Lihat Foto Show KOMPAS.com - Integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai perbedaan-perbedaan yang ada pada masyarakat sehingga menjadi selaras dalam sebuah bangsa. Perbedaan tersebut meliputi suku, budaya, bahasa, ras, agama, dan faktor kebangsaan lain. Integrasi nasional sendiri menjadi hal yang penting bagi negara heterogen seperti Indonesia. Berikut pengertian integrasi nasional menurut pendapat beberapa ahli. Baca juga: Kemenkumham Targetkan UU Ratifikasi Konvensi Anti Penghilangan Paksa Disahkan Sebelum Peringatan Hari HAM Sedunia Saffroedin BaharMenurut Saffroedin Bahar, integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Nazaruddin SjamsuddinMenurut Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan, yaitu sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Menurut J. Soedjati Djiwandono, integrasi nasional merupakan sebuah cara agar kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Sunyoto UsmanMenurut Sunyoto Usman, integrasi nasional adalah suatu proses saat kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan antar kelompok. Heddy Shri Ahimsa PutraMenurut Heddy Shri Ahimsa Putra, integrasi nasional merupakan keselarasan dan keharmonisan seluruh relasi sosial yang terbangun dalam masyarakat. Howard WrigginsMenurut Howard Wriggins, integrasi adalah penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi suatu bangsa. Myron WeinerMenurut Myron Weiner, integrasi nasional merupakan proses penyatuan kelompok-kelompok dengan latar sosial dan budaya berbeda ke dalam satu kesatuan wilayah dan membentuk satu identitas nasional.
Baca berikutnya
4/07/2017 07:31:00 AM
1. Idianto Muin (2006:69), Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Penganut fungsionalisme struktural, sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan yaitu konsensus tentang nilai-nilai fundamental dan cross-cutting affiliations (keanggotaan ganda dan satu kesatuan sosial). 3. Penganut pendekatan konflik, suatu masyarakat terintegrasi atas paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial yang dominan terhadap kelompok-kelompok atau satuan-satuan sosial yang lain. 4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. 5. Kun Maryati dan Juju Suryawati (2014:140), integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma. 6. Abu Ahmadi, melihat bahwa dalam integrasi masyarakat terdapat kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari tingkat individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat sehingga menghasilkan konsensus (kesepakatan) nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. 7. Abdul Syani, melihat integrasi tidak hanya cukup diukur dari kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat secara fisik, tetapi juga terdapat konsensus yang merupakan pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi. 8. Michael Banton, mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut. Hak dan kewajiban yang terkait serta ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja dan tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pekerjaan atau status9. Soerjono Soekanto, sebuah proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi gol melawan lawan yang disertai dengan ancaman dan / atau kekerasan. 10. Gillin, bagian dari proses sosial yang terjadi karena perbedaan fisik, emosional, budaya dan perilaku. 11. William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut sepakat (konsensus) mengenai struktur masyarakat yang dibangun, merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka, bisa menjalankan norma dan nilai yang telah terbangun cukup lama secara konsisten. Ket. klik warna biru untuk link Download di Sini Baca Juga 1. Integrasi masyarakat 2. Tahap-tahap resolusi konflik 3. Enkulturasi 4. Disorganisasi (disintegrasi) dan reorganisasi (reintegrasi) 5. Difusi 6. Bentuk-bentuk integrasi sosial 7. Belajar berdemokrasi dan hidup dalam pluralisme 8. Persamaan 9. Desentralisasi 10. Hak asasi manusia 11. Demokrasi 12. Kontrak sosial 13. Perkawinan Materi Sosiologi yang Berkaitan 1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5.1 Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 5.2 Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 3. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab. 5 Integrasi dan Reintegrasi Sosial (Kurikulum 2013) 4. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 2. Konflik dan Integrasi Sosial (KTSP) 5. Materi Ujian Nasional Kompetensi Konflik Sosial dan Integrasi Sosial Manusia yang hendak menyikapi rahasia Allah melaui tandanya A. Wahyu B. Manusia C. Jagad raya Jelaskan apa kaitan antara mimpi dengan motivasi Penelitian tentang tingkat pendidikan di suatu kota dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria kota yaitu kota kecil, sedang dan kota metropolitan … makna uang menurut orang Jerman Apa tujuan didirikan sekolah menerut Budi Otomo pada tanggal 20 Mei 1908 Proses perkembangan dan pertumbuhan tiap anak tidaklah sama, apa yang saudara lakukan ketika melihat realita tersebut khususnya dalam proses pembelaja … sebutkan klarifikasi kelompok berdasarkan cara terbantuknya? Apa yang dimaksud dengan faith migration? Berikan contohnya! Salah satu contoh nilai moral adalah... Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan, baik yang dilakukan oleh individu maupun kolektif. berdasarkan hal tersebut, teo … |