Karakteristik fisik individu yang berkaitan dengan kegiatan belajar adalah

Karakteristik Individu Siswa dan Kelompok Belajar

Diposting oleh Rulam | Tanggal: March 13th, 2017 | Kategori: Regional

Kuliah ONLINE OCICE

  • Matakuliah: Perkembangan Peserta Didik
  • Pengampu: Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd.

PETUNJUK

  • Buat kelompok dengan 2 atau 3 anggota.
  • Kerjakan semua soal.
  • Hasil kerja diposting di FB.
  • Lakukan diskusi ONLINE

Topik

Karakteristik Individu Siswa dan Kelompok Belajar

Oleh ‎Dewi Shobichatur Rohmah ‎ ( DO2212005 )‎ ‎

A.‎ LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk ‎yang berbentuk atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau ‎educandum. Berba-gai pandangan tersebut membuktikan bahwa manusia ‎adalah makhluk yang kom-pleks. Manusia sebagai pribadi yang utuh dalam ‎kaitannya dengan kepentingan pendidikan akan lebih ditekankan hakekat ‎manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan sosial, sebagai ‎kesatuan jasmani dan rohani dan sebagai makhluk Tuhan dengan ‎menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya di ‎akhirat.‎ Manusia merupakan kesatuan Psikofisis dan Psikosomatis yang terus ‎mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Untuk memberi gambaran ‎bahwa makna pertumbuhan dibedakan dari makna Perkembangan, ‎sedangkan pertumbu-han digunakan untuk menyatakan perubahan-‎perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah ‎perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai ‎aspek atau rohani dan aspek sosial.‎ Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan ‎‎(heredi-tas) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. ‎Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor bilogis ‎cenderung lebih bersifat tetap, se-dangkan faktor karakteristik yang ‎berkaitan dengan sosial Psikologis lebih kepada faktor lingkungan. Sehingga pada setiap individu mampu memahami Perbedaan Individual ‎antara satu dengan yang lain agar dapat memberikan stimulasi dan ‎mengarahkan pembentukan perilaku dari masing-masing individu dengan ‎mengetahui cirri khu-sus, agar dapat mengetahui Perkembangan dan ‎Karakteristik setiap individu den-gan tepat sebagai seorang guru.‎ Selain itu, sebagai guru harus juga memahami kondisi siswa dalam ‎kelompok belajarnya agar bisa menciptakan kondisi kelas yang kondusif.‎

PENGERTIAN KARAKTERISTIK SISWA

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan ‎yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan ‎sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.‎ Setiap siswa mempunyai kemampuan dan pembawaan yang berbeda. ‎Siswa juga berasal dari lingkungan sosial yang tidak sama. Kemampuan, ‎pembawaan, dan lingkungan sosial siswa membentuknya menjadi sebuah ‎karakter tersendiri yang mempunyai pola perilaku tertentu. Pola perilaku ‎yang terbentuk tersebut menentukan aktivitas yang dilakukan siswa baik di ‎sekolah maupun di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas diarahkan untuk ‎mencapai cita-cita siswa, tentunya dengan bimbingan guru.‎ Perbedaan individual di antara anak didik merupakan hal yang tidak ‎mungkin dihindari, karena hampir tidak ada kesamaan yang dimiliki oleh ‎manusia kecuali perbedaan itu sendiri. Sejauhmana individu berbeda akan ‎mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari ‎berbagai unsur perbedaan tersebut.‎

Pola perilaku yang dimiliki masing-masing siswa menyebabkannya ‎mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. ‎Perbedaan-perbedaan yang ada merupakan hal yang sudah pasti, tidak ada ‎satupun siswa yang mempunyai kesamaan dengan lainnya. Apabila ada ‎satu aspek yang sama maka aspek yang lainnya pasti berbeda. Perbedaan ‎setiap individu merupakan salah satu faktor yang menjadi pendukung ‎untuk mewujudkan kualitas masing-masing individu. ‎ ‎Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Ada siswa pandai, ‎kurang pandai, dan tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat ‎intelektual, emosional, sosial, dan lain-lain yang sifatnya khusus‎ Karakteristik siswa antara lain ditemukan ada siswa yang pandai, ‎siswa kurang pandai, dan siswa yang tidak pandai. Siswa yang pandai ‎akan lebih mudah menerima materi pembelajaran dibandingkan dengan ‎siswa yang kurang pandai dan yang tidak pandai. Belum lagi perbedaan ‎dalam bakat, emosional, dan sosial. Siswa yang berbakat, emosi stabil, dan ‎lingkungan sosial yang baik akan lebih mudah mengikuti proses ‎pembelajaran bila dibandingkan dengan siswa yang tidak berbakat, emosi ‎tidak stabil, dan siswa yang berasal dari lingkungan sosial yang buruk. ‎Perbedaan karakteristik ini menuntut guru untuk bersikap arif ‎menyikapinya.‎

Perbedaan individual yang dimiliki anak didik antara lain meliputi ‎perbedaan dalam aspek biologis, psikologis, intelegensi, bakat, dan ‎perbedaan lainnya.‎ Begitu banyak ditemukan perbedaan dalam karakteristik siswa, antara ‎lain perbedaan dalam hal biologis, psikologis, intelegensi, dan bakat. ‎Keadaan fisik biologis satu siswa dengan yang lain berbeda sama sekali. ‎Ada siswa yang mempunyai fisik sehat dan lengkap, ada juga siswa yang ‎mempunyai fisik lengkap tetapi tidak sehat. Keadaan psikologis siswa juga ‎beragam, tidak semua siswa siap secara psikologis untuk mengikuti ‎kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ada siswa yang datang ke sekolah ‎dengan penuh semangat dan senang gembira, ada siswa yang datang ke ‎sekolah dengan sedih dan susah, ada siswa yang malas, ada juga siswa ‎yang berangkat ke sekolah karena menghindari pekerjaan di rumah, dan ‎sebagainya. Intelegensi yang dimiliki siswa juga berbeda-beda, ada yang ‎mempunyai intelegensi tinggi, intelegensi sedang, dan ada yang ‎mempunyai intelegensi rendah. Perbedaan lain yang memerlukan perhatian ‎dari guru adalah bakat. Guru harus memahami bahwa tidak semua siswa ‎mempunyai bakat dalam semua mata pelajaran.‎

Karakteristik siswa meliputi fisiologis dan psikologis. Fisiologis ‎meliputi kondisi fisik, panca indera, dan sebagainya. Psikologis ‎menyangkut minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan ‎kognitif, dan sebagainya.‎ Karakteristik siswa yang berikutnya adalah karakteristik fisiologis dan ‎karakteristik psikologis. Kedua karakteristik ini memerlukan perhatian ‎khusus dari guru. Siswa dengan kondisi fisiologis kurang sehat akan lebih ‎memerlukan perhatian dari guru dibandingkan dengan siswa yang ‎mempunyai kekurangan pada kondisi psikologis. Karakteristik psikologis ‎siswa juga berbeda-beda.

Minat siswa terhadap suatu pelajaran berbeda-‎beda, apalagi penyajian materi pelajaran guru yang tidak menarik. Motivasi ‎tidak kalah penting untuk diperhatikan. Guru harus mampu memberikan ‎motivasi yang tepat kepada para siswanya. Motivasi yang tidak tepat ‎hanya akan membuat siswa semakin tidak bersemangat untuk belajar, ‎karena tidak semua siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.‎ Karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa ‎antara lain: latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan, gaya ‎belajar, usia kronologi, tingkat kematangan, spektrum dan ruang lingkup ‎minat, lingkungan sosial ekonomi, hambatan-hambatan lingkungan dan ‎kebudayaan, intelegensia, keselarasan dan attitude, prestasi belajar, ‎motivasi dan lain-lain.‎

KEBERAGAMAN KARAKTERISTIK SISWA

Keberagaman karakteristik yang dimiliki siswa menjadi faktor ‎pendukung dan sekaligus menjadi penghambat dalam kegiatan belajar ‎mengajar.

  1. Karakteristik Biologis Aspek biologis yang terkait langsung dengan penerimaan pelajaran di ‎kelas adalah kesehatan mata dan telinga. Anak didik yang memiliki ‎masalah tertentu dalam penglihatan dan pendengarannya akan ‎mengalami masalah tersendiri dalam menerima pelajaran. Dalam hal ini, ‎bila kondisi faktor-faktor lain adalah sama, maka anak yang sehat ‎fisiknya secara menyeluruh akan lebih berpeluang untuk mencapai ‎prestasi yang maksimal.‎ Kesehatan fisik anak didik perlu mendapat perhatian serius dari guru. ‎Tidak semua siswa mengikuti pembelajaran dengan kondisi fisik yang ‎ Kondisi fisik kurang sehat akan mengganggu siswa belajar. ‎
  2. ‎Karakteristik Psikologis Perbedaan psikologis pada siswa mencakup perbedaan dalam minat, ‎motivasi, dan kepribadian.‎ Perbedaan siswa dalam hal minat, motivasi, dan kepribadian akan ‎selalu ditemui pada sekelompok siswa. Tidak semua siswa mengikuti ‎pelajaran dengan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran. Ada siswa ‎yang dengan setengah hati mengikuti pelajaran. Demikian pula dengan ‎perbedaan motivasi, ada siswa yang memiliki motivasi tinggi sehingga ‎sangat aktif mengikuti pelajaran, sedangkan yang lainnya mungkin ‎setengah termotivasi atau bahkan tidak termotivasi untuk belajar. ‎Kepribadian siswa juga berbeda, ada siswa yang terbuka sehingga ‎mudah bergaul dan mempunyai banyak teman, tetapi adapula siswa ‎yang tertutup sehingga sulit bergaul dan terkesan tidak mempunyai ‎teman karena sering menyendiri.‎
  3. Karakteristik Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan potensial umum untuk belajar dan ‎bertahan hidup, yang dicirikan dengan kemampuan untuk belajar, ‎kemampuan untuk berpikir abstrak, dan kemampuan memecahkan ‎‎ Setiap anak memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda. ‎Perbedaan tersebut menambah keunikan dalam suatu kelas ‎pembelajaran. Ada siswa yang dengan cepat mampu menyerap materi ‎pembelajaran dan ada siswa yang lamban menyerapnya. Ada siswa yang ‎mampu dengan cepat menyelesaikan soal ujian atau tugas, dan ada ‎siswa membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan satu tugas saja.‎ ‎
  4. Karakteristik Bakat Bingham mendefinisikan bakat:‎ As a condition or set of charateristics regarded as symptomatic of an ‎individuals ability to acquire with training some (usually specified) ‎knowledge, skill, or set of responses such as the ability to speak a ‎language, to produce mucic, etc.‎ ‎(sebagai sebuah kondisi atau rangkaian karakteristik yang dianggap ‎sebagai gejala kemampuan seorang individu untuk memperoleh melalui ‎latihan sebagian pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon ‎seperti kemampuan berbahasa, kemampuan musik, dan sebagainya).‎ ‎ Siswa yang belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih mudah ‎menerima dan menguasai materi pembelajaran jika dibandingkan dengan ‎siswa yang tidak berbakat dalam mata pelajaran tertentu. Walaupun ‎siswa yang tidak berbakat juga sangat dimungkinkan untuk menerima ‎materi pembelajaran dengan lebih baik. ‎ ‎
  5. Karakteristik Lainnya Perbedaan individual lain yang banyak diteliti oleh para ahli adalah ‎perbedaan jenis kelamin, perbedaan etnis, dan perbedaan kondisi sosial ‎‎ Siswa laki-laki dan siswa perempuan berbeda karakteristiknya. Secara ‎umum, siswa perempuan akan lebih rajin daripada siswa laki-laki. ‎Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa sangat beragam, secara garis ‎besar dapat dikelompokkan menjadi kelompok sosial ekonomi bawah, ‎kelompok sosial ekonomi sedang, dan kelompok sosial ekonomi atas. ‎Mayoritas siswa berasal dari kelompok sosial ekonomi sedang.‎ Ada tiga kelompok karakteristik siswa yang perlu diperhatikan, yaitu:‎ a.‎ Karakteristik yang berkaitan dengan fisiologis. Karakteristik ini ‎meliputi: jenis kelamin, kondisi fisik, usia kronologis, panca indera, ‎tingkat kematangan, dan sebagainya.‎ b.‎ Karakteristik yang berkaitan dengan psikologis. Karakteristik ini ‎meliputi: bakat, minat, motivasi, intelegensi, gaya belajar, emosi, ‎dan sebagainya.‎ c.‎ Karakteristik yang berkaitan dengan lingkungan. Karakteristik ini ‎meliputi etnis, kondisi sosial ekonomi, kebudayaan, dan ‎sebagainya.‎

KEBERAGAMAN KARAKTERISTIK MENURUT MASLOW

Maslow membuat tingkatan kebutuhan manusia menjadi lima ‎karakteristik sebagai berikut:‎

  1. Kebutuhan fisiologis, ‎ Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling ‎mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu ‎kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, ‎istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan ‎makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari ‎makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada dalam keadaan ‎lapar berat dan membahayakan, tak ada minat lain kecuali ‎ Tidak diragukan lagi bahwa kebutuhan fisiologis ini ‎adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak.‎ ‎
  2. Kebutuhan akan rasa aman, ‎ Setelah kebutuhan dasariah terpuaskan, muncullah apa yang ‎digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman atau ‎ Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori ‎kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa ‎takut, cemas dan kekalutan, kebutuhan akan struktur, ketertiban, ‎hukum, batas-batas, dan sebagainya.‎ ‎
  3. Kebutuhan sosial, ‎ Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka ‎kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-‎dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi ‎motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini,belum ‎pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan tiadanya seorang ‎sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi ‎yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. ‎Ia membutuhkan terutama tempat (peranan) di tengah kelompok ‎atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai dan ‎‎ ‎
  4. Kebutuhan akan penghargaan, ‎ Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan ‎akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama ‎‎(internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, ‎kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,ketidaktergantungan, ‎dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut ‎penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ‎ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama ‎‎
  5. ‎Kebutuhan akan aktualisasi diri. ‎ Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh ‎ Kebutuhan manusia untuk tumbuh berkembang, ‎dan menggunakan kemampuannya disebut oleh Maslow sebagai ‎aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai ‎hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, ‎menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan ‎aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta ‎dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.‎
  6. Kepribadian sehat menurut Maslow.‎ ‎ Maslow berpendapat bahwa seseorang akan memiliki ‎kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk ‎mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person). ‎Dia mengemukakan teori motivasi bagi self actualizinga-needs ‎person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation, ‎atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara ‎motivasi bagi orang yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya ‎dinamai D-motivation atau deficiency.‎

PENUTUP

SIMPULAN

Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan ‎kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan ‎lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih ‎cita-citanya. Keberagaman karakteristik siswa meliputi:‎ a)‎ Karakteristik Biologis b)‎ Karakteristik Psikologis c)‎ Karakteristik Intelegensi d)‎ Karakteristik Bakat e)‎ Karakteristik Lainnya Karakteristik menurut maslow a)‎ Kebutuhan fisiologis,‎ b)‎ Kebutuhan akan rasa aman,‎ c)‎ Kebutuhan sosial,‎ d)‎ Kebutuhan akan penghargaan,‎ e)‎ Kebutuhan akan aktualisasi diri. ‎ f)‎ Kepribadian sehat menurut Maslow.‎

SARAN

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ‎oleh penulis, maka untuk mendapat pemahaman yang lebih mendasar lagi, ‎disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah ‎dilampirkan pada daftar rujukan Dengan demikian pula diharapkan adanya saran dan kritik yang ‎bersifat membangun dari pembaca, agar makalah ini dapat memberikan ‎pengetahuan tentang karakteristik siswa dan kelompok belajar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi ‎Aksara.‎

Khodijah, Nyayu. 2011. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.‎

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.‎

Sardiman AM. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. ‎RajaGrafindo Persada.‎

SOAL

  1. Kemukakan pengertian atau definisi karakteristik siswa menurut teks materi di atas.
  2. Apa perbedaan antara siswa yang pandai dengan yang tidak pandai dalam menerima pelajaran?
  3. Apa yang disebut aktualisasi diri menurut Maslow!
  4. Dari beberapa karakteristik individu, kemukakan satu karakteristik individu yang pali sulit diubah atau dikembangkan!

SELAMAT BELAJAR, SEMOGA ANDA SUKSES. AMIN!

Digg this post Bookmark to delicious Stumble the post Share to Facebook Tweet on Twitter
« SAP Filsafat Ilmu (Philosophy of Science)
PKU holds the Regional and Countries Research Field Construction Conference »

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA