Contoh kalimat efektif adalah Dia pergi meninggalkan saya, Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah, dan banyak lagi lainnya yang akan dibahas di artikel ini.
Kalimat Efektif Adalah
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar.
Dengan bentuk kalimat yang sesuai dengan kaidah atau aturan tersebut diharapkan pembaca akan dengan mudah memahami maksud dari kalimatnya.
Syarat Kalimat Efektif
Suatu kalimat bisa disebut sebagai contoh kalimat efektif jika memenuhi setidakny empat buah:
- Sesuai EYD
- Sistematis
- Tidak boros dan bertele-tele
- Tidak ambigu
Selanjutnya berikut ini akan kami bahas masing-masing dari syarat tersebut.
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat sesuai dengan aturan EYD (Ejjaan yang disempurnakan).
Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
Contoh kalimat efektif harus disusun secara sistematis. Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan.
Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. Efisien atau Tidak Boros
Tetaap ingat bahwa kalimat efektif harus disusun secar aefektif dan tidak bertele-tele.
Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Contoh kalimat efektif harus menyampaikan kalimatnya secara jelas tanpa ambigu.
Baca juga: Daftar Anime Terbaik Sepanjang Masa Dari Semua Genre
Contoh Kalimat Efektif
Berikut ini adalah contoh kalimatefektif yang telah kami kumpulkan dari berbagai sumber:
- Aris membeli pulsa untuk kakaknya
- Setiap kali mereka bertemu, mereka saling pandang berpandangan
- Sinta sedang menginvestasikan perabotan kantor
- Para wanita perlu berhati – hati jika melewati lorong
- Seluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama
- Karena harga terus melambung tinggi, rakyat menderita kelaparan
- Penelitian ini akan memberikan banyak manfaat untuk warga
- Tugas peneliti adalah menganalisis dan menyajikan hasil analisis data
- Kita harus menyelesaikan berbagai kendala penelitian
- Setiap hari sabtu anak – anak latihan pramuka
- Sesampainya di rumah paman, riko langsung berkebun dengan paman
- Malam ini merupakan malam yang dingin
- Rapat itu membahas cara memajukan pariwisata daerah
- Bulan itu bertepatan dengan bulan puasa
- Saat itu malam penuh bintang
- Penyebab banjir adalah pembuangan sampah di hilir sungai
- Kami membedah buku itu
- Mereka menyetujui keputusan itu
- Film itu sudah saya tonton
- Soal itu harus kita pecahkan
- Dia bukan pelayan, melainkan guru
- Mereka tidak melukis, tetapi menggambar
- Sungai itu akan dilebarkan
- Dalam seminar itu dibicarakan pentingnya generasi bermoralitas tinggi
- Pembicara disilakan
- Kepada pembicara waktu dan tempat di sediakan
- Mereka berlari di halaman belakang sekolah
- Tugas itu bagi saya sangat sulit
- Dia memakai celana berwarna merah
- Karena tidur terlalu larut malam, dia terlambat datang ke sekolah
Membuat sebuah kalimat tentu bukan hal yang sulit bagi teman-teman. Namun, apakah kalimat yang dibuat tersebut sudah termasuk kalimat efektif? Pada dasarnya, sebuah kalimat dapat dibentuk oleh klausa yang terdiri atas subjek dan predikat dengan penambahan objek, pelengkap, maupun keterangan yang diakhiri dengan tanda baca titik (.), tanya (?), atau seru (!). Jika tidak tepat, penambahan-penambahan tersebut dapat membuat kalimat yang dibuat menjadi tidak efektif, loh.
Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:
Kalimat Majemuk
Majas
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
Syarat Kalimat Efektif
Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.
sumber gambar: hubpages.com
1. Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.
1. Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh kalimat efektif dan tidak efektif: Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
Contoh: Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh: Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata Jamak: Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
Contoh Kata Sinonim: Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh: Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh: Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh: Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Kontributor: Teodora Nirmala Fau, S.Hum.
Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI
Materi StudioBelajar.com lainnya:
- Resensi
- Jenis-jenis Paragraf
- Unsur Intrinsik Puisi