Jelaskan mengapa tanggal 1 juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila

Peringatan Hari Lahir Pancasila ini didasarkan dari perumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI yang dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945. Pada sidang ini dibahas mengenai rancangan konsep dasar negara yang diusulkan oleh tiga tokoh yaitu Mr. Muhammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 dan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Selain mengusulkan rumusan dasar negara, Ir. Soekarno juga mengemukakan istilah Pancasila sebagai istilah dasar negara.

Dengan demikian 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila karena pada tanggal tersebut (1 Juni 1945) Ir. Soekarno mengemukakan istilah Pancasila sebagai nama dasar negara.

Garuda Pancasila/Kenapa Hari Lahir Pancasila Diperingati Setiap 1 Juni? Berikut Sejarah Lahirnya Pancasila dari mulai tanggal 1 Juni 1945.

TRIBUNNEWS.COM - Seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila pada hari ini, Selasa (1/6/2021).

Tapi tahukah kamu alasan kenapa Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni?

Hari Lahir Pancasila ditetapkan melalui Keppres Nomor 24 Tahun 2016.

Dalam Keppres itu disebutkan dijelaskan bahwa tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

Inilah kumpulan 30 ucapan selamat Hari Lahir Pancasila yang diperingati pada Selasa, 1 Juni 2021. Kirim ke WhatsApp atau jadi status di media sosial. (freepik.com)

Baca juga: Kumpulan Kata Mutiara dari Ir Soekarno, Cocok Dibagikan di Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021

Baca juga: 20 Link Twibbon Kartu Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Ini Cara Membuatnya

Selain itu, setiap tanggal 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Saat sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1 Juni 1945, untuk pertama kalinya Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan oleh Ir. Soekarno, Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Sejak kelahirannya pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila mengalami perkembangan hingga menghasilkan naskah Piagam Jakarta.

Naskah Piagam Jakarta dirumuskan pada tanggal 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan dan disepakati menjadi rumusan final pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Rumusan Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir. Soekarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara.

Tujuan adanya Hari Lahir Pancasila yakni agar dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia ini diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi.

smpn19.semarangkota.go.id - Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Seperti apa sejarah hari lahir Pancasila? Lahirnya pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Sukarno pada 1 Juni 1945.

Sejarah hari lahir Pancasila, diambil dari rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mengadakan sidang pertama dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara.

Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.

Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada 1 Juni 1945, Sukarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakan Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI.

Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar (UUD) dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Lalu dibentuklah Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Sukarno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Kemudian disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada 18 Agustus 1945 oleh BPUPKI.

Mantan Ketua BPUPKI Dr Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Sukarno tersebut berisi tentang Lahirnya Pancasila.
Sehingga tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.

tirto.id - Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Ada sejarah panjang di balik penetapan tanggal tersebut sebagai hari jadi Pancasila yang sekarang menjadi hari libur nasional.

Tonggak dimulai sejarah Hari Lahir Pancasila adalah saat Sukarno menyampaikan pidato dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.

Pidato Bung Karno tersebut yang akhirnya dirumuskan menjadi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sukarno sendiri kemudian menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama.

Apa Itu BPUPKI?

BPUPKI adalah badan bentukan Jepang yang kala itu masih menjajah Indonesia dan pada 1945 sedang terdesak oleh serangan pasukan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua.

Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia tanggal 24 Agustus 1945, lalu membentuk badan persiapan yang beranggotakan 60 orang yakni BPUPKI.

BPUPKI yang diresmikan pada 29 April 1945 diketuai oleh Radjiman Wedjodiningrat dan wakilnya Raden Panji Soeroso serta seorang wakil Jepang bernama Ichubangasa.

Baca juga:

  • Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021: Sejarah, Logo, Tema Peringatan
  • Pengertian Demokrasi Pancasila: Sejarah, Prinsip, & Ciri-cirinya
  • Pengamalan Sila 1-5 Pancasila di Lingkungan Masyarakat & Contohnya

Sidang Pertama BPUPKI

BPUPKI menggelar sidang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Peserta sidang membicarakan tentang landasan-landasan bernegara atau dasar-dasar Indonesia merdeka.

Moh. Yamin sebagai salah satu peserta sidang mengusulkan dasar Indonesia merdeka yaitu: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.

Sukarno kemudian mengusulkan dasar negara yang dimaksud adalah philosophische grondslag (dasar filsafat, fundamen, dan pikiran mendalam yang menjadi dasar dari sebuah negara Indonesia) yakni sebagai berikut:

  • Kebangsaan/nasionalisme
  • Kemanusiaan (internasionalisme)
  • Musyawarah, mufakat, perwakilan
  • Kesejahteraan sosial
  • Ketuhanan yang berkebudayaan

Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Sukarno memperkenalkan 5 sila. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya," kata Bung Karno.

“Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi," lanjut sosok yang nantinya menjadi Presiden RI pertama ini, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Tanggal 1 Juni 1945 itu pula, dibentuklah panitia kecil dengan anggota 8 orang yang bertugas untuk menampung dan mengidentifikasi usulan semua anggota BPUPKI.

Terdapat dua kubu yakni kelompok yang ingin mendirikan negara bersyariat Islam, satu lagi adalah golongan nasionalisme tidak berdasar hukum agama.

Perbedaan itu membuat dibentuk lagi sebuah tim beranggota 9 orang, dengan anggota Sukarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakkir, A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim.

Tim ini dikenal dengan ‘Panitia Sembilan’ yang menghasilkan Piagam Jakarta berisi kesepakatan dasar negara:

“Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Baca juga:

  • Tanggal Merah 1 Juni 2021: Hari Lahir Pancasila Jadi Libur Nasional
  • Pengamalan Sila 1-5 Pancasila di Lingkungan Masyarakat & Contohnya
  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Sekolah & Lingkungan Kelas

Sidang Kedua BPUPKI

Sidang BPUPKI yang kedua dilangsungkan pada 10-16 Juli 1945. Dalam sidang kedua ini, dasar negara berupa Pancasila seperti yang ada di Piagam Jakarta, disepakati. Demikian pula bentuk negara republik dan luas wilayah Indonesia.

Lalu dibentuklah, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Zyubbii Inkai pada 9 Agustus 1945 sebagai pengganti BPUPKI. Panitia ini mengesahkan Dasar Negara dan UUD 45. Ketua PPKI adalah Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai wakil ketua.

Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Sehari kemudian, datang perwakilan dari Indonesia Timur yang memprotes isi Piagam Jakarta, terutama pada 7 kata yaitu “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Dari situlah terjadi diskusi lagi untuk dicari jalan tengahnya. Maka, setelah disepakati, kaliimat tersebut diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan menjadi sila ke-1 Pancasila.

Tahun 2016 lalu, pemerintah RI melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016, menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila sekaligus sebagai Hari Libur Nasional.

Baca juga artikel terkait HARI LAHIR PANCASILA 1 JUNI 2021 atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/isw)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA