Keberhasilan dalam sistem perekonomian kerajaan Kutai terlihat dari pencapaiannya yaitu

Foto Lama Prasasti Yupa Kerajaan Kutai di Museum Nasional, ca 1930 dan 1955. (KITLV). Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Kerajaan Kutai dianggap sebagai kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia. Hal ini didasarkan pada peninggalan sejarah berupa Yupa yang diperkirakan berasal dari abad ke-5 Masehi.

Pusat Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam. Namun wilayah kekuasaannya cukup luas, yakni mencakup hampir seluruh Kalimantan Timur.

Dari Yupa diketahui pula corak kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya Kerajaan Kutai. Ingin tahu lebih banyak tentang kerajaan satu ini? Simak penjelasannya berikut ini:

Kehidupan Politik Kerajaan Kutai

Yupa menjelaskan tentang silsilah para pemimpin Kerajaan Kutai. Adapun raja-raja yang pernah pemimpin Kutai yakni:

Kudungga merupakan pendiri Kerajaan Kutai. Kudungga awalnya merupakan seorang kepala suku. Dilihat dari namanya, Kudungga masih menggunakan nama lokal yang tidak berbau India.

Oleh sebab itu para ahli berpendapat saat Kudungga menjadi raja pengaruh agama Hindu baru mulai masuk ke nusantara. Kudungga kemudian mewariskan tahta kepada keturunannya.

Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman yang menjadi raja. Dalam Yupa ia disebut seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari) dan memiliki julukan Wamsakerta atau pembentuk keluarga/dinasti Hindu.

Alasannya adalah karena Aswawarman diperkirakan merupakan raja pertama yang telah menganut agama Hindu saat ia memimpin.

Beberapa ahli mengatakan bahwa saat Kudungga memimpin, ia belum menganut agama Hindu. Saat itu ia masih berperan sebagai kepala suku yang pada akhirnya mempunyai keturunan sebagai raja-raja Kutai.

Di masa pemerintahan Aswawarman, Kerajaan Kutai mulai memperluas wilayahnya. Aswawarman memiliki tiga orang putera, salah satunya adalah Mulawarman.

Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai. Kerajaan Kutai berada pada puncak kejayaannya di masa sang raja. Wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Saat itu rakyat Kutai diketahui hidup sejahtera dan makmur.

Potret Udara Kawasan Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Kelas X Edisi Revisi 2014 terbitan Kemdikbud, Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai Mahakam sehingga masyarakatnya banyak berpencaharian di bidang pertanian.

Selain pertanian, mereka juga melakukan perdagangan. Bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan bangsa luar. Sebab jika dilihat dari letak geografisnya, Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara China dan India.

Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di China. Dalam pelayarannya para pedagang diperkirakan singgah terlebih dahulu di Kutai.

Oleh sebab itu Kutai semakin ramai dan rakyat hidup makmur. Kemakmuran Kutai tercermin dari kedermawanan Raja Mulawarman. Dikisahkan ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana.

Dalam Prasasti Yupa tertulis bahwa masyarakat sudah banyak yang menganut agama Hindu, sehingga pola pengaturan kerajaan kepada masyarakat sangat teratur seperti pemerintahan Kerajaan India.

Masyarakat di Kerajaan Kutai dapat menerima unsur budaya luar (India), namun tetap memelihara dan melestarikan budayanya sendiri.

Contohnya prasasti berbentuk Yupa yang menggunakan huruf Pallawa menunjukkan adanya pengaruh dari India Selatan. Sedangkan Yupa sendiri merupakan bentuk perkembangan dari menhir, kebudayaan asli nenek moyang bangsa Indonesia zaman Megalitikum.

Kehidupan budaya Kerajaan Kutai juga sudah maju. Hal ini dibuktikan dengan upcacara penghinduan Vratyastoma. Di masa Raja Mulawarman, upacara tersebut telah dipimpin oleh pendeta Brahmana yang merupakan orang lokal.

Artinya kala itu telah ada kaum Brahmana asli nusantara yang memiliki kemampuan intelektual tinggi, khususnya penguasaan terhadap bahasa Sansekerta.

Kerajaan Kutai Kertanegara. Foto: (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)

Jakarta - Indonesia memiliki berbagai sejarah kepemimpinan, salah satunya dari Kerajaan Kutai Kertanegara. Nah, seperti apa sih sejarah dari Kerajaan Kutai? Yuk simak.Kutai Kertanegara sendiri merupakan salah satu nama calon ibu kota baru di Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai terletak di hulu sungai Mahakam, Muarakaman, provinsi Kalimantan Timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Indonesia karena disebut berdiri sejak abad 5 masehi.Berikut sejarah kerajaan Kutai yang dirangkum oleh detikcom:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. SejarahKerjaaan Kutai dibentuk pada abad ke-5 masehi dan dipimpin oleh Raja Kudungga yang memeluk agama Hindu. Walaupun begitu, ada pula yang menyebutkan didirikan oleh Raja Asmawarman.2. Penyebaran Islam

Pada adab ke-16, agama Islam mulai tersebar di Kerajaan Kutai. Kepercayaan ini dibawa oleh ulama asal Minangkabau, Tuan Ri Bandang, dan Tuan Ri Tiro Pararang dari Aceh.

3. Masa KejayaanKerajaan Kutai dikenal sebagai salah satu kerajaan yang gemilang. Pasalnya, lokasi kerajaan tersebut terletak di jalur perdagangan China dan India. Kerajaan ini juga dikenal sebagai kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Indonesia.4. Masa KeruntuhanMasa keruntuhan kerajaan Kutai terjadi di bawah kepemimpinan raja Maharaja Dharma Setia. Raja tersebut tewas setelah mengikuti peperangan.5. Peninggalan

Kerajaan Kutai memiliki peninggalan berupa 7 buah prasasti Yupa berbahasa huruf Pallawa dan Sanskerta. Selain itu, ada pula mahkota emas seberat 1,8 kg bernama Ketopong Sultan.

Simak juga video Ramalan Ibu Kota dan Kebangkitan Kesultanan Paser:


[Gambas:Video 20detik]

(lus/lus)