Jelaskan fungsi pembuatan laporan lengkap pada penelitian sosial

Mempublikasikan hasil penelitian adalah kegiatan yang penting dalam rangkaian proses penelitian sosial. Melalui kegiatan tersebut berbagai penemuan hasil dari penelitian dapat diketahui oleh publik sehingga penelitian sosial dapat memberikan manfaat yang nyata bagi berbagai pihak. Salah satu sasaran publikasi laporan penelitian adalah masyarakat umum. Apabila sasaran dari publikasi penelitian merupakan masyarakat umum, maka bahasa dalam laporan penelitian harus ditulis sederhana dan mudah dipahami dengan menekankan isi penelitian yang menarik serta tetap memperhatikan kaidah ilmiah dalam publikasi laporan penelitian. Dengan demikian, manfaat dari hasil laporan penelitain bagi masyarakat adalah memberikan wawasan ilmiah bagi masyarakat dengan bahasa yang sederhana dan menarik masyarakat sebagai pembaca.

Jelaskan fungsi pembuatan laporan lengkap pada penelitian sosial

Laporan penelitian tentu saja bisa dikatakan sebagai bagian penyajian penelitian dan hasilnya dalam dokumen yang diformat dengan mengikuti struktur kepenulisan konvensional. Dimana dalam mempresentasikan riset ini, seorang penulis haruslah menarik semua elemennya menjadi sebuah dokumentasi yang koheren dan fokus.

Oleh karena alasan itulah, pembuatan laporan penelitian juga dapat dikatakan sebagai dokumen penelitian yang berisi aspek-aspek dasar dari proyek penelitian. Bahkan biasanya laporan tersebut tersebar pada cakrawala topik penelitian yang luas tetapi berfokus untuk mengomunikasikan informasi tentang tema tertentu dan target audiens yang sangat khusus.

Laporan Penelitian

Kata laporan dalam bahasa Inggris yaitu report berasal dari bahasa Latin portare yang berarti membawa, menyangkut, menyampaikan. Oleh karena itulah dengan kata sederhana, laporan penelitian adalah presentasi yang sistematis, logis, objektif, dan teratur dari penelitian dalam bentuk tertulis.

Penegretian Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah kerja akhir dari proses panjang ataupun pendek dari suatu penelitian dengan beragam tahapan penelitian tertentu yang merupakan deskripsi sementara ataupun terakhir yang disusun secara sistematis, objektif, ilmiah, dan dilaksanakan tepat pada waktunya.

Sehingga prihal inilah pembuatan laporan penelitian menjadi serangkaian riset yang paling penting, lantaran dijadikan sebagai bukti tertulis dari suatu penelitian yang telah dilaksanakan.

Pengertian Laporan Penelitian Menurut Para Ahli

Adapun definisi laporan penelitian menurut para ahli, antara lain;

  1. Bahdin (2005), Laporan penelitian adalah suatu bentuk karya ilmiah yang isinya berupa paparan tentang suatu proses dan hasil kegiatan penelitan.
  2. Cresswell (2012:266), Laporan penelitian adalah penyelesaian studi kasus yang melaporkan sebuah penyelidikan atau eksplorasi masalah, identifikasi masalah terkait pertanyaan yang akan diselesaikan, dan termasuk data yang dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan oleh peneliti.
  3. Daeseunike (2016), Laporan penelitian ialah media yang mengkomunikasikan antara peneliti dengan masyarakat, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan berkepentingan penelitian yang dilakukannya.
  4. Kerlinger, Definisi laporan penelitian ialah proses menemuan dinilai memiliki karakteristik yang sistematis, empiris, terkontrol, dan juga berlandasakan pada landasan teori dan hipotesis penelitian yang dajukan.

Ciri Laporan Penelitian

Laporan penelitian memiliki beberapa karakteristik dalam penulisannya, antara lain:

  1. Objektif, berarti penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak mengada-ada.
  2. Sistematis, berarti tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
  3. Jelas, berarti segala informasi yang ditulis bisa mengungkapkan sesuatu secara jernih.
  4. Terbuka, berarti selalu dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari pihak lain.
  5. Logis, berarti keterangan yang diungkapkan harus mempunyai argumentasi yang bisa diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.

Disisi lainnya Saifudin Azwar dan Leavit juga mengemukakan beberapa ciri dalam penulisan laporan penelitian, antara lain:

  1. Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.
  2. Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara satu gagasan dengan gagasan lainnya.
  3. Hemat kata-kata.
  4. Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna ganda.
  5. Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku bangsa, agama, ras).
  6. Menggunakan kosa kata teknis.
  7. Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.
  8. Tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.

Jenis Laporan Penelitian

Secara spesifik laporan penelitian dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk yaitu:

  1. Laporan penelitian yang ditulis untuk lembaga atau instansi tertentu.
  2. Laporan penelitian yang ditulis untuk menuhi tugas sekolah atau kuliah seperti paper, skripsi, tesis, disertasi.
  3. Laporan penelitian yang ditulis untuk jurnal akademik.
  4. Laporan penelitian yang ditulis untuk media populer seperti koran dan majalah.

Creswell (2012) berpendapat bahwa penyajian laporan penelitian dapat berupa tesis atau disertasi, artikel jurnal, makalah Konferensi dan Proposal.

Berikut penjelasannya:

Tesis adalah bagian daripada laporan penelitian untuk kesiapan sebagai master, sedangkan disertasi ialah laporan untuk kesiapan sebagai doktor maupun jengang S3. Panjang tesis atau disertasi bisa bervariasi, tergantung tradisi di setiap universitas.

Artikel jurnal ditulis oleh peneliti untuk pembaca publikasi ilmiah serta untuk editor dan individu yang meninjau penelitian. Laporan penelitian yang dikirim ke editor untuk dijadikan artikel jurnal ditulis lebih pendek.

Editor mengatur dua sampai tiga pengulas untuk mengoentari artikel yang dikirimkan. Editor kemudian akan memutuskan berdasarkan komentar pengulas. Ada tiga kemungkinan keputusan yaitu diterima, direvisi dan dikirimkan kembali, atau ditolak.

Apabila artikel diterima, editor akan menerbitkannya dalam sebuah jurnal internasional maupun jurnal nasional. Karena keterbatasan halaman yang ditetapkan oleh penerbit atau editor jurnal, sebuah artikel jurnal jauh lebih pendek daripada tesis atau disertasi.

Namun, artikel jurnal kualitatif lebih lama dari artikel jurnal kuantitatif sebab adanya kutipan yang luas dan panjang terkait diskusi deskripsi dan tema. Format artikel jurnal penelitian kuantitatif dan metode kualitatif pun bervariasi dari satu jurnal yang lain.

Mengembangkan dan menyajikan makalah konferensi dari studi penelitian dapat membantu dalam publikasi penelitian, menyediakan masukan penelitian untuk resume, membantu untuk memajukan karya penulis dalam komunitas pendidikan riset, dan membangun pengetahuan di antara para peneliti dalam menjelajahi topik/tema. Audiens untuk konferensi mungkin peneliti, praktisi, atau pembuat kebijakan.

Peneliti menyiapkan makalah konferensi untuk khalayak yang menghadiri konferensi sebagai peserta. Panjang makalah konferensi hampir sama dengan jurnal artikel, sekitar 25 halaman ditambah dengan tabel, angka-angka, dan lampiran.

Dalam hal ini diperlukan juga sebuah proposal konferensi singkat untuk menjelaskan studi/penelitian dalam sebuah konferensi. Biasanya, proposal tersebut berjumlah sekitar tiga halaman dan peninjau akan menggunakannya untuk menentukan apakah mereka akan menerima penelitian penulis untuk presentasi di konferensi.

Cara Menuliskan Laporan Penelitian

Jelaskan fungsi pembuatan laporan lengkap pada penelitian sosial
Cara Menulis Laporan Penelitian

Berikut adalah tujuh komponen utama dari laporan penelitian produktif:

Seluruh tujuan dan ikhtisar penelitian harus dimasukkan dalam ringkasan yang panjangnya beberapa paragraf. Banyak komponen penelitian yang perlu dijelaskan secara singkat pada ringkasan laporan. Itu harus cukup menarik untuk menangkap semua elemen kunci dari laporan.

Selalu ada tujuan utama yang ingin dicapai oleh peneliti melalui laporan. Di bagian pendahuluan, ia dapat membahas jawaban terkait dengan tujuan ini dan membuat tesis (pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen) yang akan dimasukkan dalam laporan dan berusaha menjelaskannya secara terperinci.

Pembuatan berbagai contoh metodologi penelitian adalah bagian paling penting dari laporan di mana semua informasi penting berada. Pembaca dapat memperoleh data terkait topik penelitian dan menganalisis kualitas konten laporan penelitian yang dituliskan.

Dengan demikian, bagian ini harus sangat informatif dengan setiap aspek penelitian yang dibahas secara rinci. Informasi perlu diungkapkan dalam urutan kronologis sesuai dengan prioritas dan tingkat kepentingannya. Peneliti harus memasukkan referensi jika mereka mendapatkan informasi dari teknik yang ada.

Deskripsi singkat terkait dengan hasil beserta perhitungan yang dilakukan untuk mencapai tujuan akan membentuk bagian hasil penelitian. Bahkan biasanya, disinilah ditemukan eksposisi setelah teknik analisis data dilakukan di bagian diskusi laporan.

Hasil penelitian dibahas secara sangat rinci dalam bagian ini bersama dengan analisis komparatif dari laporan yang mungkin ada dalam bidang yang sama. Setiap kelainan yang ditemukan selama penelitian akan dibahas di bagian diskusi.

Saat menulis laporan penelitian, peneliti harus menghubungkan titik-titik tentang bagaimana hasilnya akan berlaku di dunia nyata.

Akhiri semua temuan penelitian disertai dengan menyebutkan setiap penulis, artikel atau setiap konten dari mana referensi diambil. Peneliti dapat menyiapkan laporan dengan mudah jika tidak ada aturan atau prosedur penulisan laporan yang mengikat. Namun, pedoman umum berikut dapat membantu menulis laporan penelitian:

Sebelum memulai penulisan laporan, peneliti harus meninjau kembali tujuan penelitiannya. Jika peneliti bermaksud untuk menyerahkan laporan akademik, langkah dan format minimum dirancang dengan baik. Tetapi, penelitian yang didanai mengharapkan laporan analitis di sebagian besar situasi.

Jadi, peneliti harus mengidentifikasi jawaban dari beberapa pertanyaan yaitu: Apa tujuan penelitian? Apakah ada format laporan? Apakah ada batasan kata? Siapa yang akan membaca laporan? Bagaimana proses evaluasi laporan? dll. Jawaban dari pertanyaan semacam itu membantu membuat laporan yang baik.

Atas dasar sifat data, tujuan penelitian, dan persyaratan lembaga pengevaluasi, peneliti perlu menyiapkan garis besar yaitu road map laporan penelitian. Ini membantu untuk memutuskan berapa banyak bab, dalam berapa banyak topik, apakah laporan deskriptif atau analitis yang harus dipersiapkan.

Dengan kata-kata sederhana, garis besar membantu mengatur ide sebelum mulai menulis. Ini adalah fase perencanaan untuk konten laporan agar lebih efektif. Selama fase ini, peneliti juga harus merencanakan kerangka waktu kapan laporan akan diselesaikan dan diserahkan.

Ingat, laporan akademis misalnya Tesis atau pekerjaan Proyek harus diserahkan dalam periode waktu tertentu. Pada saat yang sama, penelitian yang didanai juga menuntut untuk diserahkan pada waktu yang ditentukan.

Atas dasar tujuan, populasi dan sampel untuk penelitian, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber. Berbagai jenis data dikumpulkan untuk tujuan tersebut. Data yang berbeda dari sumber yang berbeda perlu diproses dan ditabulasi.

Hanya data yang relevan yang diatur secara berurutan sehingga informasi yang benar akan diperoleh pada waktu yang tepat untuk tujuan yang benar. Untuk tabel data yang berbeda ini perlu dipersiapkan dan diberi nama dengan benar.

Sekarang, peneliti harus mulai menulis laporan. Laporan harus dimulai dengan pendahuluan dan dilanjutkan dengan konten dan topik yang diatur pada garis besar. Setiap topik atau bagian terdiri dari fitur dan cara penulisan tertentu. Dengan demikian, alih-alih menulis secara sembarangan, peneliti harus mengikuti bagian-bagian ini.

Laporan yang dilengkapi dengan upaya tunggal mungkin tidak bagus. Dengan demikian, peneliti harus memperbarui dan meningkatkan laporan dengan serangkaian revisi. Untuk tujuan ini, draft pertama harus disiapkan dan meninjau kembali seluruh draft dengan hati-hati. Tambahkan atau hapus deskripsi, interpretasi, dan analisis yang diperlukan.

Setiap laporan terdiri dari beberapa ruang lingkup perbaikan. Memang benar bahwa dalam setiap bacaan, Anda dapat menemukan sesuatu untuk ditulis ulang atau disusun ulang. Ini membuat laporan lebih menarik dan luar biasa. Oleh karena itu, peneliti harus membaca dan membaca ulang draft yang dibuat berulang-ulang.

Selama tindakan tersebut, Anda perlu membandingkan laporan dengan format (jika diperlukan format spesifik), konformasi metodologis, nilai-nilai dan data yang perlu ditinjau kembali karena mungkin ada beberapa kesalahan cetak.

Jika mungkin perlu Anda bisa berkonsultasi dengan pakar bahasa. Setelah menulis ulang draf, draf final akan disiapkan yang dapat diserahkan kepada otoritas terkait.

Contoh Laporan Penelitian

Prihal contoh pembuatan dalam laporan penelitian. Misalnya saja;

Penulisan tentang sejarah desa kadangkala menjadi bagian daripada sistematika pembuatan laporan penelitian. Prihal ini pembuatnnya haruslah melakukan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan menelisik lebih data sekunder terkait dengan desa yang akan diberikan bahasan.

Sehingga, atas alasan itulah penulisan laporan penelitian dapat menajdi sumber yang dapat dipercaya untuk menceritakan rincian tentang penelitian yang dilakukan dan paling sering dianggap sebagai kesaksian sejati dari semua pekerjaan yang dilakukan untuk mengumpulkan kekhasan penelitian.

Disisi lainnya, dalam pembuatan laporan penelitian sejarah desa bisa sebagai dokumen penelitian yang berisi aspek-aspek dasar dari projek penelitian denganmelibatkan informasi yang relevan tentang pekerjaan penelitian yang dilakukan. Sehingga laporan penelitian dapat disusun dalam bentuk tulisan tangan, diketik, atau terkomputerisasi.

Demikianlah serangkaian artikel yang memberikan penjelasan secara lengkap kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian laporan penelitian menurut para ahli, jenis, ciri, contoh, dan cara menulisnya. Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan.