Jelaskan fungsi shift ke 2 dan ke 3 pada making bed 3 sheet

F. RANGKUMAN
Prioritas pembersihan kamar berdasarkan status kamar :
1. Direct order (tamu tersebut meminta langsung untuk dibersihkan).
2. Kamar yang EA VIP.
3. Kamar yang “Please make up room”.
4. Kamar yang OC.
5. Kamar yang check out.
Tahapan-tahapan memasukki kamar yang akan dibersihkan:
1. Mengidentifikasi status kamar (room status).
2. Menentukan prioritas kamar yang akan dibersihkan
3. Melaksanakan tahapan pekerjaan pada saat memasuki kamar/begining task, sepertigreeting.
4. Memeriksa keadaan seluruh fasilitas kamar, kelayakan dan kondisi sesuai prosedur.
5. Menyalakan lampu, untuk mengetahui apakah lampu tersebut mati atau tidak. Dan apabila lampu
tersebut mati maka seorang petugas room attendant harus melaporkannya pada bagian engineering.
6. Membuka gorden,menyalakan AC/ membuka jendela bagi kamar yang tidak ber-AC.
7. Mengambil sampah dari kamar mandi maupun kamar tidur.
8. Mengangkat linen yang kotor.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XII ) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan

benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namun apabila anda

126

belum menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum

dikuasai sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum! Pemahaman

No Materi yang telah dipelajari Sudah Belum

1. Pengertian room attendant trolley
2. Pengertian trolley cart
3. Formulir-formulir pada perlengkapan

trolley
4. Jenis-jenis perlengkapan trolley
5. Prosedur penataan perlengkapan pada

trolley

H. KUNCI JAWABAN :
1. 4 jenis kunci di hotel adalah :
1. Pass key
2. Master key
3. Grand master key
4. EMERGENCY KEY ATAU DOUBLE LOCK

2. FIRST CHECKING PROSEDUR YANG DILAKUKAN ADALAH :
A. SEBELUM MENGETUK PINTU/BEL HARUS DIPERHATIKAN ADA DON’T DISTURBSIGN ATAU TIDAK.
KARENA KAMAR-KAMAR DENGAN KEADAAN TERSEBUT TIDAK BOLEH DIGANGGU/DIKETUK/BEL.
B. SETIAP MAU MASUK KAMAR HARUS MENGETUK/MENGEBEL DENGAN MENYEBUT HOUSEKEEPING,
CHECKING MINIMAL 3X WALAUPUN KITA YAKIN KAMAR TERSEBUT TIDAK ADA PENGHUNINYA

3. TIGA HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM LANGKAH AWAL MEMBERSIHKAN KAMAR UNTUK TAMU
ADALAH :
1. MENYALAKAN LAMPU, UNTUK MENGETAHUI APAKAH LAMPU TERSEBUT MATI ATAU TIDAK. DAN
APABILA LAMPU TERSEBUT MATI MAKA SEORANG ROOM ATTENDANT HARUS MELAPORKANNYA
PADA BAGIAN ENGINEERING.
2. MEMERIKSA KEADAAN SELURUH FASILITAS KAMAR, KELAYAKAN DAN KONDISI SESUAI PROSEDUR.

127

3. MEMBUKA GORDEN,MENYALAKAN AC/ MEMBUKA JENDELA BAGI KARMAR YANG TIDAK BER-
AC.

4. Room attendant harus mengetuk pintu dan menyebutkan jati diri sebelum memasuki
kamar karena karena merupakan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan memastikan bahwa
di dalam kamar tersebut apakah ada tamu atau tidak sehingga tamu mengetahui identitas room
attendant.

5. 3 ETIKA MEMASUKI KAMAR TAMU YANG BAIK DAN BENAR ADALAH :
a. Selalu memeriksa status kamar dan yakinkan tidak ada tanda “don’t disturb (DD) yang
terpasang.
b. Selalu mengetuk pintu/membunyikan bel, walaupun yakin kamar tersebut VCI disertai
dengan menyebut jati diri “housekeeping”.
c. Selalu mengucapkan “excuse me. Housekeeping” meskipun tidak ada tamu didalamnya.

128

KEGIATAN PEMBELAJARAN XIII

MELAKUKAN PENATAAN TEMPAT TIDUR (MAKING BED)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran dua belas ini peserta diklat diharapkan
dapat menganalisis dan melakukan penataan tempat tidur sesuaidengan standar prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menganalisis jenis-jenis bagian-bagiannya tempat tidur.
2. Menganalisis jenis dan ukuran tempat tidur.
3. Menganalisis jenis-jenis kelengkapan tempat tidur yang mengunakan sheet.
4. Menganalisis jenis-jenis noda tempat tidur.
5. Melakukan striping the bed sesuai SOP.
6. Manata tempat tidur (makingbed)dengan menggunakan 3 sheet.
7. Menganalisis karakteristik Duvet.
8. Menganalisis kelengkapan Duvet.

C. URAIAN MATERI
1. Jenis- Jenis Tempat Tidur dan Kelengkapannya
Tempat tidur yang sesuai dengan standar suatu hotel biasanya terdiri dari :spring box (kotak
pegas)/ bed frame( bed base), bed frame (dipan), mattress (kasur), bed head board (papan
pelindung kepala), bed wheels, bed leg.
2. Jenis- Jenis Lena Tempat Tidur
Jenis-jenis lena tempat tidur tersebut antara lain adalah: Bed skirt Bed pad (bed
protector),Sheet (Sheet I, Sheet II, dan Sheet III), Bed cover, Pillow case (sarung bantal).
3. Jenis-Jenis Noda pada Tempat Tidur
Seringkali apabila kita melaksanakan making bed kita menemukan noda pada sheet atau
lena-lena lainnya. Noda-noda tersebut antara lain: air kencing, teh, soft drink, darah, jus
buah, kola, kopi, koktail, beer.
Untuk menghilangkan noda tersebut dibutuhkan obat pembersih yang disebut spotting
chemical. Jenis-jenis nya beraneka ragam.
4. Prosedur Stripping The Bed/ Mengambil Linen Kotor

129

Stripping bed adalah kegiatan membuka lena tempat tidur satu persatu sebelum tempat tidur
dirapikan. Sebelum tempat tidur ditata dengan lena yang bersih, lena yang telah dipakai
harus dibuka satu persatu dengan baik.Setiap membuka lena dari tempat tidur harus
dikibaskan untuk melihat kalau-kalau ada barang milik tamu yang yang terselip dalam lena
atau lena yang kena noda dan rusak.
Langkah-langkah melaksanakan stripping bed adalah sebagai berikut:
a. Pindahkan semua lena dan barang-barang dari tempat tidur.
b. Pindahkan bed cover dan selimut dari tempat tidur kemudian letakkan di kursi.
c. Cek bed cover dan selimut dari noda atau kerusakan. Ganti bed coverdan selimut secara
berkala.
d. Lepas sarung bantal dari bantalnya.
e. Lepaskan sheet (sprei) satu persatu.
f. Ambil semua lena yang kotor baik yang ada di kamar maupun di kamar mandi yang telah
dipakai, bawa dan letakkan pada kantong lena kotor (linen humper) pada trolley.
Yakinkan bahwa Anda harus membawa beberapa jenis handuk dan lena yang harus
diganti.
g. Periksa mattress dari kerusakan.
h. Periksa di bawah tempat tidur apakah ada sampah-sampah atau barang tamu yang
ketinggalan.
j. Jika ada lost and found laporkan pada order taker (gunakan standard telephone
courtessy).
Stripping The Bed/ Mengambil Linen Kotor

130

Gambar 30 Stripping The Bed / Mengambil Linen Kotor

5. Making Bed Menata Tempat Tidur Menggunakan 3 sheet
Making bed atau merapikan tempat tidur adalah menata tempat tidur dengan mengganti
sebagian atau seluruh lena-lenanya degan lena yang bersih. Tujuan making bed adalah
menjadikan tempat tidur bersih, rapi dan nyaman untuk ditiduri.
Sebelum memulai making bed, yaitu :
a. Check kondisi tempat tidur
b. Bed skirt, bed leg/wheel, rubbish and lost item, bed pad
c. Periksa kolong tempat tidur
d. Mulai make up bed jika kondisi sudah di check semua

Berikut adalah prosedur making bed tiga sheet :
a. Ganti semua linen yang kotor dengan linen yang bersih.
b. Untuk memudahkan kita merapikan tempat tidur maka tempat tidur ditarik agar lebih

leluasa.
c. Berdiri di samping/atas bagian kepala tempat tidur kemudian memeriksa atau

merapikan tempat tidur dan bed pad.
d. Bentangkan sheet pertama dengan permukaan halus di bagian atas agar kasur tertutup.
e. Lipat sheet pertama dengan head board ke bawah kasur dengan lipatan segitiga secara

rapi.
f. Lipat sudut bagian kaki hingga berbentuk lipatan segitiga dan kedua sisi sheet pertama

dimasukan ke bawah kasur.

131

g. Bentangkan sheet kedua di atas kasur, dengan permukaan bagian yang halus berada di
bawah. Posisi sheet bagian kepala pada head board dipasang 10 cm lebih panjang
daripada pinggir bed.

h. Periksa apakah kedua sisi sudah simetris dan rapi.
i. Buka selimut (blanket) di atas sheet kedua dengan posisi sejajar dengan pinggir tempat

tidur bagian kepala (dekat head board).
j. Bentangkan sheet ketiga (top sheet) agar menutupi selimut dengan jahitan lipatan

menghadap ke bawah. Posisi sheet ketiga sama dengan selimut. Kelebihan sheet kedua
pada sisi atas dekat head board dilipat dan dirapikan ke arah kaki.
k. Lipat sheet kedua, selimut, dan sheet ketiga ke arah bawah mattras dan merapikannya.
l. Masukkan semua sheet dan selimut pada sisi kaki ke bawah mattras.
m. Buat lipatan berbentuk segitiga pada kedua sudut kasur dengan rapi.
n. Masukkan semua sheet dan selimut pada kedua sisi ke bawah mattras.
o. Siapkan bantal-bantal yang telah dipasang sarungnya dan meletakkan dekat head board.
p. Tutup tempat tidur yang telah ditata rapi dengan bed cover dari arah kaki ke arah kepala
(bed head board).
q. Periksa kedua sisi agar terpasang rapi.
r. Rapikan bed cover yang menutupi bantal bagian bawah dan bantal yang ada di atas.
s. Rapikan lipatan-lipatan bed cover pada kedua sisi.
t. Tempat tidur didorong kembali ke tempat semula.
u. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.
Menata Tempat Tidur Dengan 3 sheet

Gambar 31 Menata Tempat Tidur Dengan 3 Sheet

6. Making Bed/ Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet

132

Selama ini, kita hanya mengenal istilah bed cover, sedangkan untuk quilt cover dan duvet jarang
sekali diketahui/didengar. Materi dibawah ini membantu Anda untuk mengetahui dan
membedakan arti dari bedcover, quilt cover dan duvet.
Bedcover atau comforter merupakan penutup dekoratif yang dibuat dari lembaran silikon atau
dacron yang dijahit langsung dengan pada kain lapisan luarnya yang biasanya bermotif seperti
motifnya sprei dan bantal.
Quilt cover atau Duvet Cover adalah penutup dekoratif yang dibuat dari berbagai jenis kain yang
berbentuk kantong dimana fungsinya untuk menaruh duvet atau isi quilt yang tersedia terpisah.
Jenis kain untuk quiltcover sama dengan bedcover dan biasanya disesuaikan dengan motif
sprei dan bantal. Duvet terbuat dari dari kain putih polos yang dijahit berbentuk kantong dan diisi
dengan silikonatau dacron. Jadi fungsi dari quiltcover adalah melindungi duvet dari debu atau
kotoran, memberikan kemudahan dalam perawatan dan penataan dekorasi kamar tidur dengan
hanya melepas dan mengganti quilt cover.Cukup memiliki satu duvet dan perbanyak koleksi quilt
cover untuk dekorasi kamar Anda.
Isi quiltcover/ duvet cover sendiri adalah duvet. Duvet terbuat dari dari kain putih polos
(ataupun warna polos lain sesuai keinginan) yang dijahit berbentuk kantong dan diisi dengan
silicon atau dakron. Untuk melindungi duvet dari debu/ kotoran, duvet dibungkus denganquilt
cover/ duvet cover tadi.
Dengan kondisi bungkus dan isi yang terpisah, membuat proses pencucian menjadi lebih mudah,
kita tinggal melepas quiltcover/ duvetcover dari duvetnya (seperti melepas sarung bantal dari
bantalnya), lalu dicuci. Inilah kelebihan yang ia miliki dibandingkan dengan bedcover, yang jika
kita ingin mencucinya agak merepotkan.
Karakteristik Duvet :
a. Duvet adalah linen sebagai pengganti sheet 2, 3 dan blanket
b. Duvet terdiri dari pada DUVET CASE dan INNER DUVET
c. Duvet Case terbuat dari katun sebagai pengganti sheet 2 dan sheet 3 (top sheet)
d. Inner Duvet terbuat dari bulu angsa atau dacron sebagai pengganti blanket.

Perlengkapan Tempat Tidur Menggunakan Duvet :
Bed Component: Bed heard board, Mattress, Spring box, Spring box wheel (roda bed), Spring box
leg (kaki bed)

133

Linen : Bed Skirt, Bed Pad, Bed sheet (1pcs), Duvet (penganti sheet II & III), Pillow & Pillow case.

Teknik dan prosedur menata tempat tidur dengan duvet

Stripping bed

a. Tempat tidur di tarik mundur agar leluasa untuk memudahkan menata tempat tidur.
b. Mengangkat pillow dan pillow case.
c. Menarik duvet, Membuka Duvet case lalu menarik duvet inner agar lepas dari duvet case.
d. Menarik sheet yang sudah terpakai.
e. Memeriksa dan merapihkan bed skirt, dan bed pad.
f. Membawa/meletakkan lena dan Duvet case yang sudah terpakai ke linen humper di trolley.
g. Mengambil linen bersih, Duvet case, dan pillow case ke kamar.

Memasang sheet :
a. Membentang sheet agar menutup mattress
b. Sheet dipasang dengan permukaan halus di atas
c. Sheet dekat heard board dimasukkan ke bawah mattress dengan lipatan segi tiga pada

sudut kiri dan sudut kanan
d. Sheet bagian kaki dimasukkan ke bawah mattress dengan lipatan segi tiga pada sudut kiri
dan sudut kanan.

Teknik Memasang Duvet :
a. Membentang duvet inner di atas mattress selebarnya
b. Ambil duvet case , lalu masukkan duvet inner ke dalamnya
c. Setelah dimasukkan dengan rapi lalu duvet dibentangkan ke seluruh mattress dengan
ujung atas sejajar dengan ujung mattress bagian atas
d. Lipat ujung duvet bagian atas membentuk lipatan kurang lebih satu jengkal. Dilipat
berulang kali dari ujung mattress dengan rapi
e. Lipat duvet pada sudut sisi kiri dan kanan sehingga membentuk lipatan segitiga dengan
rapi
f. Bungkus pillowdengan menggunakan pillow case dengan rapi, lalu letakkan di bagian atas

mattress
g. Dorong ke tempat didur ke posisi semula lalu perhatikan jika ada hal- hal yang kurangrapi

134

Skema Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet

Menarik Bed

Menarik Bed

Menarik Bed

Menarik Bed

Menarik Bed

Gambar 32 Skema Menata Tempat Tidur Menggunakan Duvet

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentang menata tempat tidur (Kegiatan Pembelajaran XIII)
2. Diskusikan dengan teman sejawat anda tentang perbedaan dan persamaan making

bed dengan menggunakan DUVET dengan making bed menggunakan 3 sheet.
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan dan membuat laporan (mengerjakan LK-03)

E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang
2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang persamaan dan perbedaan menata

tempat tidur menggunakan 3 sheet dan duvet
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.

Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

135

Lembar Kerja 03

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang persamaan dan perbedaan menata tempat tidur
menggunakan 3 sheet dan duvet

Hasil Diskusi :
Menata Tempat TidurMenggunakan Menata Tempat TidurMenggunakan

136

1. Untuk menambah wawasan Anda terkait dengan prosedur making bed, Anda diminta untuk
mencari berbagai sumber yang terkait dengan stripping bed dan making bed baik yang

menggunakan 3 sheet maupun duvet. (dalam bentuk teks, gambar, bagan maupun bentuk yang
lainnya).
2. Data kamar sebagai berikut:

# Type
201 DBL
202 DBL
203 TWIN
204 TWIN

a. Berapa jumlah double sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan
b. Berapa jumlah single sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan
c. Berapa jumlah blanket secara keseluruhan (baik double/single)
d. Berapa jumlah bed pad untuk Twin bed

F. RANGKUMAN
Stripping bed adalah kegiatan membuka lena tempat tidur satu persatu sebelum tempat tidur dirapikan
Making bed atau merapikan tempat tidur adalah menata tempat tidur dengan mengganti sebagian
atau seluruh lena-lenanya degan lena yang bersih. Tujuan making bed adalah menjadikan tempat
tidur bersih, rapi dan nyamanuntuk ditiduri.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari selanjutnya
oleh sebab itu jika Andamerasa telah menguasai materi dalam kegiatan pembelajaran ini (kegiatan
belajar XIII) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan benar, maka Anda dapat melanjutkan

137

kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum menguasai materi ini Andadisarankan mempelajari
kembali bagian yang belum dikuasai sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum! Pemahaman

No Materi yang telah dipelajari Sudah Belum

1. Jenis-jenis tempat tidur dan
kelengkapannya

2. Jenis-jenis lena tempat tidur
3. Jenis –jenis noda pada tempat tidur
4. Prosedur Stripping The Bed/Mengambil

Linen Kotor
5. Making bed/Menata Tempat Tidur

Menggunakan 3 Sheet
6. Making bed/menata tempat tidur

menggunakan duvet
7. Skema menata tempat tidur dengan

menggunakan duvet

H. KUNCI JAWABAN
Tugas mandiri
1. Making bed dengan menggunakan 3 sheet
Sebelum memulai making bed
a. Check kondisi tempat tidur
b. Bed skirt, bed leg/wheel, rubbish and lost item, bed pad
c. Periksa kolong tempat tidur
d. Mulai make up bed jika kondisi sudah di check semua
Berikut adalah prosedur making bed tiga sheet.
a. Ganti semua linen yang kotor dengan linen yang bersih.
b. Untuk memudahkan kita merapikan tempat tidur maka tempat tidur ditarik agar lebih
leluasa.

138

c. Berdiri di samping/atas bagian kepala tempat tidur kemudian memeriksa atau
merapikan tempat tidur dan bed pad.

d. Bentangkan sheet pertama dengan permukaan halus di bagian atas agar kasur tertutup.
e. Lipat sheet pertama dengan head board ke bawah kasur dengan lipatan segitiga secara

rapi.
f. Lipat sudut bagian kaki hingga berbentuk lipatan segitiga dan kedua sisi sheet pertama

dimasukan ke bawah kasur.
g. Bentangkan sheet kedua di atas kasur, dengan permukaan bagian yang halus berada di

bawah. Posisi sheet bagian kepala pada head board dipasang 10 cm lebih panjang
daripada pinggir bed.
h. Periksa apakah kedua sisi sudah simetris dan rapi.

i. Buka selimut (blanket) di atas sheet kedua dengan posisi sejajar dengan pinggir tempat tidur
bagian kepala (dekat head board).

j. Bentangkan sheet ketiga (top sheet) agar menutupi selimut dengan jahitan lipatan menghadap
ke bawah. Posisi sheet ketiga sama dengan selimut. Kelebihan sheet kedua pada sisi atas
dekat head board dilipat dan dirapikan ke arah kaki.

k. Lipat sheet kedua, selimut, dan sheet ketiga ke arah bawah mattras dan merapikannya.
l. Masukkan semua sheet dan selimut pada sisi kaki ke bawah mattras.
m. Buat lipatan berbentuk segitiga pada kedua sudut kasur dengan rapi.
n. Masukkan semua sheet dan selimut pada kedua sisi ke bawah mattras.
o. Siapkan bantal-bantal yang telah dipasang sarungnya dan meletakkandekat head board.
p. Tutup tempat tidur yang telah ditata rapi dengan bed cover dari arah kaki ke arah kepala (bed

head board).
q. Periksa kedua sisi agar terpasang rapi.
r. Rapikan bed cover yang menutupi bantal bagian bawah dan bantal yang ada di atas.
s. Rapikan lipatan-lipatan bed cover pada kedua sisi.
t. Tempat tidur didorong kembali ke tempat semula.
u. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.

2. Making bed menggunakan duvet
a. Membentang duvet inner di atas mattress selebarnya
b. Ambil duvet case , lalu masukkan duvet inner ke dalamnya
c. Setelah dimasukkan dengan rapi lalu duvet dibentangkan ke seluruh mattress dengan

139

ujung atas sejajar dengan ujung mattress bagian atas
d. Lipat ujung duvet bagian atas membentuk lipatan kurang lebih satu jengkal. Dilipat

berulang kali dari ujung mattress dengan rapi
e. Lipat duvet pada sudut sisi kiri dan kanan sehingga membentuk lipatan segitiga dengan

rapi
f. Bungkus pillowdengan menggunakan pillow case dengan rapi, lalu letakkan di bagian

atas mattress
g. Dorong ke tempat tidur ke posisi semula lalu perhatikan jika ada hal- hal yang kurang rapi

3. Berapa jumlah double sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan= 6 pcs

Berapa jumlah single sheet yang dibutuhkan secara keseluruhan =12 pcs

Berapa jumlah blanket secara keseluruhan (baik double/single) = 6 pcs

Berapa jumlah bed pad untuk twin bed = 6 pcs

140

KEGIATAN PEMBELAJARAN XIV

MELAKUKAN PEMBERSIHAN DAN MERAPIKAN KAMAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran ketigabelas ini peserta diklat
dapat menganalisis dan melaksanakan pembersihan dan penataan kamar tidur (bed room)
sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menganalisis teknik dan metode pembersihan di kamar tidur.
2. Membersihkan perlengkapan kamar tidur (dusting) sesuai dengan standar operasional
prosedur.
3. Menganalisis persiapan alat, bahan pembersih dan kelengkapan proses pembersihan kamar
tidur.
4. Melengkapi guest supplies kamar tidur sesuai dengan standar operasional prosedur.
5. Membersihkan lantai tempat tidur/mopping sesuai dengan standar operasional prosedur.
6. Melakukan Final check sesuai dengan standar operasional prosedur.
7. Dapat menyajikan hasil pekerjaan proses pembersihkan kamar tidur dan perlengkapannya
(sesuai dengan kualitas maupun kuantitas pembersihan yang dipersyaratkan).

C. URAIAN MATERI
1. Teknik dan Metode Pembersihan di Kamar
Perlengkapan kamar dalam hal ini perabot kamar atau “room equipment: yang biasanya
berupa furniture, setiap saat perlu dibersihkan dari debu dan kotoran lain. Pekerjaan ini
dilakukan setelah menata tempat tidur.
Agar semua perlengkapan benar-benar bersih, maka dalam kegiatan pembersihan
dilakukan urut-urutan atau perputaran gerakan pembersihan biasanya searah dengan
jarum jam (clockwise atau un clock wise).
Perabotan kamar atau furniture setiap saat perlu dibersihkan dari debu. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan beberapa cara antara lain mengelap atau dusting.
Supaya mendapatkan hasil yang baik, pakailah yang lembut atau sesuai dengan petunjuk
atau objek yang akan dibersihkan.

141

Dalam kegiatan ini ada beberapa teknik pembersihan yang diterapkan antara lain: a) Dusting,
b) Damp dusting, c) Polishing, dan d) Glass wipping.
Teknik dusting di kamar tidur yang baik dan benar :
Dry dusting yaitu pembersihan debu dengan menggunakan lap kering seperti yang lazim
dilakukan sehari- hari.
Damp dusting yaitu membersihkan debu dengan menggunakan lap lembab/ setengah basah,
sehingga debu akan menempel dilap tersebut, tidak berterbangan kemana –mana.

2. Langkah Membersihkan Perlengkapan (Dusting)
Pindahkan atau geser barang-barang yang ada diatas meja (furniture) dengan teratur, supaya
mudah diletakkan kembali ketempat/posisi semula.
Lipatlah lap itu dengan rapi. Bersihkan semua perabotan kamar. Agar tidak ada bagian yang
terlupakan atau terlewatkan, lakukan dengan cara yang teratur atau berurutan. Mulailah
mengerjakannya dari serambi kamar atau tempat lain yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan dengan urut- urutan atau berputar sesuai dengan arah jarum jam.
Secara berkala parabotan ini perlu juga disemir dengan semir perabotan rumah atau furniture
polish. Bila perlu lakukan pembersihan dengan lap lembab. Perhatikan pada bagian yang
sekecil-kecilnya, antara lain laci, meja, bola lampu. Jangan lupa membersihkan bagian bawah
alat-alat yang bisa diangkat seperti lampu duduk dsb.
Setelah semuanya bersih dari debu, taruh lap lembut tadi pada tempatnya, kemudiann ambil
perlengkapan dan bahan pembersih kaca untuk membersihkan kaca jendela, pintu, cermin
dengan metoda yang benar.Teknik pembersihan kaca atau cermin ini disebut glasses wipping.

Dusting

Gambar 33 Dusting 142

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik dan prosedur pembersihan
a. Kerjakan pembersihan dari bagian atas ke bawah.
b. Furniture yang kainnya dilindungi dengan logam/besi diberi alas dari plastik/karton agar tidak

meninggalkan noda bekas karat.
c. Sambil mendusting,Anda memeriksa kelengkapan-kelengkapan guest supplies yang

sudah terpakai/ kurang untuk diganti pada saat Anda melengkapi guest supplies.

3. Melengkapi Guest Supplies Kamar Tidur
Kamar yang sudah dibersihkan perlu dicek lagi kelengkapan fasilitasnya.Letak perlengkapan
tersebut harus sesuai standar baik jumlah maupun penempatannya, misal logo nama hotel
harus dapat dilihat dan dibaca oleh tamu begitu tamu masuk ke dalam kamar. Apabila ada
kekurangan maka harus segera dilengkapi.
a. Prosedur restocking yang harus dilaksanakan oleh room attendant adalah sebagai berikut:
b. Persiapkan persediaan guest supplies dalam room attendant trolleysecara teratur, rapi
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

c. Cek terlebih dahulu guest supplies mulai dari pintu masuk, closet, dressing table, TV, coffee
table, night table, agar melengkapinya dengan cepat dan tepat.

d. Dalam melengkapi kebutuhan tamu harus dicatat di dalam room attendance control sheet. Hal
ini mutlak harus dilakukan agar tertib administrasi, untuk pengendalian pemakaian guest
supplies, serta untuk mengetahui jumlah pemakaian guest supplies setiap hari, setiap minggu
maupun setiap bulan.

e. Membuat catatan khusus di dalam kolom remark pada room attendant control sheet atau
log book yang belum lengkap agar dapatdilengkapi oleh room attendant shift berikutnya.

Menata dan Melengkapi Guest Supplies di Kamar

143

Gambar 34 Menata dan Melengkapi Guest Supplies di Kamar

Perlengkapan guest supplies yang harus tersedia misalnya:

 Door /pintu dilengkapi dengan: Door knob menu, Do not distrub sign.
 Closet ward robe/cupboard, dilengkapi dengan: Hanger pria dan wanita. Shoes shin,
 Laundry bag, Laundry list, Dry cleaning list & PO list
 Dressing table, diatasnya atau disekitarnya: Stationary holder yang berisi : Brosure, Guest

questionaire, post card, rate sheet, amplop, lembar kertas surat, lembar kertas fax, Room
service menu, Tray dengan water jug dan drinking glass, TV dengan video program/TV
program, Tend card petunjuk penggunaan hand iron, Safe deposit box.
 Night Table: Nigth lamp, Service directory book, Memo pad, Balpoint, Telephone
 Coffee table diatasnya dilengkapi dengan maches dan astray

Bila kamar tersebut baru saja ditinggalkan oleh tamunya (C/O) periksalah dengan seksama kalau-kalau ada
barang tamu yang tertinggal.

Kalau ada barang yang tertinggal hubungi segera atasan yang bersangkutan dengan cepat atau kantor depan
dengan cepat jika barang tersebut merupakan barang berharga. Barang milik tamu yang tertinggal harus
diserahkan kepada atasan dan akan dicatat pada buku Lost and Found. Jika kamar yang dibersihkan itu
Occupied biasanya banyak barang atau pakaian tamu yang berserakan di atas tempat tidur dan kursi. Dalam
hal ini gantung dan letakkan barang tersebut dengan rapi pada tempat yang semestinya.

4. Membersihkan Lantai Kamar Tidur

144

Lantai adalah bagian bangunan atau ruangan yang paling cepat kotor. Supaya kamar tetap
bersih, maka lantai harus dibersihkan setiap saat. Karena itu dibuat dari berjenis bahan, maka
jenis pembersihan-nyapun berbeda.
Perhatikan arah darimana pertama kali membersihkan lantai. Ambillah tempat yang terjauh
dahulu. Jangan lupa bersihkan sudut-sudut dan kolong-kolong sekaligus untuk melihat apakah
ada barang-barang kecil milik tamu yang terjatuh.
Lantai permadani (karpet dibersihkan dengan penyapu permadani atau “Box Sweeper” dan alat
penghisap debu “Vacuum Cleaner”.
Jenis lantai yang lain dibersihkan dengan cara menyapu dan mengepel (damp sweeping atau
mopping). Setelah dilakukan pekerjaan membersihkan kamar mandi, ambillah perlengkapan
menyapu, yakni sapu dan penampung sampah atau “dust pan”.
Bersihkan lantai dari serambi, dan diteruskan di dalam kamar dan terakhir pada pintu masuk.
Jangan lupa menyapu di tempat yang tersembunyi seperti dibawah meja, dibalik pintu dll.
Vacuuming dilakukan pada area bedroom dan bathroom).

Membersihkan Debu di Lantai (Vacumming)

Gambar 35 Membersihkan Debu di Lantai (Vacumming)

5. Pemeriksaan Terakhir (Final Check)

145

Bagian-bagian dan tempat yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan terakhir.Jendela
tertutup, night curtain, dan glass curtain dalam, posisi yang benar, Pemanas terpasang kembali,
Sheet terpasang dengan rapi, Lampu nyala dan gambar telah bersih, Penerangan berfungsi,
TV, radio, dan alat elektronik lain bekerja, Bar kecil telah penuh, Tidak ada noda di cermin atau
permukaan benda, Pintu tertutup, Pintu bebas dari tanda jari room attendant, Di bawah karpet
dan sekitar perabot telah bersih, Perabotan dalam posisi yang tepat, Persediaan tamu telah
terisi, Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar, tempat sampah dan asbak dalam
keadaan kosong dan bersih, alat–alat yang harus diperbaiki atau yang dibersihkan secara
khusus harus dilaporkan.
Pengecekan Terakhir (Final Check)

146

Gambar 36 Pengecekan Terakhir (Final Check)

Sebelum meninggalkan kamar, semprotkan penyegar dengan pewangi yang netral dengan cara
berjalan mundur dimana room attendant sambil melihat sekeliling kamar juga bathroom
disemprotkan dengan pewangi tersebut, agar udara di dalam kamar tetap segar dan wangi. Pintu
kamar ditutup dengan baik dilanjutkan dengan mengerjakan lainnya.

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
 Membaca materi kegiatan pembelajaran XIV

147

 Untuk menambah wawasan anda terkait dengan materi pada kegiatan pembelajaran XIV,
selanjutnya anda diminta berdiskusi dengan teman seprofesi atau orang lain yang dapat
membantu anda belajar untuk mencari beberapa informasi melalui berbagai sumber terkait
materi Kegiatan pembelajaran XIV.

 Mengidentifikasi sumber informasi tersebut.
 Sebagai perbandingan membuat rangkuman secara singkat terkait dengan informasi yang anda

dapatkan dari literatur lain yang relevan (mengerjakan LK-04)

148

E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang
2. Diskusikan dengan cepat dan benar permasalahan dibawah ini
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.

Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

Lembar Kerja 04

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

1. Pada hari ini tingkat hunian hotel mencapai 95%, tapi ada salah satu guest supplies di
salah satu kamar yang statusnya Occupied yang belum lengkap seperti Bath Soap.
Ketidak lengkapan guest supplies tersebut diakibatkan semua stock untuk barang tersebut
belum tersedia. Dengan kindisi tersebut langkah/solusi apa yang mesti dilakukan oleh
seorang room attendant yang propesional agar kamar tersebut sesuai kelengkapannya!

2. Isilah kolom dibawah ini sesuai dengan kebutuhan bedroom supplies yang biasa
digunakan di hotel serta tentukan posisi tata letak dari bathroom supplies tersebut.

Bedrooms Supplies Number In Bedrooms Position In The Bed Room

149

Hasil Diskusi :
............................................................................................................................. .............
............................................................................................................................. .............
..........................................................................................................................................
............................................................................................................................. .............
..........................................................................................................................................

Soal Uraian
1. Apa perbedaan dry dusting dengan dump dusting?
2. Sebutkan 3 hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik dan prosedur pembersihan?
3. Sebutkan 5 perlengkapan guest supplies yang harus tersedia?
4. Jelaskan arahdarimanapertamakalimembersihkanlantai?
5. Jelaskan bagian-bagian dan tempatyang harus diperhatikan dalam pemeriksaan
terakhir (final check)?

150

F. RANGKUMAN
Langkah Membersihkan Perlengkapan (Dusting) :
1. Pindahkan atau geser barang-barang yang ada diatas meja (furniture)dengan teratur, supaya
mudah diletakkan kembali ketempat/posisi semua.
2. Lipatlah lap itu dengan rapi. Bersihkan semua perabotan kamar. Agar tidak ada bagian
yang terlupakan atau terlewatkan, lakukan dengan cara yang teratur atau berurutan. Mulailah
mengerjakannya dari serambi kamar atau tempat lain yang telah ditentukan, kemudian
dilakukan dengan urut- urutan atau berputar sesuai dengan arah jarum jam.
3. Secara berkala parabotan ini perlu juga disemir dengan semir perabotan rumah atau furniture
polish. Bila perlu lakukan pembersihan dengan lap lembab. Perhatikan pada bagian yang
sekecil-kecilnya, antara lain laci, meja, bola lampu. Jangan lupa membersihkan bagian
bawah alat-alat yang bisa diangkat seperti lampu duduk dsb.
4. Setelah semuanya bersih dari debu, taruh lap lembut tadi pada tempatnya, kemudiann ambil
perlengkapan dan bahan pembersih kaca untuk membersihkan kaca jendela, pintu, cermin
dengan metoda yang benar. Teknik pembersihan kaca atau cermin ini disebut glasses
wipping.
Prosedur restocking yang harus dilaksanakan oleh room attendant adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan persediaan guest supplies dalam trolley cart secara teratur, rapi sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.
2. Cek terlebih dahulu guest supplies mulai dari pintu masuk, closet, dressing table, TV, coffe
table, nite table, agar agar melengkapinya dengan cepat dan tepat.
3. Dalam melengkapi kebutuhan tamu harus dicatat di dalam room attendant control sheet. Hal
ini mutlak harus dilakukan agar tertib administrasi, untuk pengendalian pemakaian guest
supplies, serta untuk mengetahui jumlah pemakaian guest supplies setiap hari, setiap
minggu maupun setiap bulan.
4. Membuat catatan khusus di dalam kolom remark pada room attendant control sheet atau
log book yang belum lengkap agar dapat dilengkapi oleh room attendant shift berikutnya.

151

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari

selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan

pembelajaran ini (kegiatan belajar XIV ) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan

benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum

menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai

sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!

Pemahaman

No Materi yang telah dipelajari Sudah Belum

1. Teknik dan metode pembersihan kamar
2. Langkah membersihkan perlengkapan

(dusting)
3. Melengkapi guest supplies kamar tidur
4. Membersihkan lantai kamar tidur
5. Pemeriksaan terakhir (final check)

H. KUNCI JAWABAN
1. Drydustingyaitupembersihandebudengan menggunakanlap kering seperti yang

lazimdilakukansehari-hari sedangkan
Dampdustingyaitumembersihkandebudenganmenggunakanlaplembab/setengahbasah,sehingga
debuakan menempeldilaptersebut,tidak berterbangankemana –mana.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Teknik dan prosedur pembersihan, yaitu :
a. Kerjakan pembersihan dari bagian atas ke bawah.
b. Furniture yang kainnya dilindungi dengan logam/besi diberi alas dari plastik/karton agar tidak

meninggalkan noda bekas karat.
c. Sambil mendusting,Anda memeriksa kelengkapan-kelengkapan guest supplies yang

sudah terpakai/ kurang untuk diganti pada saat Anda melengkapi guestsupplies.

3. Lima Perlengkapan guest supplies yang harus tersedia adalah :

152

 Door /pintu dilengkapi dengan: Door knob menu, Do not distrub sign.
 Closet ward robe/cupboard, dilengkapi dengan: Hanger pria dan wanita.
 Shoes shin, Laundry bag, Laundry list, Dry cleaning list & PO list.
 Dressing table, diatasnya atau disekitarnya: Stationary holder yang berisi : Brosure, Guest

questionaire, post card, rate sheet, amplop, lembar kertas surat, lembar kertas fax, Room
service menu, Tray dengan water jug dan drinking glass, TV dengan video program/TV
program, Tend card petunjuk penggunaan hand iron, Safe deposit box.
 Night Table: Nigth lamp, Service directory book, Memo pad, Balpoint, Telephone
 Coffee table diatasnya dilengkapi dengan maches dan astray.
4. Ambillah tempat yang terjauh dahulu. Jangan lupa bersihkan sudut-sudut dan kolong-kolong sekaligus
untuk melihat apakah ada barang-barang kecil milik tamu yang terjatuh.
5. Bagian-bagian dan tempatyang harus diperhatikan dalam pemeriksaan
terakhir(final check) adalah : Jendela tertutup, night curtain, dan glass curtain dalam, posisi yang
benar, Pemanas terpasang kembali, Sheet terpasang dengan rapi, Lampu nyala dan gambar
telah bersih, Penerangan berfungsi, TV, radio, dan alat elektronik lain bekerja, Bar kecil telah
penuh, Tidak ada noda di cermin atau permukaan benda, Pintu tertutup, Pintu bebas dari tanda
jari room attendant, Di bawah karpet dan sekitar perabot telah bersih, Perabotan dalam posisi
yang tepat, Persediaan tamu telah terisi, Tidak terdapat alat pembersih yang tertinggal di kamar,
tempat sampah dan asbak dalam keadaan kosong dan bersih, alat–alat yang harus diperbaiki
atau yang dibersihkan secara khusus harus dilaporkan.

153

KEGIATAN PEMBELAJARAN XV

MELAKUKAN PEMBERSIHAN DAN MENYIMPAN TROLLEY DAN
PERLENGKAPAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat
menganalisis dan melakukan pembersihan dan penyimpanan trolley dan perlengkapannya
sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.Menganalisis beberapa tujuan dari pada pembersihan trolley.
2. Menganalisis jenis-jenis kotoran dan cara perawatan trolley.
3. Melakukan pembersihan trolley.
4. Menyimpan trolley dan perlengkapannya.
5. Menyajikan hasil dari pada proses pembemberihan trolley.

C. URAIAN MATERI
Hotel adalah suatu industri yang bergerak di bidang jasa dan dikelola secara komersil,jadi
tujuan utamanya adalah untuk mencari keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan yang
besar, hotel harus bisa mengeluarkan biaya sekecil mungkin salah satunya adalah biaya
perawatan peralatan dan perlengkapan.
Untuk mengurangi biaya perawatan peralatan hotel,maka peralatan harus dibersihkan dan
disimpan dengan baik dan dilakukan secara berkala. Begitu juga dengan trolley dan
perlengkapan harus dirawat dan disimpan dengan baik. Trolley cart adalah kereta yang
digunakan oleh Room Attendant untuk melaksanakan pekerjaannya dan menempatkan seluruh
keperluan untuk membersihkan dan melengkapi kembali kamar tamu.
1. Tujuan daripada Pembersihan Trolley
Adapun beberapa tujuan dari pada dilakukannya pembesihan trolley adalah sebagai
berikut:
a. Supaya tahan lama dan tidak cepat rusak
b. Supaya tetap nyaman digunakan
c. Memberikan kesan yang baik kepada tamu
d. Memberikan kenyamanan pada saat bekerja

154

2. Jenis Kotoran dan Perawatan Laundry
Jenis kotoran yang ada di trolley ada yang berupa dirt (kotoran) dan yang ada berupa stain
(noda), yang berupa dirt contohnya seperti: debu, bekas bulu-bulu handuk yang tertinggal
dan bekas sampah kering yang tertinggal di kamar tamu, sedangkan stain contohnya
seperti: bekas bahan pembersih dari kamar tamu.

3. Menyimpan Trolley dan Perlengkapannya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol dan penggudangan alat-alat dan bahan
pembersih adalah sebagai berikut :
a Penggudangan sapu dan sikat
 Kotoran yang melekat harus disikat
 Sikat dan sapu hendaknya digantung
 Disimpan dalam keadaan kering
 Sikat yang tidak bisa digantung harus ditengadahkan
b Penggudangan alat penampung (container)
 Harus bersih dan kering
 Ditumpuk dengan rapi untuk menghemat tempat
c Penggudangan lena (linen)
 Harus bersih dan kering
 Dilipat dan diatur dengan rapih
 Dikelompokan menurut jenisnya
d Penggudangan alat-alat pelindung dan pembantu
 Harus dalam keadaan bersih dan kering
 Diatur dengan rapi supaya tidak menggangu lalu lintas dan menghemat ruangan atau
tempat.
e Penggudangan alat-alat mekanik (vacuum cleaner)
 Bersihkan seluruh bagian alat itu
 Kabel harus dililitakan dengan rapi
 Periksa seluruh komponennya
 Secara periodik diadakan pemeliharaan dan perbaikan
f Penggudangan bahan pembersih
 Dikelompokkan menurut jenisnya

155

 Ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
 Ditutup dengan ketat dan rapi
 Sebaiknya setiap tempat atau container berisi nama atau merk bahan pembersih yang
ada didalamnya
 Perhatikan petunjuk-petunjuk tertentu (jangan ditaruh dengan korek api, jangan dibalik,
disimpan yang teduh, ditutup engan rapat dsb)
g Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat penggudangan:
 Bahan pembersih disimpan menurut jenisnya seperti contoh gambar diatas.
 Cara penggudangan yang baik dan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hilangnya
alat dan bahan pembersih dalam kegiatan sehari-hari.
 Mencatat semua alat dan bahan pembersih yang diambil pada“equipment dan supplies
daily control sheet”.
 Mencatat supplies yang habis dalam melaksanakan tugas.
 Mencocokkan dan mencatat alat serta bahan pembersih sebelum menggudangkan atau
menyimpan.

Gambar Trolley Cart :

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi kegiatan pembelajaran XV
2. Diskusi kelompok untuk menganalisis pembersihan dan penyimpanan trolley dan

156

perlengkapannya
3. Mengidentifikasi sumber informasi tersebut.
4. Sebagai bahan perbandingan anda diminta membuat rangkuman secara singkat terkait
dengan informasi yang anda dapatkan dari literatur lain yang relevan (mengerjakan LK-05)
E. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang mencari berbagai jenis prosedur

penggudangan (storing) yang terkait dengan materi di atas dari berbagai sumber yang
relevan
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

157

Lembar Kerja 05

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus :

Untuk menambah wawasan, Anda diminta untuk mencari berbagai jenis prosedur penggudangan
(storing) yang terkait dengan materi di atas dari berbagai sumber yang relevan.

Identifikasi jenis-jenis peralatan dan perlengkapan yang telah digunakan sesuai dengan isian format
dibawah ini.

Nama Periode Letak/posisi Alasan
Peralatan/perlengkapan pembersihan penyimpanan di
pantry/gudang

Soal Uraian

1. Apakah yang dimaksud dengan trolley?
2. Jelaskan Tujuan daripada Pembersihan Trolley?
3. Sebutkan Jenis kotoran dan noda pada trolley?

158

4. Sebutkan 6 hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol dan penggudangan alat-alat dan bahan
pembersih?

5. Jelaskan tentang penggudangan bahan pembersih?

F. RANGKUMAN

1. Supaya penggunaan alat dan bahan itu efektif, maka perlu adanya penggudangan secara
teratur.

2. Tindakan kontrol yang baik adalah pada saat pengambilan, pemakaian dan sebelum
penyimpanan.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam kontrol dan penggudangan alat- alat serta bahan
pembersih dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis dan karakteristik alat dan bahan
pembersih tersebut.

4. Saat menemukan kejadian – kejadian atau kondisi peralatan yang tidak sesuai dengan
mestinya, Anda harus dengan cepat menanggapinya.

5. Proses penyimpanan peralatan dan bahan kimia pembersih sangat berperan besar
dalam rangka menunjang efektifitas dan efisiensi Andasaat bekerja.

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Jika Anda sudah mengerjakan latihan/tugas dan kasus dengan benar serta sudah dapat

memahami keseluruhan materi di atas (kegiatan belajar XV) dengan benar, selanjutnya Anda

bisa melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya. Jika belum memahami isi materi secara

keseluruhan dan belum bisa mengerjakan latihan/tugas dan kasus, Anda bisa mempelajari lagi

dengan bimbingan teman yang dianggap mampu atau fasilitator Anda.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum!

No Materi yang telah dipelajari Pemahaman

Sudah Belum

1. Pengertian trolley cart

2. Jenis-jenis kotoran dan cara perawatan trolley

3. Pembersihan trolley

4. Menyimpan trolley dan perlengkapannya

159

H. KUNCI JAWABAN
1. Trolley cart adalah kereta yang digunakan oleh Room Attendant untuk melaksanakan

pekerjaannya dan menempatkan seluruh keperluan untuk membersihkan dan melengkapi
kembali kamar tamu.

2. Tujuan dari pembersihan trolley adalah :
a. Supaya tahan lama dan tidak cepat rusak
b. Supaya tetap nyaman digunakan
c. Memberikan kesan yang baik kepada tamu
d. Memberikan kenyamanan pada saat bekerja

3. Jenis kotoran yang ada di trolley ada yang berupa dirt (kotoran) dan yang ada berupa stain
(noda), yang berupa dirt contohnya seperti: debu, bekas bulu-bulu handuk yang tertinggal dan
bekas sampah kering yang tertinggal di kamar tamu, sedangkan stain contohnya seperti: bekas
bahan pembersih dari kamar tamu.

4. 6 hal yang perlu diperhatikan dalam kontrol dan penggudangan alat-alat dan bahan pembersih
adalah sebagai berikut :
1. Penggudangan sapu dan sikat
2. Penggudangan alat penampung (container)
3. Penggudangan lena (linen)
4. Penggudangan alat – alat pelindung dan pembantu
5. Penggudangan alat-alat mekanik (vacuum cleaner)
6. Penggudangan alat bahan pembersih

5. Penggudangan bahan pembersih adalah :
1. Dikelompokan menurut jenisnya
2. Ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan
3. Ditutup dengan ketat dan rapi
4. Sebaiknya setiap tempat atau container berisi nama atau merk bahan pembersih yang ada
didalamnya
5. Perhatikan petunjuk-petunjuk tertentu (jangan ditaruh dengan korek api, jangan dibalik,
disimpan yang teduh, ditutup engan rapat dsb)

160

KEGIATAN PEMBELAJARAN XVI

MELAKUKAN PERHITUNGAN ROOM LINEN INVENTOR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari materi pada pembelajaran ini peserta diklat diharapkan dapat melakukan
perhitungan room linen inventory sesuai dengan standar operasional prosedur.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan tata cara penghitungan room linen
2. Menjelaskan tata cara penghitungan amenities
3. Menentukan model penghitungan linen parstock
4. Menentukan model penghitungan amenities
5. Menyiapkan kebutuhan untuk penghitungan linen parstock dan amenities
6. Melakukan penghitungan linen parstock dan amenities

C. URAIAN MATERI
PELAYANAN LINEN INVENTORY
Laundry adalah bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab atas semua pencucian
linen, baik itu house laundry maupun guest laundry. Laundry merupakan salah satu department
dalam hotel, dimana laundry selalu mendapat perhatian yang sangat besar baik dari pihak
manajemen maupun tamu. Adalah menjadi kewajiban hotel untuk menyediakan fasilitas laundry
yang memadai demi kepuasan para tamu. Linen dalam laundry sangat penting karena
sebagian merupakan fasilitas yang akan digunakan oleh tamu, seperti sheet, towel, napkin dan
lainnya. Tetapi sering kali tanpa disadari linen tersebut menghilang tanpa alasan yang jelas
atau catatan, baik rusak maupun hilang. Jadi inventory linen dalam hotel sangat penting untuk
mengetahui kemana linen tersebut beredar, apakah linen tersebut sedang terpasang, kotor
ataupun di proses dalam pencucian laundry.
1. Pengertian Linen dan Linen Room
Linen adalah jenis benang atau kain yang terbuat dari serat – serat batang rami halus (flax).
Bahan linen itu kering alamiah namun lunak saat dipakai bila dikelantang, warnanya akan
abu – abu coklat sampai putih cream. Meskipun lebih peka terharap zat kimia, linen
menyerap uang air lebih cepat dibanding katun. Selain kaku, linen juga memilki kilau
alamiah, berbeda dengan katun yang umumnya lunak dan serat tidak mengkilap.

161

Linen umumnya digunakan untuk membuat benda – benda yang membutuhkan kekuatan
tinggi, termasuk benang jahit, senar jaring ikan, dan penutup kasur. Namun, saat ini serat –
serat sintetis baru seperti nilon dan dacron dapat mengganti fungsi linen dalam beberapa
hal.
Untuk menyimpan seluruh linen, linen section mempunyai tempat khusus yang disebut linen
room. Linen room harus terletak di tempat yang baik dan strategis agar mudah dijangkau
dan memudahkan penerimaan linen kotor dari kamar – kamar tamu dan food and beverage
outlet, serta mengirimkan linen yang masih bersih untuk dipasang.
Linen room tidak boleh berdekatan dengan kitchen karena bau masakan dapat mempengaruhi
kondisi linen yang mungkin saja akan terbawa sampai ke ruang tamu. Agar pelaksanaan kerja dapat
berjalan lancar dan efektif, maka linen room harus :
 Cukup luas sehingga para petugas dapat bekerja secara leluasa dan baik.
 Lantai bersih, tidak licin, mudah pembersihannya, sebaiknya terbuat dari porselin berwarna
putih dan polos.
 Dinding dan langit-langitnya tinggi dan mudah dibersihkan.
 Mempunyai penerangan yang cukup tetapi tidak menyilaukan, dan sirkulasi udara lancar agar
linen yang ada didalam ruangan itu tidak menjadi lembab.
 Jauh dari kitchen (dapur) untuk menghindari bahaya kebakaran serta tidak terkontaminasi bau
masakan.
 Mudah dijangkau, untuk memperlancar penukaran linen.
 Dilengkapi dengan rak-rak penyimpanan linen dan uniform karyawan.
 Ada counter tempat penukaran linen guna menghindari masuknya orang-orang yang tidak
berkepentingan.
 Pintu dapat dikunci dengan baik demi keamanannya.
 Guna melancarkan tugas di linen room, sebaiknya dilengkapi dengan perlengkapan kerja
sebagai berikut:
 Kereta khusus untuk membawa linen, baik linen kotor maupun yang bersih
 Kursi, meja beserta laci-lacinnya untuk melaksanakan tugas administrasi
 Keranjang atau kotak besar tempat linen kotor.
 Tangga untuk mengambil linen dari rak yang tinggi.
 Mesin jahit guna memperbaiki linen atau uniform yang rusak serta cucian tamu yang perlu
diperbaiki.
 Telepon sebagai alat komunikasi dengan seluruh seksi dan department yang ada dihotel.

162

2. Jenis Linen Supplies
Linen supplies yang dipergunakan di Housekeeping Department meliputi :
1. Bed skirt, berfungsi sebagai penutup spring box (bed) hingga menutup seluruh kaki bed,
warnanya disesuaikan dengan interior.
2. Bed pad, yanitu alas tidur yang dipasang di atas matras, berfungsi :
a. Sebagai peredam panas karena kasur terbuat dari busa, agar tamu dapat tidur dengan
nyaman.
b. Sebagai peredam kotoran. Terutama bila ditempati oleh anak – anak yang terkadang
ngompol. Bed pad ini dapat dilepas dan dicuci sementara kasurnya tetap bersih.
3. Sheet, terdiri dari dua jenis yaitu double sheet yang berukuran 230 x 275 cm dan single
yang berukuran 175 x 275 cm. Setiap bed dipasang 3 pcs, yaitu :
 Lembar pertama sebagai alas tidur di atas matras (kasur)
 Lembar kedua dan ketiga sebagai pembungkus blanket (selimut) agar bulu – bulu selimut
tidak mengenai kulit tubuh secara langsung yang dapat mengakibatkan gatal – gatal bagi
sebagian tamu atau bulu selimut tidak mengotori bau tidur tamu.

 Blanket (selimut), yang double berukuran 230 x 250 cm,dan single berukuran 175 x 250 cm.
 Bed cover ( spring bed) dipasang di atas matras paling atassebagai penutup bed sehingga

sebelum dipakai oleh tamu, bed ini masih dalam keadaan bersih, rapi, disamping juga
menjadikan kamar tidur tampak indah, karena bed ini biasanya berwarna lembut menawan
sesuai warna lantai kamar bed cover (karpet).
4. Pillow case (sarung bantal), berukuran 50 x 75 cm.
5. Towel (handuk) yang terdiri dari :
 Bath towel, handuk untuk mandi, berukuran 60 x 122 cm.
 Hand towel, handuk untuk lap tangan, berukuran 20 x 100 cm.
 Face towel, handuk khusus untuk lap muka, berukuran 30 x 45 cm.
 Bath mats, dipakai untuk membersihkan kaki, sebagai keset, sebelum masuk kedalam bath

tub untuk berendam, berukuran 60 x 90 cm.
6. Glass curtain, horden jendela yang tipis, transparan (glass) disebut juga net curtain karena
seperti jaring.
7. Night curtain, horden jendela yang tebal, yang dipasang atau ditutup pada malam hari, disebut

juga black out curtainkarena dari luar kelihatan gelap sehingga orang tidak dapat melihat ke
dalam kamar.

163

8. Shower curtain, horden yang dipasang di dalam kamar mandi diatas bath tub (bak mandi) ketika
tamu mandi dengan shower. Ujung bagian bawah curtain ini masuk kedalam bath tub sehingga
air tidak menggenangi lantai kamar mandi.

9. Dust cloth, serbet atau lap untuk membersihkan meja, kursi, cermin, dan perlengkapan lain
di dalam kamar.
10. Glass cloth/glass towel, serbet atau lap khusus untuk mengeringkan gelas sehabis dicuci.

Sedangkan linen supplies yang dipergunakan oleh Food and Beverage Department adalah sebagai
berikut :
1) Multon, terbuat dari bahan laken (kain yang lembut dan agak tebal) yang dipasang diatas meja,

tepat dibawah taplak meja.
 Untuk meredam panas hingga cat atau politur mja tidak lekas luka.
 Untuk meredam suara saat petugas meletakkan/memasang alat – alat makan atau minum di

atas meja.
2) Tables cloth (taplak meja), untuk menutup meja makan. Taplak ini ada berbagai jenis

ukurannya, sesuai dengan ukuran dan bentuk meja makannya. Begitu pula untuk tiap – tiap out
let (restaurant), kadang mempunyai warna yang berbeda, disesuaikan dengan interior
restaurantnya.
3) Napkin, serbet makan yang dipasang diatas meja makan dengan berbagi macam bentuk yang
sekaligus berfungsi sebagai hiasan. Ada yang berbentuk kipas, kupu – kupu, bunga mawar,
topi, piramid, dll.
4) Table skirting, di dalam suatu pesta dimana hidangan (makan dan minuman) sudak ditata
diatas meja panjang (buffet table), maka daun meja ditutup dengan taplak sedangkan bagian
sampingnya ditutup dengan kain panjang, menjuntai ke bawah hingga menutup seluruh kaki
meja. Penutup ini juga berfungsisebagai penghias sehingga dibuat berempel – rempel untuk
mempercantik bentuk skirting.
5) Green velvet, digunakan untuk taplak meja sidang atau rapat – rapat di dalam ruang pertemuan
dan biasanya terbuat dari bahan wool berwarna hijau, walaupun ada juga yang berwarna lain
(biru, merah , kuning). Ukuran panjang satu setengah meter sampai empat meter, sedangkan
lebarnya 90 cm atau lebih.
6) Tray mat/place mat, kain penutup nampan, terbuat dari kain batik ataubahan lain sehingga tidak
licin saat dipakai untuk membawa hidangan bagi para tamu.
7) Glass towel/ glass cloth, untuk mengeringkan gelassetelah dicuci, serta mengelap gelas
sebelum dipasang, diatas meja makan.

164

8) Kitchen towel, kain lampin untuk mengangkat alat – alat dapur yang panas, misalnya panci,
belanga, dll.

9) Apron (celemek), rok yang dipakai untuk cooker (juru masak) atau waiter untuk menutup tubuh
bagian depan agar pakaian dinasnya tidak cepat kotor.

10) Service napkin, serbet lap yang dipakai oleh waiter restaurant saat menuang air es kedalam
gelas minum agar tidak menetes dan membasahi tamu.

3. Proses Pencucian Linen
Setelah diadakan perputaran linen-linen tersebut digunakan bagi keperluan operasional seperti
menyiapkan kamar, atau kegiatan layanan makanan dan minuman di hotel. Pada esok harinya
linen tersebut akan diganti dengan linen baru agar dapat diketahui sumber linen kotor tersebut
bermula baik itu dari kelalaian pada seksi atau departemen lain atau dari kamar tamu. Adapun
proses pencucian linen, sebagai berikut :
a. Pengumpulan Linen Kotor (Collecting A Soiled Linen)
Linen- linen kotor dikumpulkan dalam Linen humper ( untuk room section). Kemudian, petugas
linen akan mengambil linen yang kotor dari Linen humper , sekaligus mengumpulkan dan
mencatat jenis dan jumlahnya. Pencatatan ini penting dilakukan untuk menghitung jumlah linen
yang dipakai dan diganti. Penghitungan antara keduanya harus sama, sedangkan untung linen
kotor dari restaurant, pengumpulannya dilakukan langsung oeh petugas restaurant itu sendiri.
Setelah diambil dari kamar maka linen kotor dibawa ke Linen room untuk dibuatkan daftar
cucian dan administrasi lain sebagai fungsi kontrol. Adapun hal-hal yang harus di perhatikan
yaitu sebagai berikut :
 Semua linen yang akan dicuci di Laundry, harus melalui General Linen Room disertai daftar
cucian.
 Jumlah linen kotor yang dikirim harus tertulis di dalam daftar cucian.
 Setelah sampai di binatu, linen kotor akan dihitung oleh Linen Checker bersama dengan
Linen Boy dan petugas linen.
 Hasil penghitungan akan ditulis pada daftar cucian.
 Pengiriman kembali linen bersih ke ruang linen (Linen Room) harus sama dengan jumlah
linen kotor yang dikirim dan disertai dengan daftar cucian.
 Jika terjadi perbedaan, harus segera ditinjaklanjuti.

b. Pengiriman (Delivering A Soiled Linen)

165

Pengiriman linen kotor pada umumnya dilakukan petugas Linen Boy/ Linen runner dengan
beberapa cara, antara lain :
1. Di pikul
Cara ini sudah jarang digunakan di hotel- hotel, mengingat resiko kecelakaan kerja yang dapat
terjadi sangat tinggi. Linen kotor yang akan dibawa bukan hanya satu atau dua klembar saja,
melaikan bias saja dalam jumlah yang banyak. Kalau cara ini terpakasa dilakukan maka harus
memperhatikan beran beban yang akan dibawa, misalnya sebagai berikut :
 Linen harus dibungkus dengan linen lain sehingga kemungkinan ada linen yang rusak atau

ternoda.
 Oleh karena digunakan sebagai pelindung linen yang lain, maka linen pembungkus tidak

boleh diletakan sembarangan.
 Linen tidak boleh diseret.
2. Menggunakan Kereta Linen (Linen Trolley)
Cara ini paling banyak dijumpai di hotel, karena mengingat efisiensi kerja dan kemudahan
dalam pengantaran. Karena penggunaan kereta, maka linen terjaga kebersihannya dan
petugas terhindar dari keseleo atau kecelakaan kerja.
3. Menggunakan Saluran Linen (Linen Chute)
Saluran linen dipergunakan di hotel-hotel bertingkat, untuk mempermudahkan pengiriman linen
kotor dari lantai-lantai tinggi. Jika hotel menyediakan linen chute sebagai sarana untuk
mengirim linen kotor maka ada hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
 Pastikan tidak ada benda-benda tajam didalam saluran linen.
 Pada tempat keluaran linen (di laundry) perlu ditempatkan trolley penampungan agar linen

tidak jatuh secara langsung ke lantai. Pastika kebersihan linen chute-nya.
 Jangan memasukan linen terlalu banyak sehingga menutupi saluran.

c. Pemeriksaan / Penyortiran Linen Kotor (Checking A Soiled Linen)
Setelah linen kotor berada di laundry untuk dicuci, maka petugas laundry akan melakukan
pemeriksan dan penyortiran linen. Adapun hal-hal yang akan diperiksa sebagai berikut:
1) Jenis dan jumlah linen.
2) Asal departement.
3) Kerusakan atau ternoda.
Pada kegiatan penyortiran, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Jenis kain
1) Asal bahan ( cotton, polyster, rayon, nylon, silk, wool ).

166

2) Warna ( putih atau warna mda, tua, campuran).
3) Tingkat ketebalan kain.
4) Ukuran kain.
b. Tipe Kotoran
1) Yang larut dalam dry cleaning solvent ( minyak, oli, atau lili).
2) Yang larut di dalam air ( gula, galam, kecap, soup, atau bumbu).
3) Yang larut dalam bantuan mekanis (tanah dan lumpur)

d. Pencucian (Washing)
Pada proses pencucian, yang harus diperhatikan adalah kapasitas mesin dan jenis tekanan
mesin yang diperlukan. Petugas pencucian harus mengetahui dengan benar pengoperasian
mesin. Sebelum dicuci dengan proses pencucian, terlebih dahulu linen tersebut direndam dan
dihilangkan nodanya. Setelah direndam, lakukanlah tahap pencucian sebagai berikut :
 Dicuci dengan detergen lalu dibilas.
 Diperas dan dibilas kembali.
 Diperas lagi ( dibilas bleh sampai 3x).

e. Pemerasaan (Extracting)
Proses pemerasan dilakukan dengan menggunakan mesin extractor. Hal-hal penting yang perlu
diperhatikan antara lain penggunaan mesin tersebut harus disesuaikan dengan jenis linen yang
akan diperas. Yang harus diperhatikan pada saan menggunakan mesin pemeras, yaitu sebagai
berikut:
 Perhatikan kapasitas mesin.
 Atur kecepatan pemerasan (tinggi, sedang atau rendah).
 Perhatikan kadar air pada waktu pemerasan.

f. Pengeringan (Drying)
Proses pengeringan dilakukan untuk menyempurnakan proses pemerasan sehingga linen
kering sempurna sehingga siap untuk digunakan kembali. Bila linen tidak sempurna keringnya
dapat menimbulkan jamuran, noda ataupun bau yang kurang sedap.
Yang harus diperhatikan pada saat pengeringan linen adalah sebagai berikut:
 Perhatikan tingkat kecepatan mesin pengering.
 Ataur waktu yang diperukan sesuai dengan jenis linen.
 Linen tidak boleh terlalu dikeringkan.

167

g. Penyetrikaan (Pressing)
Proses menyetrika linen-linen dapat menggunakan beberapa alat, yaitu sebagai berikut:
1) Flat roll ironer, yaitu mesin yang digunakan untuk menyetrika linen-linen hotel yang berupa
lembaran. Misalnya, seprai, sarung bantal, tapak lena, napkin, dan sebagainya.
Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
 Linen tidak boleh terlalu basah/kering.
 Linen yang sobek jangan do roll.
 Steam jangan terlalu panas.
 Bantal roll tidak merata.
 Dilakukan terus menerus.
Istilah lain untuk alat ini adalah Mangler/ roller.

2) Hand ironer, alat setrika ini dipergunakan untuk linen-linen yang berukuran kecil dan dapat
beberapa variasi. Dengan demikian tidak bias dimasukan ke dalam roll kain skirting yang telah
dibentuk.
Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan alat ini adalah sebagai berikut:
 Perhatikan ukuran panas harus sesuai dengan asal bahan.
 Perhatikan kabel tidak terlilit/terbuka.
 Selalu gunakan alas sepatu karet.

h. Pelipatan Linen Bersih (Folding A Clean Linen)
Melipat linen dapat menggunakan mesin lipat secara manual. Pada hotel-hotel besar, pelipatan
linen-linen berupa lembaran besar biasanya menggunakan folding machine yang tergabung
dengan flat roll ironing. Ketika linen-linen tersebut dimasukan ke dalam roller, linen akan keluar
diujung berikutnyasudah dalam keadaan terlipat. Bila dikerjakan secara manual, linen dilipat
dengan tenaga manusai. Biasanya bila linen lembaran disetrika dengan roller tetapi tidak
disediakan mesin pelipatnya, makan linen yang sudah disetrika tersebut akan menumpuk
menunggu dilipat oleh petugas. Hal ini karena umumnya kecepatan mesin bila dibandingkan
dengan kecepatan tangan manusia jelas berbeda.

i. Penyimpanan Linen Bersih (Storing A Clean Linen)

168

Penyimpanan lnen bersih harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh mengingat biaya yang
dikeluarkan untuk pengadaanyantidak mudah dan jumlahnya tidak sedikit. Untuk menjaga
kondisi linen tersebut, ruang penyimpanan harus bersih dan kering.
Linen-linen yang telah bersih dari laundry siap dikirim ke seksi-seksi yang membutuhkan.
Sebelum dikirim ke seksi-seksi linen tersebut disimpan dengan rapi secara berkelompok.
 Untuk memudahkan pengecekan setiap tumpuk linen harus sama jumlah dan jenisnya.
 Usahakan ada celah antara tumpukan agar ada sirkulasi udara.
 Gunakan system FIFO dalam pendistribusian.
 Lena yang berukuran besar diletakan pada rak yang plaing bawah.
 Lena yang sering digunakan diatur pada rak yang sejajar dengan tangan.
 Berikan label untuk setiap jenis lena pada rak.
 Sisihkan lena yang rusak.

j. Pengiriman Linen
Pengiriman linen ke seksi-seksi dilakukan dengan kereta roomboy dan disesuaikan dengan
tingkat hunian kamar.

k. Penggunaan Linen
Dalam penggunaan linen perlu diperhatikan dengan baik sehingga linen yang rusak/ ternoda
dapat diminimalkan. Bila ada penyalahgunaan terhadap penggunaa linen segera lapor kepada
atasan.

4. Cara Menyimpan Linen
Agar awet, linen tentu saja harus disimpan sebaik-baiknya. Untuk itu ada berbagai hal yang
harus diperhatikan didalam menyimpan linen, yaitu:
 Linnen yang telah dicuci dan dihaluskan dilaundry harus disimpan diatas rak penyimpanan
(Linen Rack) dan di atur menurut ukurannya.
 Lipatan linnen harus menghadap keluar agar memudah kan penghitungan maupun
pengambilannya.
 Pengambilan linnen harus dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out),dimana linnen
yang baru dikirim dari laundry harus disimpan dirak dengan posisi paling bawah agar
digunakan belakangan, yaitu setelah linen yang ada di atasnya terpakai. Dengan kata lain,
yang tersimpan terdahulu harus dipergunakan terdahulu, yang disimpan belakangan

169

digunakan belakangan. Hal ini dimaksudkan supaya long life (umur) linnen tersebut menjadi
panjang, awet damn tidak mudah rusak.

5. Linen Parstock dan Linen Inventory
Linen parstock adalah jumlah persediaan linen yang dibutuhkan dalam peredaran, atau jumlah
persediaan linen yang diperlukan dalam operasional hotel. Persediaan linen ideal adalah 5 par
(limat set) dengan asumsi :
 1 par terpasang
 1 par di linen room
 1 par di main linen room sebagai cadangan
 1 par kotor (belum dicuci)
 1 par di laundry dalam proses pencucian
Hal ini tidaklah mutlak, tetapi sangat tergantung terhadap kemampuan hotel serta management
policy.

Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan bila di Floor Section
maupun Food and Beverage outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel
dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi :

 1 par terpasang
 1 par kotor
 1 par siap pakai
Untuk menghitung parstock yang diperlukan Floor Section, yaitu linen supplies yang digunakan
dikamar tamu (guest room), rumusnnya adalah sebgai berikut :

Jumlah kamar x jumlah linen supplies yang terpasang x parstock

Contoh 1 :
Sebuah hotel memiliki 50 buah kamar twin bed room. Satu bed dipasang 3 single sheet. Satu kamar
(dengan dua bed), berarti sheet yang dipasang 6 pcs. Bila hotel tersebut menggunakan 3 parstock
single sheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah :

50 x 6 x 3 = 900 pcs
Keterangan : 50 = jumlah kamar
6 = sheet yang terpasang

170

3 = parstock

Contoh 2 :
Di dalam restaurant terdapat 25 buah meja. Masing- masing meja untuk empat orang. Berapa table
cloth serta napkin yang harus tersedia untuk 3 par?
Jawab :
Napkin yang terpasang 25 x 4 pcs = 100 pcs.
Jadi linen supplies yang harus tersedia adalah 3 par :
Table cloth = 25 x 3 = 75 pcs.
Napkin = 100 x 3 = 300 pcs.
Ini untuk satu restaurant.
Jika restaurant lebih dari satu maka tinggal menghitungnya :
Jumlah meja x jumlah linen supplies yang terpasang (table cloth dan napkin) ditiap meja x parstock :
Table cloth = 100 x 1 x 3 = 300 pcs.
Napkin = 100 x 4 x 3 = 1200 pcs.
Keterangan : tiap satu meja dipasang 1 table cloth dengan 4 napkin.

Linen inventory yaitu pengecekan atau perhitungan terhadap jumlah lena yang dimiliki hotel yang
sedang beredar. Tujuan :
• Mengetahui jumlah linen yang beredar.
• Mengetahui bila ada kekurangan linen.
• Mengetahui jumlah linen yang hilang.
• Mengetahui jumlah linen yang rusak.
• Mengetahui bila ada kemacetan linen.
• Dapat mengrontrol linen lebih baik.

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Membaca materi tentangmelakukan perhitungan room linen inventory
2. Diskusikelompokuntukmelakukan perhitungan room linen inventorydari berbagai referensi
3. Buatlahcatatan terkaitdengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literaturyang lain

4. Presentasidanmembuat laporansingkat (mengerjakanLK-06)

171

E. RANGKUMAN

Linen parstock adalah jumlah persediaan linen yang dibutuhkan dalam peredaran, atau jumlah
persediaan linen yang diperlukan dalam operasi hotel. Persediaan linen ideal adalah 5 par
(limat set) dengan asumsi :
 1 par terpasang
 1 par di linen room
 1 par di main linen room sebagai cadangan
 1 par kotor (belum dicuci)
 1 par di laundry dalam proses pencucian
Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan bik di Floor Section
maupun Food and Beverage outlet. Minimal perlengkapan linen yang harus dimiliki oleh suatu hotel
dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi :
 1 par terpasang
 1 par kotor
 1 par siap pakai
Untuk menghitung parstock yang diperlukan Floor Section, yaitu linen supplies yang digunakan
dikamar tamu (guest room), rumusnnya adalah sebgai berikut:

F. TUGAS/ LATIHAN/ KASUS

Tugas Kelompok

1. Bentuklah kelompok dengan anggota 5 – 6 orang

2. Diskusikan dengan anggota kelompokmu tentang mencari berbagai jenis prosedur

penggudangan (storing) yang terkait dengan materi di atas dari berbagai sumber yang
relevan
3. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas
4. Buat laporan hasil diskusi yang sudah di presentasikan dan kumpulkan bila sudah selesai.
Kelompok yang terepat akan mendapatkan nilai tambahan atas usaha yang sudah
dilakukan
5. Guru memberikan nilai

172

Lembar Kerja 06

Nama Kelompok : ..........................................

Ketua Kelompok : ..........................................

Anggota Kelompok : ..........................................

Kasus : Diskusikan dengan anggota kelompok tentang :

Perhitungan Jumlah Table Cloth dan Napkin yang lebih dari 10 restaurant dengan soal
sebagai berikut :

Kelompok A dan C

Kelompok B dan D

• 15 RESTO
A = 500 MEJA = 3 KURSI = 3 Par
B = 200 MEJA = 3 KURSI = 3 Par
C = 200 MEJA = 3 KURSI = 5 par
D = 200 MEJA = 3 KURSI = 3 par
E = 200 MEJA = 3 KURSI= 3 Par
Sisanya sama dengan Resto C
Dit : TC dan N?
Jawab : TC ..............pcs

N .............. pcs

Hasil Diskusi :

............................................................................................................................. ......
.......

173

Tugas Mandiri

Soal Linen Parstock
Jawablah soal dibawah ini dengan benar!
1. Hotel aston memiliki 125 kamar superior twin. Satu bed di pasangi 3 sheet single. Satu kamar

(dengan 2 bed) , berarti sheet yang di pasang 6 sheet / pcs. Bila hotel aston menggunakan 3
parstock single sheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah ?
2. Di dalam restoran aurora terdapat 50 meja. Masing – masing meja untuk 8 orang. Berapa table
cloth (taplak meja) serta napkin (serbet makan) yang harus tersedia untuk 3 parstock tersebut ?
3. Di hotel santika terdapat 5 buah restoran dengan jumlah meja 100 meja dengan masing –
masing 5 kursi. Berapakebutuhan 5 parstock yang diperlukan?
4. Hotel ritz calton terdapat 10 buah restoran terdiri dari restoran a dan b dengan jumlah 200
buah meja yang terdiri dari 6 kursi, maka kebutuhan 5 parstocknya ?
5. Hotel novotel memiliki 500 buah kamar tamu yang terdiri dari 85 buah kamar twin bed room, 20
kamar single bed room, sisanya merupakan double bed room. Berapa kebutuhan 3 parstock
untuk single dan double sheetnya, bila tiap bed di pasangi 3 sheet ?

G. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Materi dalam kegiatan ini mempunyai hubungan dengan materi yang akan Anda pelajari
selanjutnya oleh sebab itu jika Anda merasa telah menguasai materi dalam kegiatan
pembelajaran ini (kegiatan belajar XVI) serta telah mengerjakan latihan/tugas dengan
benar, maka Anda dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya, namum apabila Anda belum
menguasai materi ini Anda disarankan mempelajari kembali bagian yang belum dikuasai
sampai Anda yakin telah menguasai seluruh materi.

Beri Tanda centang ( √ ) pada kolom sudah atau belum! Pemahaman

No Materi yang telah dipelajari Sudah Belum

1. Pelayanan linen inventory
2. Jenissupplies
3. Perhitungan linen parstock dan linen inventory

H. KUNCI JAWABAN
Tugas Kelompok
Kelompok A dan C

174

TABLE CLOTH
A = 100 X 1 X 5 = 500
B = 100 X 1 X 5 = 600
C = 100 X 1 X 5 = 500
D = 100 X 1 X 5 = 500 +

TOTAL = 2.100 PCS
SISANYA 100 X 1 X 5 X 6 = 3.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 2.100 + 3.000 = 5. 100 PCS
NAPKIN
A = 100 X 3 X 5 = 1.500
B = 100 X 4 X 5 = 2.000
C = 100 X 4 X 5 = 2.000
D = 100 X 3 X 5 = 1.500 +

TOTAL = 7.000 PCS
SISANYA 100 X 3 X 5 X 6 = 12.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 7.000 + 12.000 = 19. 000 PCS

Kelompok B dan D
TABLE CLOTH
A = 500 X 1 X 3 = 1.500
B = 200 X 1 X 3 = 600
C = 200 X 1 X 5 = 1.000
D = 200 X 1 X 3 = 600
E = 200 X 1 X 3 = 600

TOTAL = 4.300 PCS
SISANYA 200 X 1 X 5 X 10 = 10.000 PCS
JADI TOTAL SEMUA TC = 4.300 + 10.000 = 14. 300 PCS

NAPKIN
A = 500 X 3 X 3 = 4.500
B = 200 X 3 X 3 = 1.800
C = 200 X 3 X 5 = 3.000
D = 200 X 3 X 3 = 1.800
E = 200 X 3 X 3 = 1.800

175

Bagaimanakah urutan dalam bed making?

Tebarkan duvet cover ke atas bed, lalu masukan iner duvet ke duvet cover sampai semua bagian terisi. Lipat bagian duvet atas selebar pillow. Pasang pillow case ke pillow lalu letakan pillow di bagian atas / kepala bed dengan rapi. Dorong kembali bed ke depan / head board.

Apa perbedaan antara making bed menggunakan 3 sheet dan duvet?

Bedanya, jika pada 3 sheet menggunakan sheet II, III dan blanket. Sedangkan making bed duvet menggunakan inner dari dakron bulu angsa atau jenis lain, sebagai pengganti blanket. Serta cover dari sheet seperti sarung bantal, sebagai pengganti sheet I dan II, untuk menutupi inner.

Sebutkan perlengkapan apa saja yang diperlukan pada saat making bed?

Making up the bed dengan tiga sheet Bed skirt/skirting: Rempel Spring box. Mattress: Kasur. Bed protector/Bed pad: Pelapis mattress agar tidak mudah terkena cairan seperti darah, air kencing dsb. Sheet I: Sprai yang pertama untuk menutupi seluruh Mattress.

Apa yang kamu ketahui tentang making bed?

Pengertian Making Bed secara umum adalah merapikan tempat tidur di dalam suatu hotel yang akan digunakan oleh para tamu. Sehingga Making bed merupakan langkah yang wajib dilakukan disebuah perhotelan. Proses making bed kemudian akan dikerjakan oleh seorang room boy dan room maid.