Jelaskan teknik PEMBERIAN air untuk tanaman dan bagaimana keuntungan dan kerugian

235  Kebutuhan air selama pertumbuhan, pada musim semi 5,6 mm, pada musim gugur 2,9 mm, Pemberian air irigasi sebanyak 5-7 kali pada musim semi dan 2 – 4 kali pada musim gugur. d Tanaman Kedele  Kebutuhan air selama pertumbuhan, a pada musim semi 320 mm, b pada musin panas 320 mm dan c pada musim gugur 150 mm  Kebutuhan air harian, a pada musim semi 2,4 – 3,3 m, b pada musin panas 2,4 – 3,2 mm, c pada musim gugur 1,5 mm.  Kebutuhan air maksimum hariana pada musim semi 4,7 mm, b pada musin panas 4,5 mm, c pada musim gugur 3,3 mm

f. Teknik Pemberian Air Berdasarkan Kondisi lahan dan tanaman.

1 Pemberian Air Memberikan air pada tanaman adalah untuk memenuhi kebutuhannya dan mem-buang air yang berlebihan. Jadi dengan sistem ini, pemberian air dan pembuangan air dapat dikendalikan baik jumlahnya maupun waktunya. Tujuan pemberian air bagi tanaman adalah untuk menyakinkan bahwa tanaman mendapatkan jumlah air yang cukup memadai pada zone perakarannya sehingga dapat memberikan produksi yang optimal. Pemberian air dapat memberikan efek tambahan baik yang positif maupun yang negative. Efek tambahan positif dari pemberian air adalah :  Air yang bersama nutrisi dapat menyuburkan tanaman. 236  Air dapat mengatur suhu  Memperbesar penyediaan air  Mencuci garam-garam Efek tambahan yang bersifat mehatif dari pemberian air adalah  Jika terlalu banyak ada kemungkinan menutup rongga-rongga tanah sehingga udara tanah tidak ada.  Bila tanah digenangi dapat memungkinkan mengangkat garam- garam yang merugikan tanaman ke daerah perakaran 2 Teknik pemberian Air Berdasarkan jumlah air, kondisi lahan, kebutuhan bagi tanaman serta teknologi, maka cara pemberian air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, a irigasi gravitasi, b irigasi bawah permukaan, c irigasi curah, d irigasi tetes. Sistem irigasi Gravitasi Sistem irigasi gravitasi merupakan cara pemberian air yang menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber ketempat yang membutuhkannya. Gambar 48. Irigasi gravitasi 237 Sistem irigasi Bawah permukaan Sistem irigasi bawah permukaan adalah pemberian air yang diberikan langsung ke daerah peralatan tanaman. Gambar 49. Sistem irigasi bawah permukaan. Sistem Irigasi Curah Sistem irigasi curah adalah cara pemberian air secara siraman yaitu dengan memberikan air melalui siraman pancaran air pada areal tanaman. Gambar 50. Sistem irigasi Curah 238 Secara Tetes Pemberian air cara ini yaitu dengan memberikan titisan air langsung pada tanaman. Gambar 51. Sistem irigasi tetes Cara mana yang akan dipakai tergantung pada kondisi daerah, sumber air dan teknologi yang masing-masing mempunyai keuntungan, dan kerugian. Pemberian air secara gravitasi dan bawah permukaan akan menguntungkan apabila jumlah air yang tersedia cukup banyak sehingga air bukan lagi sebagai faktor pembatas. Akan tetapi apabila jumlah air terbatas, maka pemberian air dengan cara siraman dan tetesan akan lebih menguntungkan, hanya saja sistem ini memerlukan teknologi dan peralatan yang lebih modern.

g. Mengontrol Jumlah Air Yang Diberikan

Jawaban:

Teknik-teknik pemberian air untuk tanaman adalah:

1. Irigasi air permukaan, kelebihanya lebih mudah dipasang, namun kekurangannya adalah boros air

2. Irigasi curah: kelebihanya cukup repot dalam memasang dan memerlukan keran pencurah, namun lebih hemat air

3. Irigasi tetes: kelebihannya adalah lebih mudah dipasang dari irigasi curah, namun bersifat pasif karena harus menunggu air menetes

Pembahasan:

Teknik Irigasi adalah teknik yang digunakan untuk memberikan air ke lahan pertanian. Teknik ini diperlukan untuk mengairi lahan yang kering atau pada saat musim kemarau. Ada tiga teknik yang banyak dipakai dalam pemberian air ke lahan:

1. Irigasi air permukaan

Pada sistem ini penerapan irigasi dengan cara mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan cara gravitasi (membiarkan air mengalir dari atas ke bawah). Misalnya dalam saluran irigasi persawahan. Sistem ini mudah dibuat, hanya perlu membuat saluran seperti gorong-gorong di sekitar lahan pertanian. Namun sistem ini boros air, akrena banyaknya air yang diperlukan untuk menjangkau wilayah yang luas, dan banyaknya air yang hilang karena menguap.

2. Irigasi curah

Sistem ini menggunakan pipa penyemprot air yang berputar dan menyebarkan air ke lahan pertanian. Sistem ini lebih kompleks, karena perlu memasang pipa dan kran curah. Namun, sistem ini cocok untuk lahan yang luas, karena air dapat disebarkan dengan cepat ke wilayah luas dan lebih hemat. Karena air dilewatkan dalam pipa maka tidak ada air yang terbuang akibat penguapan.

3. Irigasi tetes

Pada sistem air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah melalui suatu pemancar (emitter) berupa pipa yang berlubang. Sistem ini juga menghindari pembuangan air akibat penguapan dan lebih tepat sasaran, namun harus menunggu air menetes perlahan.

Kelas: IX

Mata pelajaran: Biologi

Materi: Bioteknologi

Kata kunci: Irigasi

1.Kenapa Sinta menginginkan kijang emas sampai menyuruh Rama menangkapnya?2.Kenapa Rama menyerang kerajaan alengka?Yg beragama Hindu tolong dijawab ya … soalnya dikumpul besok​

Bantuin....bsk dikumpul....​

Bantuin....bsk dikumpul....​

Bantuuuuuuu.....Bsk dikumpul.....​

sebutkan nama nama Gereja Kristen yang ada di pontianak kalimantan barat minimal 20

008000 PR 15x (56-69)= (-23+2)x17= ​

mohon dibantu ya pliss​

apa yg di amksud dengan vivipar​

Quis!!indonesia warna negara nya apcepet jwb​

Tolong bantu... Bsk dikumpul....​