Sangat penting untuk mengetahui kehamilan sedini mungkin, agar Anda sebagai calon ibu tidak membahayakan janin secara tidak sengaja. Selain melakukan pemeriksaan medis dan tes menggunakan test pack, ada cara lainnya yang dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan, salah satunya dengan memeriksa bagian perut Anda, Moms.
Saat hamil, Anda mungkin merasakan adanya perubahan pada bagian perut. Nah, dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui kehamilan dengan memegang dan menekan perut, Moms.
1. Muncul rasa mual dan ingin muntah saat perut dipegang atau ditekan
Mual dan muntah merupakan salah satu tanda awal kehamilan yang paling umum. Mual dan muntah bisa meningkat saat Moms memegang atau menekan perut bagian bawah dengan lembut dan terasa makin kuat saat Anda mencium aroma tertentu. Salah satu teori mengatakan bahwa mual dan ingin muntah disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron saat hamil.
Untuk mengatasi mual karena hamil, Anda bisa menghindari makanan yang berminyak, pedas, dan berlemak, minum banyak cairan agar tidak dehidrasi, serta perbanyak makan camilan untuk menghindari perut kosong yang bisa membuat rasa mual dan muntah makin parah.
2. Perut terasa kembung, penuh, dan kencang
Perut bagian bawah yang terasa penuh, tidak nyaman, kencang, dan kembung saat dipegang atau ditekan bisa menjadi tanda awal kehamilan lainnya. Salah satu faktor utama yang berkontribusi memicu kondisi ini selama kehamilan adalah adanya peningkatan kadar progesteron dan estrogen yang menyebabkan pergerakan usus melambat dan berdampak pada produksi gas. Penumpukan gas inilah yang membuat perut jadi terasa kembung dan penuh yang disertai dengan mual dan ingin muntah.
Selain itu, melansir laman BabyCenter, rahim yang sudah mulai berkembang dan meregang akan mendorong dinding perut yang bisa membuat perut terasa sangat kencang. “Perut kembung, kencang, dan terasa penuh sangat umum terjadi selama kehamilan dan biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan”, kata Layla Rumble, bidan di The Portland Hospital, London.
3. Mengalami kram perut
Melansir laman Verywell Family, muncunya rasa kram atau nyeri saat Anda menekan perut bagian bawah merupakan salah satu tanda awal kehamilan.
Kram perut ini akan terasa seperti otot-otot perut maupun otot di sekitar perut menegang dan kaku. Biasanya, kram saat menekan perut bagian bawah ini akan terus berlanjut hingga usia kehamilan trimester ketiga. Namun, National Health Service UK mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai kondisi ini karena merupakan bagian normal dari kehamilan.
Dikutip dari laman Medical News Today, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan hormon progesteron dan adanya pengencangan rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan janin dalam kandungan.
4. Perut membesar dan tidak bisa dicubit
Ukuran perut yang perlahan membesar merupakan hal yang wajar selama kehamilan. Pada ibu hamil, perut membesar juga akan diikuti dengan kondisi perut yang terasa kencang, penuh, keras, sulit dicubit, dan mungkin akan sedikit nyeri saat ditekan, serta sakit punggung.
5. Ulu hati terasa nyeri saat ditekan
Ulu hati terasa nyeri saat perut ditekan termasuk salah satu tanda awal kehamilan umum. Kondisi ini ditandai dengan adanya sensasi panas atau perih di bagian tengah dada yang bisa berlangsung selama beberapa menit.
Dikutip dari laman Klikdokter, nyeri ulu hati saat hamil biasanya terjadi akibat adanya peningkatan hormon progesteron dan tekanan dari rahim yang membesar. Hal itu membuat katup antara lambung dan kerongkongan melemah sehingga asam lambung menjadi lebih mudah untuk naik ke kerongkongan (refluks).
Untuk meredakan nyeri ulu hati, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain meninggikan kepala saat tidur, menghindari makanan yang bisa memicu naiknya asam lambung, dan makan dengan porsi lebih sedikit tapi sering.
Itulah beberapa cara untuk mengetahui kehamilan dengan memegang dan menekan perut. Segara lakukan pemeriksaan kehamilan untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat, baik bumil maupun janin. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Prostooleh/Freepik)
13MeiMei 13, 2022
Maag dan hamil sama-sama ditandai dengan mual dan muntah. Meski demikian, mual yang disebabkan maag berbeda dengan mual yang disebabkan hamil. Apa saja beberapa perbedaan mual maag dan hamil?
Mual yang disertai rasa ingin muntah umumnya dianggap sebagai salah satu tanda-tanda kehamilan. Namun, mual yang disertai muntah juga bisa disebabkan oleh sakit maag. Bagaimana cara membedakannya? Berikut beberapa perbedaan mual dan hamil yang perlu Anda ketahui.
- Perbedaan Mual Maag dan Hamil
- 1. Mual hamil berhubungan dengan faktor hormonal
- 2. Perbedaan lama waktu mual hamil dan maag
- 3. Perbedaan penyebab mual hamil dan maag
- 4. Mual maag berhubungan dengan terlambat makan
- 5. Mual karena hamil sensitif terhadap bau
Perbedaan Mual Maag dan Hamil
Mual merupakan rasa tidak nyaman di perut bagian atas dan disertai dengan keinginan untuk muntah. Mual biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu atau gejala dari suatu penyakit. Selain itu, mual juga merupakan gejala pada awal kehamilan. Banyak yang menganggap mual karena hamil dan maag serupa. Namun, ternyata mual yang disebabkan oleh hamil dan maag memiliki beberapa perbedaan. Berikut perbedaan mual hamil dan maag:
1. Mual hamil berhubungan dengan faktor hormonal
Perbedaan utama mual maag dan hamil adalah faktor hormonal. Faktor hormonal merupakan salah satu penyebab perempuan yang hamil mengalami morning sickness atau rasa ingin muntah. Hormon yang menyebabkan rasa mual pada perempuan hamil kemudian memengaruhi otak. Hal tersebut menyebabkan asam lambung meningkat, sehingga menimbulkan mual hingga ingin muntah. Bahkan, rasa mual tersebut bisa memicu terjadinya luka di bagian lambung. Sedangkan mual yang dirasakan penderita maag bukan disebabkan oleh proses hormonal, namun karena asam lambung atau terlambat makan.
2. Perbedaan lama waktu mual hamil dan maag
Perbedaan mual hamil dan maag lainnya adalah lamanya rasa mual tersebut. Rasa mual yang diakibatkan maag biasanya tidak berlangsung lama, yaitu hanya akan bertahan selama dua jam. Sedangkan mual karena hamil yang dialami saat morning sickness bisa bertahan dalam waktu yang tergolong lama.
3. Perbedaan penyebab mual hamil dan maag
Faktor penyebab juga merupakan salah satu perbedaan mual maag dan hamil. Jika mual saat hamil disebabkan oleh morning sickness yang biasanya terjadi di pagi hari, maka mual karena maag biasanya disebabkan oleh asam lambung. Gejalanya berupa batuk-batuk dan bersendawa, serta terasa sakit bagi penderitanya.
4. Mual maag berhubungan dengan terlambat makan
Perbedaan mual maag dan hamil yang juga terlihat jelas adalah faktor terlambat makan. Jika mual saat maag dipicu oleh terlambat makan, maka mual saat hamil disebabkan oleh faktor hormonal dan tidak ada hubungannya dengan terlambat makan. Namun, mual yang dirasakan saat hamil bisa saja menyebabkan pola makan berantakan.
5. Mual karena hamil sensitif terhadap bau
Sensitivitas terhadap bau yang dicium adalah perbedaan mual maag dan hamil berikutnya. Pada ibu hamil, mual yang terjadi pada awal kehamilan atau morning sickness biasanya disebabkan oleh indera penciuman yang menjadi lebih sensitif, terutama pada bau-bau tertentu yang cukup menyengat, seperti asap rokok. Selain itu, makanan dengan aroma tajam juga bisa memicu mual saat hamil, misalnya telur dan bawang. Sedangkan mual yang disebabkan oleh maag diketahui tidak ada hubungannya dengan indera penciuman yang sensitif terhadap bau, namun lebih kepada rasa sensitif terhadap rasa.