Kebiasaan sehari-hari yang dilakukan secara berulang akan membentuk

Oleh Annissa Wulan pada 01 Sep 2016, 10:30 WIB

Diperbarui 01 Sep 2016, 10:30 WIB

Perbesar

Ingin hidup menjadi lebih baik? Lakukan beberapa kebiasaan berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Akhir pekan selalu menjadi waktu terbaik untuk duduk bermalas-malasan dan tidak melakukan apa-apa. Namun, bukankah lebih baik waktu luang yang Anda miliki digunakan untuk mengasah keterampilan?

Dilansir dari purewow.com, Rabu (31/8/2016), berikut ini adalah kebiasaan sehari-hari yang dapat Anda praktikkan mulai dari sekarang.

1. Bangun pagi tanpa mengulur waktu alarm. Cobalah untuk menaruh jam di ujung ruangan dari tempat tidur Anda, sehingga ketika alarm berbunyi, Anda benar-benar bangun.

2. Usahakan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup.

3. Dapatkan sedikit sinar matahari ketika Anda bangun pagi. Selain membantu merapikan jam bangun pagi Anda, cara ini juga dapat memberi semangat untuk menjalani hari dengan baik.

4. Simpan waktu di pagi hari dengan membuat sarapan di malam sebelumnya. Mungkin menu praktis seperti sereal?

5. Sama halnya dengan memilih pakaian. Belajar untuk membuat jadwal pakaian yang ingin Anda kenakan dalam seminggu di awal minggu. Cara ini dapat benar-benar menghemat waktu Anda.

6. Minum air putih sebanyak mungkin yang dapat Anda lakukan dalam sehari.

7. Lakukan ritual meditasi sekali dalam sehari secara rutin untuk membersihkan pikiran Anda. Cara ini dapat dilakukan selama 3 menit atau 1 jam, tergantung kemampuan Anda.

8. Buat 1 kebiasaan baru dalam sehari dan konsisten melakukannya, entah itu berjalan kaki ke kantor atau menjadi relawan di sebuah komunitas. Anda akan terkejut bagaimana hal tersebut dapat dengan cepat menjadi rutinitas baru.

9. Berjalan-jalan di lingkungan sekitar rumah pada sore hari untuk meningkatkan energi dan mendapatkan udara segar.

10. Kurangi asupan makanan tidak sehat di kantor. Jika Anda membutuhkan cemilan saat bekerja, usahakan memakan sesuatu yang masih mengandung gizi atau dapat memberikan kebaikan pada tubuh Anda.

11. Tunjukkan sikap baik Anda. Jika Anda pernah dibukakan pintu ruangan oleh seseorang, jangan langsung pergi melewatinya. Sebaliknya, berhenti sebentar, tersenyum, dan ucapkan terima kasih pada orang tersebut.

12. Berikan pujian pada seseorang setiap hari secara rutin. Cara ini akan membuat Anda dan orang tersebut sama-sama memiliki  perasaan bahagia.

13. Ketahui hal-hal baru di sekitar Anda.

14. Pelajari kembali kebiasaan Anda selama ini. Apakah Anda benar-benar harus membeli es krim setiap hari?

15. Cobalah untuk merencanakan kegiatan makan Anda. Cara ini mungkin tidak cocok jika dilakukan setiap hari, lakukannya sebagai tugas mingguan.

16. Lakukan 1 hal yang benar-benar Anda sukai setiap hari secara rutin, entah itu membaca buku atau menonton TV. Apa pun yang membuat Anda bahagia.

17. Bangun semangat dari diri sendiri. Anda bisa membuat sebuah mantra atau gunakan sebuah mantra penyemangat yang memang sudah terkenal sejak dulu, seperti "Beyonce wasn't built in a day."

18. Letakkan ponsel Anda 1 jam sebelum jadwal tidur di malam hari. Ini dapat menjadi sinyal bagi tubuh untuk tenang dan otak untuk memproduksi melatonin, yang membantu Anda tertidur lebih cepat.

19. Lakukan perawatan kulit wajah dan konsisten melakukannya. Sebelum tidur, usahakan tidak melewatkan perawatan apa pun untuk membuat kulit tampak lebih baik seiring bertambahnya usia.

20. Sebelum mengakhiri hari, pikirkan 1 hal yang membuat Anda bangga hari itu. Selain membuat Anda lebih bahagia, cara ini juga dapat membuat Anda lebih bersyukur.

Lanjutkan Membaca ↓

Ketika ingin mengambangkan diri, ada saatnya kita ingin membentuk kebiasaan baru dan menghilangkan kebiasaan lama. Kira-kira gimana ya caranya?

Hai, Sobat Zenius! Elo punya gak sih kebiasaan hidup yang ingin elo kurangi atau hilangkan?

Gue punya beberapa, dan gue mau sharing sedikit sama ngerekomendasiin buku yang bagus tentang habit.

Yah, seiring berjalannya waktu, kita pasti terus mencoba untuk mengembangkan diri dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi, kan?

Nah, kali ini gue mau bahas tentang kebiasaan baik dan buruk,  serta pandangan neurosains akan kebiasaan. 

Pokoknya, ini dijamin menarik dan membuka pikiran banget deh. Yuk, langsung aja kita meluncur …

Apa itu Kebiasaan?

Sebelum kita bahas lebih dalam, yuk kita selaraskan pemahaman kita soal apa yang dimaksud dengan kebiasaan

Berikut ini definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Kebiasaan Menurut KBBI | Dok: Zenius Blog

Bisa dilihat, ternyata ada lebih dari satu definisi ya. 

Kebiasaan yang kita bahas kali ini merujuk pada “…pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama”.

Melihat definisi tersebut, apa aja sih contoh kebiasaan elo saat ini?

Kalo beberapa contoh dari gue, gue selalu minum air setelah bangun tidur di pagi hari. Terus gue biasanya kalo lagi makan siang sambil dengerin podcast atau video tentang hal baru dan pengetahuan gitu.

Sama kalo ke toko, gue suka window shopping alias lihat-lihat doang buat cuci mata … hehehe. Cuma kadang awalnya cuma mau lihat-lihat, malah jadi beli barang yang gue sebenarnya gak butuh.

Coba sekarang elo pikirkan diri elo. Elo pasti juga punya kebiasaan bermacam-macam kan?  Nah, kira-kira mana nih yang elo anggap baik dan buruk?

Kebiasaan Baik dan Kebiasaan Buruk

Oke, gue sebenarnya punya video yang menarik banget soal persepsi kita terhadap habit. Coba deh elo tonton di sini.

Setelah tekan link-nya, pastikan elo login dengan akun Zenius  supaya bisa akses videonya ya.

Gimana, elo tercerahkan gak? Setelah dipikir-pikir lagi, emang betul ya bahwa rajin itu gak selalu positif dan malas itu gak selalu negatif.

Positif atau Negatif?

Sebenarnya, banyak hal bersifat netral yang bisa membawa dampak positif atau negatif tergantung dengan cara pandang kita dan situasi yang ada.

Bahkan nih, elo pernah gak sih dengar perkataan ikonik dari Bill Gates di bawah ini.

Artinya, “aku memilih orang malas untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Karena orang malas akan menemukan jalan yang mudah untuk melakukannya.”

Jadi, di sini orang yang malas justru akan berusaha mencari cara yang paling simpel dan efektif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Misalnya, elo diminta buat input data nilai buat 1000 orang di google sheet. Tiap orang punya nilai masing-masing berupa angka yang nantinya harus elo ubah jadi huruf.

Elo rajin banget nih, elo langsung input satu-satu secara manual. Yak, dia dapat 90 berarti nilainya ‘A’. Yang ini dapat 80 berarti nilainya ‘B’, dan seterusnya.

Sedangkan, teman elo yang ‘malas’, langsung lihat google gimana cara pakai rumus sheet supaya bisa mengubah nilai angka ke huruf secara otomatis.

Oleh karena itu, kita gak bisa mendefinisikan suatu kata sifat sebagai kebiasaan baik atau buruk. 

Akan lebih tepat bila dikatakan sesuatu yang baik itu bermanfaat buat kita sedangkan sesuatu yang buruk itu merugikan kita. Jadi, mana nih kebiasaan elo yang merugikan buat elo dan elo ingin ubah dengan membentuk habit yang baru?

Membentuk Kebiasaan Baru Menurut Sains

Sebenarnya, ada lho kiat mengubah kebiasaan dengan sukses menurut neurosains

Pertama, kita perlu memahami dulu bahwa kebiasaan itu terbentuk karena pola atau kegiatan yang kita lakukan secara berulang-ulang. 

Ketika sebuah aktivitas atau kegiatan berubah menjadi kebiasaan, otak kita mulai secara gak sadar melakukan hal-hal tersebut tanpa berpikir secara sadar. 

Menurut penelitian, 40% dari kegiatan kita dalam sehari itu dilakukan tanpa sadar alias kebiasaan. Wow, banyak juga ya. Lalu, gimana cara mengubahnya?

Perlu diketahui bahwa diperlukan sekitar 18 sampai 254 hari (dengan rata-rata 66 hari) untuk mengulangi suatu aktivitas hingga bisa menjadi sebuah habit.

Nah, berikut ini ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung progres kita. Check it out!

Membuat gol atau tujuan, pikirkan kenapa elo ingin mengubah kebiasaan tersebut dan buatlah gol yang jelas. Supaya gak gagal, coba cek artikel “Kenapa Kita Gagal” yang ngebahas gimana cara bikin gol yang S.M.A.R.T. sehingga progres elo bisa tercapai dengan baik. Berikut ini contohnya.

Nah, sebaiknya gol yang elo buat itu bersifat jangka pendek dan jangan terlalu banyak sekaligus ya. Misalnya fokus dulu terhadap satu sampai dua gol dalam beberapa bulan.

Membuat pengingat atau reminder, namanya juga baru memulai jadi ya kadang masih suka lupa-lupa. Untuk mengingatkan kita, bisa nih misalnya kita coba pakai alarm untuk mengingatkan kita buat olahraga. Contoh lain, memakai botol dengan tulisan waktu minum supaya kita ingat buat minum.

Membuat catatan progres atau tracker, ini penting banget supaya elo tahu progres dan target elo sudah sampai mana.

Contohnya, gue udah memulai kebiasaan buat mencatat seluruh pengeluaran sekecil apapun dengan suatu aplikasi di telepon genggam gue. Jadi, gue lebih sadar akan pengeluaran dan menghindari membeli hal-hal yang gak perlu.

Tentu saja tracker ini gak cuma buat kebiasaan finansial, bisa juga untuk melacak makanan yang elo konsumsi, kebiasaan olahraga, dan progress pembentukkan diri lainnya.

Berada di lingkungan yang mendukung itu juga penting banget lho. Misalnya, kalo elo ingin jadi lebih rajin belajar, sebaiknya elo bergaul dan belajar bersama teman-teman yang juga semangat belajar. 

Contoh lain, kalo elo ingin menurunkan berat badan, coba mulai bergaul dengan orang-orang yang memang suka berolahraga dan gemar hidup sehat. Dengan begitu, usaha elo jadi didukung gak cuma oleh diri elo, tapi juga orang-orang di sekitar elo.

Jika elo gak berada di lingkungan yang sesuai dengan gol yang sudah elo buat, akan menjadi lebih susah buat melakukan perubahan karena adanya ajakan, godaan, dan tekanan sosial di sekitar elo.

Bacaan Bagus Tentang Kebiasaan

Sebenarnya buku bacaan tentang pengembangan diri dan pembentukan habit itu banyak banget di mana-mana. 

Cuma kali ini gue mau bahas sebuah bacaan yang menurut gue secara pribadi ngena dan seru banget: Atomic Habits.

Buat Atomic Habits ini, gue saranin elo coba cari cuplikan-cuplikan review isi buku ini. Banyak banget yang ngomongin buku ini di internet karena buku ini emang seterkenal dan se-impactful itu.

Inti dari buku ini adalah bagaimana kita bisa membuat kebiasaan baik, menghilangkan kebiasaan buruk, dan menjadi 1% lebih baik setiap harinya. 

Bisa dibilang, buku ini memberi tahu gimana sih sistem pengubahan kebiasaan yang kecil bisa pada akhirnya benar-benar membuat kita berubah lebih baik dengan cara yang lebih simpel, menarik, dan bisa dicapai.

Dulu gue nonton video review dan pembahasan soal buku Atomic Habits sebelum akhirnya jadi benar-benar tertarik buat membaca bukunya.

Berikut ini ada contoh video yang ngebahas isi buku Atomic Habits secara singkat. Coba tonton deh, siapa tahu elo jadi tertarik buat baca bukunya langsung.

Ngomong-ngomong, elo ada rekomendasi buku atau video tentang kebiasaan yang bagus gak, Sobat Zenius? Kalo ada, tulis dong di kolom komentar. Gue tunggu ya.

Penutup

Bagaimana Sobat Zenius, apakah elo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin elo punya ide untuk artikel selanjutnya? 

Kalo elo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao!

Referensi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA