Jelaskanlah perbedaan antara naskah fragmen dan naskah drama

Drama berarti dialog yang dipentaskan atau cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya. Teater juga merupakan pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama. 

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan drama dan teater yaitu istilah drama merujuk pada lakon yang dipentaskan (naskah yang akan dipentaskan), sedangkan istilah teater merujuk pada kegiatan pementasan lakon tersebut. 

Drama merupakan genre karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan.

Cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk prosa naratif fiktif atau fiksi yang bercerita tentang kisah suatu tokoh beserta segala konflik dan penyelesaiannya yang ditulis secara ringkas dan padat.

Dengan demikian, perbedaan drama dan cerpen adalah drama menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak  melalui peran dan dialog yang dipentaskan, sedangkan cepen berbentuk prosa naratif fiktif atau fiksi yang ditulis secara ringkas dan padat. 

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Menyusun Naskah Fragmen? Mungkin anda pernah mendengar kata Menyusun Naskah Fragmen? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, teknik, cara dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Jelaskanlah perbedaan antara naskah fragmen dan naskah drama

Pengertian Fragmen

Fragmen merupakan cerita atau petikan cerita, lakon yang dipentaskan, baik di atas panggung maupun di depan kelas. Fragmen sering juga disebut sebagai pementasan teater dengan durasi yang singkat. Pementasannya hanya beberapa adegan inti dengan jalan cerita sederhana. Fragmen dapat digunakan sebagai pentas sederhana pada sebuah pertunjukan teater. Pertunjukan teater biasanya menggunakan drama naskah yang cukup panjang dengan banyak babak, dan adegan. Nah, sebelum memainkan naskah yang lama dan cukup rumit, sebagai latihan permulaan dapat memainkan peran yang telah menjadi naskah sendiri. Begitupun pementasannya tidak perlu di atas panggung teater yang biasa dipakai oleh grupgrup teater. Cukup pentaskan fragmen kalian di depan kelas. Apa itu seni teater? Mari kita telusuri pengertian teater. Teater yang berasal dari kata Theatron (Yunani) yang berarti tempat, ada yang mengartikan gedung pertunjukan, ada juga yang mengartikan panggung (panggung). Dalam arti luas adalah semua yang dipertunjukan di depan orang banyak. Sedangkan arti sempit adalah manusia hidup di atas pentas, disaksikan oleh penonton. Kata kunci yang digunakan yaitu: percakapan, gerak, dan laku (akting) dengan atau tanpa hiasan, berlalu pada konsep, naskah yang lengkap dengan diiringi ilustrasi musik, nyanyian maupun gerakan. Penampilan fragmen yang harus didukung oleh kemampuan dalam berakting. Dalam seni teater di kenal dengan beberapa teknik dasar seperti yang akan dilakukan.

Teknik Dasar Akting

Akting adalah perwujudan sesuai dengan karakter yang diinginkan oleh naskah dan sutradara baik secara fisik maupun psikis. Peran yang dimainkan oleh aktor sebutan populer untuk pemeran teater, harus sesuai dengan tokoh-tokoh saat berkaliber dapat meng akibatkan over acting, atau aktingnya berlebihan. Juga jangan sampai di bawah akting, kekuatan aktingnya kurang. Modal akting adalah pengalaman hidup seharihari, baik pengalaman diri sendiri maupun orang lain yang kembali di depan penonton. Untuk menampilkan akting yang baik diperlukan latihan yang tekun dan disiplin. Latihan itu mencakup olah tubuh, olah vokal, dan olah rasa. Berikut ini adalah beberapa teknik dasar akting yaitu:

Baca Lainnya :  Surat Pembaca

1. Olah Tubuh

Tubuh merupakan elemen dasar dalam bermain teater. Tubuh menjadi pusat perhatian penonton saat seorang aktor teater di atas panggung. Tubuh saya rangkap bahasa simbol dan isyarat dalam bermain teater. Tubuh melalui gestur laki-laki cerminkan karakter atau watak tokoh yang sedang diperankan. Fleksi bi li tas gerak tubuh merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh pemain teater. Latihan olah raga diarah kan untuk mendukung kemampuan pemain dalam mewujudkan akting yang baik. Hal utama yang harus dilakukan pada latihan adalah melakukan dalam kondisi bugar, segar, dan aku nye nang kan. Buat semua latihan seperti mainan yang dilaku kan dengan permata bira. Mulai dengan meregangkan se luruh persendian dan otot tubuh. Mulai dari bagian kepala sampai bagian kesem. Atau bisa dibalik dari kaki sampai kepala.

Lakukan gerakan gerakan ke kanan, setelah itu berputar penuh kemudian berganti arah sebaliknya. Ganti secara merata sampai cukup. Efek yang akan terasa ringan otot bagian kepala.

Latihan-latihan tangan untuk mengolah persendian, kekuatan otot dan kelenturan otot tangan. Peng olahan gerak tangan lebih bervariasi karena dapat dilakukan ke berbagai arah. Tangan dapat dilakukan lurus ke atas, ke samping, ke arah, memutar telapak tangan, melentikkan jarijari tangan, dan gerakan lainnya.

Bagian badan mencakup bagian perut, dada dan punggung. Pengolahan ketiga bagian ini memiliki peran yang penting bagi seorang pemain teater karena merupakan bagian yang memberikan efek pada sikap tubuh. Latihan yang dilakukan pada bagian badan ini dapat dilakukan dengan menggerakkan dan melenturkan badan ke depan dengan membungkuk, menjadi lakang dengan menekuk pada bagian tubuh manusia melebarkan ke belakang

Bagian pinggul juga penting untuk diolah agar gerakan tubuh lebih lentur dan fleksibel. Pada bagian pinggul, gerakan dapat dilakukan ke samping, ke depan, dan membungkuk.

Kaki memiliki peran yang penting. Kekuatan kaki perlu diaduk. Berdiri di atas satu kaki adalah salah satu latihan keseimbangan tubuh. Latihkan berbagai pose dengan tumpuan pada kaki. Seperti pose pohon yang kokoh menjulang tinggi, batu karang yang menahan ombak, dan berbagai pose dengan personifikasi alam.

2. Olah Suara

Seorang pemain teater harus memiliki kemampuan mengolah suara yang baik. Suara merupakan faktor penting sebagai penyampai pesan untuk penonton. Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi. Setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan. Seorang pelaku perlu melatih olah suara dengan bantuan khusus. Latihan suara dapat dilakukan dengan mengucapkan kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk mulut.

  1. Tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan.
  2. Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan kalimat atau dialog dengan suara.
  3. Tempo dan Irama : pengolahan suara dengan memperhatikan dinamika, maksudnya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi

Baca Lainnya :  Materi Viskositas

3. Olah Rasa

Akting pada dasarnya menampilkan keindahan dan kemampuan dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan, dan sosok yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri. Tentu hal itu bisa terjadi kalau ada yang mampu mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu seorang pemain teater perlu berlatih konsentrasi, perasaan, dan emosi dengan latihan olah rasa.

Latihan memusatkan pikiran kita secara khusus sesuai dengan tujuan. Misalnya, pikiran fokus pada hapalan naskah, lawan main, dan pada permainan di atas panggung. Pikirannya tidak terbagi dengan berbagai hal yang lain.

Latihan mengolah daya khayalmu, seolah-olah hal itu terjadi saat ini dan kamu rasakan. Latihan ini bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berimajinasi bersama.

Latihan mengingat-ingat kembali berbagai macam perasaanyang pernah kamu alami atau pernah dilihat melalui orang lain dengan emosinya. Seperti melihat orang sedih, gembira, marah, kecewa, raguragu, putus asa, kegelian, lucu, tertawa terbahak-bahak dan berbagai lainnya. Kemudian, umpan emosi yang disiarkan satu persatu saat latihan akan ditampilkan dalam ekspresi wajah dan tubuh.

Cara Membuat Naskah Fragmen

Dasar lakon drama adalah konflik manusia. Konflik adalah pertentangan yang terjadi antara satu tokoh dengan tokoh lainnya, baik yang berhubungan dengan fisik maupun fisik. Seluruh perjalanan drama dijiwai oleh konflik tokoh-tokohnya. Baik itu tokoh utama yang disebut tokoh protagonis, maupun tokoh yang bertentangan dengan tokoh utama, pelawan arus cerita (tokoh penentang). Tokoh penentang disebut tokoh antagonis. Naskah merupakan salah satu bahan untuk bermain teater. Karakter dan tokoh semua tertulis di dalam naskah. Alur cerita atau plot ditulis dengan jelas pada sebuah naskah, memungkinkan untuk pemain dan sutradara untuk menayangkan watak yang diinginkan pengarang. Kalau kamu akan menulis naskah drama tapi mengikuti langkah-langkah penyusunan naskah drama. Dengan demikian, semua yang ingin dibangun, baik plot atau jalan cerita, karakter tokoh, latar, dialog, dan peristiwa (pengaturan) dapat tersusun dengan baik. Berikut ini adalah cara membuat naskah fragmen yaitu:

Baca Lainnya :  Kebijakan Fiskal

1. Menentukan Tema

Tema merupakan langkah awal dalam menyusun naskah drama. Tema merupakan ide dasar dari keseluruhan naskah. Pesan pengarang yang ingin disampaikan, akan ditemukan melalui tema. Pengarang dapat menentukan tema cerita seperti persahabatan, kasih sayang, kepahlawanan, pengorbanan, ketulusan, dan perjuangan.

2. Menentukan Alur Kisah

Alur adalah jalan cerita dari tema yang sudah dipilih. Alur merupakan rangkaian sebuah cerita yang disusun dari awal sampai akhir. Cerita yang jelas dan utuh. Tahap persiapan alur akan terlihat masalah-masalah yang terjadi, seperti tempat kejadian, tokoh-tokoh yang mengisi cerita. Baik tokoh utama maupun tokoh-tokoh penentang juga tokoh-tokoh lain sebagai pendukung cerita.

3. Menyusun Adegan

Setelah menyusun cerita selesai dengan utuh, dilanjutkan dengan menyusun adegan yang akan ditampilkan dalam setiap babak. Setiap adegan cerita, akan diketahui urutan tokoh-tokoh yang akan tampil. Begitupun dalam adegan memilih babak atau kejadian mulai dari proses pengenalan hingga kejadian paling menarik sebagai puncak.

4. Membuat Dialog-Dialog Tokoh

Drama berbeda dengan karya sastra yang lain. Perbedaan yang paling mencolok adalah dialog dialog-bangun antartokoh. Pada saat membuat dialog-dialog setiap orang, Anda harus menyesuaikan dengan karakter yang dibuat, misalnya tokoh orang tua, tentu bahasa dan tingkah lakunya berbeda dengan anak sekolah. Dialog tokoh-tokoh ini juga di tentukan oleh latar belakang keadaan masing-masing. Orang dari daerah yang berbeda bahasanya dengan orang dari perkotaan dan lingkungan lain. Dialek atau gaya bahasa setiap tokoh yang berasal dari setiap suku bangsa juga akan berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Hal yang demikian dapat digunakan untuk membuat naskah, membuat drama drama menjadi unik dan menarik untuk dinikmati dalam pertunjukan teater.

Contoh Drama Fragmen

Contoh drama fragmin injections, contoh drama fragmin dosing, contoh drama fragmin package, contoh drama fragmin pfizer, contoh drama fragmin vs lovenox, contoh drama fragmin side, contoh drama fragmin medication, contoh drama fragmin 5000, contoh drama fragmin administration, contoh drama fragmin generic name, contoh drama singkat, contoh drama persahabatan, contoh drama anak sekolah, contoh drama komedi, contoh drama 6 orang, contoh drama bahasa inggris, contoh drama musikal, contoh drama tradisional, contoh drama tragedi, contoh drama teater,

Demikian Penjelasan Materi Tentang Menyusun Naskah Fragmen : Pengertian, Teknik, Cara dan Contoh  Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.