kapal selam nanggala-402 terkini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian dari KRI Nanggala 402 yang berada di dasar laut perairan Bali Utara berhasil diangkat. Sejumlah fakta pun terungkap.

Di antaranya badan tekan (pressure hull) KRI Nanggala 402 yang berada di sebuah kawah misterius. Kawah itu memiliki diameter kurang lebih 38 meters dan belum diketahui pasti.


Pilihan Redaksi
  • Ini Gambar KRI Nanggala di Dasar Laut, Selamat Jalan Prajurit
  • Eks Prajurit Kapal Selam Bicara Kemampuan Selam KRI Nanggala
  • Tersisa 4 Kapal Selam, RI Rencana Tambah 3 Kapal Selam Baru

Keberadaan kawah misterius menambah teka teki soal tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggal 402 pada bulan lalu. Ternyata Kapal militer China-lah yang kali pertama menemukan kawah tersebut.

"Lokasi badan tekan pressure hull secara pasti belum dapat digambarkan, kami hanya memperkirakan saat ini." kata Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamanan Muda Iwan Isnurwanto pekan ini.

"Sampai saat ini kita belum mengetahui apa sebenarnya kawah tersebut," sambung dia.

Kawah misterius yang ditemukan kapal China Tan Suo-2 itu berada di kedalaman 839 meter. Dengan diameter sekitar 38 meter, kedalaman kawah 10-15 meter.

Rencananya Dive Operation kelima akan tetap fokus pada area pencarian di dalam kawah. Penemuan kawah misterius tersebut tergambar melalui survei bawah laut oleh kapal China dengan jarak ukur pada lebar 2,5 kilometer dan 3,7 Km.

Kapal Tan Suo 2 adalah kapal penelitian China yang dikhususkan untuk ilmu pengetahuan. Selain kapal tersebut, beberapa kapal China lain juga dikerahkan membantu proses evakuasi yakni PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo 195, PRC Navy Ocean Salvage dan Rescue Yong Xing Dao 863.

Lalu, apa sebenarnya kawah tersebut?

"Mungkin saja ada magma yang nyasar, dia mencari daerah yang lemah. Ketika tidak mampu menembus ke atas dia akan mencari sekitarnya sehingga di situlah akan terjadi tembusan panas dalam bumi," kata Pakar Geofisika dan Pengajar Teknik Kelautan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Mahmud Musta'in kepada dikutip dari CNN Indonesia.

Ia mengatakan secara teori hal itu bisa saja terjadi. Meski menurutnya fenomena itu sangat tak umum.

Apalagi kata dia, selama ini belum ada penelitian yang menguatkan temuan kawah di dasar laut utara Bali. "Mungkin saja terjadi, tapi tidak umum," katanya.

Dugaan lainnya, kawah tersebut merupakan penurunan muka tanah di dasar laut utara Bali. Ini bisa saja terjadi akibat adanya aktivitas pertambangan minyak dan gas bumi di sekitar sana.

"Di wilayah yang bawahnya banyak disedot minyak kemudian terjadi penurunan permukaan, itu bisa amblas. Itu jika disebabkan material oil dan gas [yang disedot]," ujarnya.

Sementara itu, Pakar Geologi Pusat Studi Bencana ITS, Amien Widodo mengatakan bahwa kemungkinan munculnya kawah di perairan utara Bali sangatlah kecil. Sebab, menurutnya jalur magma antar gunung berapi tak melewati lokasi tersebut.

"Kemungkinan itu kawah sangat kecil, kalau aktivitas gunung berapi sudah muncul di Gunung Agung, atau Gunung Batur, di sebelah utaranya sudah nggak keluar lagi, jalur magmanya tidak ada di situ," kata Amien.

Berdasarkan amatannya, temuan itu merupakan cekungan dasar laut atau palung. Cekungan itu, kata Amien bisa disebabkan oleh derasnya pergerakan massa air di dasar laut utara Bali.

"Itu istilahnya palung atau cekungan, jadi bukan kawah. daerah itu, Bali dan Lombok, itu lewatnya arus Pasifik menuju ke Samudera Hindia, kecepatan arusnya tinggi, karena tinggi maka permukaannya mengalami erosi, mengalami cekungan,"katanya.


[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA