Jelaskan jenis jenis tata rias dalam pementasan teater kontemporer

Dalam unsur-unsur yang terlibat dalam pementasan, tentunya ada tim Artistik yang memiliki beberapa personil yang terbagi menjadi beberapa bagian. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan total bekerjasama mewujudkan pementasan yang sukses. Dalam seni Teater, Tim ini diantaranya terbagi menjadi beberapa yang tentunya memiliki fungsi masing-masing. Banyak muncul pertanyaan mengapa panggung itu sangat penting? Mengapa Tata rias itu dibutuhkan?, Mengapa Tata lampu harus ada?, mengapa tata suara tidak boleh ketinggalan? jawaban dari semua pertanyaan itu sebagai berikut :

  • Fungsi Panggung dan pentas : Disini naskah drama dihadirkan. Panggung harus ada karena berfungsi sebagai tempat pentas. Dengan panggung maka fokus pandangan penonton menjadi terpusat pada panggung. Tentunya panggung dibuat lebih tinggi dari tempat duduk penonton, sehingga tidak ada lagi penonton yang terhalang pandangannya terhadap pementasan berlangsung.
  • Fungsi Dekorasi : Dekorasi adalah pemandangan latar belakang yang terhias diatas panggung. Fungsi dekorasi ini adalah menguatkan naskah drama. Oleh karena itu panggung harus disesuaikan dengan tema dan naskah drama.
  • Fungsi Tata Lampu : Selain untuk menerangi panggung, Tata lampu bisa memberi efek alamiah dari waktu, musim, cuaca dan suasana. Memberi efek pergantian siang dan malam, misalnya malam hari, maka lampu dibuat agak redup, sedangkan siang hari, lampu dibuat terang. Dan sebagainya. Lampu juga dapat membantu permainan dalam melambangkan maksud dengan memperkuat kejiwaan. Lampu juga bisa memberikan variasi yang berubah-ubah.
  • Fungsi Tata Suara : Tata suara itu meliputi beberapa hal seperti Sound System, Microphone, efek bunyi, dan alat musik. Tujuannya adalah membuat suara pemain saat berdialog membawakan naskah terdengar dengan jelas. Dalam seni Teater, Musik pengiring drama harus disesuaikan dengan suasana yang sedang berjalan. Jangan sampai dialog sedih, diisi dengan musik yang gembira. Jangan sampai musik pengiring lebih keras dari suara pemain. Ini semua menjadi tanggung jawab Tata Suara.
  • Fungsi Kostum : Kostum adalah pakaian kelengkapan yang dikenakan pemain dalam pementasan. Oleh karena itu kostum  memiliki fungsi menghidupkan karakter aktor (suku bangsa, usia, status sosial, Kepribadian). Kostum juga digunakan sebagai pembeda setting, artinya kostum dapat membedakan antara aktor satu dengan aktor lain. Kostum juga sebagai alat bantu bagi pemain peran, Kostum membuat aktor merasa nyaman pada setiap posisi yang diperankan. Kostum memberikan efek visual gerak dan dapat menambah keindahan.
  • Fungsi Tata Rias : Tata rias bisa dikatakan seni kosmetika. Artinya untuk menciptakan wajah aktor yang diinginkan sesuai dengan tuntunan naskah. Tata rias harus memperhatikan tata lampu agar tidak sia-sia. Kalau adegan dengan lampu redup, usahakan rias agak lebih cerah, kostum juga lebih cerah, dengan tujuan tokok tetap terlihat penonton. Tata rias bisa juga untuk merias tubuh, Mengatasi efek lampu, Membuat wajah sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

pengertian tata rias dalam pentas teater adalah seni dengan menggunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah aktor sesuai dengan tuntutan naskah. foto: pexels.

Dalam pentas teater modern terdapat unsur utama dan penunjang di dalamnya. Unsur utama terdiri dari naskah, sutradara, pemain, dan penonton.

Sedangkan unsur pendukung berupa unsur artistik yang memiliki fungsi menghasilkan keindahan dan mempertegas makna cerita yang dipentaskan. Unsur artistik ini terdiri dari tata pentas, tata lampu, tata musik, tata arias, dan tata busana.

Pengertian Tata Rias Pentas Teater

Menurut buku Seni Budaya Teater Paket C Setara SMA/MA Kelas XI karya Drs. M.Sinar Hadi S., pengertian tata rias adalah penataan wajah atau make up dan busana yang digunakan oleh pemain.

Fungsi tata rias dalam pentas teater untuk menonjolkan karakter pemain secara fisik maupun batin berdasarkan peran yang dimainkan. Hal itu dilakukan agar penonton bisa melihat dengan jelas dan memahami karakteristik tokoh cerita seutuhnya.

tugas penata rias yaitu mendandani pemain sesuai karakteristik tokoh. foto: pexels

Adapun tugas penata rias, yaitu mendandani pemain sesuai karakteristik tokoh hingga mengalami perubahan pada wajah, tubuh, dan gerak gerik yang sesuai tokoh cerita. Penatariasan wajah untuk teater terdiri atas bermacam macam, antara lain:

Sedangkan dikutip dari buku Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX karya Alien Wariatunnisa dan Yulia Hendrilianti, tata rias dalam pentas teater adalah seni menggunakan bahan kosmetik untuk menciptakan wajah aktor sesuai tuntutan naskah. Tata rias perlu memperhatikan pencahayaan dan jarak antara pentas dan penonton.

Fungsi tata rias untuk menonjolkan watak peran yang dimainkan, sehingga bentuk fisik pemain bisa terlihat jelas oleh penonton. Fungsi lain dari tata rias sebagai berikut.

  1. Mengatasi efek tata lampu yang kuat.

  2. Membuat wajah, kepala, dan tubuh sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Jenis-Jenis Pentas Teater

Menurut Turahmat dalam buku Teater (Teori dan Penerapannya), teater terdiri dari dua jenis, yaitu teater tradisional asia dan teater tradisional nusantara.

1. Teater tradisional Asia

Teater tradisional Asia sangat banyak macam dan ragamnya. Setiap negara mempunyai teater tradisionalnya masing-masing. teater tradisional antara lain teater tradisional Cina, teater tradisional Jepang, dan teater tradisional India.

2. Teater nusantara Indonesia

Teater nusantara dibagi menjadi dua jenis, yaitu teater tradisional dan teater modern.

Teater tradisional adalah bentuk tontonan yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun kepada masyarakat. Teater ini diaktualisasikan dengan konsep kekikinian agar teater yang ditampilkan tidak berjarak dengan penontonnya. Teater tradisional terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Teater rakyat: improvisasi sederhana, spontan, dan menyatu dengan kehidupan rakyat. Contoh terater rakyat yaitu, Makyong, Randai, Mamanda, Arja, Ubrug, Ketoprak, Ludruk, dan Cekepung.

  • Teater klasik: sifat teater ini sudah teratur, ada jalan cerita, pelaku yang terlatih, gedung pertunjukan yang memadai dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat. Contohnya wayang orang dan wayang golek.

  • Teater transisi: teater yang bersumber dari teater tradisional. Namun, gaya penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat. Jenis teater seperti komidi stambul, sandiwara dardanela, dan sandiwara srimulat.

Teater modern merupakan drama yang dipentaskan berdasarkan naskah. Pemain menghafalkan dan menirukan seluruh petunjuk yang berada dalam naskah. Saat ini teater modern dilengkapi gambar animasi dan pengeras suara.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA