Jelaskan lima macam penyakit atau kelainan sistem peredaran darah pada manusia

Niken Bestari Rabu, 8 Desember 2021 | 11:00 WIB

Berikut ini 5 contoh penyakit akibat gangguan pada organ peredaran darah, salah satunya tekanan darah tinggi. (Pexels/Liza Summer)

Bobo.id – Pada buku pelajaran tematik kelas 5 SD tema 4 untuk SD/MI, teman-teman belajar mengenai organ peredaran darah manusia.

Pastinya teman-teman sudah belajar apa saja organ peredaran darah manusia, kan?

Organ peredaran darah manusia terdiri dari tiga organ, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.

Organ peredaran darah ini memiliki fungsi penting, yaitu mengedarkan nutrisi dan zat penting lainnya ke seluruh tubuh.

Baca Juga: 5 Penyebab Gangguan pada Organ Peredaran Darah, Cari Jawaban Soal Kelas 5 SD Tema 4

Dengan adanya nutrisi itu, tubuh bisa menjalani aktivitas seperti biasa, misalnya bekerja, belajar, bermain, dan lain-lain.

Organ peredaran darah pun harus dijaga kesehatannya, lo.

Jika organ peredaran tidak dijaga kesehatannya, maka akan berakibat buruk untuk tubuh.

Teman-teman bisa saja jatuh sakit dan tidak bisa beraktivitas.

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah dapat terjadi kapanpun.

Banyak faktor yang menyebabkan sistem peredaran darah terganggu, seperti faktor keturunan ataupun kerusakan yang disebabkan oleh bakteri.

Gangguan yang terjadi tersebut akan berdampak atau memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan berbagai penyakit.

Baca juga: Hipertensi: Gejala, Faktor Risiko, Bahaya, dan Cara Mengobati

Penyakit sistem peredaran darah

Ada beberapa gangguan dan penyakit yang bisa menyerang sistem peredaran tubuh manusia, yakni:

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi akibat arterioskleorsis.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), hipertensi terjadi ketika pembuluh darah tubuh lebih kecil menyempit.

Itu menyebabkan darah memberikan tekanan berlebihan pada dinding pembuluh darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan tekanan.

Meski jantung dan pembuluh darah dapat mentolerir peningkatan tekanan darah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tapi jantung tetap dapat membesar.

Bahkan bisa sampai melemah pada titik kegagalan. Cedera pembuluh darah di ginjal, otak, dan mata juga dapat terjadi.

Baca juga: Anemia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Tekanan darah sebenarnya adalah ukuran dari dua tekanan, yaitu:

Lihat Foto

freepik

Penyakit pada peredaran darah manusia

KOMPAS.com - Sistem peredaran darah manusia adalah sistem yang harus dijaga kesehatannya. Tahukah kamu apa saja penyakit pada peredaran darah manusia?

Dengan mengetahui berbagai penyakit pada peredaran darah manusia, kita bisa tahu cara mencegahnya.

Penyakit pada peredaran darah manusia

1. Jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan di dunia. Penyakit jantung koroner adalah kondisi dimana arteri koroner tidak bisa menyuplai darah yang cukup untuk otot-otot jantung.

Arteri koroner adalah arteri yang bertugas menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Berkurang atau gagalnya suplai darah biasanya disebabkan karena adanya sumbatan arteri koroner akibat penumpukan lemak dan kolesterol.

Tidak adanya suplai oksigen dan nutrisi bisa menyebabkan otot jantung gagal berkontraksi untuk memompa darah. Gejala yang umum dirasakan antara lain dada sesak, sakit pada lengan dan punggung sebelah kiri, napas pendek, dan pusing.

Baca juga: Struktur serta Fungsi Jantung dan Pembuluh Darah

2. Stroke

Stroke adalah kematian jaringan otak akibat tidak adanya suplai darah ke otak. Hal ini bisa terjadi karena dua hal, yaitu pembuluh darah ke otak tersumbat lemak atau pembuluh darah ke otak pecah.

Upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit ini sama dengan cara mencegah penyakit jantung koroner. Caranya dengan menjaga pola hidup sehat, seperti menghindari makan makanan berlemak, olahraga rutin, istirahat yang cukup, dan menjaga berat badan ideal.

3. Varises

Varises adalah melebarnya pembuluh darah vena. BErikut adalah upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari varises:

  • Meninggikan kaki sekitar 15 sentimeter ketika sedang tidur, setelah melakukan perjalanan panjang atau aktivitas yang melelahkan
  • Menghindari mengangkat beban berlebih
  • Menghindari berdiri terlalu lama
  • Mengurangi berat badan berlebih
  • Olahraga teratur
  • Menghindari menggunakan sepatu hak tinggi.
4. Anemia

Anemia adalah gangguan darah yang ditandai dengan hemoglobin yang rendah. Jika seseorang kekurangan hemoglobin, orang itu akan merasa lesu, pusing, dan pucat.
Umumnya, anemia disebabkan defisiensi zat besi dan perdarahan hebat, misalnya pada masa menstruasi.

5. Hipertensi dan hipotensi

Kedua penyakit ini merupakan penyakit terkait tekanan darah. Normalnya, tekanan darah harus berada di angka 120/80 mmHg.

Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi, sedangkan hipotensi merupakan kondisi tekanan darah terlalu rendah.

Gejala hipertensi antara lain sakit kepala, mudah lelah, perdarahan dari hidung, dan sesak napas. Umumnya hipertensi disebabkan obesitas, kolesterol tinggi, kurang berolahraga, dan stres.

Gejala hipotensi antara lain pusing, sering menguap, mudah berkunang-kunang terutama setelah duduk lama, dan tampak pucat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Liputan6.com, Jakarta Penyakit peredaran Darah bukanlah hal yang dapat dianggap sepele. Penyakit pada sistem peredaran darah dapat terjadi dikarenakan berkurangnya aliran darah ke bagian tubuh akibat beberapa kondisi tertentu seperti tekanan darah tinggi, stroke, bahkan serangan jantung.

Sistem peredaran darah berfungi untuk mengirim darah, oksigen, dan nutrisi ke seluruh tubuh. Saat aliran darah ke tubuh berkurang yang diakibatkan beberapa kondisi tersebut, maka akan menimbulkan gejala akibat penyakit pada sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah, meliputi pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Jantung merupakan organ utama sistem peredaran darah, dengan fungsi memompa darah ke seluruh tubuh.

Apabila aliran darah terganggu, maka organ tubuh akan mengalami kerusakan dan mengakibatkan komplikasi penyakit pada sistem peredaran darah. Berikut ada 11 penyakit pada sistem peredaran darah beserta faktor risiko yang memengaruhi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/11/2019).

Perbesar

Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan penyakit pada sistem peredaran darah berupa mengerasnya pembuluh darah. Penyakit ini disebabkan oleh diet tinggi lemak, yang meninggalkan timbunan lemak di lapisan pembuluh darah.

Tumpukan lemak ini bersatu dan membuat arteri menjadi keras dan kurang fleksibel. Aterosklerosis menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat merusak jantung dan ginjal, bahkan stroke.

Serangan Jantung

Myocardial infraction (MI) merupakan istilah teknis untuk penyakit serangan jantung. Serangan jantung merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang terjadi ketika suplai darah terputus dari jantung. Biasanya suplai darah terputus dari jantung akibat gumpalan darah.

Gejala seseorang yang terkena serangan jantung berupa nyeri dada, sesak napas, merasa lemah, serta munculnya perasaan cemas yang luar biasa. Penyebab serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.

Perbesar

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Angina

Angina merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang ditandai dengan berat dan berulang ketidaknyamanan pada dada dan nyeri. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen pada otot jantung.

Ini merupakan komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah. Angina sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang.

Iskemia Jantung

Iskemia jantung berarti otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik. Iskemia pada jantung biasanya disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan satu atau lebih arteri koroner, yaitu arteri yang memasok darah ke otot jantung.

Seseorang dengan iskmeia jantung biasanya akan mengalami sakit seperti angina dan mungkin merasa seolah-olah mengalami serangan jantung.

Perbesar

Kolesterol Tingii / Sumber: iStockphoto

Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh gaya hidup kurang sehat dan pola makan yang tidak sehat. Beberapa orang juga bisa secara genetik berisiko kolesterol tinggi.

Setiap orang memang membutuhkan koletserol pada tubuhnya, namun kolesterol yang trelalu banyak dapat membentuk lapisan tebal di bagian dalam pembuluh darah dan akan menghalangi aliran darah.

Gagal Jantung

Penyakit pada sistem peredaran darah selanjutnya, yaitu gagal jantung. Gagal jantung disebabkan oleh jantung yang tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Kondisi ini akan menyebabkan penderitanya kelelahan, sesak napas, dan batuk.

Beberapa penderita gagal jantung sulit melakukan banyak hal seperti berjalan, naik tangga, atau membawa barang-barang.

Perbesar

Hipertensi / Sumber: iStockphoto

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit pada sistem pembuluh darah yang diakibatkan tekanan darah yang mengalir melalui pembuluh darah terlalu tinggi. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan stroke, kehilangan penglihatan, gagal jantung, serangan jantung. Penyakit ginjal, dan menurunnya fungsi seksual.

Stroke

Stroke dapat terjadi ketika salah satu pembuluh darah yang mengarah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau bahkan pecah. Kondisi ini akan menghentikan aliran darah dan mencegah oksigen masuk ke otak.

Kondisi ini nantinya akan menyebabkan kerusakan otak, kelumpuha, dan bahkan mematikan. Untuk itu, segera dapatkan perawatan untuk stroke agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah.

Perbesar

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Penyakit Arteri Perifer

Penyakit arteri perifer mengacu pada penyempitan arteri yang mengarah ke kaki, perut, lengan, dan kepala. Pengurangan aliran darah ini dapat merusak sel-sel dan jaringan pada anggota tubuh, organ, dan otak. Penyakit ini cenderung terjadi pada orang tua.

Tromboemboli Vena (VTE)

Tromboemboli vena (VTE) merupakan gumpalan darah yang tersangkut di pembuluh darah dan menghalangi aliran darah. Ini merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis.

Aneurisma Aorta

Aneurisma aorta merupakan penyakit pada sistem peredaran darah yang mempengaruhi arteri dalam tubuh. Kondisi ini berarti dinding arteri telah melemah, sehingga memungkinkan untuk melebar. Arteri yang membesar bisa pecah dan menjadi kondisi yang perlu penanganan medis.

Perbesar

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

Ada beberapa faktor risiko yang mengakibatkan seseorang mengidap penyakit pada sistem peredaran darah. Misalnya saja seperti kurang berolahraga, kelebihan berat badan, merokok, terlalu sering konsumsi alkohol, stres, dan diet yang buruk.

Untuk itu, penting untuk mengelola kondisi tersebut agar tekanan darah tinggi dan diabetes tidak dapat mempengaruhi risikonya.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang bukan diakibatkan oleh pola hidup tidak sehat, melainkan seperti riwayat keluarga, punya penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, dan etnis tertentu.

Pria memiliki risiko lebih besar terkena penyakit pada sistem peredaran darah dibandingkan wanita. Beberapa etnis juga berisiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit pada pembuluh darah ini.

Perbesar

Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Penyakit pada sistem peredaran darah bukan merupakan kondisi yang dapat dianggap sepele. Penyakit-penyakit tersebut memebutuhkan penanganan medis sesegera mungkin.

Oleh karena itu, perkecil faktor risiko di atas untuk mencegah munculnya masalah kesehatan pada sistem peredaran darah. Mengontrol kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes sangat diperlukan.

Selain itu, ubah gaya hidup tidak sehat untuk mencegah penyakit-penyakit yang diakibatkan bermasalahnya sistem peredaran darah.

Tips menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan:

- Mempertahankan berat badan badan ideal,

- Tidak merokok,

- Olahraga minimal 30 menit sehari,

- Dapatkan pola makan sehat; rendah lemak, rendah koletserol, dan konsumsi banyak buah dan sayur,

- Hindari lemak trans dan lemak jenuh; makanan olahan dan makanan cepat saji,

- Batasi asupan garam dan alkohol,

- Relaksasi dan merawat diri untuk mengurangi stres.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA