Jelaskan mengapa modal utama wirausaha bukan semata uang melainkan semangat untuk menjadi pemenang

Memulai bisnis atau usaha tanpa modal adalah hal yang muskil. Alias tidak mungkin. Semua bisnis tetap membutuhkan modal. Entah itu berupa uang, aset yang Anda miliki saat ini, skill, ilmu, atau kesempurnaan akal dan fisik Anda.

Semua bisa diartikan sebagai modal. Namun, bila Anda selalu mengkonotasikan modal dalam bentuk uang, banyak orang menilai hal itu salah.

Mengapa? Allah Yang Maha Pemurah, telah mengkaruniakan kesempurnaan akal dan fisik bagi Anda. Sebetulnya dengan akal dan fisik itu, telah lebih dari cukup untuk dijadikan modal dalam memulai sebuah bisnis. Sayangnya, selama ini mindset kita terkungkung pada pengertian bahwa modal sama dengan uang. Tidak salah memang, hanya saja bila pada satu titik Anda berposisi sebagai orang yang tak punya cukup uang, tapi semangat Anda untuk berbisnis tinggi. Apa yang Anda lakukan? Belum lagi bila Anda ‘tertekan’ oleh kebutuhan yang kian menggunung. Sekali lagi, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan tega memberi nafkah keluarga dengan cara-cara culas, kotor dan yang diharamkan Allah? Na’udzubillahimindzalik.

Harus diakui banyak keterbatasan dalam memulai bisnis. Dan hal itu adalah lumrah. Tapi bukan berarti menjadi penghalang bagi orang untuk melangkah dalam dunia bisnis. Bagaimana mungkin jika Anda tidak memiliki kesemua itu, kemudian menginginkan sukses dalam berbisnis?

Sekali lagi, cobalah untuk berpikir secara lebih bijak bahwa modal tidaklah identik dengan uang. Ada sekian banyak potensi dalam diri Anda yang bisa dimanfaatkan untuk memulai bisnis. Karenanya, inventarisir potensi Anda lalu berdayakan secara maksimal.

Anda memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan baik dan pergaulan yang luas pun sebenarnya cukup dijadikan modal. Tak perlu keluar uang. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, Anda bisa memanfaatkan kelebihan Anda tersebut dijalur bisnis jasa. Keahlian komunikasi Anda bisa menjadi pintu masuk bagi rejeki. Dan beragam jenis bisnis ini. Mulai dari konsultan, guide, hingga makelar. Tentu, kesemua itu mesti disinergikan dengan ilmu. Dan ujungnya tetap bergantung kepada kemauan Anda. Tindakan Anda adalah bentuk eksekusi atas ide-ide besar dan kemauan Anda tersebut.

Jangan berfikiran semua orang yang memiliki kekuatan finansial bisa memanfaatkan uangnya untuk berbisnis. Justru tak jarang di antara mereka menyerahkan orang lain untuk ‘memainkan’ uangnya. Nah, ini pun juga menjadi kesempatan emas bagi Anda untuk mengambil peran. Yakni, menjadikan mereka sebagai investor untuk bisnis tertentu. Atau disaat yang sama Anda juga bisa menghadirkan pihak  lain yang memiliki kemampuan beda. Pertemukan mereka dalam kongsi bisnis yang saling menguntungkan. Bila perlu libatkan diri Anda lebih dalam dari bisnis yang mereka garap. Ya, kesemuanya itu bermula dari skill Anda berkomunikasi, mudah bergaul dan terbuka. Nah, apakah itu membutuhkan modal banyak?

Itu belum seberapa. Masih banyak anugrah Allah yang Anda miliki yang bisa dimanfaatkan untuk mendulang rejeki. Contoh lain, Anda akan dapat dengan mudah mendapatkan uang dengan hanya memanfaatkan kecerdasan, kejelian dan kreativitas Anda. Yakni, dengan menjual ide-ide besar bagi orang lain. Meski dalam tataran konsep, tidak jarang orang-orang akan terbantu dengan ide Anda. Bisa jadi ide-ide Anda menjadi pemecah kebuntuan yang terjadi di perusahaan. Atau malah menjadi penyumbang bagi sebuah ‘lompatan’ untuk perusahaan agar lebih maju. Yakinlah,  kemungkinankemungkinan itu pasti ada.

Karenanya, gali lebih dalam potensi yang Anda miliki. Siapa tahu, potensi terpendam itu akan muncul. Dan akan ‘meledak’ menjadi serpihan rejeki yang berlimpah. Tiba saatnya Anda fokus dengan diri Anda sendiri. Bila perlu sejenak ‘tulikan’ telingan Anda terhadap pembicaraan orang kebanyakan. Bahwa modal sama dengan uang. Sebenarnya, cukuplah kita mengandalkan potensi, anugrah yang Allah berikan kepada kita. Hanya saja semua berpulang kepada sikap dan kemauan Anda. Allah telah sediakan semuanya. Kini tinggal kita, Anda, manusia ini yang menindaklanjutinya. Bersyukur lalu mengamalkannya atau malah kufur lantas dimanfaatkan untuk hal-hal yang dilarang Allah.

Pun demikian, ada suatu catatan menarik bahwa untuk menjadi seorang wirausahawan, harus menandai diri dengan langkah yang bermodal seadanya. Seorang wirausahawan tidak akan tergantung sama sekali dengan modal (baca: uang). Ada atau tidak ada modal, maka seorang wirausahawan akan tetap menggunakan potensi dalam dirinya untuk berbisnis. Wirausahawan harus bisa menggali modal dari mana saja, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Wirausahawan harus mampu menciptakan nilai tambah bagi keterbatasan. Otak Anda yang kreatif adalah modal utama untuk memulai bisnis. Jaringan persahabatan (network) juga merupakan modal dan seluruh potensi yang ada dalam diri Anda bisa dijadikan sebagai modal. Bodoh adalah modal untuk menjadi pandai. Miskin adalah modal untuk jadi kaya. Tidak punya modal adalah modal untuk mempunyai modal.

Semua mahfum, bila memulai bisnis bukanlah sesuatu yang mudah. Karena bisnis adalah sebuah proses yang sangat dinamis. Bisnis akan terus membutuhkan kreatifitas dan ide-ide cerdas untuk menyikapi perkembangan lingkungan. Bisnis tidak berhenti pada satu titik tertentu. Semua tergantung sejauh dan sebesar apa kemauan Anda untuk melakukannya. Bermula dari kemauan lalu ditindaklanjuti dengan tindakan —meski sederhana adalah kunci pembuka bagi langkahlangkah besar ke depan. 

Kini pertanyaannya berujung pada mindset Anda. Mindset atau pola pikir penting untuk mengawali semua rencana membangun sebuah bisnis. Anda harus mempunyai keyakinan, kepercayaan, keseriusan, disiplin dan keinginan yang kuat untuk membangun sebuah bisnis yang sukses. Yang penting adalah miliki pola pikir. Pola pikir bisnis itu bisa dipupuk kalau Anda merasa belum memilikinya. Sebetulnya setiap orang punya, namun terkadang sejak kecil, tanpa sadar kita dibesarkan di lingkungan keluarga yang justru ‘mematikan’ pola pikir bisnis tadi.

Nah, kini disaat Anda dalam kesadaran tinggi, mulailah mencari ide bisnis. Manfaatkan kesempurnaan akal dan fisik Anda sebagai sumber modal. Jangan kungkung pikiran Anda dengan hal-hal yang selama ini membatasi. Karena sekali lagi, hakikat modal tidak selamanya berwujud uang. Tapi, Anda dengan segenap anugrah dari Allah yang dimiliki adalah modal yang luar biasa.

Sumber: Majalah Cetak Pengusaha Muslim

Jelaskan mengapa modal utama wirausaha bukan semata uang melainkan semangat untuk menjadi pemenang

Kebanyakan orang menilai bahwa memiliki usaha sendiri adalah hal yang sulit. Lebih baik jangan memulai usaha jika anda bukan berasal dari keluarga pengusaha atau anda tidak mempunyai modal uang banyak untuk memulai usaha. Kira-kira seperti itu lah penilaian rata-rata masyarakat kita jika ada orang ingin memulai usaha pertamanya. Penilaian seperti ini yang membuat  rasa percaya diri calon pengusaha berkurang dan secara tidak sadar juga ikut meng-iyakan pendapat yang menyatakan bahwa untuk memulai usaha harus orang yang mempunyai modal materi berlimpah, kantong tebal, keturunan orang kaya, atau berasal dari keluarga pengusaha saja.

Uang Bukanlah Modal Utama 

Coba kita perhatikan lebih teliti di sekitar kita. Apakah orang- orang yang mempunyai banyak uang akan selalu sukses usahanya?. Apakah anda punya kenalan anak dari pengusaha sukses yang gagal dalam bisnis? atau adakah sosok pengusaha sukses yang berasal dari latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja bahkan keluarga yang kekurangan?  Jika kita objektif, maka jawaban kita akan sama yaitu pasti ada. Jadi sebenarnya uang bukanlah modal utama yang menentukan seseorang sukses menjalankan bisnisnya. Memang benar, uang menjadi salah satu point untuk mempermudah mendirikan dan menjalankan usaha. Tetapi selain uang ada hal lebih penting yang harus kita miliki agar sukses dalam berwirausaha.

Sering kita melihat fakta yang terjadi, ada perusahaan yang bangkrut akibat tidak ada penerus yang berhasil  menjadi pemimpin cakap dalam perusahaan. bahkan keluarga dari pimpinan sebelumnya tidak ada yang mampu menahkodai perusahaan. Sebaliknya ada orang dengan latar belakang ekonomi biasa-biasa saja, bisa berhasil karena kerja keras dan konsisten dalam membangun usaha.

Jadi, apa sebenarnya yang menjadi modal utama dalam menjalankan usaha ?  Berdasarkan fakta yang ada dan ilustrasi di atas, bahwa yang menjadi modal utama dalam berwirausaha adalah "Karakter Wirausaha" . kasus pertama dimana sang pemimpin perusahaan tidak  melatih anak-anaknya untuk memiliki karakter wirausaha  sehingga saat waktu tiba sang anak yang dipaksakan secara "instan" menduduki posisi pimpinan tidak akan bisa secara kapasitas untuk memimpin perusahaan. Sebaliknya, seseorang yang terbiasa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah memulai dari bawah, akan  mengerti dan menguasai secara keseluruhan semua proses dari masing-masing bagian dalam usahanya. Pengalaman pahit manisnya dalam membangun usaha telah membentuk dirinya menjadi pribadi tangguh dan mempunyai karakter wirausaha sukses.

Karakter Wirausaha Adalah Modal Utama.

Kita sudah mengerti bahwa modal utama seseorang dalam menjalankan usaha adalah  karakter wirausaha. Berikut ini adalah beberapa karakter wirausaha yang harus dimiliki agar sukses dalam berwirausaha.

1. Mental Baja dan Pantang Menyerah

Dunia Usaha adalah dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan sangat dinamis. Jika anda termasuk orang yang  menyukai hal yang aman, teratur, dan santai, anda tidak cocok menjadi seorang pengusaha. Sebuah penelitian menyatakan bahwa sebesar 40 persen pelaku usaha pemula tidak bisa bertahan dan gulung tikar pada tahun pertama. Sementara dari 60 persen yang bertahan ditahun pertama, 80 persen akan rontok di 5 tahun pertama. 

Fakta ini menunjukkan memang benar dunia usaha penuh tantangan dan risiko. Maka yang berhasil bertahan dan sukses hanya dalam jumlah sedikit yaitu orang yang bermental baja  dan pantang menyerah. Gagal bangkit lagi, gagal lagi, bangkit lagi, salah coba lagi, salah lagi, coba lagi cara lain dan seterusnya. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah satu paket dengan kesuksesan. jadi mereka menjadikan gagal sebagai teman sehari-hari yang harus mereka rangkul sampai akhirnya jatah kegagalan habis dan yang  tersisa hanyalah  peluang kesuksesan. 

Sebagian besar  pelaku usaha pemula seringkali menyerah di tengah jalan. Meraka tidak mau meneruskan langkah mereka ke depan, seakan- akan jalan sukses tidak mereka temukan. Padahal mereka hanya tidak mengetahui sudah seberapa dekat mereka dari kesuksesan. Cara terbaik untuk menyegerakan diri sukses adalah dengan terus bergerak maju menjemput kesuksesan itu. 

Karakter pantang menyerah ini sebenarnya sudah diajarkan ribuan tahun yang lalu oleh Siti Hajar dalam peritiwa pencarian sumber air di lembah pasir yang tandus. Saat itu beliau mencari mata air dengan perjuangan pantang menyerah bolak balik dari bukit shafa ke bukit Marwah  sampai 7 kali bolak balik. Bayangkan jika waktu itu Siti hajar menyerah dan berhenti hanya di empat kali bolak balik? mungkin beliau dan nabi Ismail tidak tertolong. Tetapi apa yang terjadi, Siti hajar terus berusaha sampai titik darah penghabisan. karena memang kita manusia tidak tahu kapan momentum kesuksesan datang. Tugas kita adalah terus-menerus  berusaha sampai Tuhan yang menghentikan langkah kita.  

Jadi bagi anda yang memulai usaha, jangan jadi orang cengeng. Bisnis Gagal, coba lagi. Baru gagal tiga kali sudah nyerah, berarti anda tidak mencontoh kegigihan yang dicontohkan Siti Hajar. Ingat, patokan gagal di atas sebanyak 7 kali. jadi kalau anda sekarang sedang dalam kondisi keterpurakan yang ke-3 kalinya., jangan nyerah dulu, masih ada jatah 4 kali kegagalan yang harus anda lalui. hehe. Intinya Anda harus punya mental baja dan pantang menyerah dalam bergelut di dunia usaha. Ingat, gagal dan sukses adalah satu paket. tidak bisa diambil salah satu, jika mau mendapat kesuksesan, bertemanlah dengan kegagalan.

2. Tekad Kuat dan Kemauan Yang Keras

Tekad adalah energi jiwa yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Jika pikiran adalah akar dari segala tindakan dan perilaku maka tekad adalah energi yang mendorong untuk melakukannya. Diperlukan tekad kuat untuk mengarungi dunia usaha yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Tekad dan kemauan yang besar akan mampu menangkal semua hal negatif yang terjadi pada pelaku usaha. 

Sudah menjadi hukum alam bahwa sesuatu yang lebih besar akan mengalahkan sesuatu yang lebih kecil. Maka, buatlah tekad anda sekuat dan sebesar mungkin, mengalahkan rintangan apapun yang mungkin anda hadapi.  Kecewa, takut, khawatir adalah wajar dimiliki setiap orang. Tetapi jangan biarkan perasaan tersebut menguasai diri anda.  Fokuslah pada cita-cita dan kesuksesan anda di depan, pastikan anda selalu dalam jalan usaha anda.  Perbarui semangat dan tekad anda agar semakin kuat dan tak tergoyahkan.

3. Berani Mengambil Risiko

Sebenarnya hidup kita ini adalah rentetan dari peluang dan risiko. Apapun keputusan yang kita ambil pasti ada risikonya. Begitu pula yang terjadi di dunia usaha. Risiko di dunia usaha memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi karena berpengaruh langsung pada kelangsungan usaha. Uniknya, dibalik risiko selalu terdapat peluang emas. Wirausaha yang berani mengambil risiko berada satu langkah di depan orang-orang yang memilih jalan aman dan menghindari risiko. Kalaupun risiko itu berdampak buruk bagi dirinya, paling tidak dia sudah mendapat pengalaman berharga. Dan jika berhasil memanage risiko dengan baik, maka peluang emas berada di depan mata.

Pelaku usaha yang takut mengambil risiko akan cenderung  berpikir aman dan tidak berkembang. Mereka sulit untuk naik ke level yang lebih tinggi dan usahanya akan berkutat di situ-situ saja bahkan akan tergerus oleh usaha lain. Jadi, Jangan takut mengambil risiko, yang terpenting adalah menyiapkan segala sesuatunya agar pengaruh risiko menjadi minim, dan teruslah  bergerak maju untuk meningkatkan level usaha anda.

4. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan kepada nilai yang dipercaya agar berjalan semestinya. Disiplin adalah karakter wajib bagi seorang wirausaha. Disiplin menaati peraturan yang dia buat sendiri dan disiplin menjalankan target-target usaha. Tanpa disiplin, sulit bagi pelaku usaha untuk mencapai target dengan cepat. Semua pengusaha sukses memiliki disiplin yang tinggi. Di sinilah letak tantangannya. Sering sekali pelaku usaha merasa lebih longgar dan bersantai- santia terhadap peraturan yang mereka buat sendiri. Apabila hal tersebut terus berlanjut, maka secara tidak sadar akan mempengaruhi etos kerja dan berdampak buruk bagi perkembangan usaha.

5. Fokus

Fokus mengerahkan tenaga dan pikiran pada usaha yang sedang anda kerjakan akan membuat peluang kesuksesan semakin besar dan lebih cepat.  Di zaman serba canggih saat ini, banyak orang yang susah fokus akibat banyak informasi yang berseliweran dan kemudahan dalam mengaksesnya. Begitu juga bagi para pelaku usaha, dengan banyaknya informasi mengenai peluang usaha yang menggiurkan membuat mereka tidak fokus menjalankan usaha.  Saat usaha mereka berada dalam masa sulit, bukan berusaha fokus untuk menyelesaikan masalah yang ada, tetapi malah melirik usaha lain. Mereka mengira bahwa rumput tetangga lebih hijau.  Padahal, syarat agar usaha kita sukses salah satunya adalah fokus. Logikanya, kalau satu usaha saja kita kewalahan saat banyak masalah, apalagi kalau mempunyai banyak usaha? pasti yang lain akan terbengkalai atau bahkan semuanya berantakan karena tidak ada satupun yang berhasil. Saran bagi para pelaku usah yang baru memulai, fokuslah pada satu usaha sampai anda sukses dengannya. Tidak perlu melirik rumput tetangga yang terlihat lebih hijau tetapi fokuslah menghijaukan rumput anda sendiri. 

6. Kreatif dan Inovatif

Seorang pelaku usaha harus mampu berpikir kreatif dan inovatif. Kreatif maksudnya bisa memberikan solusi atas permasalahn dari sudut pandang yang berbeda, unik, dan orisinil. Sedangkan inovatif adalah kemampuan menciptakan suatu ide, gagasan, produk, atau jasa baru yang diminati pasar. Persaingan dunia usaha begitu ketat. Agar mampu bertahan, kita membutuhkan inovasi produk dan strategi marketing kreatif untuk menghindari persaingan yang begitu penuh. Oleh karenanya diperlukan kemampuan kreatifitas dan inovasi agar kita tidak selalu terjebak dalam persaingan samudera merah. Persaingan yang ketat akan membuat rugi di pihak pelaku usaha sendiri karena minim margin keuntungan yang didapat.

7. Pandai Bersyukur

Mensyukuri apa yang telah kita capai berapapun hasilnya. Saat usaha kita sudah maksimal akan tetapi hasil yang didapat belum maksimal, maka kita perlu mensyukuri kondisi kita. Banyak hal yang bisa kita dapat jika kita pandai bersyukur salah satunya adalah kemudahan-kemudahan berikutnya pada usaha kita. Karena dengan bersyukur, kita akan merasa berdamai dengan keadaan dan potensi yang kita miliki, sehingga membuat fokus kerja kita menjadi lebih maksimal dari waktu ke waktu tanpa terbebani pikiran negatif seperti penyesalan, kekecewaan, dan putus asa. Hal ini lah yang menjadi rahasia kenapa bersyukur itu bisa menambah nikmat dan memberi  kemudahan. 

Demikian tadi ulasan mengenai Modal Utama Dalam Menjalankan Usaha. Modal yang utama adalah modal non-materi yang ada pada diri kita yaitu berupa karakter wirausaha. Karakter ini tidak bisa dibeli dengan uang, tapi harus dibentuk dengan melalui proses panjang dan berliku. Jadi Tidak alasan bagi anda untuk tergantung pada uang. Karakter wirausaha sukses tidak bisa diciptakan dengan uang, tetapi karakter wirausaha sukses bisa menciptakan uang.

Baca juga :  Peluang Usaha Makanan Dengan Modal Kecil