jelaskan jalur bangsa deutro melayu memasuki nusantara melalui jalur barat

Deutro Melayu atau Melayu Muda adalah bangsa yang memasuki Indonesia sejak tahun 500 SM. Mereka membawa kebudayaan yang lebih tinggi daripada hasil kebudayaan Proto Melayu, yaitu kebudayaan Dongson. Kebudayaan Dongson berasal dari daerah Tonkin, Vietnam. Dalam perjalanannya, mereka membawa peralatan berupa kapak persegi panjang. Ciri-ciri bangsa Deutro Melayu adalah berkulit sawo matang agak kuning, memiliki rambut lurus, dan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Bangsa ini masuk melalui jalur barat, yaitu daerah Semenanjung Melayu, menuju Sumatera, dan tersebar ke seluruh Indonesia. Keturunan bangsa Deutro Melayu yang masih hidup hingga hari ini seperti suku Jawa, Melayu, Bugis, Minang, dan sebagainya.

Maka, Deutro Melayu adalah bangsa yang memasuki Indonesia sejak tahun 500 SM yang berasal dari daerah Tonkin, Vietnam. Ciri-cirinya adalah memiliki rambut lurus, berkulit sawo matang agak kuning, dan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Keturunan dari bangsa Deutro Melayu ini adalah suku Jawa, Melayu, Bugis, Minang, dan sebagainya. 

Pada konteks persebaran nenek moyang bangsa Indonesia, terjadi dua gelombang migrasi. Gelombang migrasi pertama terjadi pada tahun 3000 hingga 1500 SM, sedangkan gelombang migrasi kedua terjadi pada tahun 500 SM.

Pada migrasi gelombang kedua, nenek moyang yang datang ke Indonesia berasal dari daerah Indochina atau daerah Vietnam, Kamboja, dan Laos bagian utara. Adapun penyebutan bagi migrasi gelombang kedua ini dikenal dengan istilah Deutro Melayu atau Melayu Muda.

Jalur persebaran Deutro Melayu hingga akhirnya sampai ke Nusantara dimulai dari Yunan menuju Teluk Tonkin kemudian ke Vietnam lalu menuju ke daerah Semenanjung Melayu, terus ke Sumatra dan pada akhirnya masuk ke Pulau Jawa. Mereka datang dengan membawa hasil kebudayaan Dongson, yaitu peralatan yang terbuat dari besi dan perunggu. Jejak Deutro Melayu dapat diketahui dari beberapa suku di Indonesia sekarang, seperti Bugis, Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Manado, Betawi, dan Bali.

Jadi, jalur yang ditempuh Melayu Muda hingga sampai ke Nusantara adalah dari Yunan menuju Teluk Tonkin, kemudian ke Vietnam lalu masuk ke Semenanjung Melayu dan akhirnya masuk ke Nusantara.

Lihat Foto

Wikimedia Commons

Keturunan bangsa Proto Melayu yang tinggal di Behrang.

KOMPAS.com - Dari penelusuran sejarah, diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China Selatan.

Karena berbagai alasan, mereka kemudian bermigrasi ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

Pada awalnya, mereka bergerak ke arah selatan memasuki Vietnam, dan terus melanjutkan petualangannya hingga mencapai Kepulauan Indonesia.

Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang adalah bangsa Melayu.

Proses kedatangan mereka dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto Melayu (Melayu Tua).

Sedangkan proses kedatangan nenek moyang Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro Melayu (Melayu Muda).

Bangsa Proto Melayu terdesak ke arah timur setelah kedatangan bangsa Deutro Melayu.

Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut Para Ahli

Proto Melayu

Bangsa Proto Melayu tiba di Indonesia pada sekitar 2000 SM dengan membawa kebudayaan Neolitikum, utamanya kapak lonjong dan kapak persegi.

Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat melalui Semenanjung Melayu, kemudian masuk ke Sumatera, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Sementara jalur timur melalui Kepulauan Filipina, kemudian masuk ke Sulawesi, dan menyebar ke seluruh Indonesia.

Lihat Foto

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI

Deretan menhir di Bori Kalimbuang, Toraja.

KOMPAS.com - Sebutan Melayu Indonesia bagi orang-orang Austronesia secara umum berlaku untuk semua yang menetap di wilayah Nusantara. Tahukah kamu bagaimana pembagian bangsa Melayu Indonesia?

Pembagian bangsa Melayu Indonesia

Mengutip Kemdikbud RI, berdasarkan waktu kedatangan serta daerah yang pertama kali ditempati bangsa Melayu Indonesia ini dapat dibedakan menjadi tiga subbangsa, yaitu:

Baca juga: Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)

Bangsa Proto Melayu adalah nenek moyang bangsa Indonesia, merupakan orang-orang Austronesia yang pertama kali datang ke nusantara pada gelombang pertama (1500 SM).

Bangsa Proto Melayu masuk nusantara melalui dua jalur, yaitu jalur barat (Malaysia-Sumatera) dan jalur utara atau timur melalui (Filipina-Sulawesi).

Bila dibanding manusia purba pada masa itu, Bangsa Melayu Tua dianggap memiliki kebudayaan lebih maju. Dilihat dari penemuan bukti kebudayaan neolitikum yaitu hampir semua peralatan terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.

Hasil kebudayaan zaman neolitikum dari orang-orang Austronesia yang terkenal adalah kapak persegi. Ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi Utara.

Suku bangsa Indonesia saat ini yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah suku Dayak dan Toraja.

Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara

Bangsa Deutro Melayu

Bangsa Deutro Melayu adalah nenek moyang bangsa Indonesia, merupakan orang-orang Austronesia yang datang ke nusantara pada gelombang kedua (400-300 SM). Bangsa Melayu Muda ini berhasil melakukan asimilasi dengan para pendahulunya yaitu bangsa Melayu Tua.

Bangsa Deutro Melayu masuk ke nusantara melalui jalur Barat. Dengan rute dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga ke nusantara.

Bangsa Deutro Melayu dianggap mempunyai kebudayaan lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu. Karena sudah berhasil membuat barang-barang dari perunggu dan besi.

Contoh Ras Melayu di Indonesia. Foto: Wikipedia

Tahukah kamu bagaimana proses kedatangan bangsa Deutro Melayu ke Indonesia? Mereka datang sekitar tahun 500 SM. Tepatnya pada gelombang kedua, setelah bangsa Proto Melayu. Bangsa ini juga berhasil melakukan asimilasi dengan kebudayaan peninggalan sebelumnya yaitu bangsa Proto Melayu.

Bangsa Deutro Melayu merupakan bangsa Austronesia yang datang dari Yunan ke Nusantara. Ras dari Deutro Melayu sendiri disebut dengan ras Mongoloid. Mereka datang ke Nusantara menggunakan perahu bercadik dua. Berikut proses kedatangan bangsa Deutro Melayu ke Indonesia hingga meninggalkan kebudayaan prasejarah.

Jalur dan Proses Kedatangan

Sebelumnya, bangsa Deutro Melayu ini berasal dari daerah Indochina atau daerah Vietnam, Kamboja, dan Laos bagian utara. Menurut N. Daldjoeni (1984), bangsa Deutro Melayu berasal dari Dongson di Vietnam Utara, sehingga terkadang mereka ini disebut dengan orang-orang Dongson.

Kedatangan bangsa Deutro Melayu di Indonesia dimulai melalui jalur barat, yaitu Malaya-Sumatera. Mereka berpindah dari Yunan menuju Teluk Tonkin, kemudian bergerak ke arah Vietnam. Selanjutnya mereka menuju Semenanjung Malaka, kemudian berlayar ke Pulau Sumatera. Hingga akhirnya mereka tiba di Pulau Jawa.

Suku yang termasuk dalam keturunan bangsa Deutro Melayu meliputi suku Jawa, suku Melayu, suku Bugis, suku Aceh, suku Makassar, suku Bali, dan suku Minangkabau.

Ilustrasi Peninggalan Deutro Melayu. Foto: Pixabay.

Bangsa Deutro Melayu telah memliki kebudayaan yang lebih tinggi, yaitu kemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasil kebudayaan mereka semuanya terbuat dari logam. Hasil kebudayaan logam dari bangsa Deutro Melayu di Indonesia berupa kapak corong, nekara, candrasa, dan moko.

Sementara di bidang pengolahan tanah, mereka telah sampai pada upaya irigasi pada lahan pertanian yang berhasil mereka kerjakan. Sebelumnya mereka juga membabat hutan terlebih dahulu untuk dapat membuat lahan pertanian.

Selain itu, mereka juga mengembangkan kebudayaan zaman batu besar atau disebut dengan megalithikum. Bangsa Deutro Melayu meninggalkan dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), sarkofagus (keranda mayat), punden berundak, dan kubur batu.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA