waktu dan tempat yang fleksibel

Mahasiswa dapat melakukan proses pembelajaran dimana saja dan kapan saja, dengan yang paling penting adalah terhubung dengan koneksi internet. Sehingga mereka bisa mengikuti pembelajaran daring sesuai waktu yang disepakati oleh dosen.

  1. Biaya relatif lebih murah dan tentunya dapat diakses dengan mudah

Pembelajaran daring tentunya menjadi lebih murah dari pembelajaran tatap muka bagi mahasiswa yang memiliki tempat tinggal yang jauh dari kampus. Karena dengan pembelajaran daring mereka hanya harus memikirkan kuota internet saja, tidak memikirkan kos-kosan, uang makan dan sebagainya. Akses pembelajaran daring dapat diakses dengan mudah hanya menggunakan Hp, laptop ataupun komputer saja.

Tentunya dibalik kelebihan pastinya akan ada kekurangan yang dimiliki dalam pembelajaran daring, yaitu :

  1. Kurangnya interaksi antara mahasiswa dan dosen

Pembelajaran daring membuat mahasiswa dan dosen tidak pernah bertemu, hal ini membuat kurangnya interaksi terhadap mahasiswa dan dosen. Terlebih lagi pengawasan dari seorang dosen yang berkurang, dikarenakan pembelajaran yang tidak bertemu karena jarak.

  1. Fokus mahasiswa terganggu

Dengan pembelajaran daring mahasiswa kebanyakan mengalami fokus yang terganggu, biasanya seperti keadaan rumah yang berisik, mahasiswa yang chatingan dengan mahasiswa yang lainnya ketika dosen sedang menjelaskan karena tidak diawasi secara langsung dan sebagainya.

  1. Jaringan yang tidak stabil

Belajar daring tentunya berkaitan dengan jaringan, dimana dengan jaringan yang tidak stabil akan membuat mahasiswa ataupun dosen mengikuti proses pembelajaran daring. Bagi mahasiswa ataupun dosen yang rumahnya tidak memiliki infrastruktur jaringan sering sekali mengalami kesulitan dalam pembelajaran daring ini.

  1. Kurangnya pemahaman terhadap materi

Pembelajaran daring membuat mahasiswa kurang mengerti terhadap materi yang disampaikan. Dengan belajar daring, maka mahasiswa tidak dapat bertanya kepada dosen tentang materi yang tidak dapat mereka kuasai secara langsung. Mungkin mahasiswa bisa bertanya, tetapi sangat sulit untuk memahami materi apabila tidak dijelaskan secara langsung. Begitupun seorang dosen yang kesulitan mengetahui apakah mahasiswanya paham atau tidak.

  1. Dosen kesulitan memberikan nilai

Ketika belajar daring, dosen sangat sulit dalam menilai perilaku, sikap, kedisiplinan seorang mahasiswa dikarenakan tidak dapat bertemu secara langsung dan melihat secara langsung bagaimana seorang mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang ada.

Berikut yang dapat mimin sampaikan perihal kelebihan dan kekurangan dalam melakukan pembelajaran daring.

Era digital telah membawa dampak yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat seolah-olah dipaksa untuk “bermigrasi” dari cara manual ke media digital dalam menjalani kehidupan mereka, salah satunya adalah dalam sektor pendidikan. Pembelajaran berbasis digital atau lebih dikenal dengan e-learning semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Jika infrastrukturnya memadai, penerapan e-learning dapat menjadi suatu metode pembelajaran yang hemat sumber daya. Selain itu, penerapan e-learning juga dapat membangun rasa percaya diri dan kemandirian masyarakat.

Di tengah merebaknya wabah COVID-19 belakangan ini, menerapkan pembelajaran berbasis digital atau e-learning sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik dari penyebaran virus COVID-19. Apalagi pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat dapat beraktivitas di rumah sebagai upaya physical distancing atau menjaga jarak fisik untuk menekan penyebaran virus. Namun, tidak seperti namanya yang terdengar canggih, penerapan e-learning juga mempunyai kelebihan dan kekurangan lho.

Kelebihan penerapan e-learning:

1. Dapat diakses dengan mudah

Cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet Anda sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan menerapkan e-learning Anda dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja.

2. Biaya lebih terjangkau

Tentunya, kita semua ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan bermodalkan paket data internet, Anda dapat mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. Disarankan Anda mendaftar member dalam e-learning karena biaya member lebih murah dibandingkan mengikuti les atau kursus di lembaga pembelajaran.

3. Waktu belajar fleksibel

Biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup. Salah satu alasannya mungkin karena waktu Anda sudah digunakan untuk bekerja. Pembelajaran berbasis digital atau e-learning ini adalah solusinya. Waktu untuk belajar bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar.

4.  Wawasan yang luas

Dengan menerapkan e-learning, tentunya Anda akan menemukan banyak hal yang semula belum Anda ketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e-learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan membaca buku.

Kekurangan penerapan e-learning:

1. Keterbatasan akses internet

Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan e-learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.

2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar

Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami.

3. Pemahaman terhadap materi

Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si pengguna. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.

4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar

Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat pengguna e-learning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses, beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar dengan metode daring menjadi terarah dan mencapai tujuan. Stay healthy and always keep our spirit up!

Dalam kehidupan terkandung plus (kelebihan) dan minus (kekurangan) yang menyertai. Begitupun pembelajaran dalam jaringan (daring) di masa pandemi.

Corona virus disesase atau yang kerap disebut Covid-19, masuk di Indonesia pada tahun 2020. Gejala -gejala Covid-19 diantaranya sesak nafas, batuk, demam kurang lebih 10 hari. Covid-19 ini dianggap cepat sekali menular.

Hal ini menyebabkan beberapa aktivitas diberhentikan dan diwajibkan dilakukan di rumah seperti bekerja dan belajar dari rumah. Masa pandemi yang saat ini tak kunjung usai, memang menyulitkan aktifitas masyarakat, dengan berbagai aturan yaitu dengan menjaga jarak, memakai masker, dan lain sebagainya.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat buruk terhadap ekonomi masyarakat dan utamanya dunia pendidikan.

Karena proses penyebaran Covid-19 sangat cepat, tentunya sangat berbahaya apabila anak-anak sekolah tetap melakukan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, Kemendikbud RI mengambil kebijakan untuk melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring).

Pembelajaran daring dilakukan mulai dari kalangan SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Dengan adanya pembelajaran daring (online), khususnya anak – anak Sekolah Dasar (SD) merasa kesulitan dan terbebani.

Nabs, banyak anak yang susah menerima materi. Mengapa demikian? Karena dalam pembelajaran daring, anak-anak  dengan usia dibawah 10 tahun dituntut untuk mandiri sedangkan mereka masih membutuhkan tentor ataupun guru untuk pengawasan.

Pembelajaran daring menyebabkan kedisiplinan siswa menurun, hal ini terbukti bahwa anak- anak yang biasanya pagi sudah berangkat ke sekolah sedangkan dengan kondisi pandemi Covid-19 mewajibkan belajar di rumah mereka menyepelekan.

Belum lagi yang orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya sedangkan anak merasa tidak mendapat perhatian hingga anak tersebut mudah bosan dan tidak belajar, Nabs.

Selain dari siswa sendiri, dari pihak orang tua juga mengeluh dengan adanya pembelajaran daring. Mengapa demikian? Karena dengan pembelajaran daring (online) yang dilakukan melalui beberapa aplikasi seperti sifajargoro, via zoom, e-learning, dan lain sebagainya membuat orang tua yang belum mengenal teknologi harus lebih dulu belajar gadget, selain itu banyak orang tua yang mengeluh tentang kuota.

Selain dari orang tua, seorang guru pun kesulitan dalam memberikan nilai. Sebelum terjadi Covid-19 ada anak yang mempunyai daya berpikir lebih dan ada anak yang memiliki daya berpikir kurang.

Dalam belajar daring, anak yang memiliki kemampuan daya berpikir kurang tersebut hasil tugasnya selalu bagus karena yang mengerjakan di rumah orang tua. Hal seperti ini menyebabkan seorang guru bingung dalam memberikan nilai karena belum mengetahui kemampuan anak secara langsung.

Namun, selain dari adanya dampak negatif dari pembelajaran daring (online) juga timbul dampak positif. Dampak positif dengan adanya pembelajaran daring antara lain siswa terlatih mandiri, siswa terlatih menggunakan teknlogi, menambah wawasan dan pengetahuan siswa, selain itu waktu dan tempat lebih fleksibel, Nabs.

Solusi untuk mengatasi belajar daring agar anak tidak mudah bosan yaitu pertama dari orang tua. Orang tua sangat berperan penting dalam proses belajar keberhasilan seorang anak. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya paling tidak sejam dua jam harus mampu mendampingi belajar anak selama di rumah.

Kedua, sebagai orang tua harus memberikan tempat yang nyaman untuk proses belajar. Ketiga, orang tua harus memberikan hadiah kepada anak agar anak semangat belajar.

Dengan pembelajaran daring (online) yang sudah berjalan hampir 2 tahun ini,  semoga Covid-19 segera berakhir agar kegiatan belajar bisa kembali normal (tatap muka) seperti sedia kala. Orang tua dan guru wajib mendampingi dan mengawasi selama mereka beraktifitas.

Hal terpenting, tetap selalu menjaga kesehatan selama belajar daring. Untuk anak- anak yang kemampuan menerima materi menurun tetap semangat belajar agar kelak mampu seperti teman-teman yang lainnya.

________
Penulis adalah Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI)

Tags: Belajar DaringPandemiZoom

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA