Kalimat interogatif dalam teks di atas terdapat pada nomor

Ilustrasi Pengertian Kalimat Interogatif yang Digunakan dalam Teks Negosiasi. Sumber: unsplash.com

Teks negosiasi adalah teks yang digunakan untuk menetapkan keputusan dan mencapai kesepakatan bersama antara para pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Menurut buku CMS Bahasa Indonesia SMA/MA X,XI,XII oleh Tomi Rianto (2019: 55), ciri-ciri teks negosiasi adalah:

  1. Melibatkan kedua belah pihak.

  2. Menghasilkan kesepakatan.

  3. Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan.

  4. Sarana untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah.

  5. Mengarah kepada tujuan praktis.

  6. Memprioritaskan kepentingan bersama.

  7. Menyangkut suatu rencana yang belum terjadi.

  8. Kegiatan komunikasi langsung.

  9. Berbentuk dialog atau diubah menjadi monolog.

Dalam teks negosiasi ada dialog-dialog antar pihak dalam proses mencapai kesepakatan bersama yang mana para pihak saling menanyakan sesuatu satu sama lainnya. Kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu dalam teks negosiasi adalah kalimat interogatif.

Ilustrasi Pengertian Kalimat Interogatif yang Digunakan dalam Teks Negosiasi. Sumber: unsplash.com

Pengertian Kalimat Interogatif

Menurut buku Bahasa Indonesia oleh Ahmad Iskak, S.Pd., M.Pd. dan Dra. Yustinah, M.Pd (2008: 154-157), pengertian kalimat interogatif atau kalimat pertanyaan adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Kalimat tanya dibentuk untuk memancing respons berupa jawaban. Kalimat tanya dapat dibentuk dengan cara:

1. Memakai Formula 5W+1H (what, when, who, why, where + how), yaitu menggunakan kata tanya apa, kapan, siapa, mengapa, di mana, dan bagaimana.

  • Apa anda produk perusahaan tersebut?

  • Kapan anda akan mendirikan perusahaan tersebut?

  • Siapa pendiri perusahaan tersebut?

  • Mengapa perusahaan itu membuat produk tersebut?

  • Di mana pertama kali perusahaan itu berdiri?

  • Bagaimana perusahaan itu bertahan saat krisis ekonomi?

2. Membalikkan atau mengubah urutan dalam kalimat berita.

  • Budi sudah mengumpulkan laporan keuangan (kalimat berita).

  • Sudahkah Budi mengumpulkan laporan keuangan? (kalimat tanya)

3. Menempatkan kata bukan, belum, atau tidak. Kata itu ditempatkan di akhir kalimat dan diselingi tanda koma.

  • Para pemegang saham tidak setuju.

  • Para pemegang saham tidak setuju, bukan?

  • Presiden direktur sudah datang.

  • Presiden direktur sudah datang, belum?

  • Surat ini ditandatangani direktur.

  • Surat ini ditandatangani direktur, tidak?

Kata bukan dipakai untuk menanyakan konfirmasi, belum biasanya didahului dengan kata 'apa' berfungi untuk menanyakan sesuatu sudah terjadi atau belum, kata tidak digunakan untuk menanyakan sesuatu terjadi atau tidak.

Ilustrasi Pengertian Kalimat Interogatif yang Digunakan dalam Teks Negosiasi. Sumber: unsplash.com

Jenis-Jenis dan Contoh Kalimat Pertanyaan

Berikut ini adalah jenis kalimat pertanyaan dan contohnya:

1. Kalimat Pertanyaan Biasa: Kalimat tanya yang membutuhkan jawaban.

Contoh: Siapa yang membeli makanan itu? Di mana kalian membeli makanan itu?

2. Kalimat Tanya Retoris dan Oratoris:

Kalimat Tanya Retoris: Kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban. Biasanya digunakan pengarang untuk memperindah karangannya.

Contoh: Dalam kekeringan yang berkepanjangan ini, apakah yang bisa kita kerjakan selain memohon langit menurunkan hujan ?

Kalimat Tanya Oratoris: Kalimat ini juga tidak memerlukan jawaban namun umumnya digunakan pada saat berpidato.

Contoh: Akankah kita biarkan perjuangan pahlawan sia-sia?

3. Kalimat Pertanyaan yang Senilai Dengan Perintah: Kalimat ini nilainya sama dengan kalimat perintah dan penanya sudah mengetahui jawabannya.

Contoh: Sanggupkah kita mendisiplinkan diri?

4.Kalimat Pertanyaan Tersamar: Kalimat yang bentuk ekspresinya kalimat pertanyaan namun memiliki maksud yang berbeda seperti memohon, meminta, mengajak, merayu, menyindir, meyakinkan, dan menyanggah.

Dalam teks negosiasi, kalimat tanya yang bisa dipakai adalah yang memiliki maksud memohon, meminta, mengajak, meyakinkan, dan menyanggah.

  • Memohon: Bersediakah bapak menyetujui klausul ini?

  • Meminta: Bisakah saya memperoleh salinan lampiran data perusahaan?

  • Mengajak: Bagaimana jika pembicaraan ini kita lanjutkan besok?

  • Meyakinkan: Perlukah saya mengajak jajaran direksi untuk memberi keterangan?

  • Menyanggah: Bagaimana kalau hasil temuan ini bertentangan dengan fakta yang ada di lapangan?

Ilustrasi Pengertian Kalimat Interogatif yang Digunakan dalam Teks Negosiasi. Sumber: unsplash.com

Itulah penjelasan mengenai pengertian dan contoh kalimat interogatif yang digunakan dalam teks negosiasi. Semoga dapat membantu ada menyusun kalimat interogatif dalam teks negosiasi.(IND)