Jemaat di kota Korintus mengumpulkan persembahan untuk menolong jemaat di Yerusalem yang mengalami

Surat kedua Paulus kepada Jemaat di Korintus menonjol karena tema-tema penghiburannya di tengah-tengah kesengsaraan, kekuatan di tengah kelemahan (seperti yang dicontohkan oleh Paulus sendiri), dan membedakan guru sejati dari yang palsu. Teladan dan ajaran-ajaran Paulus yang dicatat dalam 2 Korintus dapat mengilhami siswa untuk tetap teguh dan setia pada perjanjian-perjanjian kekal yang telah mereka buat dengan Allah, Bapa yang kekal, terlepas dari keadaannya atau akibatnya.

Paulus yang menulis Surat Kedua kepada Jemaat di Korintus (lihat 2 Korintus 1:1).

Tidak lama setelah Paulus menulis 1 Korintus, kerusuhan berkembang di Efesus menentang ajaran-ajarannya (lihat Kisah Para Rasul 19:23–41), dan dia berangkat ke Makedonia (lihat Kisah Para Rasul 20:1; 2 Korintus 2:13; 7:5). Tampaknya saat dia berada di Makedonia dia menulis 2 Korintus, mungkin sekitar 55–57 M (lihat Bible Dictionary, “Paulusine Epistles”; Penuntun bagi Tulisan Suci, “Surat-Surat Paulus,” scriptures.lds.org).

Kitab 2 Korintus ditulis kepada anggota Gereja di Korintus. Sementara Paulus berada di Makedonia selama perjalanan misionaris ketiganya, Titus membawa berita kepadanya dari Korintus bahwa surat sebelumnya telah dia kirim telah diterima dengan baik oleh para Orang Suci di sana (lihat 2 Korintus 7:6–13). Cabang Korintus sedang mengalami kemajuan, tetapi Paulus juga mendengar mengenai para guru palsu di sana yang sedang merusak ajaran-ajaran murni Kristus. Suatu saat setelah kunjungan awal Paulus ke Korintus dan kemungkinan kunjungan kedua (2 Korintus 1:15–16), ketika Paulus tampaknya telah mendera sebagian Orang Suci (lihat 2 Korintus 2:1; 12:21), para pengkhotbah dari area Yerusalem telah datang ke Korintus dan mulai mengajari Orang Suci bahwa mereka harus mengadopsi praktik orang Yahudi, bertentangan dengan ajaran-ajaran Paulus. Kebanyakan dari Kitab 2 Korintus membahas masalah-masalah yang disebabkan oleh para guru palsu ini.

Surat Paulus ditujukan baik kepada mereka yang menghasratkan lebih banyak dari perkataannya (lihat 2 Korintus 1–9) dan mereka yang merasa enggan untuk menerima ajaran-ajarannya (lihat 2 Korintus 10–13). Secara umum, teks dari Kitab 2 Korintus mengungkapkan beberapa tujuan dari surat ini:

  1. Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada dan memperkuat para Orang Suci yang telah menanggapi secara positif suratnya sebelumnya

  2. Untuk memperingatkan tentang para guru palsu yang merusak ajaran-ajaran Kristus yang murni

  3. Untuk mempertahankan karakter pribadi dan wewenangnya sebagai seorang Rasul Yesus Kristus (lihat 2 Korintus 10–13)

  4. Untuk mendorong para Orang Suci di Korintus untuk memberikan persembahan uang yang murah hati kepada para Orang Suci Yerusalem yang miskin (lihat 2 Korintus 8–9)

Sementara banyak dari surat Paulus berfokus pada ajaran, kebanyakan dari surat ini menekankan hubungan Paulus dengan para Orang Suci di Korintus serta kasih dan perhatiannya bagi mereka. Meskipun Paulus teguh dalam penentangannya terhadap pengecam, di seluruh Kitab 2 Korintus kita melihatnya sebagai seorang pemimpin imamat yang lembut yang peduli akan kebahagiaan dan kesejahteraan para Orang Suci. Paulus juga berbagi beberapa perincian otobiografi dari kehidupannya dan menulis tentang “duri di dalam daging[nya]” (2 Korintus 12:7).

Dalam pengalaman sakral yang dicatat di 2 Korintus 12:2–4, Paulus menggambarkan dirinya sebagai “seorang Kristen” yang telah “diangkat ke tingkat yang ketiga dari surga,” di mana dia melihat dan mendengar hal-hal yang tidak terucapkan. Penglihatan ini, diambil bersama-sama dengan pernyataan ajarannya sebelumnya mengenai perbedaan dalam kemuliaan tubuh yang dibangkitkan (lihat 1 Korintus 15:35–44), dapat dilihat sebagai suatu kesejajaran tulisan suci dengan penglihatan yang dicatat di Ajaran dan Perjanjian 76.

2 Korintus 1–5 Paulus bersaksi bahwa Allah menghibur anak-anak-Nya dalam segala kesukaran mereka. Dia menantang para Orang Suci untuk saling mengasihi dan mengampuni. Injil dan cara kerja Roh Tuhan adalah lebih mulia daripada keharfiahan hukum Musa. Paulus membesarkan hati pembacanya pada saat-saat kemalangan mereka dan mengingatkan mereka tentang sifat kekal dari kasih dan kemuliaan Allah. Dia membantu pembaca memahami perlunya mereka didamaikan dengan Allah melalui Pendamaian Yesus Kristus.

2 Korintus 6–13 Sementara menghadapi kecaman dan pertentangan dari para pengajar palsu, Paulus membela ketulusannya sebagai hamba Tuhan dan mengundang pembacanya agar terpisah dari dunia. Dia mengajarkan mengenai “dukacita menurut kehendak Allah” (lihat 2 Korintus 7:10). Paulus berterima kasih kepada para Orang Suci di Korintus untuk kontribusi mereka kepada yang miskin di Yerusalem dan mendorong mereka untuk terus memberi dengan murah hati. Dia berbicara dengan kuat menentang “rasul-rasul palsu” (2 Korintus 11:13). Paulus bermegah di dalam Tuhan dan berbagi perincian biografis mengenai kesukaran dan imannya kepada Yesus Kristus. Dia menulis tentang penglihatannya tentang surga yang ketiga. Paulus mengundang para Orang Suci untuk memeriksa diri sendiri dan untuk membuktikan diri setia.

Kuil Dewa Apollo di Korintus

Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus adalah salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang merebut jabatan sentral dalam aspek Kontrak Baru di Alkitab Kristen.[1] Yaitu lanjutan dari surat pertama yang juga ditujukan untuk jemaat di kota Korintus, Yunani. Surat ini langsung ditulis oleh rasul Paulus.[2] Menempuh surat ini Paulus bersedia menerangkan mengapa ia melakukan perubahan rencana perjalanan ke Korintus.[2] Ia juga menyampaikan pujiannya kepada jemaat Korintus karena telah menaati pesan yang disampaikannya pada suratnya yang pertama.[2] Titus yaitu orang yang dituding Paulus untuk mengantarkan surat ini, dengan harapan agar surat yang kedua juga disambut dengan baik oleh jemaat di Korintus.[2]

Ayat-ayat terkenal

  • 2 Korintus 3:17: Sebab Tuhan yaitu Roh; dan di mana mempunyai Roh Allah, di situ mempunyai kemerdekaan.
  • 2 Korintus 4:6: Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membikin terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, agar kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Konteks Surat

Surat ini berusaha menjawab permasalahan yang terjadi di Korintus.[1] Ketika itu terjadi pertikaian selang Paulus dan kumpulan orang yang memfitnahnya.[1] Mereka yaitu rasul-rasul palsu yang memberitakan Yesus yang lain.[3] Akan tetapi, lawannya justru mengklaim Paulus sebagai rasul palsu sehingga kewenangannya sebagai rasul baik diragukan.[1] Sikap yang dibuat Paulus meninggalkan mereka dengan acak-acak akhir-akhirnya menjadi hal yang disesalinya dikemudian hari, karena sikap yang dibuatnya itu seolah-olah membuktikan kebenaran tuduhan yang dikenakan kepadanya.[1] Akhir-akhirnya orang-orang Kristen di Korintus dihindarkan dalam keadaan yang tidak teratur, di tengah-tengah pertikaian yang belum usai.[1]

Tempat Penulisan

Surat ini dikirim setelah Paulus berjumpa dengan Titus di Makedonia.[1] Titus yang belakang sekali diutus kembali ke Korintus untuk mengantarkan surat dari Paulus untuk jemaat di Korintus.[3]

Waktu Penulisan

Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, akbar probabilitas surat ini ditulis di Makedonia pada kesudahan tahun 56 M. [4] Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56 M.[5] Argumen lain memberi anggar-anggar tahun 53,[6] atau tahun 53-56.[7]

Maksud Penulisan

Maksud penulisan surat ini terkait ketat dengan pertikaian yang pernah terjadi sebelumnya.[3] Berdasarkan hal itu ia bersedia membenarkan dirinya dari tuduhan yang sudah dikenakan pada dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa ia yaitu rasul yang sebenarnya dan bukan rasul palsu seperti yang mereka tuduhkan.[3] Surat ini juga mencatat ungkapan syukur Paulus karena segala sesuatu yang sudah dibenarkan, dan bahwa Tuhan selalu menghiburnya ketika mengalami masa-masa sulit, hal ini disampaikan untuk menghibur jemaat Korintus yang juga masih mengalami masa-masa sulit (pasal 1-7).[2] Dalam surat ini Paulus juga menasehati mereka memenuhi janjinya untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem.[2] Surat ini juga menceritakan kesedihan Paulus karena tidak bisa datang ke Korintus untuk mengunjungi mereka, dengan ini Paulus menanti sekiranya mereka kenal kesedihan Paulus karena sangat mengasihi mereka.[4]

Bentuk dan Inti

Bentuk dan inti Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus, dapat dijabarkan sebagai berikut:[8]

  • Pembukaan Surat (1:1-11).
    • Salam (ay. 1, 2).
    • Ungkapan syukur (ay. 3-11).
  • Paulus membela diri di hadapan jemaat Korintus ( 1:12-7:16).
    • Pertanyaan mengenai perjalanan Paulus ke Korintus (1:12-2:13).
    • Paulus mempertahankan kerasulan (2:14-7:4).
      • Kesetiaan Rasul (2:14-3:6).
      • Kelebihan Rasul dalam Kontrak Baru (3:7-4:6).
      • Kelemahan dan penderitaan Rasul (4:7-5:10).
        • Pengalamannya di masa lalu dan masa sekarang (4:7-12).
        • Harapannya (4:13-5:10).
      • Rasul sebagai duta akbar dan orang bawahan Allah (5:11-6:10).
      • Kesimpulan ganda (6:11-7:4).
    • Perjalanan Paulus berikutnya (7:5-16).
  • Pengumpulan uang untuk Gereja Yerusalem (8:1-9:15).
    • Rekomendasi untuk pengumpulan uang dan utusan-utusan (pasal 8).
    • Rekomendasi kedua (pasal 9).
  • Pertentangan argumen dan pertahanan (10:1-13:10).
    • Paulus mempertahankan diri an pekerjaannya melawan tuduhan pribadi (pasal 10).
    • Sanjungan diri Paulus (11:1-12:18).
    • Pemberitahuan kesudahan (12:19-13:10).
  • Penutup Surat (13:11-13).

Tema-tema Teologis

Penghiburan di Tengah Penderitaan

Surat ini diawali dengan ucapan syukur kepada Allah karena telah membebaskan Paulus dari kesedihan dan penderitaan.[9] Penderitaan yang Paulus alami dalam pelayanannya sangatlah berat, sehingga ia merasa seperti dijatuhi hukuman mati.[9] Paulus memuji Allah karena penghiburan yang diberikan oleh-Nya di tengah penderitaan.[9] Penghiburan yang ia rasakan akhir-akhirnya menguatkannya dalam melakukan pelayanan, karena itulah ia pun akhir-akhirnya harus membagi penghiburan tersebut ke orang lain agar merekapun dapat merasakan penghiburan dari Allah.[9]

Hidup di Tengah Kesedihan

Perubahan rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat Korintus menimbulkan banyak tanggapan negatif dari lawan-lawannya di Korintus.[9] Perubahan rencana tersebut memojokkan Paulus, Paulus dituduh sebagai orang yang memiliki ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap pelayanan di jemaat Korintus.[9] Di satu sisi memang benar sekiranya Paulus mengadakan perubahan rencana mengenai perjalanannya ke Korintus, tetapi di sisi lain tuduhan yang dikenakan padanya tidaklah benar.[9] Itulah sebabnya ia menulis surat kepada mereka dan menceritakan kesedihan yang ia rasakan agar ketika ia datang lagi mereka akan bersukacita (2:3).[9] Surat ini justru bersedia mengungkapkan bahwa Paulus mengasihi mereka.[9]

Hidup di Tengah Ancaman Kematian

Aspek ini pun bersedia menceritakan tentang penderitaan yang Paulus hadapi dalam melakukan pelayanan.[9] Penderitaan yang ia alami, membikin hidupnya seperti terancam dengan kematian.[9] Inilah hal yang membikin ia berserah penuh pada Allah sehingga ia dimampukan.[9]

Membantu yang Miskin sebagai Bentuk Kasih Allah

Sukacita yang ia alami tidak membikinnya lepas sama sekali dari ingatan dengan keadaan jemaat lain yang masih mengalami kesukaran.[9] Ia memohon agar jemaat Korintus mengumpulkan uang untuk membantu saudara-saudara seiman yang miskin di Yerusalem.[9] Pemberian persembahan ini adalah bentuk dari pembaharuan yang telah dilakukan Allah kepada mereka.[9] Tujuan lainnya yaitu agar tercipta keseimbangan di selang umat Allah.[9]

Lihat pula

  • Kontrak Baru
  • Korintus
  • Surat 1 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Referensi

  1. ^ a b c d e f g John Drane. 1996. Memahami Kontrak Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f J. Wesley Brill. 2003. Artian Surat Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm 10-11.
  3. ^ a b c d Drs. M.E. Duyverman. 1990. "Pembimbing ke Dalam Kontrak Baru". Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 110.
  4. ^ a b Bambang Subandrijo. 2010. "Menyingkap Pesan-pesan Kontrak Baru 1". Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 35.
  5. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  6. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  7. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  8. ^ Ralph P. Martin. 1986. World Biblical commentary 2 Corintians. Texas: Word Books. viii.
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Samuel Benyamin Hakh. 2010. Kontrak Baru: Sejarah dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 155-168.

Pranala luar


edunitas.com

Page 2

Kuil Dewa Apollo di Korintus

Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus adalah salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menduduki kedudukan sentral dalam aspek Kontrak Baru di Alkitab Kristen.[1] Yaitu lanjutan dari surat pertama yang juga ditujukan untuk jemaat di kota Korintus, Yunani. Surat ini langsung ditulis oleh rasul Paulus.[2] Menempuh surat ini Paulus bersedia menerangkan mengapa ia melakukan perubahan rencana perjalanan ke Korintus.[2] Ia juga menyampaikan pujiannya kepada jemaat Korintus karena telah menaati pesan yang disampaikannya pada suratnya yang pertama.[2] Titus yaitu orang yang dituding Paulus untuk mengantarkan surat ini, dengan harapan supaya surat yang kedua juga disambut dengan baik oleh jemaat di Korintus.[2]

Ayat-ayat terkenal

  • 2 Korintus 3:17: Sebab Tuhan yaitu Roh; dan di mana mempunyai Roh Allah, di situ mempunyai kemerdekaan.
  • 2 Korintus 4:6: Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membikin terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Konteks Surat

Surat ini berusaha menjawab permasalahan yang terjadi di Korintus.[1] Ketika itu terjadi pertikaian selang Paulus dan kumpulan orang yang memfitnahnya.[1] Mereka yaitu rasul-rasul palsu yang memberitakan Yesus yang lain.[3] Akan tetapi, lawannya justru mengklaim Paulus sebagai rasul palsu sehingga kewenangannya sebagai rasul baik diragukan.[1] Sikap yang dibuat Paulus meninggalkan mereka dengan acak-acak akhir-akhirnya menjadi hal yang disesalinya dikemudian hari, karena sikap yang dibuatnya itu seolah-olah membuktikan kebenaran tuduhan yang dikenakan kepadanya.[1] Akhir-akhirnya orang-orang Kristen di Korintus dihindarkan dalam keadaan yang tidak teratur, di tengah-tengah pertikaian yang belum usai.[1]

Tempat Penulisan

Surat ini dikirim setelah Paulus berjumpa dengan Titus di Makedonia.[1] Titus yang belakang sekali diutus kembali ke Korintus untuk mengantarkan surat dari Paulus untuk jemaat di Korintus.[3]

Waktu Penulisan

Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, akbar probabilitas surat ini ditulis di Makedonia pada kesudahan tahun 56 M. [4] Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56 M.[5] Argumen lain memberi anggar-anggar tahun 53,[6] atau tahun 53-56.[7]

Maksud Penulisan

Maksud penulisan surat ini terkait ketat dengan pertikaian yang pernah terjadi sebelumnya.[3] Berdasarkan hal itu ia bersedia membenarkan dirinya dari tuduhan yang sudah dikenakan pada dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa ia yaitu rasul yang sebenarnya dan bukan rasul palsu seperti yang mereka tuduhkan.[3] Surat ini juga mencatat ungkapan syukur Paulus karena segala sesuatu yang sudah dibenarkan, dan bahwa Tuhan selalu menghiburnya ketika mengalami masa-masa sulit, hal ini disampaikan untuk menghibur jemaat Korintus yang juga masih mengalami masa-masa sulit (pasal 1-7).[2] Dalam surat ini Paulus juga menasehati mereka memenuhi akadnya untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem.[2] Surat ini juga menceritakan kesedihan Paulus karena tidak bisa datang ke Korintus untuk mengunjungi mereka, dengan ini Paulus menanti sekiranya mereka kenal kesedihan Paulus karena sangat mengasihi mereka.[4]

Bentuk dan Inti

Bentuk dan inti Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus, dapat dijabarkan sebagai berikut:[8]

  • Pembukaan Surat (1:1-11).
    • Salam (ay. 1, 2).
    • Ungkapan syukur (ay. 3-11).
  • Paulus membela diri di hadapan jemaat Korintus ( 1:12-7:16).
    • Pertanyaan mengenai perjalanan Paulus ke Korintus (1:12-2:13).
    • Paulus mempertahankan kerasulan (2:14-7:4).
      • Kesetiaan Rasul (2:14-3:6).
      • Keunggulan Rasul dalam Kontrak Baru (3:7-4:6).
      • Kelemahan dan penderitaan Rasul (4:7-5:10).
        • Pengalamannya di masa lalu dan masa sekarang (4:7-12).
        • Harapannya (4:13-5:10).
      • Rasul sebagai duta akbar dan orang bawahan Allah (5:11-6:10).
      • Kesimpulan ganda (6:11-7:4).
    • Perjalanan Paulus berikutnya (7:5-16).
  • Pengumpulan uang untuk Gereja Yerusalem (8:1-9:15).
    • Rekomendasi untuk pengumpulan uang dan utusan-utusan (pasal 8).
    • Rekomendasi kedua (pasal 9).
  • Pertentangan argumen dan pertahanan (10:1-13:10).
    • Paulus mempertahankan diri an pekerjaannya melawan tuduhan pribadi (pasal 10).
    • Sanjungan diri Paulus (11:1-12:18).
    • Pemberitahuan kesudahan (12:19-13:10).
  • Penutup Surat (13:11-13).

Tema-tema Teologis

Penghiburan di Tengah Penderitaan

Surat ini diawali dengan ucapan syukur kepada Allah karena telah membebaskan Paulus dari kesedihan dan penderitaan.[9] Penderitaan yang Paulus alami dalam pelayanannya sangatlah berat, sehingga ia merasa seperti dijatuhi hukuman mati.[9] Paulus memuji Allah karena penghiburan yang diberikan oleh-Nya di tengah penderitaan.[9] Penghiburan yang ia rasakan akhir-akhirnya menguatkannya dalam melakukan pelayanan, karena itulah ia pun akhir-akhirnya harus membagi penghiburan tersebut ke orang lain supaya merekapun dapat merasakan penghiburan dari Allah.[9]

Hidup di Tengah Kesedihan

Perubahan rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat Korintus menimbulkan banyak tanggapan negatif dari lawan-lawannya di Korintus.[9] Perubahan rencana tersebut memojokkan Paulus, Paulus dituduh sebagai orang yang memiliki ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap pelayanan di jemaat Korintus.[9] Di satu sisi memang aci sekiranya Paulus mengadakan perubahan rencana mengenai perjalanannya ke Korintus, tetapi di sisi lain tuduhan yang dikenakan padanya tidaklah aci.[9] Itulah sebabnya ia menulis surat kepada mereka dan menceritakan kesedihan yang ia rasakan supaya ketika ia datang lagi mereka akan bersukacita (2:3).[9] Surat ini justru bersedia mengungkapkan bahwa Paulus mengasihi mereka.[9]

Hidup di Tengah Ancaman Kematian

Aspek ini pun bersedia menceritakan tentang penderitaan yang Paulus hadapi dalam melakukan pelayanan.[9] Penderitaan yang ia alami, membikin hidupnya seperti terancam dengan kematian.[9] Inilah hal yang membikin ia berserah penuh pada Allah sehingga ia dimampukan.[9]

Membantu yang Miskin sebagai Bentuk Kasih Allah

Sukacita yang ia alami tidak membikinnya lepas sama sekali dari ingatan dengan keadaan jemaat lain yang masih mengalami kesukaran.[9] Ia memohon supaya jemaat Korintus mengumpulkan uang untuk membantu saudara-saudara seiman yang miskin di Yerusalem.[9] Pemberian persembahan ini adalah bentuk dari pembaharuan yang telah dilakukan Allah kepada mereka.[9] Tujuan lainnya yaitu supaya tercipta keseimbangan di selang umat Allah.[9]

Lihat pula

  • Kontrak Baru
  • Korintus
  • Surat 1 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Referensi

  1. ^ a b c d e f g John Drane. 1996. Memahami Kontrak Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f J. Wesley Brill. 2003. Artian Surat Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm 10-11.
  3. ^ a b c d Drs. M.E. Duyverman. 1990. "Pembimbing ke Dalam Kontrak Baru". Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 110.
  4. ^ a b Bambang Subandrijo. 2010. "Menyingkap Pesan-pesan Kontrak Baru 1". Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 35.
  5. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  6. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  7. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  8. ^ Ralph P. Martin. 1986. World Biblical commentary 2 Corintians. Texas: Word Books. viii.
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Samuel Benyamin Hakh. 2010. Kontrak Baru: Sejarah dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 155-168.

Pranala luar


edunitas.com

Page 3

Kuil Dewa Apollo di Korintus

Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus adalah salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menduduki kedudukan sentral dalam aspek Kontrak Baru di Alkitab Kristen.[1] Yaitu lanjutan dari surat pertama yang juga ditujukan untuk jemaat di kota Korintus, Yunani. Surat ini langsung ditulis oleh rasul Paulus.[2] Menempuh surat ini Paulus bersedia menerangkan mengapa ia melakukan perubahan rencana perjalanan ke Korintus.[2] Ia juga menyampaikan pujiannya kepada jemaat Korintus karena telah menaati pesan yang disampaikannya pada suratnya yang pertama.[2] Titus yaitu orang yang dituding Paulus untuk mengantarkan surat ini, dengan harapan supaya surat yang kedua juga disambut dengan baik oleh jemaat di Korintus.[2]

Ayat-ayat terkenal

  • 2 Korintus 3:17: Sebab Tuhan yaitu Roh; dan di mana mempunyai Roh Allah, di situ mempunyai kemerdekaan.
  • 2 Korintus 4:6: Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membikin terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Konteks Surat

Surat ini berusaha menjawab permasalahan yang terjadi di Korintus.[1] Ketika itu terjadi pertikaian selang Paulus dan kumpulan orang yang memfitnahnya.[1] Mereka yaitu rasul-rasul palsu yang memberitakan Yesus yang lain.[3] Akan tetapi, lawannya justru mengklaim Paulus sebagai rasul palsu sehingga kewenangannya sebagai rasul baik diragukan.[1] Sikap yang dibuat Paulus meninggalkan mereka dengan acak-acak akhir-akhirnya menjadi hal yang disesalinya dikemudian hari, karena sikap yang dibuatnya itu seolah-olah membuktikan kebenaran tuduhan yang dikenakan kepadanya.[1] Akhir-akhirnya orang-orang Kristen di Korintus dihindarkan dalam keadaan yang tidak teratur, di tengah-tengah pertikaian yang belum usai.[1]

Tempat Penulisan

Surat ini dikirim setelah Paulus berjumpa dengan Titus di Makedonia.[1] Titus yang belakang sekali diutus kembali ke Korintus untuk mengantarkan surat dari Paulus untuk jemaat di Korintus.[3]

Waktu Penulisan

Berdasarkan waktu pertemuan dengan Titus, akbar probabilitas surat ini ditulis di Makedonia pada kesudahan tahun 56 M. [4] Robinson meyakini penulisannya pada awal tahun 56 M.[5] Argumen lain memberi anggar-anggar tahun 53,[6] atau tahun 53-56.[7]

Maksud Penulisan

Maksud penulisan surat ini terkait ketat dengan pertikaian yang pernah terjadi sebelumnya.[3] Berdasarkan hal itu ia bersedia membenarkan dirinya dari tuduhan yang sudah dikenakan pada dirinya, sekaligus menjelaskan bahwa ia yaitu rasul yang sebenarnya dan bukan rasul palsu seperti yang mereka tuduhkan.[3] Surat ini juga mencatat ungkapan syukur Paulus karena segala sesuatu yang sudah dibenarkan, dan bahwa Tuhan selalu menghiburnya ketika mengalami masa-masa sulit, hal ini disampaikan untuk menghibur jemaat Korintus yang juga masih mengalami masa-masa sulit (pasal 1-7).[2] Dalam surat ini Paulus juga menasehati mereka memenuhi akadnya untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem.[2] Surat ini juga menceritakan kesedihan Paulus karena tidak bisa datang ke Korintus untuk mengunjungi mereka, dengan ini Paulus menanti sekiranya mereka kenal kesedihan Paulus karena sangat mengasihi mereka.[4]

Bentuk dan Inti

Bentuk dan inti Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus, dapat dijabarkan sebagai berikut:[8]

  • Pembukaan Surat (1:1-11).
    • Salam (ay. 1, 2).
    • Ungkapan syukur (ay. 3-11).
  • Paulus membela diri di hadapan jemaat Korintus ( 1:12-7:16).
    • Pertanyaan mengenai perjalanan Paulus ke Korintus (1:12-2:13).
    • Paulus mempertahankan kerasulan (2:14-7:4).
      • Kesetiaan Rasul (2:14-3:6).
      • Keunggulan Rasul dalam Kontrak Baru (3:7-4:6).
      • Kelemahan dan penderitaan Rasul (4:7-5:10).
        • Pengalamannya di masa lalu dan masa sekarang (4:7-12).
        • Harapannya (4:13-5:10).
      • Rasul sebagai duta akbar dan orang bawahan Allah (5:11-6:10).
      • Kesimpulan ganda (6:11-7:4).
    • Perjalanan Paulus berikutnya (7:5-16).
  • Pengumpulan uang untuk Gereja Yerusalem (8:1-9:15).
    • Rekomendasi untuk pengumpulan uang dan utusan-utusan (pasal 8).
    • Rekomendasi kedua (pasal 9).
  • Pertentangan argumen dan pertahanan (10:1-13:10).
    • Paulus mempertahankan diri an pekerjaannya melawan tuduhan pribadi (pasal 10).
    • Sanjungan diri Paulus (11:1-12:18).
    • Pemberitahuan kesudahan (12:19-13:10).
  • Penutup Surat (13:11-13).

Tema-tema Teologis

Penghiburan di Tengah Penderitaan

Surat ini diawali dengan ucapan syukur kepada Allah karena telah membebaskan Paulus dari kesedihan dan penderitaan.[9] Penderitaan yang Paulus alami dalam pelayanannya sangatlah berat, sehingga ia merasa seperti dijatuhi hukuman mati.[9] Paulus memuji Allah karena penghiburan yang diberikan oleh-Nya di tengah penderitaan.[9] Penghiburan yang ia rasakan akhir-akhirnya menguatkannya dalam melakukan pelayanan, karena itulah ia pun akhir-akhirnya harus membagi penghiburan tersebut ke orang lain supaya merekapun dapat merasakan penghiburan dari Allah.[9]

Hidup di Tengah Kesedihan

Perubahan rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat Korintus menimbulkan banyak tanggapan negatif dari lawan-lawannya di Korintus.[9] Perubahan rencana tersebut memojokkan Paulus, Paulus dituduh sebagai orang yang memiliki ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap pelayanan di jemaat Korintus.[9] Di satu sisi memang aci sekiranya Paulus mengadakan perubahan rencana mengenai perjalanannya ke Korintus, tetapi di sisi lain tuduhan yang dikenakan padanya tidaklah aci.[9] Itulah sebabnya ia menulis surat kepada mereka dan menceritakan kesedihan yang ia rasakan supaya ketika ia datang lagi mereka akan bersukacita (2:3).[9] Surat ini justru bersedia mengungkapkan bahwa Paulus mengasihi mereka.[9]

Hidup di Tengah Ancaman Kematian

Aspek ini pun bersedia menceritakan tentang penderitaan yang Paulus hadapi dalam melakukan pelayanan.[9] Penderitaan yang ia alami, membikin hidupnya seperti terancam dengan kematian.[9] Inilah hal yang membikin ia berserah penuh pada Allah sehingga ia dimampukan.[9]

Membantu yang Miskin sebagai Bentuk Kasih Allah

Sukacita yang ia alami tidak membikinnya lepas sama sekali dari ingatan dengan keadaan jemaat lain yang masih mengalami kesukaran.[9] Ia memohon supaya jemaat Korintus mengumpulkan uang untuk membantu saudara-saudara seiman yang miskin di Yerusalem.[9] Pemberian persembahan ini adalah bentuk dari pembaharuan yang telah dilakukan Allah kepada mereka.[9] Tujuan lainnya yaitu supaya tercipta keseimbangan di selang umat Allah.[9]

Lihat pula

  • Kontrak Baru
  • Korintus
  • Surat 1 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Referensi

  1. ^ a b c d e f g John Drane. 1996. Memahami Kontrak Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f J. Wesley Brill. 2003. Artian Surat Korintus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm 10-11.
  3. ^ a b c d Drs. M.E. Duyverman. 1990. "Pembimbing ke Dalam Kontrak Baru". Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 110.
  4. ^ a b Bambang Subandrijo. 2010. "Menyingkap Pesan-pesan Kontrak Baru 1". Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 35.
  5. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  6. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  7. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  8. ^ Ralph P. Martin. 1986. World Biblical commentary 2 Corintians. Texas: Word Books. viii.
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Samuel Benyamin Hakh. 2010. Kontrak Baru: Sejarah dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm 155-168.

Pranala luar


edunitas.com

Page 4

Reruntuhan Kota Tesalonika: Kota yang menjadi salah satu tujuan surat Paulus.

Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika adalah salah satu kitab yang sebenarnya adalah suatu surat (yang kedua dari dua surat) kepada jemaat di kota Tesalonika yang termuat dalam anggota Akad Baru di Alkitab Kristen.[1][2][3] Kota Tesalonika, yang namanya secara populer dipakai untuk menyebut surat ini, adalah ibukota dari Makedonia, sebuah provinsi di kekaisaran Romawi.[1][2][3] Paulus adalah pendiri Jemaat di Tesalonika, khususnya setelah dia meninggalkan Filipi.[1][2][3]

Latar Belakangan

Penulis

Pada awalnya, Paulus diyakini sebagai penulis asli surat ini.[4] Dalam 2 Tesalonika 1:1 jelas dituturkan bahwa surat ini berasal dari Paulus beserta dua orang rekan sekerjanya yakni, Silwanus dan Timotius.[4] Hendak tetapi, keyakinan bahwa Paulus yang menuliskan surat ini mulai diragukan oleh para berbakat Akad Baru dengan beberapa argumen.[4] Sejumlah berbakat menggolongkan surat ini ke dalam enam surat-surat Paulus, yaitu bersama dengan Efesus, Kolose, 1 dan 2 Timotius, dan Titus, sebagai "surat-surat deutro Paulus".[5] Disebut demikian karena diduga bahwa penulis surat ini bukanlah Paulus melainkan murid Paulus atau paling tidak orang yang menganut teologi Paulus.[5] Surat ini disebut sebagai salah satu tulisan pseudopigraf yang dengan sengaja menggunakan nama Paulus sebagai penulisnya.[5]

Adanya Jemaat

Cerminan jemaat dalam surat 2 Tesalonika ini tidaklah sama dengan cerminan jemaat dalam surat yan pertama.[6] Pada 2 Tesalonika, Paulus berhadapan dengan para penganut Gnostik yang menyampaikan kedatangan hari Tuhan (parousia) telah tiba (2:2).[6] Tentu saja jemaat menjadi kebingungan mendengar pemberitaan seperti itu.[6] Dengan melihat adanya jemaat seperti itu, penulis bermaksud memberikan penghiburan kepada jemaat agar mereka tidak termakan isu itu begitu saja.[7] Menempuh surat ini diharapkan jemaat tetap melanjutkan agenda sehari-hari seperti biasanya sambil tetap melaksanakan kewajiban sebagai orang Kristen.[7] Dalam jemaat juga mengembang nasihat Gnostik yang tidak lagi peduli pada daging (sarx) karena menganggap telah disempurnakan dalam roh.[6] Nasihat demikian membikin jemaat kemudian semakin senang dengan agenda hidup yang malas-malasan dan kurang memperhatikan ketertiban.[6]

Waktu penulisan

Surat ini diyakini ditulis antara tahun 50-51 M.[8] Argumen lain memberi anggaran tahun 48-49,[9] atau tahun 50-51.[10]

Ayat-ayat terkenal

  • 2 Tesalonika 2:7-8: Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai memperagakan pekerjaan, tetapi sekarang sedang berada yang menahan. Sekiranya yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru hendak mencetuskan dirinya, tetapi Tuhan Yesus hendak membunuhnya dengan napas mulut-Nya dan hendak memusnahkannya, sekiranya Dia datang kembali.
  • 2 Tesalonika 3:10: Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau memperagakan pekerjaan, janganlah dia makan.

Struktur Surat

Struktur surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Tesalonika adalah sebagai berikut:[11] 1. Salam (1:1-2) 2. Ucapan syukur dan doa (1:13-12)

  • Ucapan syukur (1:3-5)
  • Penghakiman Allah (1:6-10)
  • Doa untuk jemaat di Tesalonika (1:11-12)

3. Tentang Kedatangan Tuhan (2:1-12)

  • Hari Tuhan yang belum tiba ( 2:1-2)
  • Tentang pemberontakan manusia (2:3-12)

4. Ucapan terima kasih dan desakan Paulus untuk jemaat (2:13-17) 5. Kesetiaan Allah (3:1-5) 6. Kedisiplinan hidup: tentang ketidaktaatan manusia (3:6-15)

Pokok-pokok Teologis

Tentang Ketabahan Menghadapi Penganiayaan

Masalah penganiayaan yang dialami jemaat di Tesalonika membikin mereka merasakan penderitaan.[4] Menempuh surat ini, penulis kemudian ada sebagai seorang motivator yang terus mengingatkan jemaat agar tetap tabah.[4] Agendanya memberikan motivasi menempuh ucapan syukur.[4] Dalam ucapan syukur tersebut, Paulus menyampaikan perasaan sukacitanya atas iman yang dimiliki jemaat yang dinilainya semakin bertambah (1:3-4).[4] Paulus juga menjelaskan pada jemaat bahwa penderitaan yang sedang mereka rasakan menegaskan berada maksud dari Allah di balik semua penderitaan itu.[4]

Menyikapi Nasihat Sesat dan Parousia

Dalam surat yang kedua ini, pemberitaan tentang Hari Tuhan (parousia) sudah tiba menjadi masalah utama walaupun tidak dituturkan siapa orang-orang yang menyebarkan kabar tentang kedatangan Tuhan.[4] Inilah yang ingin diluruskan oleh Paulus yaitu bahwa jemaat di Tesalonika telah salah memahami pemberitaan kedatangan Tuhan.[4] Untuk itulah, Paulus mengingatkan jemaat agar tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran yang dia sampaikan yaitu tetap menantikan hari ketika Yesus hendak datang kembali dari sorga.[4] Namun demikian, Paulus juga mencetuskan bahwa sebelum hari itu tiba, hendak berada tanda-tanda yang mendahuluinya termasuk penderitaan yang sedang dirasakan jemaat dan mencapai puncaknya pada hari Tuhan datang.[4] Saat itulah Allah hendak memulihkankembali umat-Nya.[4]

Berdoa dan Memperagakan pekerjaan (Ora et Labora)

Pemberitaan Hari Tuhan yang membingungkan jemaat juga semakin membikin anggota jemaat menjadi malas untuk memperagakan pekerjaan.[4] Oleh karena itu, Paulus menasihatkan jemaat agar menjauhkan diri dari orang-orang yang sudah tidak mau memperagakan pekerjaan lagi (2 Tesalonika 3:6).[4] Sebaliknya, Paulus mendorong jemaat untuk tetap giat dalam memperagakan pekerjaan.[4] Dalam surat yang terdahulu, nasihat ini juga disampaikan Paulus namun di surat ini Paulus semakin memotivasi jemaat agar mengikuti teladannya.[4] Yang dimaksudkan Paulus adalah mengikuti teladannya yang tetap memperagakan pekerjaan sebagai pembuat tenda selain melaksanakan tugas utamanya sebagai pemberita Injil.[4] Dengan demikian, jemaat diajarkan dalam penantian kedatangan Tuhan tidak hanya berdoa tetapi juga giat memperagakan pekerjaan.[4] Paulus bahkan menegaskan dalam 2 Tesalonika 3:10b bahwa orang tidak mau memperagakan pekerjaan janganlah dia makan.[4]

Lihat pula

  • Surat 1 Tesalonika
  • Surat-surat Paulus

Referensi

  1. ^ a b c Arnnold E. Airhart.1969.Beacon Bible Commentary, Vol. IX.USA.Beacon Hill Press.433-438.
  2. ^ a b c F. F. Bruce.1982.Word Biblical Commentary: 1&2 Thessalonians.USA.WORD BOOKS, PUBLISHER.xix-xxvii.
  3. ^ a b c W. R. F. Brown.2007.Kamus Alkitab.Jakarta.Gunung Mulia.447-448.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t {id} Samuel Benyamin Hakh. 2010, Akad Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. hlm. 182.
  5. ^ a b c {id} Bambang Subandrijo. 2010, Menyingkap Pesan-pesan Akad Baru 1. Bandung: Bina Media Informasi. hlm. 152.
  6. ^ a b c d e {id} Willi Marxsen. 2006, Pengantar Akad Baru:Pendekatan Kritis terhadap masalah-masalahnya. JAkarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 32,33.
  7. ^ a b {id} Dianne Bergant, Robert Karris. 2002, Tafsir Alkitab Akad Baru. Jogjakarta: Kanisius. hlm. 379.
  8. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  9. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  10. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  11. ^ {en} Leon Morris (ed). 1984, The epistle of Paul to the Thessalonians: An Introduction and commentary. Grand Rapids: William Eerdmans Publishing. hlm. 115.

Pranala luar


edunitas.com

Page 5

Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius (disingkat Surat 2 Timotius) yaitu salah satu kitab dalam Alkitab Kristen anggota Akad Baru yang beberapa akbar hadir intinya nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sbg kenalan sekerja dan pembantu yang sedang muda.[1][2] Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Beliau dinasihati dan dihalau supaya terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Akad Lama dan nasihat tentang Injil dari Tuhan; juga supaya Timotius tetap bekerja sbg guru dan pemberita Injil dari Tuhan, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan. Surat ini dimaksudkan supaya Timotius semangat mengabarjan firman Tuhan dan menjadi penerus Paulus. Timotius khusus diperingatkan supaya tidak ikut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak telah tersedia nilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.

Terhadap seluruhnya itu Timotius diingatkan supaya mengambil contoh dari kehidupan Paulus -- yaitu keyakinannya kepada Kristus, kesabarannya, kasihnya, ketabahannya dan penderitaan yang dialaminya dalam penganiayaan. Surat ini diasumsikan ditulis pada masa Paulus sampai pengahabisan masa kehidupannya dan melewati surat ini, Paulus meminta Timotius menjadi penerusnya.

Masa penulisan

Surat ini diyakini ditulis pada musim gugur (antara bulan September-Desember) tahun 58 M.[3] Pendapat pautan memberi anggaran tahun 50-60.[4]

Ayat-ayat terkenal

  • 2 Timotius 1:7: Karena Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
  • 2 Timotius 3:16: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat sbg mengajar, sbg mencetuskan kekeliruan, sbg menjadikan semakin baik kelakuan dan sbg mendidik orang dalam kebenaran.

Pokok

  • Pendahuluan 1:1-2
  • Pujian dan desakan 1:3--2:13
  • Nasihat dan peringatan 2:14--4:5
  • Keterangan tentang kondisi Paulus 4:6-18
  • Penutup 4:19-22

Analisis

Surat ini digolongkan "surat-surat Pastoral" yang mencakup juga Surat 1 Timotius dan Surat Titus, dimana gaya bahasa maupun pokoknya berlainan dengan surat-surat tulisan Paulus pautannya, tapi satu sama pautan sangat mirip, sehingga mungkin sekali ditulis pada masa yang nyaris bersamaan.[5] Hadir 4 pokok utama dikupas di dalamnya:[5]

  1. Guru-guru palsu: yaitu "secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tapi pada hakikatnya mereka memungkiri kekuatannya."[6]
  2. Iman sejati: yaitu segala sesuatu yang telah didengar dari pada Paulus maunya dipegang sbg contoh nasihat yang sehat dan diterapkan dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.[7]
  3. Perilaku Kristen: mengusahakan supaya selalu layak di depan Allah sbg seorang pekerja yang tidak usah noda, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran.[8]
  4. Kepemimpinan Kristen: harus berani membela kebenaran,[9] dengan menyadari bahwa Injil tidak bergantung kepada pendapat pribadi melainkan kepada Allah sendiri.[10]

Kaitan dengan anggota Alkitab pautan

Surat-surat Paulus

Surat 2 Timotius dianggarkan ditulis pada periode yang sama dengan Surat Filipi. Satu-satunya alasan sbg memperkirakan bahwa surat 2 Timotius ini ditulis menjelang pengahabisan hidup Paulus (kecuali bila disimpulkan dari 2 Timotius 1:8 bahwa surat ini ditulis di Roma) yaitu bekas bahwa Paulus menyadari kematiannya sudah tidak jauh.[11] Namun, menurut Kisah Para Rasul 20:24, sebelum sampai di Roma, Paulus sudah mengatakan pada musim semi tahun 57 di Melitus: "Tapi saya tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja saya dapat sampai garis pengahabisan dan mendudukkan pelayanan yang diberi tugas oleh Tuhan Yesus kepadaku sbg memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah."[12] But things dragged on for him.[11] Mulanya Paulus mengira bahwa kasusnya akan segera beristirahat begitu kepala pasukan Lisias datang dari Yerusalem ke Kaisarea (Kisah Para Rasul 24:22) dan beliau mengharapkan sbg segera dimerdekakan. Sampai masa itu, sepanjang yang dikenal, Paulus tidak mengalami penahanan dalam masa lama, dan kalaupun dibawa masuk dalam penjara setempat (seperti insiden di Filipi yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 16:19-40 sbg contoh) hanya semalam saja (Kisah Para Rasul 16:35), walaupun tanpa pengaruh hadirnya gempa bumi. Kata yang dipakai sbg melukiskan pengalamannya, φυλακαί (fulakai, "tahanan"; bahasa Inggris: custody) pada 2 Korintus 6:5; 11:23), tidak pernah dipergunakan dalam surat-surat yang ditulis dalam masa penjara, dimana selalu dipakai kata δέσμοι (desmoi); dan situasi yang digambarkan memang berlainan.[11] Sesudah beberapa bulan, keyakinan Paulus bahwa beliau akan dimerdekakan mulai kendor. Dalam surat Filipi, walaupun tidak kenal bagaimana kesudahannya, Paulus yakin akan berjumpa mereka kembali sebentar lagi (Filipi 1:25f; Filipi 2:24).[11] Dalam surat Filemon beliau meminta, doa-doa mereka dikabulkan (Filemon 1:22).[11] Dalam surat Kolose dan surat Efesus, beliau hanya mengatakan bahwa Tikhikus akan menyampaikan segara berita tentang dirinya kepada mereka, serta berdoa supaya diberi kata-kata yang akurat pada masanya (Kolose 4:7-9; Efesus 6:19-22).[11] Pada masa menulis surat 2 Timotius nampaknya hanya probabilitas kematian yang muncul, hasrat sbg dimerdekakan rupanya pudar; beliau dimerdekakan dan mengharapkan orang-orang sbg mendatanginya (2 Timotius 1:12; 4:6-13).[11] Sebagaimana beliau menjelaskan akhir, sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul 28:19, beliau "tidak telah tersedia pilihan lain" - selain kartu terakhirnya, "naik banding kepada Kaisar".[11]

Kaitan - dan urutan yang serupa - sela poin-poin dalam surat Filipi dan surat 2 Timotius sangat menarik sbg dilihat dan diteliti, terutama bagaimana beliau sampai kepada kata-kata "menyelesaikan pertandingan" (τελειώσω τὸν δρόμον) yang menurut laporan Lukas (Kisah Para Rasul 20:24), disampaikan dalam pidatonya di Miletus. Sebelumnya Paulus memakai perumpamaan tentang pertandingan, tapi di sana dituturkan "berlari" bukan "mencapai garis akhir" (1 Korintus 9:24-26; 1 Timotius 6:12. Tabel berikut memperlihatkan frasa-frasa yang dipakai dalam kolom paralel:[11]

Surat FilipiSurat 2 Timotius
saya mau pergi (ἀναλῦσαι) dan diam bersama-sama dengan Kristus (1:23).masa kematianku (= kepergianku, ἀναλύσεως) sudah tidak jauh. (4:6).
darahku dicurahkan pada korban dan ibadah (εἰ καὶ σπένδομαι) (2:17).darahku sudah mulai dicurahkan sbg persembahan (ἢδη σπένδομαι) (4:6).
Bukan seolah-olah saya telah mendapat hal ini atau telah sempurna (οὐκ ... .. ἢδη τετελείωμαι), melainkan saya mengejarnya (3:12).Saya telah mengakhiri pertandingan yang tidak memihak, saya telah sampai garis pengahabisan (τὸν δρόμον τετέλεκα) (4:7).
berlari-lari kepada tujuan sbg mendapat hadiah (3:14).Sekarang telah tersedia untukku (hadiah) mahkota kebenaran (4:8).

Lihat juga

  • Surat Filipi
  • Surat 1 Timotius
  • Surat Titus
  • Surat-surat Paulus

Pustaka

  1. ^ Arnold E. Airhart.1969. "Beacon Bible Commentary", Vol. IX. USA. Beacon Hill Press. 433-438.
  2. ^ W. R. F. Brown. 2007. "Kamus Alkitab". Jakarta. Gunung Mulia. 447-448.
  3. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  4. ^ "New Testament chronology" oleh H. von Soden dalam "Encyclopaedia Biblica", disunting oleh T. K. Cheyne dan J. S. Black, 1899-1903, I, 799-819.
  5. ^ a b John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Akad Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  6. ^ 2 Timotius 3:5
  7. ^ 2 Timotius 1:13
  8. ^ 2 Timotius 2:15
  9. ^ 2 Timotius 2:1-26
  10. ^ 2 Timotius 3:10-4:8
  11. ^ a b c d e f g h i John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  12. ^ Kisah Para Rasul 20:24


edunitas.com

Page 6

1 Cor. 1:1-2a dari seratus tahun ke-14Minuscule 223

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus (disingkat Surat 1 Korintus, I Korintus, 1Kor atau I Kor) yaitu salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menguasai posisi sentral dalam anggota Akad Baru di Alkitab Kristen.[1] Surat Korintus yang pertama ditulis sesudah Paulus menerima kabar buruk dari orang-orang Kloe.[2] Berita buruk tsb yaitu timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.[3] Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga yaitu surat penggembalaan sbg menegur jemaat di Korintus yang telah tersedia bermacam jenis karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan lainnyanya saling menyombongkan diri. [3]

Ayat-ayat terkenal

  • 1 Korintus 10:13: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Karena Allah setia dan karenanya Beliau tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada masa kamu dicobai Beliau akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
  • 1 Korintus 13:4-8: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; beliau tidak cemburu. Beliau tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Beliau tidak memperagakan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Beliau tidak pemarah dan tidak menyimpan kekeliruan orang pautan. Beliau tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran. Beliau menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak habis.

Konteks Surat 1 Korintus

Gambaran kota Korintus

Kota Korintus bukanlah kota lawas yang telah lama dikenal sbg pusat perdagangan, kebiasaan, dan bermacam jenis pokok isi kerangan politik, melainkan kota ini pernah dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada 146 SM.[4] Barulah sesudah kehancuran itu, kota Korintus didirikan kembali oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM.[4] Sesudah pembangunan kembali, kota ini pun dikenal sbg pusat provinsi Romawi, yaitu Akhaya yang pada tahun 55 M dipimpin oleh Gubernur Galio dan menjadi pusat perdagangan yang mengembang, khususnya industri keramik (barang tembikar).[4] [2] Selain perdagangan tembikar, kota ini dikenal juga karena kemajuannya yang pesat dalam kebiasaan istiadat, pendidikan, dan juga karena banyaknya agama Hellenis yang terdapat di sana.[3] Kota ini didominasi oleh Akrokorintus yang dikenal sbg dewi asmara dan pemujaan dewi ini banyak menghasilkan tindakan-tindakan amoral pada ratus tahun Aristofanes.[2] Tindakan amoral itu didominasi oleh perilaku seksual yang sembarangan dan pemujaan dewa-dewi Romawi di kuil-kuil utama dan orang-orang Kristen di Korintus hadir beberapa yang termasuk mengikuti praktek-praktek amoral tsb.[4]

Gambaran Jemaat di Korintus

Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 18:1-18. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari memperagakan pekerjaan sbg tukang membikin tenda.[5] Paulus menyebut orang Korintus 'tidak kekurangan dalam suatu karunia pun'.[2] Atas kondisi inilah, jemaat di Korintus menjadi sangat bergembira, namun sikap ini juga yang membikin jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga kondisi jemaat menjadi kacau.[2] Dampak kekacauan ini, jemaat Korintus mengalami ekstase (kegembiraan yang meluap).[2] Ekstase ini ditujukan bukan lagi kepada Kristus, melainkan terhadap perempuan-perempuan yang dapat memenuhi hasrat mereka.[2] Terjadinya bermacam jenis kelainan moral di jemaat Korintus sebenarnya timbul dari komunitas Yahudi Gnostik.[6] Gnostisisme yaitu gerakan spiritual yang mempengaruhi kehidupan Kristen, awal mulanya di sekitar Laut Tengah.[6] Selanjutnya, dalam praktik penyembahan berhala, jemaat di Korintus dipengaruhi oleh pemikiran Yunani yang rasionalis.[2]

Penulis dan Tempat Penulisan Surat I Korintus

Surat ini menyebut Paulus sbg pengarang utama surat ini, bersama Sostenes, seperti yang tertulis di 1 Korintus 1:1. Nampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris (mengingat tidak remehnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tapi di pengahabisan surat ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri.[7] Beliau menulis surat ini di kota Efesus.[8]

Masa penulisan

Berdasarkan informasi dari Kisah Para Rasul 20:31 probabilitas akbar pada tahun terakhir dari masa tinggal selama 3 tahun di Efesus, sekitar bulan Maret-April 56 M, yang berfaedah gereja Korintus masa itu berusia sekitar 4 tahun.[5] Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan Maret - Juni) tahun 55 M.[9] Pendapat pautan memberi anggaran tahun 53,[10] atau tahun 53-56.[11]

Tujuan penulisan

Keberadaan jemaat di Korintus dikenal karena perpecahan mereka sela bermacam golongan dan karena perilaku moral mereka yang menyimpang, sehingga masing-masing membanggakan kelebihannya dan berbuat semaunya tanpa hadir perhitungan.[12] [6] Hadirnya perbedaan sela mereka sebenarnya bukan timbul dari kejahatan mereka saja, namun juga diakibatkan oleh guru-guru agama yang membikin perbedaan golongan.[12] Atas perbedaan-perbedaan inilah Paulus menulis suratnya sbg menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.[12]

Garis Akbar Pokok

Secara garis akbar, pokok surat I Korintus terbagi menjadi sebelas, yaitu:[2]

  • Salam dan pengantar (1:1-9).
  • Perpecahan dalam jemaat; terdapat perbandingan sela nasihat Paulus dengan nasihat Apolos (1:10-4:21).
  • Peristiwa maksiat (asusila) (5:1-13).
  • Peringatan semakin lanjut terhadap masalah asusila (6:1-20).
  • Pembicaraan tentang perkawinan (7:1-40).
  • Masalah tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala: artian Paulus tentang pelayanan yang rasuli (8:1-11:1).
  • Pembenaran terhadap ketidakberaturan dalam perkumpulan ibadah; tutup kepala wanita, pesta kasih, dan perjamuan kudus (11:2-34).
  • Karunia-karunia rohani (12:1-31; 14:1-40).
  • Konsep tentang Kasih (13:1-13).
  • Nasihat Kristen yang tidak memihak tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
  • Ajar tentang akumulasi persembahan untuk Yerusalem; bermacam jenis peringatan; salam penutup (16:1-24)

Pokok-pokok Teologis

Jemaat harus menjadi satu persekutuan di dalam Tuhan

Mengingatkan jemaat di Korintus sbg tetap dalam persekutuan (koinonia), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan hadir perpecahan di sela jemaat yaitu perhatian utama Paulus.[13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena dalam jemaat timbul beberapa alasan yang membikin perpecahan itu, pertama hadirnya bermacam nasihat yang membikin jemaat berselisih (1 Kor.1:11) dan iri hati (1 Kor.3:3).[13] Kedua, orang yang "kuat" mencari kesenangan sendiri dalam ritual penyembahan berhala, sehingga mereka tidak memperhatikan kondisi orang "lemah" (1 Kor.10:33), akhir yang ketiga hadirnya orang-orang tertentu yang melahap habis hidangan masa perjamuan bersama, sehingga orang yang datang belakangan tidak mendapatkan jatahnya dan menjadi lapar (1 Kor.11:17-34), dan yang terakhir juga ditimbulkan karena hadirnya orang yang saling membanggakan karunianya masing-masing.[13] Dalam peringatan ini juga, Paulus menggunakan metafora tentang banyak anggota dalam satu tubuh sbg memberitahu jemaat bahwa setiap anggota harus saling mendukung.[13]

Hidup kudus sbg tubuh Kristus

Sabagai umat Allah, (1 Kor.1:24; 10:32) jemaat harus menunjukkan hidupnya dalam kekudusan. [13] Paulus harus mengingatkan bahwa status mereka bukanlah kagi "orang biasa", melainkan mereka yaitu umat yang telah disucikan, dikuduskan serta dibenarkan oleh Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. [13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena banyak dari anggota jemaat yang terlibat dalam hubungan seks, bahkan hubungan seks sesama anggota keluarga, padahal mereka belum hadir dalam hubungan suami-isteri, hadir juga yang datang ke kuil-kuil sbg dilayani pelacur, dan memperagakan ritual-ritual penyembahan berhala.[13] [12] Sebenarnya prkatek-praktik kejahatan dan perzinahan tsb pada masa itu tidak dilarang, bahkan diizinkan oleh tradisi karena masa itu sedang terkenal istilah "tubuh yaitu rumah jiwa", sehingga orang harus menjaga jiwa dengan memenuhi hasrat tubuh mereka.[13] Sbg menanggapi masalah bergaul dengan pelacur, Paulus berangkat dari Amsal 6:26&32 bahwa selain merusak, hal itu juga dapat menyebabkan berdosa terhadap dirinya sendiri.[13] Kedua, menanggapi slogan yang terkenal di atas, Paulus menegaskan bahwa tubuh yaitu milik Allah dan yaitu anggota dari anggota tubuh Kristus, oleh karenanya jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya.[13]

Kebangkitan orang mati

Permasalahan ini timbul ke permukaan diakibatkan oleh sekelompok orang yang tidak memahami kebangkitan tubuh (1 Kor. 15:12) serta bagaimana kebangkitan itu terjadi (1 Korintus 15:35).[13] Warga Roma memahami bahwa kematian dapat menjadikan merdeka jiwa dari tubuh.[13] Karenanya dari itulah jemaat Kristen di Korintus tidak percaya akan hal ini, karena pemahaman mereka yang sedang dipengaruhi oleh Helenistik yang mengatakan bahwa bila hadir kehidupan sesudah kematian, karenanya hanya yaitu tipe dari suatu keberadaan yang tidak bertubuh.[13] Karenanya tanggapan Paulus akan hal ini menegaskan bahwa orang yang sudah mati dapat wujud sekalipun tubuh jasmaninya (soma psychicon) telah hancur, karena menurutnya kehancuran tubuh jasamani itu akan diganti dengan tubuh rohani dalam kepribadian yang dikenal Allah (soma pneumatikon).[13] Melewati masalah kebangkitan ini, Paulus juga mau memberitahu pada jemaat Korintus bahwa mereka seluruh telah telah tersedia iman yang sama yaitu iman di atas Yesus Kristus yang telah wujud pada hari ketiga dari sela orang mati.[13] Lewat pemberitaan ini, Paulus menghubungkan bahwa sela kebangkitan Yesus dengan kebangkitan orang percaya pada masa depan tidak terpisahkan.[13] Ketidakterpisahan ini dituturkan Paulus bahwa kematian orang-orang percaya tidak akan binasa, karena mereka mati bersama Kristus dan kematiannya tidak menjadi binasa karena kebangkitan Kristus.[13] Selanjutnya, Paulus juga memberikan perhatiannya pada kebangkitan orang percaya pada masa depan.[13] Beliau menegaskan bahwa tanpa kebangkitan tubuh, tidak mungkin hadir kekekalan (1 Kor.15:18,19).[13]

Lihat juga

  • Akad Baru
  • Korintus
  • Surat 2 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Pustaka

  1. ^ John Drane. 1996. Memahami Akad Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)J.D Douglas. 1992. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L). Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.
  3. ^ a b c Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Akad Baru. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.
  4. ^ a b c d V.C.Pfitzner. 2000. Kesatuan dalam Kepelbagaian: Artian atas Surat 1 Korintus. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-11.
  5. ^ a b The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  6. ^ a b c Klaus Koch. 1997. Kitab Yang Akbar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.119-124.
  7. ^ 1 Korintus 16:21
  8. ^ 1 Korintus 16:8
  9. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  10. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  11. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  12. ^ a b c d Howard M. Gering. 1992. Analisis Alkitab Akad Baru. Jakarta: Yayasan Pekabar Injil "IMMANUEL". Hlm.64-67.
  13. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Samuel B.Hakh. 2010. Akad Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.137-155.

Pranala luar


edunitas.com

Page 7

1 Cor. 1:1-2a dari seratus tahun ke-14Minuscule 223

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus (disingkat Surat 1 Korintus, I Korintus, 1Kor atau I Kor) yaitu salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menguasai posisi sentral dalam anggota Akad Baru di Alkitab Kristen.[1] Surat Korintus yang pertama ditulis sesudah Paulus menerima kabar buruk dari orang-orang Kloe.[2] Berita buruk tsb yaitu timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.[3] Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga yaitu surat penggembalaan sbg menegur jemaat di Korintus yang telah tersedia bermacam jenis karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan lainnyanya saling menyombongkan diri. [3]

Ayat-ayat terkenal

  • 1 Korintus 10:13: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Karena Allah setia dan karenanya Beliau tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada masa kamu dicobai Beliau akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
  • 1 Korintus 13:4-8: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; beliau tidak cemburu. Beliau tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Beliau tidak memperagakan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Beliau tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang pautan. Beliau tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran. Beliau menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak habis.

Konteks Surat 1 Korintus

Gambaran kota Korintus

Kota Korintus bukanlah kota lawas yang telah lama dikenal sbg pusat perdagangan, kebiasaan, dan bermacam jenis pokok isi kerangan politik, melainkan kota ini pernah dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada 146 SM.[4] Barulah sesudah kehancuran itu, kota Korintus didirikan kembali oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM.[4] Sesudah pembangunan kembali, kota ini pun dikenal sbg pusat provinsi Romawi, yaitu Akhaya yang pada tahun 55 M dipimpin oleh Gubernur Galio dan menjadi pusat perdagangan yang mengembang, khususnya industri keramik (barang tembikar).[4] [2] Selain perdagangan tembikar, kota ini dikenal juga karena kemajuannya yang pesat dalam kebiasaan istiadat, pendidikan, dan juga karena banyaknya agama Hellenis yang terdapat di sana.[3] Kota ini didominasi oleh Akrokorintus yang dikenal sbg dewi asmara dan pemujaan dewi ini banyak menghasilkan tindakan-tindakan amoral pada ratus tahun Aristofanes.[2] Tindakan amoral itu didominasi oleh perilaku seksual yang sembarangan dan pemujaan dewa-dewi Romawi di kuil-kuil utama dan orang-orang Kristen di Korintus hadir beberapa yang termasuk mengikuti praktek-praktek amoral tsb.[4]

Gambaran Jemaat di Korintus

Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 18:1-18. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari bekerja sbg tukang membikin tenda.[5] Paulus menyebut orang Korintus 'tidak kekurangan dalam suatu karunia pun'.[2] Atas kondisi inilah, jemaat di Korintus menjadi sangat bergembira, namun sikap ini juga yang membikin jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga kondisi jemaat menjadi kacau.[2] Dampak kekacauan ini, jemaat Korintus mengalami ekstase (kegembiraan yang meluap).[2] Ekstase ini ditujukan bukan lagi kepada Kristus, melainkan terhadap perempuan-perempuan yang dapat memenuhi hasrat mereka.[2] Terjadinya bermacam jenis kelainan moral di jemaat Korintus sebenarnya timbul dari komunitas Yahudi Gnostik.[6] Gnostisisme yaitu gerakan spiritual yang mempengaruhi kehidupan Kristen, awal mulanya di sekitar Laut Tengah.[6] Selanjutnya, dalam praktik penyembahan berhala, jemaat di Korintus dipengaruhi oleh pemikiran Yunani yang rasionalis.[2]

Penulis dan Tempat Penulisan Surat I Korintus

Surat ini menyebut Paulus sbg pengarang utama surat ini, bersama Sostenes, seperti yang tertulis di 1 Korintus 1:1. Nampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris (mengingat tidak mudahnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tapi di pengahabisan surat ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri.[7] Beliau menulis surat ini di kota Efesus.[8]

Masa penulisan

Berdasarkan informasi dari Kisah Para Rasul 20:31 probabilitas akbar pada tahun terakhir dari masa tinggal selama 3 tahun di Efesus, sekitar bulan Maret-April 56 M, yang berfaedah gereja Korintus masa itu berusia sekitar 4 tahun.[5] Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan Maret - Juni) tahun 55 M.[9] Pendapat pautan memberi anggaran tahun 53,[10] atau tahun 53-56.[11]

Tujuan penulisan

Keberadaan jemaat di Korintus dikenal karena perpecahan mereka sela bermacam golongan dan karena perilaku moral mereka yang menyimpang, sehingga masing-masing membanggakan kelebihannya dan berbuat semaunya tanpa hadir perhitungan.[12] [6] Hadirnya perbedaan sela mereka sebenarnya bukan timbul dari kejahatan mereka saja, namun juga diakibatkan oleh guru-guru agama yang membikin perbedaan golongan.[12] Atas perbedaan-perbedaan inilah Paulus menulis suratnya sbg menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.[12]

Garis Akbar Pokok

Secara garis akbar, pokok surat I Korintus terbagi menjadi sebelas, yaitu:[2]

  • Salam dan pengantar (1:1-9).
  • Perpecahan dalam jemaat; terdapat perbandingan sela nasihat Paulus dengan nasihat Apolos (1:10-4:21).
  • Peristiwa maksiat (asusila) (5:1-13).
  • Peringatan semakin lanjut terhadap masalah asusila (6:1-20).
  • Pembicaraan tentang perkawinan (7:1-40).
  • Persoalan tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala: artian Paulus tentang pelayanan yang rasuli (8:1-11:1).
  • Pembenaran terhadap ketidakberaturan dalam perkumpulan ibadah; tutup kepala wanita, pesta kasih, dan perjamuan kudus (11:2-34).
  • Karunia-karunia rohani (12:1-31; 14:1-40).
  • Konsep tentang Kasih (13:1-13).
  • Nasihat Kristen yang tidak memihak tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
  • Ajar tentang akumulasi persembahan untuk Yerusalem; bermacam jenis peringatan; salam penutup (16:1-24)

Pokok-pokok Teologis

Jemaat harus menjadi satu persekutuan di dalam Tuhan

Mengingatkan jemaat di Korintus sbg tetap dalam persekutuan (koinonia), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan hadir perpecahan di sela jemaat yaitu perhatian utama Paulus.[13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena dalam jemaat timbul beberapa alasan yang membikin perpecahan itu, pertama hadirnya bermacam nasihat yang membikin jemaat berselisih (1 Kor.1:11) dan iri hati (1 Kor.3:3).[13] Kedua, orang yang "kuat" mencari kesenangan sendiri dalam ritual penyembahan berhala, sehingga mereka tidak memperhatikan kondisi orang "lemah" (1 Kor.10:33), akhir yang ketiga hadirnya orang-orang tertentu yang melahap habis hidangan masa perjamuan bersama, sehingga orang yang datang belakangan tidak mendapatkan jatahnya dan menjadi lapar (1 Kor.11:17-34), dan yang terakhir juga ditimbulkan karena hadirnya orang yang saling membanggakan karunianya masing-masing.[13] Dalam peringatan ini juga, Paulus menggunakan metafora tentang banyak anggota dalam satu tubuh sbg memberitahu jemaat bahwa setiap anggota harus saling mendukung.[13]

Hidup kudus sbg tubuh Kristus

Sabagai umat Allah, (1 Kor.1:24; 10:32) jemaat harus menunjukkan hidupnya dalam kekudusan. [13] Paulus harus mengingatkan bahwa status mereka bukanlah kagi "orang biasa", melainkan mereka yaitu umat yang telah disucikan, dikuduskan serta dibenarkan oleh Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. [13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena banyak dari anggota jemaat yang terlibat dalam hubungan seks, bahkan hubungan seks sesama anggota keluarga, padahal mereka belum hadir dalam hubungan suami-isteri, hadir juga yang datang ke kuil-kuil sbg dilayani pelacur, dan memperagakan ritual-ritual penyembahan berhala.[13] [12] Sebenarnya prkatek-praktik kejahatan dan perzinahan tsb pada masa itu tidak dilarang, bahkan diizinkan oleh tradisi karena masa itu sedang terkenal istilah "tubuh yaitu rumah jiwa", sehingga orang harus menjaga jiwa dengan memenuhi hasrat tubuh mereka.[13] Sbg menanggapi persoalan bergaul dengan pelacur, Paulus berangkat dari Amsal 6:26&32 bahwa selain merusak, hal itu juga dapat menyebabkan berdosa terhadap dirinya sendiri.[13] Kedua, menanggapi slogan yang terkenal di atas, Paulus menegaskan bahwa tubuh yaitu milik Allah dan yaitu anggota dari anggota tubuh Kristus, oleh karenanya jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya.[13]

Kebangkitan orang mati

Permasalahan ini timbul ke permukaan diakibatkan oleh sekelompok orang yang tidak memahami kebangkitan tubuh (1 Kor. 15:12) serta bagaimana kebangkitan itu terjadi (1 Korintus 15:35).[13] Warga Roma memahami bahwa kematian dapat menjadikan merdeka jiwa dari tubuh.[13] Karenanya dari itulah jemaat Kristen di Korintus tidak percaya akan hal ini, karena pemahaman mereka yang masih dipengaruhi oleh Helenistik yang mengatakan bahwa bila hadir kehidupan sesudah kematian, karenanya hanya yaitu tipe dari suatu keberadaan yang tidak bertubuh.[13] Karenanya tanggapan Paulus akan hal ini menegaskan bahwa orang yang sudah mati dapat wujud sekalipun tubuh jasmaninya (soma psychicon) telah hancur, karena menurutnya kehancuran tubuh jasamani itu akan diganti dengan tubuh rohani dalam kepribadian yang dikenal Allah (soma pneumatikon).[13] Melewati masalah kebangkitan ini, Paulus juga mau memberitahu pada jemaat Korintus bahwa mereka seluruh telah telah tersedia iman yang sama yaitu iman di atas Yesus Kristus yang telah wujud pada hari ketiga dari sela orang mati.[13] Lewat pemberitaan ini, Paulus menghubungkan bahwa sela kebangkitan Yesus dengan kebangkitan orang percaya pada masa depan tidak terpisahkan.[13] Ketidakterpisahan ini dituturkan Paulus bahwa kematian orang-orang percaya tidak akan binasa, karena mereka mati bersama Kristus dan kematiannya tidak menjadi binasa karena kebangkitan Kristus.[13] Selanjutnya, Paulus juga memberikan perhatiannya pada kebangkitan orang percaya pada masa depan.[13] Beliau menegaskan bahwa tanpa kebangkitan tubuh, tidak mungkin hadir kekekalan (1 Kor.15:18,19).[13]

Lihat juga

  • Akad Baru
  • Korintus
  • Surat 2 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Pustaka

  1. ^ John Drane. 1996. Memahami Akad Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)J.D Douglas. 1992. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L). Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.
  3. ^ a b c Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Akad Baru. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.
  4. ^ a b c d V.C.Pfitzner. 2000. Kesatuan dalam Kepelbagaian: Artian atas Surat 1 Korintus. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-11.
  5. ^ a b The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  6. ^ a b c Klaus Koch. 1997. Kitab Yang Akbar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.119-124.
  7. ^ 1 Korintus 16:21
  8. ^ 1 Korintus 16:8
  9. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  10. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  11. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  12. ^ a b c d Howard M. Gering. 1992. Analisis Alkitab Akad Baru. Jakarta: Yayasan Pekabar Injil "IMMANUEL". Hlm.64-67.
  13. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Samuel B.Hakh. 2010. Akad Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.137-155.

Pranala luar


edunitas.com

Page 8

1 Cor. 1:1-2a dari seratus tahun ke-14Minuscule 223

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus (disingkat Surat 1 Korintus, I Korintus, 1Kor atau I Kor) yaitu salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menguasai posisi sentral dalam anggota Akad Baru di Alkitab Kristen.[1] Surat Korintus yang pertama ditulis sesudah Paulus menerima kabar buruk dari orang-orang Kloe.[2] Berita buruk tsb yaitu timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.[3] Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga yaitu surat penggembalaan sbg menegur jemaat di Korintus yang telah tersedia bermacam jenis karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan lainnyanya saling menyombongkan diri. [3]

Ayat-ayat terkenal

  • 1 Korintus 10:13: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Karena Allah setia dan karenanya Beliau tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada masa kamu dicobai Beliau akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
  • 1 Korintus 13:4-8: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; beliau tidak cemburu. Beliau tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Beliau tidak memperagakan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Beliau tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang pautan. Beliau tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran. Beliau menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak habis.

Konteks Surat 1 Korintus

Gambaran kota Korintus

Kota Korintus bukanlah kota lawas yang telah lama dikenal sbg pusat perdagangan, kebiasaan, dan bermacam jenis pokok isi kerangan politik, melainkan kota ini pernah dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada 146 SM.[4] Barulah sesudah kehancuran itu, kota Korintus didirikan kembali oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM.[4] Sesudah pembangunan kembali, kota ini pun dikenal sbg pusat provinsi Romawi, yaitu Akhaya yang pada tahun 55 M dipimpin oleh Gubernur Galio dan menjadi pusat perdagangan yang mengembang, khususnya industri keramik (barang tembikar).[4] [2] Selain perdagangan tembikar, kota ini dikenal juga karena kemajuannya yang pesat dalam kebiasaan istiadat, pendidikan, dan juga karena banyaknya agama Hellenis yang terdapat di sana.[3] Kota ini didominasi oleh Akrokorintus yang dikenal sbg dewi asmara dan pemujaan dewi ini banyak menghasilkan tindakan-tindakan amoral pada ratus tahun Aristofanes.[2] Tindakan amoral itu didominasi oleh perilaku seksual yang sembarangan dan pemujaan dewa-dewi Romawi di kuil-kuil utama dan orang-orang Kristen di Korintus hadir beberapa yang termasuk mengikuti praktek-praktek amoral tsb.[4]

Gambaran Jemaat di Korintus

Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 18:1-18. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari bekerja sbg tukang membikin tenda.[5] Paulus menyebut orang Korintus 'tidak kekurangan dalam suatu karunia pun'.[2] Atas kondisi inilah, jemaat di Korintus menjadi sangat bergembira, namun sikap ini juga yang membikin jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga kondisi jemaat menjadi kacau.[2] Dampak kekacauan ini, jemaat Korintus mengalami ekstase (kegembiraan yang meluap).[2] Ekstase ini ditujukan bukan lagi kepada Kristus, melainkan terhadap perempuan-perempuan yang dapat memenuhi hasrat mereka.[2] Terjadinya bermacam jenis kelainan moral di jemaat Korintus sebenarnya timbul dari komunitas Yahudi Gnostik.[6] Gnostisisme yaitu gerakan spiritual yang mempengaruhi kehidupan Kristen, awal mulanya di sekitar Laut Tengah.[6] Selanjutnya, dalam praktik penyembahan berhala, jemaat di Korintus dipengaruhi oleh pemikiran Yunani yang rasionalis.[2]

Penulis dan Tempat Penulisan Surat I Korintus

Surat ini menyebut Paulus sbg pengarang utama surat ini, bersama Sostenes, seperti yang tertulis di 1 Korintus 1:1. Nampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris (mengingat tidak mudahnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tapi di pengahabisan surat ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri.[7] Beliau menulis surat ini di kota Efesus.[8]

Masa penulisan

Berdasarkan informasi dari Kisah Para Rasul 20:31 probabilitas akbar pada tahun terakhir dari masa tinggal selama 3 tahun di Efesus, sekitar bulan Maret-April 56 M, yang berfaedah gereja Korintus masa itu berusia sekitar 4 tahun.[5] Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan Maret - Juni) tahun 55 M.[9] Pendapat pautan memberi anggaran tahun 53,[10] atau tahun 53-56.[11]

Tujuan penulisan

Keberadaan jemaat di Korintus dikenal karena perpecahan mereka sela bermacam golongan dan karena perilaku moral mereka yang menyimpang, sehingga masing-masing membanggakan kelebihannya dan berbuat semaunya tanpa hadir perhitungan.[12] [6] Hadirnya perbedaan sela mereka sebenarnya bukan timbul dari kejahatan mereka saja, namun juga diakibatkan oleh guru-guru agama yang membikin perbedaan golongan.[12] Atas perbedaan-perbedaan inilah Paulus menulis suratnya sbg menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.[12]

Garis Akbar Pokok

Secara garis akbar, pokok surat I Korintus terbagi menjadi sebelas, yaitu:[2]

  • Salam dan pengantar (1:1-9).
  • Perpecahan dalam jemaat; terdapat perbandingan sela nasihat Paulus dengan nasihat Apolos (1:10-4:21).
  • Peristiwa maksiat (asusila) (5:1-13).
  • Peringatan semakin lanjut terhadap masalah asusila (6:1-20).
  • Pembicaraan tentang perkawinan (7:1-40).
  • Persoalan tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala: artian Paulus tentang pelayanan yang rasuli (8:1-11:1).
  • Pembenaran terhadap ketidakberaturan dalam perkumpulan ibadah; tutup kepala wanita, pesta kasih, dan perjamuan kudus (11:2-34).
  • Karunia-karunia rohani (12:1-31; 14:1-40).
  • Konsep tentang Kasih (13:1-13).
  • Nasihat Kristen yang tidak memihak tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
  • Ajar tentang akumulasi persembahan untuk Yerusalem; bermacam jenis peringatan; salam penutup (16:1-24)

Pokok-pokok Teologis

Jemaat harus menjadi satu persekutuan di dalam Tuhan

Mengingatkan jemaat di Korintus sbg tetap dalam persekutuan (koinonia), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan hadir perpecahan di sela jemaat yaitu perhatian utama Paulus.[13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena dalam jemaat timbul beberapa alasan yang membikin perpecahan itu, pertama hadirnya bermacam nasihat yang membikin jemaat berselisih (1 Kor.1:11) dan iri hati (1 Kor.3:3).[13] Kedua, orang yang "kuat" mencari kesenangan sendiri dalam ritual penyembahan berhala, sehingga mereka tidak memperhatikan kondisi orang "lemah" (1 Kor.10:33), akhir yang ketiga hadirnya orang-orang tertentu yang melahap habis hidangan masa perjamuan bersama, sehingga orang yang datang belakangan tidak mendapatkan jatahnya dan menjadi lapar (1 Kor.11:17-34), dan yang terakhir juga ditimbulkan karena hadirnya orang yang saling membanggakan karunianya masing-masing.[13] Dalam peringatan ini juga, Paulus menggunakan metafora tentang banyak anggota dalam satu tubuh sbg memberitahu jemaat bahwa setiap anggota harus saling mendukung.[13]

Hidup kudus sbg tubuh Kristus

Sabagai umat Allah, (1 Kor.1:24; 10:32) jemaat harus menunjukkan hidupnya dalam kekudusan. [13] Paulus harus mengingatkan bahwa status mereka bukanlah kagi "orang biasa", melainkan mereka yaitu umat yang telah disucikan, dikuduskan serta dibenarkan oleh Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. [13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena banyak dari anggota jemaat yang terlibat dalam hubungan seks, bahkan hubungan seks sesama anggota keluarga, padahal mereka belum hadir dalam hubungan suami-isteri, hadir juga yang datang ke kuil-kuil sbg dilayani pelacur, dan memperagakan ritual-ritual penyembahan berhala.[13] [12] Sebenarnya prkatek-praktik kejahatan dan perzinahan tsb pada masa itu tidak dilarang, bahkan diizinkan oleh tradisi karena masa itu sedang terkenal istilah "tubuh yaitu rumah jiwa", sehingga orang harus menjaga jiwa dengan memenuhi hasrat tubuh mereka.[13] Sbg menanggapi persoalan bergaul dengan pelacur, Paulus berangkat dari Amsal 6:26&32 bahwa selain merusak, hal itu juga dapat menyebabkan berdosa terhadap dirinya sendiri.[13] Kedua, menanggapi slogan yang terkenal di atas, Paulus menegaskan bahwa tubuh yaitu milik Allah dan yaitu anggota dari anggota tubuh Kristus, oleh karenanya jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya.[13]

Kebangkitan orang mati

Permasalahan ini timbul ke permukaan diakibatkan oleh sekelompok orang yang tidak memahami kebangkitan tubuh (1 Kor. 15:12) serta bagaimana kebangkitan itu terjadi (1 Korintus 15:35).[13] Warga Roma memahami bahwa kematian dapat menjadikan merdeka jiwa dari tubuh.[13] Karenanya dari itulah jemaat Kristen di Korintus tidak percaya akan hal ini, karena pemahaman mereka yang masih dipengaruhi oleh Helenistik yang mengatakan bahwa bila hadir kehidupan sesudah kematian, karenanya hanya yaitu tipe dari suatu keberadaan yang tidak bertubuh.[13] Karenanya tanggapan Paulus akan hal ini menegaskan bahwa orang yang sudah mati dapat wujud sekalipun tubuh jasmaninya (soma psychicon) telah hancur, karena menurutnya kehancuran tubuh jasamani itu akan diganti dengan tubuh rohani dalam kepribadian yang dikenal Allah (soma pneumatikon).[13] Melewati masalah kebangkitan ini, Paulus juga mau memberitahu pada jemaat Korintus bahwa mereka seluruh telah telah tersedia iman yang sama yaitu iman di atas Yesus Kristus yang telah wujud pada hari ketiga dari sela orang mati.[13] Lewat pemberitaan ini, Paulus menghubungkan bahwa sela kebangkitan Yesus dengan kebangkitan orang percaya pada masa depan tidak terpisahkan.[13] Ketidakterpisahan ini dituturkan Paulus bahwa kematian orang-orang percaya tidak akan binasa, karena mereka mati bersama Kristus dan kematiannya tidak menjadi binasa karena kebangkitan Kristus.[13] Selanjutnya, Paulus juga memberikan perhatiannya pada kebangkitan orang percaya pada masa depan.[13] Beliau menegaskan bahwa tanpa kebangkitan tubuh, tidak mungkin hadir kekekalan (1 Kor.15:18,19).[13]

Lihat juga

  • Akad Baru
  • Korintus
  • Surat 2 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Pustaka

  1. ^ John Drane. 1996. Memahami Akad Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)J.D Douglas. 1992. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L). Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.
  3. ^ a b c Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Akad Baru. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.
  4. ^ a b c d V.C.Pfitzner. 2000. Kesatuan dalam Kepelbagaian: Artian atas Surat 1 Korintus. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-11.
  5. ^ a b The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  6. ^ a b c Klaus Koch. 1997. Kitab Yang Akbar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.119-124.
  7. ^ 1 Korintus 16:21
  8. ^ 1 Korintus 16:8
  9. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  10. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  11. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  12. ^ a b c d Howard M. Gering. 1992. Analisis Alkitab Akad Baru. Jakarta: Yayasan Pekabar Injil "IMMANUEL". Hlm.64-67.
  13. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Samuel B.Hakh. 2010. Akad Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.137-155.

Pranala luar


edunitas.com

Page 9

1 Cor. 1:1-2a dari seratus tahun ke-14Minuscule 223

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus (disingkat Surat 1 Korintus, I Korintus, 1Kor atau I Kor) yaitu salah satu dari ketiga surat (1 & 2 Korintus serta Roma) yang menguasai posisi sentral dalam anggota Akad Baru di Alkitab Kristen.[1] Surat Korintus yang pertama ditulis sesudah Paulus menerima kabar buruk dari orang-orang Kloe.[2] Berita buruk tsb yaitu timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.[3] Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga yaitu surat penggembalaan sbg menegur jemaat di Korintus yang telah tersedia bermacam jenis karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan lainnyanya saling menyombongkan diri. [3]

Ayat-ayat terkenal

  • 1 Korintus 10:13: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Karena Allah setia dan karenanya Beliau tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada masa kamu dicobai Beliau akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
  • 1 Korintus 13:4-8: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; beliau tidak cemburu. Beliau tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Beliau tidak memperagakan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Beliau tidak pemarah dan tidak menyimpan kekeliruan orang pautan. Beliau tidak bersukacita karena ketidakadilan, tapi karena kebenaran. Beliau menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak habis.

Konteks Surat 1 Korintus

Gambaran kota Korintus

Kota Korintus bukanlah kota lawas yang telah lama dikenal sbg pusat perdagangan, kebiasaan, dan bermacam jenis pokok isi kerangan politik, melainkan kota ini pernah dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada 146 SM.[4] Barulah sesudah kehancuran itu, kota Korintus didirikan kembali oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM.[4] Sesudah pembangunan kembali, kota ini pun dikenal sbg pusat provinsi Romawi, yaitu Akhaya yang pada tahun 55 M dipimpin oleh Gubernur Galio dan menjadi pusat perdagangan yang mengembang, khususnya industri keramik (barang tembikar).[4] [2] Selain perdagangan tembikar, kota ini dikenal juga karena kemajuannya yang pesat dalam kebiasaan istiadat, pendidikan, dan juga karena banyaknya agama Hellenis yang terdapat di sana.[3] Kota ini didominasi oleh Akrokorintus yang dikenal sbg dewi asmara dan pemujaan dewi ini banyak menghasilkan tindakan-tindakan amoral pada ratus tahun Aristofanes.[2] Tindakan amoral itu didominasi oleh perilaku seksual yang sembarangan dan pemujaan dewa-dewi Romawi di kuil-kuil utama dan orang-orang Kristen di Korintus hadir beberapa yang termasuk mengikuti praktek-praktek amoral tsb.[4]

Gambaran Jemaat di Korintus

Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 18:1-18. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari memperagakan pekerjaan sbg tukang membikin tenda.[5] Paulus menyebut orang Korintus 'tidak kekurangan dalam suatu karunia pun'.[2] Atas kondisi inilah, jemaat di Korintus menjadi sangat bergembira, namun sikap ini juga yang membikin jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga kondisi jemaat menjadi kacau.[2] Dampak kekacauan ini, jemaat Korintus mengalami ekstase (kegembiraan yang meluap).[2] Ekstase ini ditujukan bukan lagi kepada Kristus, melainkan terhadap perempuan-perempuan yang dapat memenuhi hasrat mereka.[2] Terjadinya bermacam jenis kelainan moral di jemaat Korintus sebenarnya timbul dari komunitas Yahudi Gnostik.[6] Gnostisisme yaitu gerakan spiritual yang mempengaruhi kehidupan Kristen, awal mulanya di sekitar Laut Tengah.[6] Selanjutnya, dalam praktik penyembahan berhala, jemaat di Korintus dipengaruhi oleh pemikiran Yunani yang rasionalis.[2]

Penulis dan Tempat Penulisan Surat I Korintus

Surat ini menyebut Paulus sbg pengarang utama surat ini, bersama Sostenes, seperti yang tertulis di 1 Korintus 1:1. Nampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris (mengingat tidak remehnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tapi di pengahabisan surat ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri.[7] Beliau menulis surat ini di kota Efesus.[8]

Masa penulisan

Berdasarkan informasi dari Kisah Para Rasul 20:31 probabilitas akbar pada tahun terakhir dari masa tinggal selama 3 tahun di Efesus, sekitar bulan Maret-April 56 M, yang berfaedah gereja Korintus masa itu berusia sekitar 4 tahun.[5] Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan Maret - Juni) tahun 55 M.[9] Pendapat pautan memberi anggaran tahun 53,[10] atau tahun 53-56.[11]

Tujuan penulisan

Keberadaan jemaat di Korintus dikenal karena perpecahan mereka sela bermacam golongan dan karena perilaku moral mereka yang menyimpang, sehingga masing-masing membanggakan kelebihannya dan berbuat semaunya tanpa hadir perhitungan.[12] [6] Hadirnya perbedaan sela mereka sebenarnya bukan timbul dari kejahatan mereka saja, namun juga diakibatkan oleh guru-guru agama yang membikin perbedaan golongan.[12] Atas perbedaan-perbedaan inilah Paulus menulis suratnya sbg menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.[12]

Garis Akbar Pokok

Secara garis akbar, pokok surat I Korintus terbagi menjadi sebelas, yaitu:[2]

  • Salam dan pengantar (1:1-9).
  • Perpecahan dalam jemaat; terdapat perbandingan sela nasihat Paulus dengan nasihat Apolos (1:10-4:21).
  • Peristiwa maksiat (asusila) (5:1-13).
  • Peringatan semakin lanjut terhadap masalah asusila (6:1-20).
  • Pembicaraan tentang perkawinan (7:1-40).
  • Masalah tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala: artian Paulus tentang pelayanan yang rasuli (8:1-11:1).
  • Pembenaran terhadap ketidakberaturan dalam perkumpulan ibadah; tutup kepala wanita, pesta kasih, dan perjamuan kudus (11:2-34).
  • Karunia-karunia rohani (12:1-31; 14:1-40).
  • Konsep tentang Kasih (13:1-13).
  • Nasihat Kristen yang tidak memihak tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
  • Ajar tentang akumulasi persembahan untuk Yerusalem; bermacam jenis peringatan; salam penutup (16:1-24)

Pokok-pokok Teologis

Jemaat harus menjadi satu persekutuan di dalam Tuhan

Mengingatkan jemaat di Korintus sbg tetap dalam persekutuan (koinonia), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan hadir perpecahan di sela jemaat yaitu perhatian utama Paulus.[13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena dalam jemaat timbul beberapa alasan yang membikin perpecahan itu, pertama hadirnya bermacam nasihat yang membikin jemaat berselisih (1 Kor.1:11) dan iri hati (1 Kor.3:3).[13] Kedua, orang yang "kuat" mencari kesenangan sendiri dalam ritual penyembahan berhala, sehingga mereka tidak memperhatikan kondisi orang "lemah" (1 Kor.10:33), akhir yang ketiga hadirnya orang-orang tertentu yang melahap habis hidangan masa perjamuan bersama, sehingga orang yang datang belakangan tidak mendapatkan jatahnya dan menjadi lapar (1 Kor.11:17-34), dan yang terakhir juga ditimbulkan karena hadirnya orang yang saling membanggakan karunianya masing-masing.[13] Dalam peringatan ini juga, Paulus menggunakan metafora tentang banyak anggota dalam satu tubuh sbg memberitahu jemaat bahwa setiap anggota harus saling mendukung.[13]

Hidup kudus sbg tubuh Kristus

Sabagai umat Allah, (1 Kor.1:24; 10:32) jemaat harus menunjukkan hidupnya dalam kekudusan. [13] Paulus harus mengingatkan bahwa status mereka bukanlah kagi "orang biasa", melainkan mereka yaitu umat yang telah disucikan, dikuduskan serta dibenarkan oleh Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. [13] Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena banyak dari anggota jemaat yang terlibat dalam hubungan seks, bahkan hubungan seks sesama anggota keluarga, padahal mereka belum hadir dalam hubungan suami-isteri, hadir juga yang datang ke kuil-kuil sbg dilayani pelacur, dan memperagakan ritual-ritual penyembahan berhala.[13] [12] Sebenarnya prkatek-praktik kejahatan dan perzinahan tsb pada masa itu tidak dilarang, bahkan diizinkan oleh tradisi karena masa itu sedang terkenal istilah "tubuh yaitu rumah jiwa", sehingga orang harus menjaga jiwa dengan memenuhi hasrat tubuh mereka.[13] Sbg menanggapi masalah bergaul dengan pelacur, Paulus berangkat dari Amsal 6:26&32 bahwa selain merusak, hal itu juga dapat menyebabkan berdosa terhadap dirinya sendiri.[13] Kedua, menanggapi slogan yang terkenal di atas, Paulus menegaskan bahwa tubuh yaitu milik Allah dan yaitu anggota dari anggota tubuh Kristus, oleh karenanya jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya.[13]

Kebangkitan orang mati

Permasalahan ini timbul ke permukaan diakibatkan oleh sekelompok orang yang tidak memahami kebangkitan tubuh (1 Kor. 15:12) serta bagaimana kebangkitan itu terjadi (1 Korintus 15:35).[13] Warga Roma memahami bahwa kematian dapat menjadikan merdeka jiwa dari tubuh.[13] Karenanya dari itulah jemaat Kristen di Korintus tidak percaya akan hal ini, karena pemahaman mereka yang sedang dipengaruhi oleh Helenistik yang mengatakan bahwa bila hadir kehidupan sesudah kematian, karenanya hanya yaitu tipe dari suatu keberadaan yang tidak bertubuh.[13] Karenanya tanggapan Paulus akan hal ini menegaskan bahwa orang yang sudah mati dapat wujud sekalipun tubuh jasmaninya (soma psychicon) telah hancur, karena menurutnya kehancuran tubuh jasamani itu akan diganti dengan tubuh rohani dalam kepribadian yang dikenal Allah (soma pneumatikon).[13] Melewati masalah kebangkitan ini, Paulus juga mau memberitahu pada jemaat Korintus bahwa mereka seluruh telah telah tersedia iman yang sama yaitu iman di atas Yesus Kristus yang telah wujud pada hari ketiga dari sela orang mati.[13] Lewat pemberitaan ini, Paulus menghubungkan bahwa sela kebangkitan Yesus dengan kebangkitan orang percaya pada masa depan tidak terpisahkan.[13] Ketidakterpisahan ini dituturkan Paulus bahwa kematian orang-orang percaya tidak akan binasa, karena mereka mati bersama Kristus dan kematiannya tidak menjadi binasa karena kebangkitan Kristus.[13] Selanjutnya, Paulus juga memberikan perhatiannya pada kebangkitan orang percaya pada masa depan.[13] Beliau menegaskan bahwa tanpa kebangkitan tubuh, tidak mungkin hadir kekekalan (1 Kor.15:18,19).[13]

Lihat juga

  • Akad Baru
  • Korintus
  • Surat 2 Korintus
  • Surat-surat Paulus

Pustaka

  1. ^ John Drane. 1996. Memahami Akad Baru: Pengantar Historis-Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.
  2. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)J.D Douglas. 1992. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L). Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.
  3. ^ a b c Bambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Akad Baru. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.
  4. ^ a b c d V.C.Pfitzner. 2000. Kesatuan dalam Kepelbagaian: Artian atas Surat 1 Korintus. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-11.
  5. ^ a b The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  6. ^ a b c Klaus Koch. 1997. Kitab Yang Akbar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.119-124.
  7. ^ 1 Korintus 16:21
  8. ^ 1 Korintus 16:8
  9. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  10. ^ A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.
  11. ^ W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; 21975.
  12. ^ a b c d Howard M. Gering. 1992. Analisis Alkitab Akad Baru. Jakarta: Yayasan Pekabar Injil "IMMANUEL". Hlm.64-67.
  13. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Samuel B.Hakh. 2010. Akad Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.137-155.

Pranala luar


edunitas.com

Page 10

Portal fisika

Berusaha bisa fisika di Ensiklopedia Lingkungan kehidupan

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berfaedah
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa jenis
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: ajang listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Semakin lanjut mengenai fisikawan.......

'

Referensi di internet


edunitas.com

Page 11

Portal fisika

Berusaha bisa fisika di Ensiklopedia Lingkungan kehidupan

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berfaedah
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa jenis
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: ajang listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Semakin lanjut mengenai fisikawan.......

'

Rujukan di internet


edunitas.com

Page 12

Portal fisika

Berusaha bisa fisika di Ensiklopedia Lingkungan kehidupan

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berfaedah
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa jenis
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: ajang listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Semakin lanjut mengenai fisikawan.......

'

Rujukan di internet


edunitas.com

Page 13

Portal fisika

Berusaha bisa fisika di Ensiklopedia Lingkungan kehidupan

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berfaedah
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa jenis
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: ajang listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Semakin lanjut mengenai fisikawan.......

'

Referensi di internet


edunitas.com

Page 14

Tags (tagged): portal of formula, 1, unkris, portal, of formula 1, of, formula 1, kuda pada, putaran, mesin sekitar 18, 0 rpm, per, 25 lebih, artikel, pilihan bertopik, formula, satu artikel perlu, pembalap musim, 20, selengkapnya tokoh pilihan, dalam facebook, sunting, konstruktor pembalap, center, of studies, wikimedia, dalam wikisource formula, wikimedia dalam, portal of

Page 15

Tags (tagged): portal of formula, 1, unkris, portal, of formula 1, of, formula 1, satu welcome, to, the homepage of, formula one, indonesian, lyons button mbe, seorang pembalap, formula, kelas awal bertopik, formula satu, artikel, kelas a bertopik, australia 22, kemudian, memenangi balapan f1, pertamanya, center, studies gp brazil, 23 diraih, hari, minggu akibat kesalahan, portal of, of formula

Page 16

Tags (tagged): portal formula 1, unkris, portal, formula, 1, formula 1, satu welcome to, the homepage, of, formula one indonesian, lyons button, mbe, seorang pembalap formula, kelas awal, bertopik, formula satu artikel, kelas a, australia 22 kemudian, memenangi balapan, f1, pertamanya, pusat ilmu, pengetahuan gp, brazil, 23 diraih hari, minggu akibat, kesalahan, portal formula

Page 17

Tags (tagged): portal formula 1, unkris, portal, formula, 1, formula 1, kuda pada putaran, mesin sekitar, 18, 0 rpm per, 25 lebih, artikel, pilihan bertopik formula, satu artikel, perlu, pembalap musim 20, selengkapnya tokoh, pilihan, dalam facebook sunting, konstruktor pembalap, pusat, ilmu pengetahuan wikimedia, dalam wikisource, wikimedia dalam portal

Page 18

Portal fisika

Berlatih fisika di Ensiklopedia Dunia

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berarti
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa macam
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: medan listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Bertambah lanjut mengenai fisikawan.....

'

Referensi di internet


edunitas.com

Page 19

Portal fisika

Berlatih fisika di Ensiklopedia Dunia

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berarti
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa jenis
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: medan listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Bertambah lanjut mengenai fisikawan.....

'

Rujukan di internet


edunitas.com

Page 20

Portal fisika

Berlatih fisika di Ensiklopedia Dunia

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berarti
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa jenis
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: medan listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Bertambah lanjut mengenai fisikawan.....

'

Rujukan di internet


edunitas.com

Page 21

Portal fisika

Berlatih fisika di Ensiklopedia Dunia

  • fisika: elemen klasik, sejarah fisika, pengajaran fisika
  • sistem satuan: konversi satuan, angka berarti
  • matematika: vektor, matriks, fisika matematis, transformasi Laplace
  • bahan: konduktivitas listrik, koefisien lenting, konduktivitas termal, massa macam
  • gerak melingkar: gaya sentripetal, gaya sentrifugal
  • kerangka acuan: gaya fiktif
  • gelombang: gelombang mekanik, gelombang tali, foton, amplitudo
  • eksperimen: percobaan Millikan, efek fotolistrik, efek Hall
  • termodinamika: tekanan, temperatur
  • fisika terapan: fisika plasma, efek lotus, reaktor nuklir
  • elektronika: gerbang logika
  • elektromagnetik: medan listrik, potensial listrik
  • chaos dan fisika nonlinier: material butiran, resonansi stokastik

'

Eksperimen fisika

Fisikawan

Albert Einstein, Christiaan Huygens, Enrico Fermi, Felix Bloch, Hans Wospakrik, Isaac Newton, Niels Bohr, Nikola Tesla, Pantur Silaban, Richard Feynman, Stephen Hawking, Tanakadate Aikitsu, Yohanes Surya, J.Schwinger

Bertambah lanjut mengenai fisikawan.....

'

Referensi di internet


edunitas.com

Page 22

OstracodaEoraptor lunensisMegascops asioHesperiphona vespertinaOncometopia orbona

Portal Hewan

Artikel Pilihan

Gambar Pilihan


Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus yaitu salah satu dari tiga spesies merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran akbar, panjangnya dapat sampai 230 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya mempunyai jambul tegak biru membentuk kipas. Populasi Merak Biru tersebar di hutan buka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang probabilitas akbar telah punah di sana.

Artikel-artikel

Kategori

Tahukah anda....


Armadillo

  • ".... bahwa meskipun armadillo biasanya kawin sekitar bulan Juli, embrionya biasanya tidur sampai November? Baru pada bulan Maret empat bayinya dilahirkan. Keempat bayinya ini terbentuk dari satu telur, dan biasanya berjenis kelamin sama, bahkan mengembang dalam plasenta yang sama pula."
  • ".... bahwa belut listrik yang akbarnya selang 1,5 - 2 meter mampu menghasilkan listrik sampai 600 volt yang cukup akbar bagi mengejutkan seekor kuda?"


Burung unta

  • ".... bahwa unta dapat membawa beban selang 227 kg-454 kg? Mereka dapat berlanjut dengan kecepatan 3-5 km per jam, selama 6-7 jam per harinya?"
  • ".... bahwa lumba-lumba dapat mengingat sebuah nada tertentu lebih adil daripada manusia?"
  • ".... bahwa mata burung unta lebih akbar daripada otaknya?"
  • ".... bahwa gading gajah terus bertumbuh sepanjang hidupnya, dan beratnya dapat sampai lebih dari 100 kg? Hanya gajah jantan Asia yang mempunyai gading, sementara gajah betina Afrika juga mempunyai gading."
  • ".... bahwa sayap kelelawar, telinga gajah dan kelinci, kaki flamingo, tanduk kambing, serta kulit manusia mempunyai fungsi yang sama, yaitu melepaskan panas bagi mendinginkan tubuh?"
  • ".... bahwa jerapah jantan mencari makan di pohon-pohon yang lebih tinggi daripada betinanya, sehingga tidak perlu terjadi persaingan selang kedua macam yang berbeda?"


Tikus

  • ".... bahwa burung elang dapat menyerang, membunuh, dan membawa mangsanya sampai sebesar rusa muda? Sementara makanan elang Harpy dari Amerika Selatan yaitu kera."
  • ".... bahwa dari dua ekor tikus dapat dihasilkan 15.000 keturunan dalam waktu kurang dari satu tahun?"
  • " ... .. bahwa tikus dapat bertahan lebih lama tanpa cairan dibandingkan dengan unta?
  • " ... .. bahwa burung pelatuk dapat mematuk 20 kali dalam satu detik?"
  • ".... bahwa setiap harinya seekor bayi paus kelabu meminum susu yang setara dengan 2.000 botol?"


Jerapah

  • ".... bahwa bayi jerapah tingginya 1,82 meter pada masa ia dilahirkan?"
  • ".... bahwa panjang tubuh seekor bayi paus biru ketika baru dilahirkan yaitu 7,62 meter?"
  • ".... bahwa seekor lobster membutuhkan waktu 7 tahun bagi bertumbuh sampai 0,46 kg?"
  • ".... bahwa lumba-lumba melompat dari dalam cairan bagi menghemat energi? Bangung di udara memang lebih mudah daripada bangung di dalam air!"
  • ".... bahwa ular membutuhkan waktu 50 jam bagi mencerna seekor katak?"
  • ".... bahwa sebelum beralih kulit, mata ular biasanya tampak suram, dan kulitnya pun sangat kusam? Biasanya ular juga menjadi tidak aktif menjelang saat-saat ini, dan tidak bersedia makan."


Kucing

  • ".... bahwa kehadiran orang baru, anjing, atau kucing baru di sebuah rumah dapat mengakibatkan seekor kucing stres?"
  • ".... bahwa setelah makan, kucing selalu menjilati dirinya sendiri? Ini dikarenakan nalurinya menyebut bahwa mereka wajib menghilangkan bau makanan dari diri mereka, supaya pemangsa mereka tidak akan mencium bau makanan itu, dan mencari mereka bagi memakannya."


edunitas.com

Page 23

Portal Hewan

Artikel Pilihan

Gambar Pilihan


Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus yaitu salah satu dari tiga spesies merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran akbar, panjangnya dapat sampai 230 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya mempunyai jambul tegak biru membentuk kipas. Populasi Merak Biru tersebar di hutan buka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang probabilitas akbar telah punah di sana.

Artikel-artikel

Kategori

Tahukah anda....


Armadillo

  • ".... bahwa meskipun armadillo kebanyakan kawin sekitar bulan Juli, embrionya kebanyakan tidur sampai November? Baru pada bulan Maret empat bayinya dilahirkan. Keempat bayinya ini terbentuk dari satu telur, dan kebanyakan berjenis kelamin sama, bahkan mengembang dalam plasenta yang sama pula."
  • ".... bahwa belut listrik yang akbarnya selang 1,5 - 2 meter mampu memproduksi listrik sampai 600 volt yang cukup akbar bagi mengejutkan seekor kuda?"


Burung unta

  • ".... bahwa unta dapat membawa beban selang 227 kg-454 kg? Mereka dapat berlanjut dengan kecepatan 3-5 km per jam, selama 6-7 jam per harinya?"
  • ".... bahwa lumba-lumba dapat mengingat sebuah nada tertentu semakin adil daripada manusia?"
  • ".... bahwa mata burung unta semakin akbar daripada otaknya?"
  • ".... bahwa gading gajah terus bertumbuh sepanjang hidupnya, dan beratnya dapat sampai semakin dari 100 kg? Hanya gajah jantan Asia yang mempunyai gading, sementara gajah betina Afrika juga mempunyai gading."
  • ".... bahwa sayap kelelawar, telinga gajah dan kelinci, kaki flamingo, tanduk kambing, serta kulit manusia mempunyai fungsi yang sama, yaitu memerdekakan panas bagi mendinginkan tubuh?"
  • ".... bahwa jerapah jantan mencari makan di pohon-pohon yang semakin tinggi daripada betinanya, sehingga tidak perlu terjadi persaingan selang kedua macam yang berbeda?"


Tikus

  • ".... bahwa burung elang dapat menyerang, membunuh, dan membawa mangsanya sampai sebesar rusa muda? Sementara makanan elang Harpy dari Amerika Selatan yaitu kera."
  • ".... bahwa dari dua ekor tikus dapat dihasilkan 15.000 keturunan dalam waktu kurang dari satu tahun?"
  • " ... .. bahwa tikus dapat bertahan semakin lama tanpa cairan dibandingkan dengan unta?
  • " ... .. bahwa burung pelatuk dapat mematuk 20 kali dalam satu detik?"
  • ".... bahwa setiap harinya seekor bayi paus kelabu meminum susu yang setara dengan 2.000 botol?"


Jerapah

  • ".... bahwa bayi jerapah tingginya 1,82 meter pada masa ia dilahirkan?"
  • ".... bahwa panjang tubuh seekor bayi paus biru ketika baru dilahirkan yaitu 7,62 meter?"
  • ".... bahwa seekor lobster membutuhkan waktu 7 tahun bagi bertumbuh sampai 0,46 kg?"
  • ".... bahwa lumba-lumba melompat dari dalam cairan bagi menghemat energi? Bangung di udara memang semakin mudah daripada bangung di dalam air!"
  • ".... bahwa ular membutuhkan waktu 50 jam bagi mencerna seekor katak?"
  • ".... bahwa sebelum beralih kulit, mata ular kebanyakan tampak suram, dan kulitnya pun sangat kusam? Kebanyakan ular juga menjadi tidak aktif menjelang saat-saat ini, dan tidak bersedia makan."


Kucing

  • ".... bahwa kehadiran orang baru, anjing, atau kucing baru di sebuah rumah dapat mengakibatkan seekor kucing stres?"
  • ".... bahwa setelah makan, kucing selalu menjilati dirinya sendiri? Ini dikarenakan nalurinya mengatakan bahwa mereka wajib menghilangkan bau makanan dari diri mereka, supaya pemangsa mereka tidak akan mencium bau makanan itu, dan mencari mereka bagi memakannya."


edunitas.com

Page 24

Portal Hewan

Artikel Pilihan

Gambar Pilihan


Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus yaitu salah satu dari tiga spesies merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran akbar, panjangnya dapat sampai 230 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya mempunyai jambul tegak biru membentuk kipas. Populasi Merak Biru tersebar di hutan buka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang probabilitas akbar telah punah di sana.

Artikel-artikel

Kategori

Tahukah anda....


Armadillo

  • ".... bahwa meskipun armadillo kebanyakan kawin sekitar bulan Juli, embrionya kebanyakan tidur sampai November? Baru pada bulan Maret empat bayinya dilahirkan. Keempat bayinya ini terbentuk dari satu telur, dan kebanyakan berjenis kelamin sama, bahkan mengembang dalam plasenta yang sama pula."
  • ".... bahwa belut listrik yang akbarnya selang 1,5 - 2 meter mampu memproduksi listrik sampai 600 volt yang cukup akbar bagi mengejutkan seekor kuda?"


Burung unta

  • ".... bahwa unta dapat membawa beban selang 227 kg-454 kg? Mereka dapat berlanjut dengan kecepatan 3-5 km per jam, selama 6-7 jam per harinya?"
  • ".... bahwa lumba-lumba dapat mengingat sebuah nada tertentu semakin adil daripada manusia?"
  • ".... bahwa mata burung unta semakin akbar daripada otaknya?"
  • ".... bahwa gading gajah terus bertumbuh sepanjang hidupnya, dan beratnya dapat sampai semakin dari 100 kg? Hanya gajah jantan Asia yang mempunyai gading, sementara gajah betina Afrika juga mempunyai gading."
  • ".... bahwa sayap kelelawar, telinga gajah dan kelinci, kaki flamingo, tanduk kambing, serta kulit manusia mempunyai fungsi yang sama, yaitu memerdekakan panas bagi mendinginkan tubuh?"
  • ".... bahwa jerapah jantan mencari makan di pohon-pohon yang semakin tinggi daripada betinanya, sehingga tidak perlu terjadi persaingan selang kedua macam yang berbeda?"


Tikus

  • ".... bahwa burung elang dapat menyerang, membunuh, dan membawa mangsanya sampai sebesar rusa muda? Sementara makanan elang Harpy dari Amerika Selatan yaitu kera."
  • ".... bahwa dari dua ekor tikus dapat dihasilkan 15.000 keturunan dalam waktu kurang dari satu tahun?"
  • " ... .. bahwa tikus dapat bertahan semakin lama tanpa cairan dibandingkan dengan unta?
  • " ... .. bahwa burung pelatuk dapat mematuk 20 kali dalam satu detik?"
  • ".... bahwa setiap harinya seekor bayi paus kelabu meminum susu yang setara dengan 2.000 botol?"


Jerapah

  • ".... bahwa bayi jerapah tingginya 1,82 meter pada masa ia dilahirkan?"
  • ".... bahwa panjang tubuh seekor bayi paus biru ketika baru dilahirkan yaitu 7,62 meter?"
  • ".... bahwa seekor lobster membutuhkan waktu 7 tahun bagi bertumbuh sampai 0,46 kg?"
  • ".... bahwa lumba-lumba melompat dari dalam cairan bagi menghemat energi? Bangung di udara memang semakin mudah daripada bangung di dalam air!"
  • ".... bahwa ular membutuhkan waktu 50 jam bagi mencerna seekor katak?"
  • ".... bahwa sebelum beralih kulit, mata ular kebanyakan tampak suram, dan kulitnya pun sangat kusam? Kebanyakan ular juga menjadi tidak aktif menjelang saat-saat ini, dan tidak bersedia makan."


Kucing

  • ".... bahwa kehadiran orang baru, anjing, atau kucing baru di sebuah rumah dapat mengakibatkan seekor kucing stres?"
  • ".... bahwa setelah makan, kucing selalu menjilati dirinya sendiri? Ini dikarenakan nalurinya mengatakan bahwa mereka wajib menghilangkan bau makanan dari diri mereka, supaya pemangsa mereka tidak akan mencium bau makanan itu, dan mencari mereka bagi memakannya."


edunitas.com

Page 25

OstracodaEoraptor lunensisMegascops asioHesperiphona vespertinaOncometopia orbona

Portal Hewan

Artikel Pilihan

Gambar Pilihan


Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus yaitu salah satu dari tiga spesies merak. Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran akbar, panjangnya dapat sampai 230 cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya mempunyai jambul tegak biru membentuk kipas. Populasi Merak Biru tersebar di hutan buka dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Sebelumnya spesies ini ditemukan juga di Bangladesh, namun sekarang probabilitas akbar telah punah di sana.

Artikel-artikel

Kategori

Tahukah anda....


Armadillo

  • ".... bahwa meskipun armadillo biasanya kawin sekitar bulan Juli, embrionya biasanya tidur sampai November? Baru pada bulan Maret empat bayinya dilahirkan. Keempat bayinya ini terbentuk dari satu telur, dan biasanya berjenis kelamin sama, bahkan mengembang dalam plasenta yang sama pula."
  • ".... bahwa belut listrik yang akbarnya selang 1,5 - 2 meter mampu menghasilkan listrik sampai 600 volt yang cukup akbar bagi mengejutkan seekor kuda?"


Burung unta

  • ".... bahwa unta dapat membawa beban selang 227 kg-454 kg? Mereka dapat berlanjut dengan kecepatan 3-5 km per jam, selama 6-7 jam per harinya?"
  • ".... bahwa lumba-lumba dapat mengingat sebuah nada tertentu lebih adil daripada manusia?"
  • ".... bahwa mata burung unta lebih akbar daripada otaknya?"
  • ".... bahwa gading gajah terus bertumbuh sepanjang hidupnya, dan beratnya dapat sampai lebih dari 100 kg? Hanya gajah jantan Asia yang mempunyai gading, sementara gajah betina Afrika juga mempunyai gading."
  • ".... bahwa sayap kelelawar, telinga gajah dan kelinci, kaki flamingo, tanduk kambing, serta kulit manusia mempunyai fungsi yang sama, yaitu melepaskan panas bagi mendinginkan tubuh?"
  • ".... bahwa jerapah jantan mencari makan di pohon-pohon yang lebih tinggi daripada betinanya, sehingga tidak perlu terjadi persaingan selang kedua macam yang berbeda?"


Tikus

  • ".... bahwa burung elang dapat menyerang, membunuh, dan membawa mangsanya sampai sebesar rusa muda? Sementara makanan elang Harpy dari Amerika Selatan yaitu kera."
  • ".... bahwa dari dua ekor tikus dapat dihasilkan 15.000 keturunan dalam waktu kurang dari satu tahun?"
  • " ... .. bahwa tikus dapat bertahan lebih lama tanpa cairan dibandingkan dengan unta?
  • " ... .. bahwa burung pelatuk dapat mematuk 20 kali dalam satu detik?"
  • ".... bahwa setiap harinya seekor bayi paus kelabu meminum susu yang setara dengan 2.000 botol?"


Jerapah

  • ".... bahwa bayi jerapah tingginya 1,82 meter pada masa ia dilahirkan?"
  • ".... bahwa panjang tubuh seekor bayi paus biru ketika baru dilahirkan yaitu 7,62 meter?"
  • ".... bahwa seekor lobster membutuhkan waktu 7 tahun bagi bertumbuh sampai 0,46 kg?"
  • ".... bahwa lumba-lumba melompat dari dalam cairan bagi menghemat energi? Bangung di udara memang lebih mudah daripada bangung di dalam air!"
  • ".... bahwa ular membutuhkan waktu 50 jam bagi mencerna seekor katak?"
  • ".... bahwa sebelum beralih kulit, mata ular biasanya tampak suram, dan kulitnya pun sangat kusam? Biasanya ular juga menjadi tidak aktif menjelang saat-saat ini, dan tidak bersedia makan."


Kucing

  • ".... bahwa kehadiran orang baru, anjing, atau kucing baru di sebuah rumah dapat mengakibatkan seekor kucing stres?"
  • ".... bahwa setelah makan, kucing selalu menjilati dirinya sendiri? Ini dikarenakan nalurinya menyebut bahwa mereka wajib menghilangkan bau makanan dari diri mereka, supaya pemangsa mereka tidak akan mencium bau makanan itu, dan mencari mereka bagi memakannya."


edunitas.com

Page 26

[+] Tumbuhan menurut famili

[+] Tumbuhan menurut jenis

[×] Material biodegradable

[×] Rintisan bertopik anggrek

[×] Tanaman asli Indonesia

[×] Tumbuhan mengandung narkotika

[×] Tumbuhan yang dinamai menurut nama tokoh

[+] Rintisan bertopik tumbuhan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA