Jelaskan proses fertilisasi hingga terjadi kehamilan

Anda mungkin pernah bertanya-tanya bagaimana proses terjadinya kehamilan setelah berhubungan intim, terutama bila dilakukan pada masa ovulasi. Pada masa ini, kemungkinan terjadi proses pembuahan akan lebih besar, sehingga peluang hamil menjadi lebih tinggi.

Masa ovulasi umumnya berlangsung sekitar 2 minggu sebelum hari pertama menstruasi berikutnya dimulai. Saat ovulasi, indung telur atau ovarium di dalam tubuh wanita akan mengeluarkan sel telur yang telah matang. Sel telur ini kemudian akan memasuki tuba falopi dan menunggu datangnya sperma untuk dibuahi.

Sel telur yang telah matang memiliki masa hidup 24 jam saja. Jika dalam waktu tersebut sel telur tidak dibuahi, sel telur akan meluruh. Proses inilah yang dikenal dengan menstruasi.

Memahami Proses Terjadinya Kehamilan

Pembuahan bisa terjadi dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari setelah wanita selesai berhubungan intim. Seorang wanita dapat dikatakan hamil saat pembuahan berhasil terjadi.

Secara garis besar, berikut ini adalah proses terjadinya kehamilan di dalam tubuh wanita:

Saat pembuahan

Setelah berhubungan intim, sekitar 300 juta sel sperma akan memasuki vagina. Akan tetapi, hanya ratusan sel sperma yang akan mencapai tuba falopi, yaitu lokasi di mana sel telur berada.

Dari ratusan sperma tersebut, hanya ada satu sperma yang berhasil bertemu dengan sel telur. Setelah sel telur dan sperma bertemu, proses pembuahan akan terjadi.

Pada kasus tertentu, indung telur dapat menghasilkan dua sel telur yang matang. Bila kedua sel telur berhasil dibuahi oleh 2 sel sperma, akan terjadilah kehamilan kembar nonidentik atau disebut juga kembar fraternal.

Setelah pembuahan

Dalam waktu 24 jam setelah pembuahan terjadi, sel telur akan berubah menjadi zigot. Zigot ini kemudian akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin dan menempel di dinding rahim dalam waktu 5–10 hari setelah pembuahan.

Pada tahap ini, wanita yang sudah memasuki masa awal kehamilan mungkin akan mengalami flek kecokelatan atau mengalami perdarahan ringan selama kira-kira 1–2 hari. Perdarahan ini disebut perdarahan implantasi. Namun, tidak semua wanita mengalaminya.

Setelah terjadi implantasi, kantung ketuban dan plasenta yang menjadi sumber nutrisi janin akan terbentuk. Plasenta juga akan mulai melepaskan hormon kehamilan hCG yang bisa dideteksi melalui tes urine.

Tanda dan gejala kehamilan lain juga mungkin dirasakan oleh wanita di masa awal kehamilan, seperti mual dan perubahan pada payudara.

Kapan Tes Kehamilan Menunjukkan Hasil Positif?

Bagaimana jika belum ada sel telur yang dapat dibuahi saat sperma masuk setelah berhubungan intim? Jangan khawatir, sperma masih bisa bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga 5 hari lamanya.

Namun, perlu diingat, perjuangan sperma untuk mencapai sel telur masih panjang dan dalam perjalanannya jumlah sperma akan semakin berkurang.

Untuk memastikan telah terjadi kehamilan, Anda dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack setidaknya 3–4 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir Anda atau 2–3 minggu setelah Anda berhubungan intim di masa subur.

Bagi Anda yang merencanakan kehamilan, disarankan melakukan hubungan intim di masa ovulasi untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan. Anda juga bisa mencoba beberapa posisi bercinta yang dipercaya memudahkan sperma masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur.

Namun, jika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit menentukan masa subur Anda, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran terbaik.

Proses pembuahan dimulai ketika sel sperma bertemu dengan sel telur di dalam rahim. Proses ini merupakal cikal bakal terjadinya kehamilan. Meski begitu, tidak ada yang tahu pasti kapan pembuahan terjadi hingga tanda-tanda kehamilan muncul.

Sel telur dalam tubuh wanita akan matang pada periode tertentu setiap bulannya, sedangkan tubuh pria selalu memproduksi jutaan sperma. Namun, dari sekitar 350 juta sperma yang diproduksi saat ejakulasi, paling tidak hanya 1 sperma yang berhasil membuahi sel telur.

Seperti Ini Proses Pembuahan

Saat mencapai orgasme, pria mengeluarkan cairan mani yang kaya akan sperma. Cairan ini bergerak ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur.

Kontraksi lembut pada rahim membantu sperma mencapai sel telur di dalam saluran reproduksi wanita. Sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke tuba falopi, yaitu lokasi sel telur berada.

Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan berusaha menembus cangkang sel telur agar terjadi pembuahan.

Umumnya, sperma-sperma ini dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Sebagian sperma dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Waktu paling cepat sperma mencapai sel telur adalah sekitar 45 menit.

Pembuahan biasanya terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, sel telur akan berubah bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Inilah yang disebut sebagai proses pembuahan.

Jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk dibuahi, mereka dapat tetap bertahan dalam tuba falopi hingga 7 hari setelah hubungan seksual. Jika dalam kurun waktu tersebut wanita mengalami ovulasi, masih ada kemungkinan akan terjadi pembuahan dan kehamilan.

Setelah Sel Telur Dibuahi

Setelah proses pembuahan, materi genetik dalam sperma dan sel telur yang telah dibuahi atau zigot akan membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang terbentuk kemudian akan bergerak turun ke tuba falopi menuju rahim.

Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel tersebut akan terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel. Sel ini disebut sebagai embrio blaskokista. Nah, kehamilan baru akan terjadi ketika embrio blaskokista ini tertanam di dinding rahim untuk kemudian berkembang. Prosesnya ini disebut sebagai implantasi.

Saat implantasi terjadi, sebagian wanita biasanya akan mengalami perdarahan ringan selama 1–2 hari. Selanjutnya, dinding rahim akan menguat dan leher rahim akan tertutup dengan cairan sehingga menjadi tempat yang layak untuk janin berkembang.

Ada kalanya terjadi kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, misalnya di tuba falopi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan ektopik sering ditandai dengan nyeri perut, pendarahan dan nyeri pada bahu.

Proses pembuahan adalah awal dari kehamilan. Meski Anda tidak dapat merasakan proses tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter bila telah muncul tanda-tanda kehamilan dan pemeriksaan dengan test pack memberikan hasil positif.

Berikut adalah penjelasan tentang fertilisasi, kehamilan, dan perkembangan embrio.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah penjelasan mengenai fertilisasi dan kehamilan.

Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot.

Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopii.

Fertilisasi diawali apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur.

Baca juga: Jenis Pembelahan Sel pada Sistem Reproduksi Manusia: Mitosis dan Meiosis

Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur.

Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuhnya dalam cairan yang ada pada tuba fallopii untuk menuju ke sel telur.

Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron.

Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopii atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma).

Dari jutaan sel sperma yang masuk ke saluran reproduksi perempuan, hanya satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur.

Hal tersebut terjadi karena setelah salah satu sel sperma memasuki membran sel telur, maka secara langsung sel telur akan menyusun suatu lapisan yang tidak dapat dilewati oleh sperma lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA