Jelaskan pemahaman yang benar tentang hubungan orang percaya dengan Allah sebagai Bapa

Memahami Pribadi Allah

Eric Ongkowijoyo

Oct 21, 2018·11 min read

Kalau Allah itu satu kenapa ada Tiga Pribadi?

Ini adalah pertanyaan kunci dan misteri bagi orang Kristen. Tetapi Allah tidak perlu menyatakan Diri dalam Tiga Pribadi jika memang Allah tidaklah demikian atau tidak sanggup menjelaskan umat-Nya mengenai hal ini. Adanya doktrin Trinitas sebenarnya menunjukan bahwa doktrin ini bisa dijelaskan. Allah yang begitu misteri dan transenden mau menyatakan diri kepada kita sehingga bisa dipahami, terutama mengenai 3 Pribadi dalam diri Allah. Suatu sikap ignorance yang begitu parah bagi saya apabila orang Kristen tidak mau mempelajari hal ini, karena tutup kuping dan tutup pikiran untuk mengenali Allahnya berarti tidak pernah mau menjumpai Allah-nya.

Mari kita memulai dengan pembahasan mengenai apa itu arti kata Pribadi yang sebenarnya.

Apakah 3 Pribadi Allah sama dengan 3 Orang?

Kata Pribadi sendiri sebenarnya tidak berarti orang yang berbeda dan terpisah. Kata pribadi dalam diri Allah berarti Allah Bapa dan Allah Putera itu berbeda dan terpisah secara Pribadi, yang artinya ada dua Allah, sama seperti Petrus dan Paulus yang adalah dua manusia. Ini adalah pengertian kita yang umum mengenai kata pribadi. Mari kita pelajari bahasa asli dan pengertiannya tentang asal usul kata pribadi ini dalam doktrin rumusan bapa-bapa gereja.

Dalam pengakuan iman dan perumusan Tritunggal pertama tidak menggunakan kata pribadi dengan konteks yang kita mengerti sekarang (yaitu orang yang terpisah secara kesadaran dan kehendak). Kata yang digunakan oleh bapa gereja untuk menyatakan kata pribadi dalam doktrin Trinitas ini adalah hypostasis.

Hypostasis ini memiliki arti yaitu:

The term hypostasis has two meanings. Sometimes it means simple existence. In this sense, substance and hypostasis are the same thing, which is why certain of the holy Fathers have said: the natures, that is to say, hypostases. At other times, it means the existence of an individual substance in itself.
John Damascus, The Fount of Knowledge, Chapter XLII, paragraph 1.

Atau secara mudahnya dapat didefinisikan menjadi:

  1. suatu karakteristik dan spesifik dari suatu hakikat yang bisa dibedakan.
  2. entitas atau realitas individu dari suatu hakikat.
  3. I shall state that essence has the same relation to hypostasis as the common has to the particular St. Gregory of Nyssa.

Atau dalam arti teologinya hypostasis dari Allah adalah suatu bentuk unik dalam diri Allah / natur Allah atau pembedaan / spesifikasi sifat dari diri Allah yang esa. Jadi dalam hypostasis ada karakter / sifat yang unik yang bisa dibedakan dalam hipostasis lainnya. Jadi dalam diri Allah setiap hipostasisnya memiliki sifat yang unik yang tidak dibagikan kepada hipostasis lainnya.

Contoh dari pengertian hypostasis ini misalnya :

  1. Api terdiri dari kobaran api, terang, dan panas. Hypostasis kobaran api, terang, dan panas adalah hal yang berbeda secara sifat / karakteristik tetapi dari unsur yang sama yaitu api.
  2. Matahari terdiri dari inti matahari, terang, dan panas. Inti matahari tidak bisa dilihat, sedangkan yang menyatakan matahari tersebut adalah terangnya yang keluar dari matahari, dan keberadaan matahari bisa dirasakan lewat panasnya.
  3. Pohon terdiri dari inti pohon, bentuk pohon dan hidup pohon. Hypostasis inti pohon, bentuk pohon, dan hidup pohon bisa dibedakan secara logis tetapi tidak bisa dipisahkan, dan menceritakan satu pohon.
  4. Manusia terdiri dari eksistensi orang tersebut, pikiran, dan roh. Eksistensi menceritakan orang tersebut yang kita kenal lewat pikirannya dan adanya roh menunjukan bahwa dia hidup.

Jadi Trinitas tidak berbicara mengenal 3 Pribadi Allah yang menjadi satu, tetapi satu Allah yang dikenal dalam 3 Pribadi. Maka kita perlu mengenal Pribadi Allah dari apa yang dinyatakan dalam Alkitab itu sendiri. Dalam setiap Pribadi ini ada sifat-sifat unik yang tidak dibagikan / terdapat pada Pribadi lainnya.

Allah Bapa

Hypostasis Allah Bapa adalah Allah yang menjadi Bapa dari segala sesuatu, yang sudah ada sejak semula, yang ada dalam terang yang tak terhampiri, yang tidak kelihatan.

Keluaran 33 : 20
Lagi firman-Nya: Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.

1 Korintus 8 : 6a
namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup

Kolose 1 : 15
. Allah yang tidak kelihatan,

Yohanes 1 : 18a
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah;

1 Timotius 6 : 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

Maleakhi 2 : 10
Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita?

Dalam ayat-ayat tersebut kita mengetahui bahwa Allah Bapa adalah Pribadi yang menjadi mula dari segala sesuatu, yang ada sejak semula, yang tidak muncul dari siapapun, dan Dia adalah Allah yang tidak kelihatan, yang tidak bisa dijumpai, dan menyatakan diri-Nya lewat Firman-Nya dan Roh-Nya.

Sifat unik:

Transenden, tidak keluar dari apapun, yang tidak kelihatan, tersebut tidak di-share kepada Firman-Nya dan Roh-Nya.

Jadi bisa dikatakan Allah Bapa adalah Unbegotten God, yang sejak semula ada dan ada dengan sendirinya, yang tidak dilahirkan / keluar dari mana pun, yang melahirkan (bukan menciptakan) Firman Allah, dan memiliki Roh-Nya yaitu Roh Kudus.

Allah Putera

Hypostasis Allah Putera adalah Firman (Logos) Allah / Pikiran Allah, yaitu pernyataan diri Allah kepada segala sesuatu, menjadi gambar dari Allah yang tidak kelihatan, yang keluar dari Sang Bapa sebelum segala sesuatu.

Filipi 2 : 5 -7
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Kolose 1 : 1517
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Ibrani 1 : 1-3
Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

Yohanes 1 : 18
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Yohanes 8 : 42
Kata Yesus kepada mereka: Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Yohanes 14 : 9 -10
Kata Yesus kepadanya: Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya

Maka Firman Allah adalah hypostasis pernyataan diri Allah atau gambar Allah yang mengenalkan diri Allah Bapa kepada segala sesuatu.

  1. Sama seperti ketika saya bersembunyi di balik bilik dan ada orang di luar bilik. Saya tidak bisa dilihat oleh orang tersebut. Dan bagaimana saya menyatakan diri saya, saya harus berbicara dan orang tersebut mengenal diri saya yang berada di balik tembok tersebut, yang tidak dia lihat.
  2. Atau perumpamaan seperti pohon. Kita mengenal jenis pohon tersebut dari bentuk / rupa pohon yang ada. Dengan begitu kita bisa mengenal inti / eksistensi dari pohon tersebut yang tidak kelihatan.

Dalam hal ini, Firman Allah-lah yang menjadi manusia, bukan Allah Bapa yang menjadi manusia, seperti kesesatan teologi oneness / modalist.

Sifat unik

Begotten from God, keluar dari Sang Bapa tanpa meninggalkan Bapa, alasan segala sesuatu ada / dengan-Nya Allah menciptakan, sebagai wujud / gambar dari Bapa yang menyatakan diri Bapa, menjadi manusia untuk keselamatan manusia.

Allah Roh Kudus

Hypostasis Allah Roh Kudus adalah Hidup Allah, yang keluar dari Sang Bapa sebelum segala sesuatu dan aktif menyatakan diri Allah dalam memberi kehidupan.

Kejadian 1 : 2
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Kejadian 2 : 7
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Yesaya 17 : 13
Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.

Yohanes 4 : 24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

Yohanes 6 : 63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Because the Holy Spirit is the bond between Father and Son, it thereby shares the qualities of the other two Persons. This unique character takes the best of both, as it were, and offers it to us that he might renew the path to human salvation which had been corrupted St Gregory of Nyssa

Maka Roh Kudus adalah Roh Allah / Hidup Allah. Allah adalah Sang Pemberi Hidup, pastinya memiliki Roh / Hidup. Roh manusia ada karena diciptakan / diberikan oleh-Nya, tetapi bukan berarti Roh Allah dihembuskan menjadi roh manusia, tetapi kuasa kehidupan diberikan Allah menjadi roh manusia. Roh manusia tersebut beserta dengan Roh Allah sehingga ada kuasa kehidupan dibaliknya.

Sifat unik

Proceeding from God, sifat dinamis / aktif bekerja yang menunjukan hidup Allah, Sang Pemberi Hidup.

Roh manusia mati ketika manusia jatuh dalam dosa, sehingga manusia dikatakan binasa (Kejadian 3 : 3, Roma 6 : 23). Manusia terpisah dari Allah (Yesaya 59 : 2) dan Roh Allah tidak ada lagi pada manusia (Kejadian 6 : 3). Maka manusia binasa, ketika raganya mati, rohnya akan mengalami keterpisahan kekal dengan Allah / sumber hidup, sehingga rohnya binasa di neraka. Maka ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita diberikan hidup kembali (Roma 6 : 23), sehingga roh kita yang mati dihidupkan kembali (Yohanes 4 : 14, Yohanes 7 : 3738).

Yohanes 4 :14
tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.

Yohanes 7 : 3739
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Bagi orang yang menerima Yesus, pastinya akan memperoleh hidup kembali, karena kesaksian Injil Kristus dihidupi oleh Roh Kudus. Bagi yang percaya kepada-Nya, akan mengalirkan air hidup dalam dirinya, itu adalah Roh Kudus (Yoh 7 : 3739). Maka sangat salah bagi orang Kristen yang menganggap adanya Baptisan Roh Kudus supaya orang penuh dengan Roh Kudus, setelah dia telah lama menjadi orang percaya (atau biasa disebut Second Blessing). Tidak ada pembaptisan kedua kalinya oleh Roh Kudus, karena sekali dia percaya dan dibaptis, dia dipenuhi oleh Roh Kudus dan itulah yang disebut dengan lahir baru. Dan dia penuh oleh hidup, karena rohnya yang mati telah dihidupkan, sehingga membuahkan buah-buah Roh (Galatia 5 : 2223).

Yohanes 3 : 56
Jawab Yesus: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Diagram Pemahaman Trinitas

Dari definisi yang cukup panjang di atas, dapat digambarkan dengan mudah lewat diagram ini, yaitu mengenai Trinitas dan hubungan antar Hypostasis / Pribadi-Nya. Maka dalam iman Kekristenan, hanya ada satu Allah, yaitu Bapa, yang ada bersama Firman dan Roh-Nya, yang dipuja dalam satu nama (Matius 28: 19). Di dalamnya hanya ada satu kuasa, satu kehendak, tidak terbagi, dan tidak dipisahkan.

Trinitas dari Gereja Ortodoks Timur

Allah itu kasih, maka kasih selalu mengalir dalam diri Allah. Di dalam kasih harus ada yang mengasihi dan dikasihi. Maka ada siklus kasih dalam diri Allah, yaitu Bapa mengasihi Firman dan Roh dan sebaliknya sesuai dengan firman yang berkata:

Yohanes 17 : 24
. sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Jadi Allah tidak menciptakan karena membutuhkan sesuatu untuk dikasihi, tetapi sebelum segala sesuatu Allah sudah kasih, dan kasih itu mengalir dalam diri-Nya, yaitu 3 Pribadi-Nya.

Apakah 3 Pribadi menunjukan adanya pembagian dalam diri Allah?

Tidak, Allah tidak terbagi-bagi. Dia sempurna, maka dari itu Dia memiliki Eksistensi, Firman, dan Roh. Maka Eksistensi (Bapa), Firman (Putera), dan Roh (Roh Kudus) tidak merupakan pembagian dalam diri Allah yang satu, tetapi merupakan kesaksian dari kita yang melihat Allah yang satu. Sama seperti kita merasakan panasnya api, panas tersebut tidak terpisah dari eksistensi api dan nyala api.

Allah tidak terbagi, sehingga Allah Bapa tidak sempurna tanpa Roh-Nya, atau tidak sempurna tanpa Firman-Nya. Allah itu sempurna, maka Dia memiliki Firman dan Roh.

Kenapa terkesan ada tiga? Karena pikiran kita mencetaknya menjadi 3 di dalam pikiran kita, tetapi sebenarnya adalah satu. Jika kita berpikir mengenai Allah Bapa, kita tidak sedang memisahkan Allah Bapa dengan Putera dan Roh Kudus di pikiran kita, tetapi hakikatnya mereka adalah satu. Tetap sempurna yaitu eksistensi Allah yang punya Firman dan Roh, dan tiga-tiganya ada. Antar Pribadinya tidak bisa berpisah, karena hanya ada Satu Allah.

Prinsip yang harus diketahui tentang Hubungan antar Pribadi Allah

Kesalahan pemahaman dalam Trinitas umumnya adalah gagal memahami hubungan antar Pribadi-Nya. Dalam hal ini sering muncul bidat-bidat ajaran agama Kristen karena tidak memahami Trinitas dengan memahami sifatnya. Misalnya dalam teologi Oneness Pentecostal yang saya bahas di materi sebelumnya, teologi ini tidak membedakan antara hypostasis Allah, sehingga dalam pemahamannya Allah Bapa menjadi manusia, dan menjadi Roh Kudus karena ketiganya tidak dibedakan. Atau beberapa teologi yang memisahkan Allah dalam Trinitas, sehingga menjadi tritheisme (penyembahan 3 Allah).

Sifat dalam Diri Allah antar Pribadi-Nya:
1. Satu kesatuan, tidak bisa dipisahkan
2. Bisa dibedakan
3. Tidak bisa dibagi
4. Sama dalam kehormatan, tidak ada yang lebih tinggi atau rendah.

Konsep ini bisa dipahami dalam diagram berikut ini.

Diagram Trinitas

Jadi:

1. Tanpa unity, maka akan jatuh dalam pemahaman polytheis atau penyembahan 3 Allah.

2. Tanpa diversity, maka akan jatuh dalam pemahaman modalistic atau hanya ada satu Pribadi Allah.

3. Tanpa equality, maka akan jatuh dalam pemahaman subordinasi, yaitu Allah terdiri dari komponen-komponen yang lebih rendah kehormatannya satu dibanding lainnya.

Pengakuan Iman Nikea (325 M) Konstantinopel (381 M)

Dalam kehidupan gereja mula-mula, banyak terpaan bidat-bidat atau pengajar-pengajar palsu yang mencoba mengaburkan iman kekristenan. Maka dalam 4 abad perjalanan gereja, melalui konsili-konsili bapa gereja, dibuatlah pengakuan iman sebagai pernyataan bahwa orang-orang Kristen pada zaman itu mewarisi iman para rasul yang adalah saksi mata langsung dari Yesus. Pengakuan ini diucapkan dan diakui oleh seluruh orang percaya, di mana orang di luar orang percaya yaitu bidat-bidat tidak mengakuinya dan memisahkan diri dari gereja (misal bidat Arius dan pengikutnya yang tdak mengakui Yesus adalah Allah, atau Macedonius yang tidak mengakui Roh Kudus sebagai Allah).

Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;

dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal. Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya. Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita. Ia dikandung dari Roh Kudus, Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia. Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus; Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa. Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya takkan berakhir.

Aku percaya akan Roh Kudus, Tuhan yang memberi hidup; Ia berasal dari Bapa, yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan; Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Aku mengakui satu pembaptisan Akan penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di dunia yang akan datang. Amin.

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA